You are on page 1of 21

REFERAT

HOARSENESS
Muhammad Lukman Firmansyah

Latar Belakang

Suara

respirasi

fonasi

resonansi

Suara dihasilkan oleh pembukaan dan penutupan yang cepat dari


pita suara, yang dibuat bergetar oleh gabungan kerja antara
tegangan otot dan perubahan tekanan udara yang cepat

Definisi
disfonia : istilah untuk ganggguan suara akibat gangguan pada
organ-organ fonasi terurama laring
Hoarseness : Suara Parau

Anatomi Laring

Lipatan mukosa pada ligamentum vokale dan


ligamentum ventrikulare membentuk plika vokalis
(pita suara asli) dan plika ventrikularis (pita suara
palsu).
Plika vokalis dan plika ventrikularis membagi
rongga laring dalam 3 bagian yaitu vestibulum
laring (supraglotik), glotik dan subglotik

FISIOLOGI
Proses fonasi melibatkan 3 organ :
a. Paru organ pengaktif proses pembentukan suara Udara
yang dihembuskan pada saat ekspirasi akan melewati celah
glotis dan menghasilkan tekanan positif untuk menggetarkan
pita suara
b. Saraf mengontrol dan mengkoordinasikan otot yang
berperan pada proses fonasi
c.

Pita suara (plica vokalis): digerakkan oleh otot-otot intrinsik


laring secara volunter

3 fungsi laring :
a. proteksi jalan napas
b. respirasi
c. fonasi.

Saat bernafas pita suara membuka


saat bersuara pita suara menutup

Poisis pita suara saat


bernafas

Posisi pita suara saat


mengeluarkan suara

Etiologi
Faktor resiko terjadinya masalah pada suara
adalah:
- Merokok (faktor resiko karsinoma laring)
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Refluks gasroesofageal
- Profesi seperti guru, aktor, penyanyi
- Usia
- Lingkungan

1. Laringitis Akut
merupakan penyebab tersering suara parau
diakibatkan infeksi virus atau bakteri dan biasanya
terjadi bersamaan dengan common cold.
radang mukosa pita suara dan laring < 3 minggu
Gejala :
Demam
malaise
gejala local seperti suara parau sampai tidak bersuara
sama sekali (afoni),
nyeri menelan atau berbicara serta
gejala sumbatan laring.

Pemeriksaan Fisik ditemukan :


mukosa laring hiperemis,
membengkak terutama di atas dan bawah pita suara
Terapi :
istirahat berbicara dan bersuara selama 2-3 hari.,
menghirup udara lembab,
menghindari iritasi pada laring dan faring.
Antibiotika jika ada infeksi
Simpotamatik

2. Laringitis Kronis
Sering pada orang dewasa
laringitis kronis terdapat perubahan pada selaput lendir,
terutama selaput lendir pita suara
Pada mikrolaringoskopi tampak bermacam-macam bentuk,
tetapi umumnya yang kelihatan ialah edema,
pembengkakan serta hipertrofi selaput lendir pita suara atau
sekitarnya
faktor yang mempermudah terjadinya radang kronis :
a. intoksikasi alkohol atau tembakau,
b. inhalasi uap atau debu yang toksik,
c. radang saluran napas dan
d. penyalahgunaan suara (vocal abuse)

3. Vokal Nodul
ditemukan pada orang dewasa dan anak, lebih banyak pada
wanita dari pria,
screamers nodule, singers node, atau teachers node
Nodulus jinak dapat terjadi unilateral dan timbul akibat
penggunaan korda vokalis yang tidak tepat dan berlangsung
lama.
Terapi : vokal rest

4. Polip Plica vokalis


polip paling sering ditemukan di sekitar komisura anterior,
tampak bulat, kadang-kadang berlobul, berwarna pucat,
mengkilat dengan dasarnya yang lebar di pita suara, dan
tampak kapiler darah sangat sedikit
Epitel di sekitar polip tidak berubah, tidak ada tanda radang.
Terapi : bedah pengangkatan polip

5. Kista pita suara


Kista ini terletak di lapisan lamina propia.
permukaan pita suara atau lebih dalam, dekat ligament.
Terdapat 2 tipe kista, yaitu:
a. kista retensi mucus (mucous retention cyst)
b. kista epidermoid atau keratin (epidermoid/keratin cysts).
.Terapi : pembedahan diikuti terapi vokal

6. Karsinoma Laring
Suara parau yang persisten atau perubahan suara yang
lebih > 2-4 4 minggu pada perokok perlu dilakukan
pemeriksaan untuk mengenali apakah terdapat kanker laring
Karsinoma sel squamosa merupakan keganasan laring yang
paling sering terjadi (94%)
Gejala dini berupa :
a. suara parau
b. timbul nyeri
c. dispnea
d. dan akhirnya disfagia

Pilihan terapi yang diberikan meliputi :


a. Pembedahan
b. Radiasi
c. Kemoterap
d. Terapi kombinasi
.Ketika kanker laring ditemukan lebih awal maka pilihan
terapi berupa pembedahan atau radiasi dengan angka
kesembuhan tinggi, lebih dari 90%.

Pemeiksaan Penunjang
1. Laringoskopi fibreoptik.
2. troboskopi (videolaryngostroboscopy) : Pemeriksaan ini
dapat memperlihatkan gambaran dari pergerakan laring
3. Pemeriksaan untuk mengukur produksi suara seperti
amplitudo, range, pitch dan efisiensi aerodinamik
4. Kultur hidung dan sputum
5. Foto torak x ray jika ditemukan paralisis pita suara pada
pemeriksaan laringoskopi
6. CT scan dada
7. Ct scan dan MRI jika ditemukan kelainan pada
pemeriksaan neurologis
8. USG tiroid untuk mendeteksi kanker tiroid yang
menyebabkan paralisis pita suara

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan suara parau tergantung dari penyebab.
Pada banyak kasus, dapat diterapi dengan istirahat suara
dan penggunaan suara yang tepat.
Penanganannya mencakup:
a. Penilaian klinis suara untuk diagnosis yang akurat
b. Penatalaksanaan multidisiplin meliputi voice therapists
dalam satu team. Terapi suara dapat dilatih pada pasien
untuk memodifikasi perilaku dan mengeliminasi gangguan
suara.
c. Terapi pembedahan meliputi bedah mikrolaring. Vocal
nodul, polip, kista memerlukan tindakan kombinasi bedah
dan terapi suara

Ringkasan
1. Hoarseness adalah suara parau yang diakibatkan oleh adanya
gangguan pada pilka vokalis atau pita suara
2. Gangguan ini dapa disebabkan oleh berbagai macam seperti
laryngitis akut, vocal nodul, kista, polip atau karsinoma laring.
3. Penyebab tersering suara parau pada anak adalah laryngitis akut
dan vocal nodul
4. Vocal nodul dapat diterapi dengan istirahat berbicara
5. Untuk kista dan polip pada pita suara terapi dilakukan dengan
pembedahan dan juga menghindari faktor resiko seperti merokook
dan zat iritan.
6. Untuk menentukan diagnosis dengan gejala suara parau perlu
melihat gejala dan pemeriksaan fisik yang ditemukan.
7. Penatalkasanaan yang diberikan tergantung dari diagnosisnya.

TERIMA KASIH

You might also like