You are on page 1of 35

Ir. H. Maulana Yusuf, MS.

, MT
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Unsri

Penentuan Pemecahan Optimal


Setelah pemecahan awal diperoleh,
kemudian dilakukan perbaikan untuk
mencapai solusi optimum untuk menekan
biaya transportasi seminimal mungkin
Metode untuk pemecahan optimum dibagi
dua, yaitu : (1) Metode Stepping Stone dan
(2) Metode Modified Distribution (MODI)

Metode Stepping Stone


Metode ini digunakan untuk menekan biaya transportasi
dengan memasukkan variabel non basis (alokasi barang
ke kotak kosong) ke dalam solusi
Proses evaluasi variabel non basis memungkinkan
terjadinya perbaikan solusi dan kemudian
mengalokasikan kembali (stepping stone)
Metode ini biasanya menggunakan Metode Sudut Barat
Laut yang belum optimum
Metode ini menggunakan bentuk segi empat
Segi empat yang terpakai (yang berisi nilai) dikatakan
berada dalam pemecahan disebut segi empat petunjuk
(stone square)
Segi empat yang tak terpakai dapat dievaluasi untuk
masuk ke dalam pemecahan berikutnya

Pilih segi empat yang tak terpakai yang hendak


dievaluasi
Cari jalur terdekat (gerakan hanya secara horizontal atau
vertikal) dari segi empat tak terpakai melalui pijakan segi
empat tersebut kembali ke segi empat tak terpakai
semula
Tanda tambah (+) dan kurang (-) muncul bergantian
pada setiap sudut sel dari jalur terdekat, mulai dengan
tanda (+) pada sel kosong gunakan arah jarum jam atau
sebaliknya
Jumlah unit biaya dalam segi empat dengan tanda (+)
sebagai tanda penambahan biaya
Jumlah unit biaya dalam segi empat dengan tanda (-)
sebagai tanda pengurangan biaya
Ulangi untuk sel kosong lainnya dan pilih nilai evaluasi
yang paling negatif (penurunan biaya yang paling besar)
Bila tidak ada sel yang negatif (-) maka pemecahan
sudah optimal

Tabel 1
Tabel Model Transportasi Metode Stepping Stone
Dari Ke

Tujuan
H
A

110

27

40

AH
Sumber

10

J
23

31

AI

AJ

45

BH

BI

30

54

CH

CI

C
Kebutuhan
(Permintaan)

30

110

Kapasitas
(Penawaran)

70

10

40

150
40

BJ
80

35

80

CJ
90

270

Dari Tabel 1 terlihat ada sel tak terpakai yaitu


sel AJ, BH, CH, dan CI
Evaluasi keempat sel tersebut

Tabel 2
Evaluasi Sel AJ, BH, CH dan CI
Sel Kosong

Jalur Tertutup Terdekat

Perhitungan Indeks Perbaikan

AJ

AJ BJ + BI - AI

31 40 + 45 23 = 13

BH

BH AH + AI BI

10 27 + 23 45 = -39

CH

CH AH + AI BI + BJ - CJ

30 27 + 23 45 + 40 -35 = -14

CI

CI BI + BJ - CJ

54 45 + 40 35 = 14

Tabel 3
Evaluasi Sel BH
110

27

23

AH

40

10
+
BH

AI
45

30

BI

Tabel 4
Perubahan Sel BH
27
80

23
70

30

AH

AI

10

45

BH

BI

Tabel 5
Tabel Perubahan Model Transportasi Metode Stepping Stone 1
Tujuan
Dari

Sumber

Ke

80

30

I
27
AH

70

Kapasitas
(Penawaran)

J
23

31

AI

AJ

10

45

BH

BI

30

54

CH

CI

10
80

40
BJ
35
CJ

Kebutuhan
110
70
90
(Permintaan)
Z = 27
(80) + 23 (70) + 10 (30) + 40 (10) + 35 (80) = 7.270

150
40
80
270

Tabel 6
Evaluasi Sel AJ, BH, CH dan CI
Sel Kosong

Jalur Tertutup Terdekat

Perhitungan Indeks Perbaikan

AJ

AJ BJ + BH -AH

31 40 + 10 - 27 = -26

BI

BI - BH + AH AI

45 10 + 27 23 = 39

CH

CH BH + BJ - CJ

30 10 + 40 35 = 25

CI

CI BH + AH AI + BJ CJ

54 10 + 27 23 + 40 - 35 = 53

Tabel 7
Perubahan Sel AJ
27
80

30

23

31
+

70

AH

AI

AJ

10

45

40

BH

BI

10

BJ

Tabel 8
Perubahan Sel AJ
27
70

23
70

40

31
10

AH

AI

AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

Tabel 9
Tabel Perubahan Model Transportasi Metode Stepping Stone 2
Tujuan
Dari

Sumber

Ke

70

40

I
27
AH

70

Kapasitas
(Penawaran)

J
23
AI

10

31
AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

30

54

CH

CI

80

35
CJ

150
40
80

Kebutuhan
110
70
90
270
(Permintaan)
Z = 27 (70) + 23 (70) + 31 (10) + 10 (40) + 35 (80) = 7.010

Tabel 10
Evaluasi Sel AJ, BH, CH dan CI
Sel
Kosong
BI

BI BH + AH -AI

Perhitungan Indeks
Perbaikan
45 10 + 27 - 23 = 39

BJ

BJ AJ + AH BH

40 10 + 27 31 = 26

CH

CH AH + AJ - CJ

30 27 + 31 35 = -1

CI

CI AI + AJ - CJ

54 23 + 31 35 = 27

Jalur Tertutup Terdekat

Tabel 11
Evaluasi Sel CH
27
70

40

23
70

31
10

AH

AI

AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

30

54

35
80

+
CH

CI

CJ

Tabel 12
Perubahan Sel CH
27

23
70

40

31
80

AH

AI

AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

30

54

35
10

70

CH

CI

CJ

Tabel 13
Tabel Perubahan Model Transportasi Metode Stepping Stone 3
Tujuan
Dari

Ke

A
B

27

C
Kebutuhan

23

80

31

AH

AI

AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

30

54

CH

CI

40

Sumber

70

Kapasitas
(Penawaran)

70
110

70

10

35

150
40
80

CJ
90

270

Biaya Transportasi Minimum (optimal) pada


solusi awal Metode Stepping Stone adalah
Z = C . X C . X C . X C . X 31 C .X
12

12

13

13

21

21

31

33

33

Z = 23 (70) + 31 (80) + 10 (40) + 30 (70) + 35 (10) = 6.940

Jalur yang ditempuh untuk mengoptimalkan


biaya transportasi adalah
Dari Tambang A ke Proyek I
Dari Tambang A ke Proyek J
Dari Tambang B ke Proyek H
Dari Tambang C ke Proyek H
Dari Tambang C ke Proyek J

Metode MODI
Metode ini digunakan untuk lebih
memantapkan apakah metode Stepping
Stone dalam penentuan alokasi dan
rekolasi sudah optimal atau belum
Biasanya metode ini menggunakan
Metode Sudut Barat Laut sebagai
patokan dalam perhitungan

Tabel 14
Tabel Model Transportasi Metode
MODI
Dari

Ke

Tujuan
H

A 110
Sumber

B
C

Kebutuhan
(Permintaan)

I
27
AH
10
BH

40
30

J
23

31

AI

AJ

45

40

BI

30

54

CH

CI

110

Kapasitas
(Penawaran)

70

10
80

BJ
35
CJ
90

150
40
80
270

Dalam metode MODI ditentukan pengurangan baris dan kolom secara


terstruktur

Persamaan untuk menghitung sel terisi adalah


Ri + Kj = Cij
Dimana :
Ri = nilai baris
Kj = nilai kolom
Cij = biaya transportasi setiap sel

Persamaan untuk menghitung sel kosong adalah


Cij Ri Kj = nilai sel kosong/indeks perbaikan

Penentuan Nilai Baris dan Kolom


Nilai baris dan kolom ditentukan dari sel yang terisi
Menggunakan rumus yang telah dinyatakan di atas
Nilai sel yang terisi digunakan untuk menentukan nilai sel kosong
Nilai baris pertama harus diberi nilai nol
Untuk relokasi gunakan nilai kotak kosong yang bertanda (-) terbesar
Dari Tabel 14 terdapat sel terisi AH, AI, BI, BJ, dan CJ
Sel kosong adalah AJ, BH, CH, dan CI
Perhitungan sel terisi 1

Sel AH
Ri + Kj = Cij = RA + KH = CAH
RA = 0
CAH = 27
KH = CAH RA
KH = 27 0 = 27

Sel AI
Ri + Kj = Cij = RA + KI = CAI
RA = 0
CAI = 23
KI = CAI RA
KI = 23 0 = 23

Sel BI
Ri + Kj = Cij = RB + KI = CBI
KI = 23
CBI = 45
RB = CBI KI
RB = 45 -23 = 22

Sel BJ
Ri + Kj = Cij = RB + KJ = CBJ
RB = 22
CBJ = 40
KJ = CBJ RB
KJ = 40 22 = 18

Sel CJ
Ri + Kj = Cij = RC+ KJ = CCJ
KJ = 18
CCJ = 35
RC = CCJ KJ
RC = 35 18 = 17

Perhitungan sel kosong untuk perbaikan 1

Tabel 15
Perhitungan Sel Kosong untuk Perbaikan 1
Sel Kosong

Cij Ri - Kj

Cij Ri - Kj

Indeks Perbaikan

AJ

CAJ RA - KJ

31 0 - 18

BH

CBH RB KH

10 -22 27

-39

CH

CCH RC KH

30 17 - 27

-14

CI

CCI RC KI

54 17 - 23

14

13

Tabel 16
Evaluasi Sel BH
27
110

23
40

AH

AI

10

45

+
BH

30

BI

Tabel 17
Perubahan Sel BH
27
80

23
70

30

AH

AI

10

45
0

BH

BI

Tabel 18
Tabel Perubahan Model Transportasi Metode MODI 1
Tujuan
Dari

Sumber

Ke

80

30

I
27
AH

70

Kapasitas
(Penawaran)

J
23

31

AI

AJ

10

45

BH

BI

30

54

CH

CI

10
80

40
BJ
35
CJ

150
40
80

Kebutuhan
7010 (30) +9040 (10) + 270
Z = 27 (80)110
+ 23 (70) +
35 (80) = 7.270
(Permintaan)

Dari Tabel 18 terdapat sel terisi AH, AI, BH, BJ dan CJ


Sel kosong adalah AJ, BI, CH dan CI
Perhitungan sel terisi 2

Sel AH
Ri + Kj = Cij = RA + KH = CAH
RA = 0
CAH = 27
KH = CAH RA
KH = 27 0 = 27

Sel AI
Ri + Kj = Cij = RA + KI = CAI
RA = 0
CAI = 23
KI = CAI RA
KI = 23 0 = 23

Sel BH
Ri + Kj = Cij = RB + KH = CBH
KH = 27
CBH = 10
RB = CBH KH
RB = 10 -27 = -17

Sel BJ
Ri + Kj = Cij = RB + KJ = CBJ
RB = -17
CBJ = 40
KJ = CBJ RB
KJ = 40 (-17) = 57

Sel CJ
Ri + Kj = Cij = RC + KJ = CCJ
KJ = 18
CCJ = 35
RC = CCJ KJ
RC = 35 57 = -22

Perhitungan sel kosong untuk perbaikan 2

Tabel 19
Perhitungan Sel Kosong untuk Perbaikan 2
Sel Kosong

Cij Ri - Kj

Cij Ri - Kj

Indeks Perbaikan

AJ

CAJ RA - KJ

31 0 - 57

-26

BH

CBH RB KH

45 (-17) - 23

39

CH

CCH RC KH

30 (-22) - 27

25

CI

CCI RC KI

54 (-22) - 23

53

Tabel 20
Evaluasi Sel AJ
27
80

30

23

31

70

AH

AI

AJ

10

45

40

BH

BI

10

BJ

Tabel 21
Perubahan Sel AJ
27
70

23
70

40

31
10

AH

AI

AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

Tabel 22
Tabel Perubahan Model Transportasi Metode MODI 2
Tujuan
Dari

Sumber

Ke

70

40

I
27
AH

70

Kapasitas
(Penawaran)

J
23
AI

10

31
AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

30

54

CH

CI

80

35
CJ

150
40
80

Kebutuhan
110
70
90
270
(Permintaan)
Z = 27 (70) + 23 (70) + 31 (10) + 10 (40) + 35 (80) = 7.010

Dari Tabel 22 terdapat sel terisi AH, AI, AJ, BH dan CJ


Sel kosong adalah BI, BJ, CH dan CI
Perhitungan sel terisi 3

Sel AH
Ri + Kj = Cij = RA + KH = CAH
RA = 0
CAH = 27
KH = CAH RA
KH = 27 0 = 27

Sel AI
Ri + Kj = Cij = RA + KI = CAI
RA = 0
CAI = 23
KI = CAI RA
KI = 23 0 = 23

Sel BH
Ri + Kj = Cij = RB + KH = CBH
KH = 27
CBH = 10
RB = CBH KH
RB = 10 - 27 = -17

Sel AJ
Ri + Kj = Cij = RB + KJ = CAJ
RA = -17
CAJ = 40
KJ = CAJ RA
KJ = 31 0 = 31

Sel CJ
Ri + Kj = Cij = RC + KJ = CCJ
KJ = 31
CCJ = 35
RC = CCJ KJ
RC = 35 31 = 4
Perhitungan sel kosong untuk perbaikan 3

Tabel 23
Perhitungan Sel Kosong untuk Perbaikan 3
Sel Kosong

Cij Ri - Kj

Cij Ri - Kj

Indeks Perbaikan

BI

CBI RB KI

45 (-17) - 23

39

BJ

CBJ RB KJ

40 (-17) - 31

26

CH

CCH RC KH

30 4 - 27

-1

CI

CCI RC KI

54 4 - 23

27

Tabel 24
Evaluasi Sel CH
27
-

23
70

31
10

AH

AI

AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

30

54

35

40

70

+
CH

80
CI

CJ

Tabel 25
Perubahan Sel CH
27
AH

40

70

AI

31
80 +
AJ

10

45

40

BH
30
+
CH

BI
54

BJ
35
10 CJ

70

23

CI

Tabel 26
Tabel Perubahan Model Transportasi Metode MODI
3
Tujuan
Dari

Ke

H
27

A
Sumber

I
70

AH

40

70

Kapasitas
(Penawaran)

J
23
AI

80

31
AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

30

54

35

CH

CI

10

CJ

150
40
80

Kebutuhan
110
70
90
270
Biaya
Transportasi
Minimum
(optimal)
pada
solusi
awal
Metode
Stepping
(Permintaan)
Stone adalah
Z = C . X C . X C . X C . X 31 C .X
12

12

13

13

21

21

31

33

33

= 23 (70) + 31 (80) + 10 (40) + 30 (70) + 35 (10) = 6.940

Jalur yang ditempuh untuk mengoptimalkan biaya transportasi adalah


Dari Tambang A ke Proyek I
Dari Tambang A ke Proyek J
Dari Tambang B ke Proyek H
Dari Tambang C ke Proyek H
Dari Tambang C ke Proyek J

Mengatasi Perbedaan Kapasitas dengan Kebutuhan

Pada kenyataannya sering terjadi perbedaaan antara kebutuhan pasar


dengan kapasitas pabrik atau tambang.
Cara mengatasi perbedaan tersebut dengan menambahkan kolom
semu (dummy column) atau baris semu ( dummy row) sehingga
tercapai keseimbangan antara keduanya.
Setelah menambahkan kolom semu (dummy coloumn) atau baris semu
(dummy row) dapat menghitung pemecahan optimum dengan
menggunakan metode Aproksimasi Vogel atau MODI
Kebutuhan melebihi kapasitas

Tabel 27
Perbedaan Kapasitas dengan Kebutuhan
Dari

Tujuan

Ke

A
Sumber

B
C

Kebutuhan
(Permintaan)

Kapasitas
(Penawaran)

27

23

31

AH

AI

AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

30

54

35

CH

CI

CJ

140

70

90

150
40
80
300/270

Tabel 28
Kebutuhan Melebihi Kapasitas
Tujuan

Dari Ke

H
A
B

Sumber
C
D
(dummy)
Kebutuhan
(Permintaan)

Kapasitas
(Penawaran)

27

23

31

AH

AI

AJ

10

45

40

BH

BI

BJ

30

54

35

CH

CI

CJ

DH

Dl

DJ

140

70

90

150
40
80
30
300/300

Tabel 29
Kapasitas Melebihi Kebutuhan
Tujuan
Dari

Ke

A
Sumber

B
C

Kebutuhan
(Permintaan)

K
(dummy)

27

23

31

AH

AI

AJ

AK

10

45

40

BH

BI

BJ

BK

30

54

35

CH

CI

CJ

CK

110

70

90

30

Kapasitas
(Penawaran)
150
70
80
300/300

Mengatasi Masalah Degenerasi


Degenerasi terjadi apabila sejumlah sel yang terisi
kurang dari persamaan berikut : m + n 1 dimana
m adalah jumlah baris sedangkan n jumlah kolom
Jika terjadi degenerasi maka perlu menambahkan
0 unit barang ke kolom yang sesuai dengan kondisi
lapangan
Setelah kolom ditambahkan 0 unit barang maka
persoalan tersebut dapat diselesaikan baik dengan
metode Aproksimasi Vogel maupun metode MODI
Tabel 30 terdapat 12 sel, sel terisi ada 5 dan sel tak
terisi ada 7
Cari persamaan m + n 1 = 3 + 4 1 = 6 maka sel
terisi ada 5 menyebabkan terjadi degenerasi
Perlu penambahan 0 unit barang pada salah satu
sel kosong (Tabel 30)

Tabel 30
Kebutuhan Melebihi Kapasitas
Dari

Tujuan

Ke
H
A

I
27

30

50

AH
Sumber

10

BH

C
Kebutuhan
(Permintaan)

30

K
(dummy)

J
23

31

19

AI

AJ

AK

45
BI

60

40
BJ

30

54

35

CH

CI

CJ

50

60

20

10

BK
O

30

CK
40

Kapasitas
(Penawaran)
80
70
80
180

Pekerjaan Rumah Ketiga :


1. Hasil panen padi disimpan dalam beberapa gudang yang
lokasinya di Belitang, Martapura dan Rasuan. Gudang
padi ini mensuplai tiga pabrik pengolahan padi di lokasi A,
B dan C. Masing-masing gudang bisa mensuplai sesuai
dengan kepasitas penyimpanan padi per bulannya
seperti ditunjukkan pada Tabel di bawah ini.
Tabel 1
Kapasitas Gudang
Gedung

Lokasi

Kapasitas (ton)

Belitang

150

Martapura

175

Rasuan

275

Total

600

Tabel 2
Kebutuhan Pabrik
Gedung

Lokasi

Kebutuhan (ton)

Kertapati

200

Plaju

100

Tangga Buntung

300

Total

600

Biaya transportasi satu ton padi dari setiap gudang ke


masing-masing pabrik pengolahan ditunjukkan sebagai
berikut :

Biaya transportasi satu ton padi dari setiap gudang ke masing-masing pabrik
pengolahan ditunjukkan sebagai berikut :
Tabel 3
Biaya Transportasi dari Gudang ke Pabrik Pengolahan
Gudang

Pabrik
A

10

11

11

12

Pertanyaan :
a. Buatlah tabel transportasinya :
b.Tentukan berapa ton padi dari masing-masing gudang yang harus
dikirimkan ke masing-masing pabrik. gunakan metode sudut barat
laut, metode biaya terendah, metode aproksimasi Vogel, metode
stepping stone dan metode MODI !

2. Sebuah Perusahaan Negara berkepentingan mengangkut pupuk


dari tiga pabrik ke tiga pasar. Kapasitas ketiga pabrik, kebutuhan
ketiga pasar, dan biaya transportasi per unit adalah sebagai
berikut :
Pabrik

Pasar

Penawaran

120

15

10

12

80

10

80

Permintaan

150

70

60

280

a. Buatlah tabel transportasinya !


b.Tentukan berapa ton padi dari masing-masing gudang yang
harus dikirimkan ke masing-masing pabrik, gunakan metode
sudut barat laut, metode biaya terendah, metode aproksimasi
Vogel, metode stepping stone dan metode MODI !

You might also like