Professional Documents
Culture Documents
PROLOG
Dalam desain interior pengendalian suara didalam ruang
dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas suara yang
dikehendaki dan mengurangi/menghilangkan suara yang
mengganggu aktifitas .
Suara adalah energi kinetik
yang disebabkan oleh vibrasi.
Gelombang suara merambat
dengan lintasan berbentuk
bola dari sumber suara sampai
gelombang tersebut
membentur penghalang atau
Permukaan yang
tidak sejajar dapat
memecah suara dan
meminimalisasi
terjadinya gema dan
Pemantulan bu
Pemantulan bunyi ini hampir sama dengan pemantulan
cahaya, karena sinar bunyi datang dan pantul
terletak dalam bidang datar sama dan sudut gelombang
bunyi datang sama dengan sudut gelombang bunyi
pantul (hukum pemantulan).
Sumber-sumber
pemantulan bunyi permukaan yang
Ceiling pemantul yang diletakkan dengan tepat, sehingga suara menjangkau tem
terjauh
Penyerapan bu
Bahan lembut, berpori dan kain serta manusia
menyerap
sebagian besar bunyi yang mengenainya.
Akustik bangunan membutuhkan bahan yang
tingkat penyerapannya tinggi.
Bahan Penyerapan
Bunyi
Bahan
Berpo
ri
Panel
Penyer
ap
Resona
tor
Rongga
Bahan
Berpo
ri
Bahan Penyerapan
Bunyi
Karakter akustik bahan berpori seperti papan
serat (fiber board), plesteran lembut (soft
plasters), mineral wools dan selimut isolasi
adalah jaringan dengan pori-pori yang saling
berhubungan.
Efisiensi akustiknya membaik pada jangkauan
frekuensi rendah dengan bertambahnya tebal
lapisan penahan yang padat dan dengan
bertambahnya jarak dari lapisan penahan
Bahan
Berpo
ri
Edging Ubin
Akustik
Pemasangan
pada Dinding
Bahan
Berpo
ri
Bahan
Berpo
ri
Bahan
Berpo
ri
Bahan Penyerapan
Bunyi
Panel
Penyer
ap
Bahan Penyerapan
Bunyi
Resonator
rongga (atau Helmholtz)
Resona
tor
Rongga
Akustik lingkungan
(kebisingan dari luar
bangunan)
Bising adalah semua bunyi
yang
Pengertian
kebisingan
Sumber Kebisingan
Bising
Interior
Bising
Luar
Pengendalian Kebisingan
Suara-suara yang tidak dikehendaki yang timbul dari
luar ruang dapat dikendalikan dengan 3 cara, yaitu
Pertama,
dikendalikan dengan mengisolasi suara tersebut pada
sumbernya
Kedua,
mengatur denah bangunan sehingga daerah yang
menimbulkan kebisingan diletakkan sejauh mungkin dari
daerah yang membutuhkan ketenangan
BISIN
G
TENA
NG
Ketiga,
menghilangkan kemungkinan jalur rambatan suara, baik
yang melalui udara maupun melalui struktur bangunan