You are on page 1of 15

Tomy Wijaya Kurniawan

UVEA
Lapisan vaskuler mata bagian tengah,

terletak antara sclera dan retina


Mengandung pigmen
Pembuluh darah berasal dari cabang
arteri oftalmika dan membentuk
sirkulus
Fungsi ; memberikan nutrisi pada
struktur
okuler

UVEA , terdiri dari :


- iris
- corpus siliaris
- koroid
Fungsi Uvea ;
Iris & pupil : sebagai diafragma untuk
mengontrol jumlah cahaya
yang masuk dg mengecil dan
melebarkan pupil

Corpus siliaris :

- produksi aqueous

humor
- untuk mengatur
kecembungan
lensa
(akomodasi)
Koroid : Suplai nutrisi pada retina

UVEITIS
Uveitis : inflamasi yang mengenai traktus
uvea
Uveitis anterior : Inflamasi yang mengenai
iris dan jaringan badan siliar (iridosiklitis)
biasanya unilateral dengan onset akut

( Sidarta, 2013).

KLASIFIKASI UVEITIS

Standardization of Uveitis Nomenclature (SUN)

Berdasarkan
Anatomis

: Uveitis Anterior, Intermedia,

Posterior
Panuveitis
Etiologi
: Infeksi dan Non Infeksi
Waktu/ clinical course : Akut, Kronik,
Rekurent
Histopatologi :
Granulomatous dan
Non Granulomatous

KLASIFIKASI UVEITIS
BERDASARKAN ANATOMI

Manfred Zierhut , 2007

Patofisiologi
Respon Imun
Gangguan pada Blood-Ocular barrier infiltrasi
leukosit dan kebocoran protein
Sistem imunoregulator

SIGN & SYMPTOMS UVEITIS


ANTERIOR :
Tajam

penglihatan

menurun
Injeksi silier
Pupil miosis
Endotel kornea kotor
Aqueous cell
Aqueous flare
Eksudat fibrin di BMD
Sinekia posterior dan
anterior
Penurunan TIO

Mata

merah:
kony injeksi dan
siliar injeksi
Visus menurun
Fotofobia, nyeri
Epifora

Uveitis anterior
Akut
:
mata
merah,
fotofobia,
nyeri,
penglihatan menurun, dan epifora.
Kronik : mata terlihat putih dan gejala minimal
meskipun telah terjadi inflamasi yang berat.
Tanda-tanda klinis : injeksi silier/perikornea,
keratic precipitate (KP), nodul iris, atrofi iris
(pupil miosis), sel-sel akuos (hipopion), flare
akuos, dan sinekia posterior.

DIAGNOSIS
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Faktor resiko
1. Umur
2. Ras
3. Lokasi geografi
4. Riwayat penyakit mata sebelumnya
5. Riwayat kesehatan sebelumnya
6. Higiene dan kebiasaan makanan
7. Riwayat seksual
8. Riwayat penggunaan obat golongan NAPZA

Tatalaksana
Midriatikum
Short acting

Tropicamide o,5% dan 1 % : durasi 6 jam


Cyclopentolate 0,5 % dan 1 % : durasi 24 jam
Phenileprine 2,5 % dan 10 % : durasi 3 jam

Long acting

Homatropine 2 % durasi lebih dari 2 hari


Atropine 1 % > 2 mgg

Kortikosteroid
Topikal : Prednisolon asetat 2%; Fluorometolon

0,1%; Deksametason fosfat 0,1%; Difluprednat


0,05%.
Oral : Prednison P.O. 1-2 mg/kgBB/hari sampai
tampak perbaikan klinis kemudian dosis
diturunkan bertahap (1-2 minggu).
Injeksi periokuler : Triamcinolon asetonid 40 mg;
Metilprednisolon asetat 40-80 mg, dilakukan
tiap 1-2 minggu sebanyak 2-4 kali injeksi.

THANK YOU

You might also like