You are on page 1of 44

Analisa

Komponen
Penyusun Traffic
Light
Wahyu Triana 12518244028
Dwi Isnanto
12518244027

Traffic Light System

Box Controller

Pusat pengontrolan jalannya traffic light


system. Biasanya terdiri atas beberapa
rangkaian pengontrol yang memiliki
fungsinya masing-masing.

Lampu Apill/Traffic Signal

Menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas


dan Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat
lalu lintas atau APILL) adalah lampu yang
mengendalikan arus lalu lintas yang
terpasang di persimpangan jalan, tempat
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross),
dan tempat arus lalu lintas lainnya.

Traffic Light Countdown Timer

Suatu perangkat timer yang berfungsi


untuk membantu pengguna jalan
mengetahui berapa lama lagi suatu
lampu merah atau lampu hijau akan
menyala.

Pedestrian Signal

Lampu yang mengatur penyeberangan


pejalan kaki di zebra cross (kapan boleh
menyeberang, kapan tidak).

Sistem Pengontrolan Traffic Signal

Elektromekanik
Kelebihan:
Lebih Awet

PLC

Mikrokontroller
Kelebihan:
Rangkaian
kontroller
mudah digantiganti

Kekurangan:
Kekurangan:
Relatif mahal,
Relatif mahal
Pembuatan
rangkaian lebih ribet

Kelebihan:
Relatif Murah

Kekurangan:
Cenderung lebih mudah
rusak(dibanding sistem elektromekanik dan PLC)

Sistem Pengontrolan Secara


Mikrokontroller
Satu area satu rangkaian

Satu rangkaian per unit

Biasanya menggunakan
IC 40 kaki atau yang
memiliki I/O 4 port
(misal IC 8535)

Merupakan sistem minimum


sebuah traffic light
Bisa menggunakan IC dengan I/O
1 port saja (misal IC 4017)
Dengan metode LED
bergerak

Bagian penyusun lampu


apill/traffic light signal
Cover

Pemindar cahaya /
cover lampu

Tiang
Rangkaian Kerja
Lampu LED

Spesifikasi Lampu Apill

Rangkaian Kontrol Lampu Apill

Contoh Program Kontrol

Data Komponen

Mikrokontrol ATMega 8535

VCC

merupakan pin masukan positif catu daya. Setiap peralatan


elektronika digital tentunya butuh sumber catu daya yang umumnya
sebesar 5V.
GND sebagai pin Ground.
Port.A (PAO..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan dapat
diprogram sebagai pin masukan ADC.
Port B (PBO..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus, yaitu Timer/Counter, Komparator analog, dan SPI.
Port C (PCO..PC7) merupakan pin I/0 dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Osilator.
Port D (PDO..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.
Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller
XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock ekstemal. Suatu
mikrokontroler membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat
mengeksekusi instruksi yang ada di memori. Semakin tinggi nilai
kristalnya, maka semakin cepat mikrokontroller tersebut.
AVCC sebagai pin masukan tegangan untuk ADC.
AREF sebagai pin masukan tegangan referensi.
Harga: + Rp 50.000,00

Kapasitor Crystall

Merupakan

clock ekstemal. Suatu


mikrokontroler membutuhkan sumber
detak (clock) agar dapat
mengeksekusi instruksi yang ada di
memori. Semakin tinggi nilai
kristalnya, maka semakin cepat
mikrokontroller tersebut.
Harga: + Rp 2000,00

Resistor

Suatu

komponen elektronika yang


berfungsi untuk menghambat arus
listrik
Jenis resistor yang digunakan di
rangkaian ini resistor tetap(nilainya fix)
dan variabel resistor(nilai bisa diubahubah)
Tipe wirewound terbuat dari lilitan
kawat, di mana kawatnya terbuat dari
jenis nikel
Tipe resistor film bahan terbuat dari
logam dan karbon
Harga: Rp 50,00 Rp 500,00

Kapasitor

Pada

dasarnya adalah 2 buah lempeng


logam(dielectric) yang dipisahkan oleh
sebuah bahan isulator
Untuk menyimpan arus/tegangan listrik
Terbuat dari:
Dielektrik: keramik, gelas, udara vakum,
dll.
Isulator: mika, elektrolit, udara, dll.
Cover: aluminium, plastik
Harga: Rp 200,00 Rp 1000,00

Konektor

Fungsi

untuk menghubungkan
rangkaian kontrol dengan rangkaian
utama / outputan.
Terbuat dari lilitan tembaga, plat besi.
Harga: Rp 1000,00-Rp 12000,00

Data Bahan Penyusun


Komponen

Aluminium
Aluminium

dalam sistem periodik ialah


unsur kimia yang terletak pada
golongan 13 periode 3. Lambang
aluminium ialah Al, dan nomor
atomnya 13.
Al2O3 + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2O
Atau
Al2O3

6H2O

+ 6NaOH 2Na3AlO2 +

Sifat Fisika
Volume

atom : 10 cm/gr.atm
Density (660oC) : 2,368 gr/cm3
Density ( 20oC) : 2,6989 gr/cm3
Potensial elektroda : (25 oC) -1,67 volt
Kapasitas panas (25oC) : 5,38 cal/mol oC
Panas pembakaran : 399 cal/gr mol
Tensile strength : 700 Mpa
Kekerasan brinnel : 12-16 skala mehs
Hantaran panas (25oC) : 0,49 cal/det oC

Valensi

:3
Kekentalan (700oC) : 0,0127 poise
Panas peleburan : 94,6 cal/gr
Panas uap : 200 cal/gr
Massa atom : 26,98
Titik lebur : 660oC
Titik didih : 2452oC
Tegangan permukaan : 900 dyne/cm
Tegangan tarik : 4,76 kg/mm

Karakteristik Aluminium

Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot


besi dan baja, atau tembaga. Berat jenisnya
ringan (hanya 2,7 gr/cm, sedangkan besi 8,1
gr/ cm)
Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain,
Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan
logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al,
Cu, mg).
Reflektif : dalam bentuk aluminium foil
digunakan sebagai pembungkus makanan, obat,
dan rokok.
Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk
penggunaan pada mesin-mesin / alat-alat
pemindah panas sehingga dapat memberikan
penghematan energi

Konduktor listrik : setiap satu kilogram


aluminium dapat menghantarkan arus listrik
dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan
tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal
dan ringan, maka aluminium sangat baik untuk
kabel-kabel listrik overhead maupun bawah
tanah.
Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik
dipakai untuk lingkungan yang dipengarui oleh
unsur-unsur seperti air, udara, suhudanunsurunsurkimialainnya, baik di ruang angkasa atau
bahkan sampai ke dasar laut.

Tak

beracun : dan karenanya sangat


baik untuk penggunaan pada industry
makanan, minuman, dan obat-obatan
yaitu untuk peti kemas dan
pembungkus
Mudah di-fabrikasi/ dibentuk dengan
semua proses pengerjaan logam.
Mudah dirakit karena dapat disambung
dengan logam / material lainnya melalui
pengelasan, brazing, solder, adhesive
bonding, sambungan mekanis,

Kelebihan Aluminium
(dibanding kayu)
Bebas

rayap dan tidak keropos.


Warna tidak akan luntur, tidak perlu
dicat ulang.
Kedap air, udara dan suara.
Sifat bahan yang lentur dan ulet.
Pemasangan sangat mudah dan cepat.

Kelemahan Aluminium
Keterbatasan

untuk ukuran tinggi dan


lebar (untuk ukuran diluar normal)
kurang lebih 1,5 - 2 meter.
Pemakaian kusen, pintu dan jendela
aluminium pada rumah tinggal terkesan
kurang alamiah.
Harganya relatif mahal, terbatas dalam
warna dan tidak kuat menahan beban.

Plastik Polycarbonat
Karakteristik umumnya:
Ukuran stabil/tidak berubah-ubah
Rendah terhadap penyerapan air
Wujudnya transparan
Resistansinya sangat baik
Ketahanan terhadap unsur kimia biasa
saja

Besi
Sifat-sifat besi:
titik didih

3134 K

titik lebur

1811 K

massa atom

55,845(2) g/mol

konfigurasi electron

[Ar] 3d6 4s2

massa jenis fase padat

7,86 g/cm

massa jenis fase cair pada

6,98 g/cm

titik lebur
kalor peleburan

13,81 kJ/mol

kalor penguapan

340 kJ/mol

Elektronegativitas

1,83 (skala Pauling)

jari-jari atom

140 pm

Sifat Kimia:
Unsur besi bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron)
sehingga bilangan oksidasinya bertanda positif.
Fe dapat memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan karena
perbedaan energy elektron pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil,
sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi
ionisasi selain electron pada subkulit 4s.
Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah
terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau ketika terdapat
peningkatan suhu.
Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta, gamma dan omega
dengan suhu transisi 700, 928, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat
magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya
menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah.
Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti halogen,
sulfur, pospor, boron, karbon dan silikon.
Larut dalam asam- asam mineral encer.
Oksidanya bersifat amfoter

Nikel
Sifat fisika
Fase

solid

Massa jenis(mendekatisuhu kamar) 8.908 gcm3

Massa jeniscairan padat.l.

7.81 gcm3

Titik lebur

1728K2651F1455C,,

Titik didih

5275F2913C,3186K,

Kalor peleburan

17.48kJmol1

Kalor penguapan

377.5 kJmol1

Kapasitas kalor

26.07 Jmol1K1

Struktur kristal

face-centered cubic

Pembenahan magnetik

feromagnetik

Keterhambatan elektris

(20C) 69.3 nm

Konduktivitas termal
Ekspansi termal

90.9Wm1K1
(25 C) 13.4 mm1K1

Kecepatan suara(batang ringan) (suhu kamar) 4900ms1

Modulus Young

200 GPa

Modulus Shear

76 GPa

Bulk modulus

180 GPa

Rasio Poisson

0.31

Kekerasan Mohs

4.0

Kekerasan Viker

638 MPa

Kekerasan Brinell

700 MPa

Silikon
Konfigurasi

[Ne] 3S23P2

Fase

Solid

Titik leleh (K)

1687

Titik didih (K)

3538

Distribusi Elektron

8,2

Energi Pengionan (eV/atm)

8,2

Jari-jari kovalen atom ()


Jari-jari ion
Keelektronegatifan
Berat atom standar (g.mol-1)
Bahan beku (KJ.mol-1)
Kapasitas bahan / 25oC (J.mol.K-1)
Bahan penguapan (KJ mol-1)
Energi ikat diri (KJ mol-1)

1,17
0,41 (Si4+)
1,8
28,085
50,21
19,789
359
210-250

Tembaga
SIFAT FISIS
Keadaan agregasi solid (diamagnetic)
Titik-Lebur 1357.6 K (1984.3 F)
Titik didih 2840 K (4653 F)
Spesific volume 7.11 10-6 m3/mol
Kalor uap 300.3 kJ/mol
Panas jenis 13.05 kJ/mol
Tekanan uap 0.0505 Pa at 1358 K
Kecepatan bunyi 3570 m/s at 293.15 K

Resistivitas

better together

You might also like