You are on page 1of 26

MANIFESTASI ORAL LEUKEMIA DAN TATALAKSANA

Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 17, 2016

Wulan Meilani 04054821618101


Syeba Dinda Hasianna
04054821618103
Pembimbing: drg. Merryca Belinda, Sp.KG, MPH

ABSTRAK

Leukimia adalah
Manifestasi
H
Gejala:
oral sering
penyakit
terjadi
keganasan
dan dapat
sel menjadi
darah putih
tanda
yang
awal
palp
B

PENDAHULUAN

Insidensi
Leukimia
kriteria
Manifestasi
klasifikasi
adalah
oral meliputi
penyakit
leukimia
pembesaran
keganasan
berdasarkan
sel
dan
histologi
darah
perdarahan
putih yang
gingiva,
paling
ulserasi
umum

PEMBAHASAN

LEUKEMIA MYELOID AKUT


(LMA)

masih
perkiraan
LMA
Insidensi
berhubungan
menjadi
sarkoma
25% dari
dengan
myeloid
seluruh
terjadinya
tipe leukimia pada dewasa di dunia

MANIFESTASI ORAL LMA


Terjadi
A
M
Neutropenia
Trombositopenia
nemia
karena komplikasi dari

MANIFESTASI ORAL LMA

Infiltrasi
Paling
Konsekuensi
Hiperplasia
sering:
sel gingiva
leukemik
perdarahan
keparahannya
menyebabkan:
gingiva, bervariasi
ulserasi oral dan hiperplasia

MANIFESTASI ORAL LMA

fitur atipikal
Pasien
dengan
lainnya:
leukemia sering memiliki noma s

MANIFESTASI ORAL LMA

LEUKEMIA MYELOID KRONIK


(LMK)
Gejala:
LMK adalah penyakit myeloproliferatif yang sering terjadi pada dewasa
Karakter

MANIFESTASI ORAL LMK


Gejala oral sangat jarang terjadi.
L
P

MANIFESTASI ORAL LMK


Gejala oral sangat jarang terjadi.
L
P

Leukemia Limfoblastik Akut (LLA)

Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) adalah


suatu keganasan yang ditandai oleh
proliferasi klonal yang tidak terkendali
dari limfoblas yang kemudian menempati
serta menghambat pertumbuhan sumsum
tulang normal (Aronovich dan Connolly,
2008).

Leukemia Limfoblastik Akut (LLA)


97% dari semua tipe
leukimia dan 80% dari
subtipe akut leukimia
(Jabbour et al., 2005).
Lebih banyak terjadi pada
laki-laki (Jabbour et al.,
2005).
75% dari semua leukemia yang
terjadi
pada anak-anak
25% dari seluruh jenis
keganasan yang
terjadi pada anak-anak
(Yeoh et al., 2013)

Manifestasi Oral LLA


Gejala yang tidak
Gejala awal LLA
spesifik seperti
berhubungan dengan
kelelahan, dispnu,
pansitopenia
demam, pucat,
(anemia,
penurunan berat
neutropenia, atau
badan atau
trombositopenia)
perdarahan
Gejala oral meliputi
mukosa pucat,
pendarahan gusi, dan
ekimosis. Pericoronits
juga merupakan
manifestasi awal dari LLA
(Aronovich dan Connolly,
2008)

Manifestasi Oral LLA


Katz dan Peretz (2002)
melaporkan trismus sebagai
gejala awal dari LLA pada
anak laki-laki berumur 6
tahun
Beberapa studi telah melaporkan
peningkatan anomali mukosa pada
pasien LLA yang ditandai dengan
ulkus yang luas
fetor oris
Infeksi mukosa mulut seperti
mukositis, kandidiasis, herpes
simplex, varicella zooster dan
citomegalovirus (Anirudhan dkk,
2008)

Manifestasi Oral LLA

Mukosa Pucat

Pendarahan
gusi

Ekimosis

Leukemia Limfositik Kronik (LLK)


25% 35% dari semua jenis
leukemia (Richards et al,
2000;.Altekruse et al, 2010), dengan
hanya 5% dari keterlibatan oral
(Kemp et al., 2008)
Kejadian tahunan berkisar
dari 5 sampai 15 kasus per
100.000 penduduk.
Leukemia sel limfosit T bergranul
besar (T-LGL) merupakan subtipe dari
LLK yang biasanya merupakan
gangguan lambat dengan tingkat
kelangsungan hidup rata-rata lebih
dari 10 tahun (Arvanitidou et al, 2011)

Manifestasi Oral LLK


LLK memiliki kecenderungan
untuk melibatkan jaringan tonsil
serta jaringan lunak limfoidbearing lainnya di mukosa mulut
(Hou et al., 1997).
17% dari lesi oral berada di
ruang depan dan gingiva
(Urquhart dan Berg, 2001; Kemp
et al, 2008.)
LLK dapat bermanifestasi sebagai
pembengkakan lokal, dengan
atau tanpa ulserasi dan nyeri.
Gejala lokal juga dapat dikaitkan
dengan perdarahan mulut
berulang (Kemp et al., 2008)

Manifestasi Oral LLK


Pada kasus yang jarang terjadi
epistaksis berulang dan
pembengkakan intraoral asimtomatik
dilaporkan sebagai gejala pertama
LLK yang mungkin berkaitan dengan
trombositopenia berat
(Alessandrini et al., 2012).
Pembesaran palatum (Henefer et al.,
1970) dan infiltrasi leukemia
gingiva (presant et al., 1973)
merupakan gejala tambahan terkait
dengan LLK.

Manifestasi Oral LLK


Seorang pria berusia 74 tahun
dengan T-LGL leukemia, yang memiliki
ulserasi mulut berulang pada mukosa
labial yang berkaitan dengan
neutropenia berat akibat agen
infeksius
(Copete dan Sheridan, 2000)
Seorang wanita berusia 65 tahun
dengan riwayat dua bulan dari
didiagnosis leukemia T-LGL
bermanifestasi dengan lesi oral,
termasuk ulserasi pada ventral lidah
dan palatum mole, disertai
pembengkakan, eritema, dan ulserasi
gingiva (Arvanitidou et al. 2011)

Manifestasi Oral LLK

Ulserasi Mulut

Pendarahan
Mulut Berulang

Tatalaksana Manifestasi Oral


Leukemia
MANIFESTASI ORAL

TATALAKSANA

Pembesaran gingival

Kebersihan mulut dengan sikat


gigi bulu lembut
Antiseptik topikal (clorhexidine
0,2% pembersih mulut dua kali
sehari)

Ulserasi oral

Steroid topikal (gel


fluocinonide 0,05%) empat kali
sehari
Terapi antibiotik biasanya
diberikan untuk mencegah
infeksi bakteri
Biopsi jika perlu

Noma dan lesi yang


menyerupai noma

Terapi antibiotik
Antiseptik topikal (0,12%
clorhexidine pembersih mulut
dua kali sehari).

Tatalaksana Manifestasi Oral


Leukemia
MANIFESTASI ORAL

TATALAKSANA

Myeloid sarcoma

Biopsi
Terapi Antineoplastik

Pendarahan gingival

Kebersihan mulut dengan sikat gigi


bulu lembut
Kebersihan mulut antifibrinolisis

Infeksi oral, dental,


dan periodontal

Penghapusan infeksi fokal (contoh:


tatalaksana periorontal dan ekstraksi
dental)
Antiseptik topikal (clorhexidine 0,12%
pembersih mulut dua kali sehari)
Antibiotik, antiviral, antifungal untuk
mencegah infeksi bakteria, virus, dan
fungal
Faktor stimulasi granulosit koloni
untuk adjuvant

Trismus

Fisioterapi

KESIMPULAN
awal
dari
leukemia
biasanya
Tanda-tanda
bermanifestasi dalam mulut. Pasien sering mencari
pertolongan untuk perawatan gigi karena mengira
bahwa penyakit berasal dari lokal. Dokter gigi
memainkan peran penting dalam diagnosis awal
keganasan hematologi. Perlu dicatat bahwa dokter
gigi bertanggung jawab untuk memulai diagnosis
awal
pada
33%
pasien
dengan
leukemia
myelomonocytic akut (Stafford et al., 1980).
Untuk itu, manifestasi ini harus jelas dikenali,
sehingga dokter dapat mengonfirmasi dengan tes
penunjang atau rujukan ke seorang profesional
khusus untuk mencapai diagnosis akhir.

You might also like