You are on page 1of 17

KEWAJIBAN

MENUNTUT ILMU,
MENGEMBANGKAN
DAN
MENGAMALKANNY
A

Kelompok 3
Dwikky Anjan F
Dwini Destyani
Eka
Putri
Zulfatin
Elva Nuril S
Endah Ayu L

Pengertian Ilmu

Ilmu adalah isim masdar dari


alima yang berarti mengetahui,
mengenal,
merasakan,
dan
menyakini. Secara istilah, ilmu
ialah dihasilkannya gambaran
atau bentuk sesuatu dalam akal.

Fungsi Ilmu
Sebagai
petunjuk
keimanan (QS.
22:54, 3:7,
35:28)

Sebagai
petunjuk
beramal

Seorang alim (berilmu)dengan ilmunya dan


amal perbuatannya akan berada di dalam
syurga, maka apabila seseorang yang
berilmu tidak mengamalkan ilmunya maka
ilmu dan amalnya akan berada di dalam
syurga, sedangkan dirinya akan berada
dalam neraka(HR. Daiylami)

Kaidah Menuntut Ilmu


Dalam menuntut ilmu ada kaidah yang harus
diperhatikan oleh setiap muslim. Dari Ibrahim bin
Amir ar-Ruhaili menyebutkan, termasuk perkara
yang penting sebelum menuntut ilmu, ialah ikhlas
(rela) karena Allah Swt. Sesungguhnya ikhlas memiliki
pengaruh besar untuk meraihtaufiq(bimbingan)
dalam
segala
hal.
Setiap
muslim
yang
mendapatkantaufiq, baginya diberi kebaikan yang
banyak dalam segala urusan agama dan dunia.
Hal lain yang harus diperhatikan adalahistianah,
memohon
pertolongan
kepada
Allah
swt.,tawakkal(berserah diri), dan berdoa agar
dikaruniakan
ilmu
yangshahih(benar)
dannafi(bermanfaat).

Upaya Menuntut Ilmu


Seorang muslim sangat dianjurkan untuk mencari ilmu ke
manapun, tempat ilmu itu dapat diraih. Satu riwayat
mengatakan, Carilah ilmu walau hingga ke negeri China.
Riwayat ini sangat menghargai baik lelaki maupun perempuan
yang bersemangat menuntut ilmu, sekalipun hingga ke negeri
nun jauh. Mereka akan terhitung sebagai orang yang berjuang di
jalan Allah Swt.
Terlebih dalam menuntut ilmu, sesungguhnya lelakiperempuan tidak dibatasi oleh waktu. Anggapan bahwa
perempuan memiliki waktu terbatas, karena didesak kewajiban
berkeluarga dan mengasuh anak tidaklah benar. Sesungguhnya
setiap lelaki dan perempuan memiliki kesempatan sama
untukthalabul ilmi. Sabda Nabi saw., Manusia harus mencari
ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Inilah pemikiran yang
tepat dan demokratis tentang pendidikan seumur hidup bagi
sesama. Jika benar kita umatnya, marilah beri kesempatan
serupa antara lelaki dan perempuan untuk menjalankan
kewajiban menuntut ilmu hingga akhir hayat dikandung
badan.Wallahu alam.

A. Perintah Menuntut Ilmu


Beliau, Nabi SAW bersabda: Menuntut ilmu itu fardhu
atas setiap muslim (HR. Abu Naim dari hadits Ali).
Beliau Nabi SAW bersabda: Tuntutlah Ilmu sampai ke
negeri Cina.(HR Ibnu Adi dan Al Baihaqi dari Anas)
Beliau Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang
menempuh jalan yang padanya ia menuntut ilmu, maka
Allah menempuhkannya jalan kesurga. (HR. Muslim dari
Abu Harairah).
Beliau Nabi SAW bersabda: Sungguh kamu pergi lalu
kamu belajar satu bab dari ilmu, itu lebih baik dari pada
kamu sholat seratus rakaat. (HR Ibnu Abdil Barr dari Abu
Dzarr).
Beliau Nabi SAW bersabda: Belajarlah apa yang kamu
kehendaki, Allah tidak akan memberi pahala kepadamu
sehingga kamu mengamalkan. (HR Ibnu Abdil Barr dan Ad

B. Keutamaan Orang Berilmu


Ilmu merupakan sebaik-baiknya perbuatan Amal shaleh, ia
juga merupakan sebaik- baiknya amal ibadah, yaitu ibadah
sunah, karena ilmu merupakan bagian dari jihad di jalan Allah
Swt. Kalau kita berpikir sejenak, dapat diketahui bahwa agama
itu terdiri atas 2 unsur :
1. Ilmu dan petunjuk
2. Perang dan jihad
Tidak mungkin sekarang agama Allah Swt dapat berdiri
dengan tegak kecuali harus terdapat 2 unsur diatas, dan unsur
yang pertama didahulukan dari unsure yang kedua. Maka dari ini
Nabi
saw
tidaklah
mengubah
suatu
kaum
sebelum
menyampaikan dakwah untuk beribadah kepada Allah Swt,
maka ilmu lebih didahulukan daripada perang. Allah swt
berfirman :
Adakah sama orang- orang yang mengetahui dengan orangorang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Az-Zumar: 9)

Beberapa keutamaan orang yang memiliki ilmu dengan orang yang


tidak memiliki ilmu, diantaranya yaitu:
1.Ilmu merupakan warisan para Nabi
Nabi yang diutus oleh Allah swt tidaklah mewariskan dan
meninggalkan harta untuk dijadikan sebagai manusia bekal bagi
kehidupannya,
melainkan
mewariskan
ilmu
yang
dapat
menyelamatkan manusia dari kegelapan, menerangi akan tujuan
hidup ini yaitu untuk bisa mengenal Allah swt serta menjalankan
ibadah kepadanya dan menjauhi larangannya.
2. Orang yang berilmu dapat mengantarkannya kepada jalan
syahid diatas kebenaran, adapun dalilnya yaitu firman Allah
Swt :
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat
dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian
itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Ali Imron: 18)
Dari ayat diatas dapat kita ambil intisarinya yaitu orang yang
berilmu dan para malaikat merupakan orang yang bersaksi bahwa
Allah swt adalah Tuhan semesta alam yaitu tuhan yang telah
menciptakan alam semesta beserta isinya.

3. Orang yang berilmu merupakan orang yang terus


menerus mengerjakan perintah Allah Swt dan menjauhi
larangannya sampai hari kiamat.
Dalil yang menguatkan pendapat diatas yaitu hadist yang
diriwayatkan oleh Muawiyah Ra berkata: Aku telah
mendengar Rosulullah SAW berkata: barang siapa yang
dikehendaki kebaikan oleh Allah Swt maka Allah swt akan
memahamkannya didalam urusan agama. (HR. Bukhori)
Imam Ahmad bin Hambal Ra berkata: apabila mereka itu
bukan ahli hadist, maka saya tidak tau lagi siapakah
mereka.
4. Disamping itu ilmu merupakan jalan untuk menuju surga,
sebagaimana dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah Ra berkata: bahwa Rosulullah SAW bersabda:
barang siapa yang berjalan untuk mencari ilmu, maka
Allah Swt akan memudahkannya jalan untuk menuju
surge. (HR. Muslim)
5. Allah Swt mengangkat derajat orang yang berilmu baik
itu didunia dan diakhirat.

C. Kedudukan Ulama Dalam Islam


Allah telah mengangkat dan menempatkan orang-orang
yang berilmu berada pada tempat dan kadudukan yang tinggi
dan memiliki nilai yang berharga, oleh karena itu Allah
berfirman dalam surah al-Baqoroh ayat 30.


)30 :



Artinya: ingatkah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi. Mereka berkata: Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku
.mengetahui apa yang tidak kamu ketahui
)QS: Al-Baqoroh: 30 )

Dijelaskan dalam ayat diatas bahwa manusia adalah


dijadikan Allah sebagai Kholifah (pelaksana syariat-syariat
Allah) di muka bumi ini, Allah memberikan kelebihankelebihan kepada manusia sehingga kelebihannya
melebihi para malaikat disebakan Allah Swt memberikan
ilmu kepadanya (manusia). Ilmu menurut pandangan islam
adalah sesuatu yang menyebabkan perubahan menjadi
lebih baik, seseorang menjadi lebih takut kepada Allah
SWT.
Untuk memperoleh suatu ilmu, manusia banyak
mempergunakan panca indranya yaitu menggunakan
pendengaran
ketika
manusia
ingin
mendengar,
menggunakan penglihatannya ketika ingin melihat dan
begitu pula lidahnya ketika manusia ingin berbicara.

Sifat-sifat Seorang Pendidik Agama


1. Al- Imaniyyah
Yaitu sifat keyakinan dan ke imanan kepada Allah
Subhanahu wataala, karena Syariat Allah bukan hanya
sekedar Aturan ataupun undang-undang yang dibuat oleh
manusia yang berlaku disuatu negara, tetapi syariat adalah
aturann yang tidak ada kebatilan sedikitpun didalamnya.
Maka sifat imaniyah ini dijadikan sebagai dasar pokok yang
harus senantiasa ada pada diri seorang pendidik atau
muallim. Maka jika seorang pendidik tidak memiliki
keyakinan ini, maka tidaklah mungkin ilmu yang ia ajarkan
bisa sampai dan meresap pada hati para pelajar.
2. Al-Khoufiyyah.
Yaitu takut kepada Allah subhanahu wataala, karena apa
yng dilakukannya senantiasa ada dalam pengawasanNya
secara sembunyi ataupun secara terang terangan.

3. Al-Ikhlash.
Yaitu seorang pendidik (murobby dan muallim) tidak ingin
mengharapkan sesuatu apapun yang ia lakukan yang sifatnya
materi atau duniawi, dan juga tidak ingin mendapatkan pujian
pimpinannya, pengawasnya dan manusia pada umumnya.
4. Ash-Shiddiq.
Jujur atau Benar, karena jujur adalah salah satu sifat yang
diajarkan islam, jujur dalam perkataan dan jujur dalam perbuatan
dan jujur. Jika seorang pendidik jujur dalam perkataan, jujur dalam
perbuatan maka seorang pendidik akan dihormati peserta
didiknya, dihormati masyarakatnya dan akan mendapatkan
ketenangan, ketentraman, keselamatan didunia dan akan
mendapatkan
balasan
pahala
di
akhirat
kelak.
5. Al-Adlu.
Yaitu adil menempatkan sesuatu pada tempatnya, adil dalam
melayani para didiknya, adil dalam memberikan nasehat dan
arahannya dan lain sebagainya.

6. Ash-Shobru.
Sabar dalam memikul kesulitan-kesulitan yang dihadapi, karena
belajar mengajar adalah bukan pekerjaan mudah, tapi pekerjaan yang
mungkin bisa menghabiskan waktu, karena seorang pendidik atau guru
harus senantiasa mempersiapkan diri dan mencari cara pembelajaran
yang lebih baik sehingga apa yang diharapkan tercapai sesuai dengan
tujuan.
7. Ar-Rohmah.
Jika seorang muslim harus memiliki sifat rohmah atau kasih sayang,
maka seorang guru harus lebih kasih sayang kepada para pelajarnya
atau mahasiswanya,karena guru dan pendidik adalah seorang pemberi
petunjuk yang mengajarkan manusia agar beretika dan ber
akhlaqulkarimah. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya.

8. Al-Amanah.
Yaitu bahwa manusia harus menunaikan hak-hak Allah , dan
hak manusia adalah bertanggung jawab akan kehidupannya.
9. Rendah hati
Seorang Guru harus memiliki sifati ini, yaitu disifati dirinya
dengan tawadhu, mudah berintraksi dengan orang lain, mudah
menolong orang lain, lemah lembut, tidak cepat marah dan jauh
dari sifat sombong dan takabur.
10. Banyak mengingat Allah
Seorang guru harus senantiasa dirinya ingat kepada Allah
sebai manusia biasa yang kadang-kadang benar, salah, sukses dan
gagal. Seorang guru apabila memperoleh ujian dan cobaan suka
ataupun duka tidak merasa takut dan gelisah tetapi banyak
berdoa, membaca AL-Qur.an, sehingga apapun yang menimpa
dirinya tetap ia menjadi tenang dan dijadikan sesuatu yang teamat
berharga dan bernilai. Yaitu orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, dan ingatlah
hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.

TERIMA KASIH

You might also like