Professional Documents
Culture Documents
Anatomi Vertebra
Terdapat 33 tulang vertebra yang dibagi
menjadi
7 tulang cervical (leher)
2 tulang thorax (thoraks atau dada)
5 tulang lumbal
5 tulang bergabung membentuk bagian sacral
4 tulang membentuk tulang ekor (coccyx)
menekan
syaraf
sehingga
menimbulkan gangguan.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi : 1-2%
HNP lebih banyak terjadi pada individu dengan
pekerjaan yang banyak membungkuk dan
mengangkat.
HNP Lumbalis
90%
HNP Servikalis
10-15%
ETIOLOGI
Degenerasi diskus intervertebralis
Trauma minor pada pasien tua dengan degenerasi
Trauma berat atau terjatuh
Mengangkat atau menarik benda berat
Faktor Risiko
Tidak dapat dirubah
Umur,
Riwayat trauma
sebelumnya
PATOFISIOLOGI
perubahan degeneratif yang terjadi pada proses penuaan
Penurunan vaskularisasi kedalam diskus disertai berkurangnya kadar air
dalam nukleus
Diskus mengkerut dan menjadi kurang elastis
trauma (jatuh, kecelakaan, dan stres minor berulang seperti
mengangkat beban)
Ruptur diskus herniasi
Faktor-faktor
yang
menyebabkan
timbulnya HNP
Akan menekan
radiks di canalis
vertebralis
Annulus fibrosus
tidak kuat
menahan
Nucleus pulposus
(gel) akan keluar
Klasifikasi
Menurut gradasinya, herniasi dari nukleus pulposus dibagi
atas:
Protruded intervertebral disc
Prolapsed intervertebral disc
Extruded intervertebral disc
Sequestrated intervertebral disc
GEJALA KLINIS
a. Nyeri punggung bawah.
b. Nyeri daerah bokong.
c. Rasa kaku atau tertarik pada punggung bawah.
d. Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal, yang dirasakan dari bokong
menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki, tergantung bagian saraf mana yang terjepit.
e. Rasa nyeri sering ditimbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan, terutama banyak
membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan.
f. Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat, batuk, bersin akibat
bertambahnya tekanan intratekal.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Lanjutan Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
umum
Pemeriksaa
n
Neurologis
Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan motorik : dicari apakah ada kelemahan, atrofi
atau fasikulasi otot
Pemeriksaan lain:
Tes untuk meregangkan saraf ischiadikus (tes laseque,
tesbragard, tes Sicard)
Tes untuk menaikkan tekanan intratekal (tes Nafzigger, tes
Valsava)
Tes Patrick dan Tes Contra Patrick
Tes Distraksi dan Tes Kompres
Pemeriksaan Penunjang
Mengetahui saraf
mana yang terkena
dan sejauh mana
gangguannya
Mengetahui ukuran
dan lokasi dari
hernia
Elektromiogra
fi (EMG)
Somato
Sensoric
Evoked
Potential
(SSEP)
Myelogram
Radiologi
Untuk menilai
spinal stenosis atau
mielopati
MRI
Dapat terlihat
gambaran bulging
diskus (annulus intak),
herniasi diskus
(annulus robek) dan
dapat mendeteksi
adanya kompresi akarakar saraf atau
medula spinalis oleh
fragmen diskus.
Myelo-CT
untuk
melihat
lokasi HNP
Pemeriksaan
Laboratoriu
m klinik
PENATALAKSANAAN
Terapi
Konservatif
Tujuan untuk mengurangi iritasi saraf, memperbaiki kondisi fisik pasien dan melindungi dan
meningkatkan fungsi tulang punggung secara keseluruhan.
Tirah baring
untuk mengurangi nyeri mekanik dan tekanan intradiskal, lama yang dianjurkan adalah 2-4
hari.
Posisi : menyandarkan punggung, lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit fleksi.
Medikamentosa
Lanjutan .
Laminectomy
Laminectomy, yaitu tindakan operatif membuang lamina vertebralis,
dapat dilakukan sebagai dekompresi terhadap radix spinalis yang
tertekan atau terjepit oleh protrusi nukleus pulposus.
Terapi Operatif
Discectomy
sebagian dari discus intervertebralis diangkat untuk mengurangi
tekanan terhadap nervus.
Mikrodiskectomy
Prosedur memindahkan fragmen of nucleated disk melalui irisan yang
sangat kecil dengan menggunakan ray dan chemonucleosis.
KOMPLIKASI
Nyeri tulang belakang kronik
Nyeri tulang belakang permanen (sangat jarang)
Hilangnya sensasi atau pergerakan di tungkai atau
kaki
Menurunnya atau hilangnya fungsi dari usus dan
kandung kemih
PROGNOSIS
Umumnya prognosa baik dengan pengobatan yang konservatif.
Presentasi rekurensi dari keadaan ini sangat kecil. Tetapi kadangkadang pada sebagian orang memerlukan waktu beberapa bulan
sampai beberapa tahun untuk memulai lagi aktivitasnya tanpa
disertai rasa nyeri dan tegang pada tulang belakang.