You are on page 1of 16

CORNEAL MELTS ASSOCIATED WITH

TOPICALLY APPLIED NONSTEROIDAL


ANTI-INFLAMMMATORY DRUGS

JOURNAL READING
Annisa Muflikhasari
012116330
Pendahuluan
Penggunaan obat Topikal anti-inflamasi ( NSAID)
digunakan untuk mencegah miosis selama
operasi katarak,mengobati alergi mata ,
mencegah inflamasi hebat pasca operasi, dan
untuk mengobati edema makula kistoid setelah
operasi katarak serta digunakan untuk
mengontrol rasa sakit dan fotofobia pada
keratotomi radial dan laser excimer
photorefractive keratectomy.
Hal ini menyebabkan penarikan dari
Falcon (generik diklofenak) larutan
tetes mata. Dari fakta yang ada telah
disimpulkan bahwa ketersediaan
diklofenak generik menjadi alasan
terjadinya toksisitas kornea.
Tujuan penelitian ini untuk memberikan

ulasan dari 11 kasus pencairan kornea pada

pasien yang riwayat diobati dengan NSAID

topikal , dengan fokus pengamatan

toksisitas kornea dan hubungannya

dengan dosis dan lamanya pengobatan

, penyakit penyerta dan terapi , dan

indikasi pengobatan .
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membantu mengidentifikasi
faktor-faktor yang berpotensi
berguna dalam meminimalisir
terjadinya toksisitas kornea dan
melihat secara menyeluruh faktor
yang terkait dengan toksisitas
METODE
Rekam medis dari 11 pasien dengan pencairan
kornea yang menggunakan NSAID topikal ditinjau
dari indikasi pengobatan, dosis dan durasi
pengobatan, dan penyakit penyerta dan terapi
medis. Selain itu juga hubungan antara
pengobatan NSAID dan operasi dan antara
pengobatan NSAID dan lama serta tingkat
toksisitas kornea dijelaskan .
Hasil Penelitian
Setiap 11 pasien menunjukkan
terjadi toksisitas kornea yang berat
setelah penggunaan larutan tetes
mata diklofenak 0,5 %. Falcon
digunakan pada 7 kasus dan Voltaren
pada 4 kasus.
A. Lama pengobatan sebelum terjadinya
pencairan kornea bervariasi dari 6 hari
sampai 17 bulan.

B. Terkait penyakit mata dan sistemik serta


pengobatan masing-masing penyakit
tersebut menyulitkan analisis kasus ini .

C. Indikasi pengobatan dengan NSAID


topikal sering tidak jelas.
KESIMPULAN
Dosis toksikasi tidak konsisten dan variabel
menunjukkan bahwa keterlibatanfaktor penyakit
lain, bukan hanya penggunaan NSAID topikal
yang menjadi penyebab pencairan kornea.
Kasus-kasus menunjukkan pentingnya membuat
diagnosis klinis sebelum pengobatan dan
mengikuti perjalanan klinis pasien sehingga
benar dalam memberikan terapi.
CRITICAL APPRAISAL
Judul :
Jumlah kata < 12, tidak bermakna ganda,
isiutamapenelitian, cukup menarik, tidak
digarisbawahi, tidak diakhiri tanda titik,
tidak ditulis di antara tanda kutip.
Abstrak :
Jumlah kata < 250 kata, Terdapat latar
belakang, metode, hasil, dan kesimpulan.
Secara keseluruhan informatif.
Metodologi Penelitian
A. Desain Penelitian : Controlled,
prospective, double-masked,
randomized clinical studies.

B. Variabel Penelitian :
Variabel terikat : Pengobatan anti-
inflamasi (NSAID) topikal.
Variabel bebas : Pencairan kornea.
Populasi dan Sampel
11 pasien dengan pencairan
kornea yang menggunakan NSAID
topikal ditinjau dari indikasi
pengobatan, dosis dan durasi
pengobatan, dan penyakit penyerta
dan terapi medis.
Kelebihan
Penelitian menggunakan desain
randomized, dimana hasilnya akan
lebih valid.
Kekurangan
Keterbatasan data mengenai data masing-
masing subyek, terutama data mengenai
komorbiditas penyakit mata maupun
sistemik yang berpotensi menjadi pencairan
kornea yang menyulitkan dalam analisis ini.
Subjek yang digunakan sedikit, sehingga
sulit untuk dilakukan generalisata.
TERIMA KASIH

You might also like