You are on page 1of 16

PENGARUH BAHAN TAMBAH ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI

SUPTITUSI PENGGANTIAN SEBAGIAN SEMEN TERHADAP BETON


MUTU K-300
Oleh:
Andri Setyabudi
2009 12 094
Fatimah Al Jufri
2009 12 057

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KALIMANTAN UTARA
TANJUNG SELOR
2014
Latar Belakang
Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara
terus-menerus yang diarahkan pada peningkatan taraf hidup
masyarakat dan kesejahteraan secara umum, Beton yang
merupakan salah satu material penting dari sebuah
bangunan. Pada dasarnya, beton terbentuk dari dua bagian
utama yaitu pasta semen dan agregat. Pasta semen terdiri
dari semen Portland, air dan bahan campur tambahan
(admixture). Sedangkan agregat terdiri dari agregat kasar
(batu pecah) dan agregat halus (pasir).
Abu terbang atau Fly Ash adalah sisa hasil proses
pembakaran batubara yang keluar dari tungku pembakaran,
yaitu berupa butiran halus ringan, bundar, tidak porous serta
bersifat pozzolanik.Pozzolan adalah bahan yang mengandung
silika dan alumunium yang bereaksi secara kimia dengan
kalsium hidroksida pada temperatur biasa membentuk
senyawa bersifat cementitious.
Mengingat limbah tersebut meningkat setiap tahunnya usaha
penelitian perlu dilakukan untuk mendapatkan suatu alternatif
Perumusan Masalah
Seberapa Besar Pengaruh Penambahan Abu terbang (fly
ash) Terhadap Kuat Tekan dan Nilai Porositas Beton.Dengan
Variasi subtitusi Abu Terbang 0%,10%20%,30%, dan 40% dari
berat total semen.
Maksud dan tujuan
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kuat Tekan
beton akibat variasi Penambahan Abu Terbang (fly ash)
pada umur 28 hari ?
Untuk mengetahui pengaruh penambahan fly ash pada
campuran beton, terhadap porositas pada umur 28 hari ?
Manfaat Penelitian
Memberikan informasi tentang fungsi lebih dari abu
terbang (fly ash).
Meningkatkan nilai ekonomis abu terbang (fly ash).
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh
penambahan abu terbang (fly ash) pada pembuatan
beton untuk mendukung kebutuhan masyarakat
dengan memanfaatkan Limbah Industri.
Batasan Masalah
Penelitian dilakukan pada beton mutu Normal, dengan
kuat tekan beton direncanakan K-300.
Desain campuran beton menggunakan metode Mix
Desain
Fly Ash sebagai bahan tambah berasal dari sisa
pembakaran batu bara yang didapat dari PLTU kecamatan
dayeuhkolot, Kabupaten Bandung dan persentase variasi
pengaruh abu terbang kelas C yang disarankan sebesar,
0%, 10 %, 20%, 30%,40% dari berat semen.
Bahan pembuatan beton : semen type I dengan merk
semen Tiga Roda, agregat kasar (batu pecah) dari tawau,
agregat halus (pasir) dari sungai kayan, air yang
digunakan dari laboratorium CV. Putra Kayan mix Tanjung
Selor
Penelitian menggunakan benda uji yang berupa kubus 15
x 15 x 15 cm
Pengujian mekanik yang meliputi pengujian kuat tekan
LANDASAN TEORI
KAJIAN UMUM
Pengertian Beton

Material Penyusun Beton

Bahan Tambah

Abu Terbang (fly ash)


KAJIAN KHUSUS
Kuat Tekan Beton

Porositas Beton
Uji Bahan :
o Pengujian kadar air
o Pengujian berat volume
o Pengujian kadar lumpur
o penyerapan
Pengujian berat jenis dan
o Pengujian analisis saringan
o Pengujian abrasi
BENDA UJI
Bahan Ukuran Jenis Jumlah
Tambah Fly Benda Uji Pengujian Benda Uji Keterangan
ash (cm) (buah)
0% 5
10% 5 Pengujian
20% 15x15x15 Kuat 5 Umur 28
30% Tekan 5 Hari
40% 5
0% 5
10% 5 Pengujian
20% 15x15x15 Porosita 5 Umur 28
30% s 5 Hari
40% 5
Jumlah Total Benda Uji 50

(Sumber : Olah Data, 2014)


Kebutuhan Bahan Untuk satu Adukan
Variasi Total Semen Air Pasir Batu Fly Ash
Subtitusi Volume (kg) (kg) (kg) Pecah (Kg)
fly ash (kg) (kg)
0% 75.09 13.05 6.91 18.190 36.931 0
3 4 9
10 % 75.09 11.74 6.91 18.190 36.931 1.305
3 8 9
20 % 75.09 10.44 6.91 18.190 36.931 2.611
3 3 9
30 % 75.09 9.138 6.91 18.190 36.931 3.916
3 9
(Sumber : Hasil Penelitian 2014)
40 % 75.09 7.832 6.91 18.190 36.931 5.222
3 9
Nilai Slump Rata-Rata
Pada Tiap Variasi Benda Uji
Jenis Variasi Nilai slump
Benda Uji fly ash rata-rata
(%) (cm)
BN 0 12.00
BFA-1 10 10.00
BFA-2 20 10.20
BFA-3 30 9.60
BFA-4 40 7.30
(Sumber : Olah Data, 2014)
Grafik Nilai Slump
N ila i S lum p R a ta -ra ta

15

10

Variasi Abu Terbang (fly ash)

Proses Pengambilan Nilai


Slump
Volume Rata-Rata Beton Variasi Fly ASh
Kadar Berat volume masing-masing variasi Berat
fly ash (kg/m3) Rata-rata
1 2 3 4 5 (kg/m3)

0% 8.191 8.013 8.105 8.058 8.110 8.095


10 % 8.003 7.873 7.911 8.054 7.985 7.965
20 % 7.921 7.960 7.988 7.856 7.890 7.924
30 % 7.876 7.900 7.975 7.843 7.818 7.882
(Sumber : Olah Data, 2014) 7.758
40 % 7.871 7.688 7.806 7.726 7.700

Grafik Berat Volume Rata-Rata Beton fly


Berat Volume Beton (Kg/m3)

ash

Proses Penimbangan berat


0 0.1 0.2 0.3 0.4 volume Beton

Variasi Fly Ash (%)


Nilai Kuat Tekan Rata-Rata Berbagai Variasi

Jenis Kadar Kuat Tekan


Benda Uji fly ash Rata-Rata
(28 hari) (%) (kg)
BN 0% 306.45
BFA-1 10 % 316.87
BFA-2 20 % 292.55
BFA-3 30 % 185.41
Pengujian Kuat Tekan
BFA-4 40 % 167.73
(Sumber : Olah Data, 2014)
Grafik Kuat Tekan Rata-Rata
K u a t Te k a n

350
R a ta -R a ta

300
250
200
150
100
50
0

Persentasi Fly Ash

Pengujian Kuat Tekan


Nilai porositas rata - rata
Jenis Benda Uji Porositas Rata - Rata

PON 11.55
POFA 10% 11.72
POFA 20% 12.58
POFA 30% 14.92
POFA 40% 15.57 Hasil nilai porositas rata - rata

(Sumber : Olah Data, 2014)

18.00 Grafik Porositas


16.00
14.00
Porositas (%)

12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
0 0.1 0.2 0.30000000000000032 0.4
Hasil nilai porositas rata - rata

Variasi Penggantian Semen Dengan Fly Ash


Kesimplan
Persentase peningkatan kuat tekan optimum pada Kubus beton terjadi pada
variasi BMT-1 dengan kadar abu terbang (fly ash) sebesar 10% yang
mempunyai kuat tekan rata-rata paling tinggi yaitu 316,88 Kg/cm2 dari
Beton Normal. Sedangkan Penggunaan fly ash Pada variasi BFA-
2(20%),BFA-3(30%),dan BFA-4(40%) mengalami Persentase Penurunan
kuat tekan rata-rata berturut-turut. hal itu dapat disimpulkan bahwa pada
campuran tersebut tidak lagi sebagi pozzolan yang dapat membentuk
senyawa yang bersifat mengikat akan tetapi fungsinya menjadi agregat halus
dalam campuran beton, akibat pemakaian fly ash yang berlebihan
menyebabkan limbah fly ash tidak habis bereaksi dengan air dalam
campuran beton.

Semakin bertambahnya variasi pengantian semen dengan Abu


Terbang (fly ash) akan mengalami peningkatan nilai Porositas dari porositas
Normal, Hal lain ialah adanya pengurangan volume absolute dari air dan
semen setelah reaksi kimia dan terjadi pengeringan sedemikian rupa
sehingga pasta semen dan fly ash yang sudah kering akan menempati
volume yang lebih kecil dibanding dengan pasta yang masih basah,
berapapun perbandingan semennya yang digunakan.
Saran
Perlu dilakukan penelitian tentang penambahan zat aditif
untuk aktivator fly ash sehingga reaksi dapat berlangsung lebih
cepat.

Perlu di lakukanya penelitian dengan penambahan umur


beton lebih dari 28 hari, untuk mendapakan nilai kuat tekan
normal. Pada umur 28 hari nilai kuat tekan dengan berbagai
Variasi fly ash memiliki nilai kuat tekan yang bervariasi
kemungkinan sesudah umur 90 hari kekuatanya dapat sedikit
lebih tinggi.
Terima Kasih

You might also like