You are on page 1of 25

Soybean Oil with DEA

Kelompok 5
Ahmad Tibrizi (1406568305)
Juli Ayu Ningtyas (1406531864)
Radifan Fajaryanto (1406531643)
Stella Faustine Loandy (1406564830)
Yugo Widhi Nugroho (1406563235)
RUMUS BANGUN DAN
BERAT MOLEKUL
Minyak Kedelai

Asam Lemak Bebas dalam Minyak Kedelai:


Asam linolenik, PUFA, (C-18:3): 7-10%
Asam linoleat, PUFA (C-18:2): 51%
Asam oleat, MUFA (C-18:1): 23%
Asam stearat, SAFA (C-18:0): 4%
Asam palmitat, SAFA (C-16:0): 10%
Lainnya: 2-5%
Rumus Bangun Minyak Kedelai

Asam Palmitat
Mr Minyak Kedelai (Cara I)

Jenis Rumus Kimia Mr Persentase Mr dalam MK

Asam Palmitat C16H32O2 256 10% 25.6

Asam Stearat C18H36O2 284 4% 11.36

Asam Oleat C18H34O2 282 23% 64.86

Asam Linolenik C18H30O2 278 10% 26.41

Asam Linoleat C18H32O2 280 51% 142.8

Lain-lain (Rata-rata) 276 2% 5.52

Mr ALB pada Minyak Kedelai = 276.55


Mr Minyak Kedelai (Cara I)

Mr Minyak Kedelai= 3(Mr ALB 17) + (Mr Gliserol 3)

Mr Minyak Kedelai = 3(276.55 17) + (92 3)

Mr Minyak Kedelai = 867.65 gram/mol


Mr Minyak Kedelai (Cara II: Basis 100 gram)

Jenis Rumus Kimia Mr Persentase Massa Mol


Asam
C16H32O2 256 10% 10 0.0390625
Palmitat
0.0140845
C18H36O2 284 4% 4
Asam Stearat 1
0.0815602
C18H34O2 282 23% 23
Asam Oleat 8
Asam 0.0341726
C18H30O2 278 10% 10
Linolenik 6
Asam 0.1821428
C18H32O2 280 51% 51
Linoleat 6
0.0072463
276 2% 2
Lain-lain (Rata-rata) 8
Mr Minyak Kedelai (Cara II: Basis 100 gram)

Mr Minyak Kedelai=

3(Mr ALB 17) + (Mr Gliserol 3)

Mr Minyak Kedelai =

3(279,12 17) + (92 3)

Mr Minyak Kedelai

= 875.36 gram/mol
Diethanolamine (DEA)

Rumus Kimia C4H11NO2


Mr DEA = 4(12) + 11(1) + 14 + 2(16) = 105 gr/mol
Nama Senyawa (IUPAC) = 2,2'-iminodiethanol
MSDS Soybean Oil
Paparan Toksik

Kulit

Sedikit Iritasi jika mengenai kulit

Mata

Iritasi Jika terkena Mata

Terhirup

Sulit bernafas jika terlalu banyak yang terhirup

Tertelan

Saluran Pencernaan terganggu


Fire and Explosion Data

Dapat Terbakar Jika temperature senyawa


Tingkat tinggi
Kebakaran Suhu diatas 445C (833F)

Tingkat Bahan Tidak Mudah Meledak


Ledakan
MSDS DEA
Sifat Fisik & Kimia

Sifat Fisik Sifat Kimia

pH = 11.5 at 10 % solution
Bentuk = Cair
Kelarutan = Larut dalam etanol & Aseton


Warna = bening

Titik Beku = 27 C Explosive Properties = Not Explosive


Titik Didih = 270 C

Flammability = Not Flammable


Reaktivitas = Stabil pada kondisi normal
Tekanan Uap = 0.028 hPa at 25 C
Stabilitas Kimia = Stabil pada kondisi normal
Density = ca.1,090 kg/m3 at 30 C

Viskositas dinamik = ca.1,090 kg/m3 at 30 C Produk Dekomposisi yang berbahaya


NOx jika temperature > 200 C
Paparan Toksik
Toksik secara Oral

300 2000 mg/kg


Menyerang Darah, Hati, dan Ginjal

Iritasi kulit

Jika mengenai kulit

Iritasi Mata

Berefek serius jika mengenai mata

Terhirup

Iritasi pada Selaput membrane paru-paru


Dapat keracunan jika terhirup gas dekomposisi : NOx
Dapat mengakibatkan asma dan kesulitan bernafas
Fire and Explosion Data

Tingkat
Kebakaran
Tidak Mudah Terbakar

Tingkat
Ledakan
Tidak Mudah Meledak
Tindakan Pencegahan dari Senyawa

Jauhkan senyawa dari panas


Jauhkan dari sumber panas
Hindari kontak dengan kulit dan mata
Ventilasi dalam Storage memadai
Jangan sampai tertelan

Gunakan peralatan = Splash Goggles, Jas Lab, Respirator Debu, Sarung tangan
Limit paparan = 0.46 ppm
REAKSI KIMIA
Sintesis Fatty Acid
Amide dari Minyak
Kedelai dan DEA
Metode yang digunakan
melibatkan dua langkah, yaitu
Reaksi DEA dengan fatty triglyceride
Pemisahan produk pada akhir reaksi
4,2 mol DEA direaksikan dengan 1
mol fatty triglyceride untuk
menghasilkan produk akhir
95% amida murni
5% gliserin murni
Sintesis Fatty Acid Amide dari Minyak
Kedelai dan DEA
Langkah 1

Reaksi primer dilakukan dengan mencampurkan minyak kedelai dengan DEA


pada suhu 240-260F (115,56126,67C).
Reaksi berlangsung selama 12-18 jam (tanpa katalis) atau 1 jam (dengan
katalis). Keberlangsungan reaksi tersebut juga dipengaruhi oleh kemurnian
produk yang diinginkan. Produk akhir dengan waktu reaksi 18 jam menghasilkan
80% amida, 12% amina bebas, dan 8% gliserin.

Langkah 2

Pemurnian crude amide dengan asam fosfat (H3PO4) untuk memisahkan amina
bebas dan sebagian gliserin sebagai kompleks fosfat.
Reaksi ini disarankan dilakukan pada suhu yang meningkat, seperti pada suhu
160-200F (71,1193,33C). Namun, reaksi ini juga dapat dilakukan pada
suhu tetap yaitu 180F (82,22C).
Metode Pemisahan
Metode Pemisahan Produk Utama dan
Produk Samping
Pada tahap kedua, metode yang digunakan untuk
memisahkan produk utama dan produk samping adalah
dengan proses purifikasi senyawa amida menggunakan
asam fosfat untuk menghilangkan amina bebas dan bagian
gliserin sebagai kompleks fosfat yang dapat dipisahkan.
Penambahan asam fosfat (85%): 6-9 parts untuk 100 parts
(berat) produk amida.
Reaksi ini disarankan dilakukan pada suhu yang meningkat,
seperti pada suhu 160-200F (71,1193,33C). Namun,
reaksi ini juga dapat dilakukan pada suhu tetap yaitu
180F (82,22C).
Keterlibatan Senyawa
Kimia Lain
Senyawa Kimia yang Digunakan
Senyawa yang digunakan pada proses pemisahan produk
utama dan produk samping adalah asam fosfat.
Produk utama amida dan asam fosfat diaduk hingga
tercampur.
Campuran dalam tangki diendapkan ketika telah mencapai
fase asam fosfat yang mengandung amina bebas dan
gliserin.
Proses separasi yang dianjurkan adalah separasi gravitasi.
Hasil produk separasi terdiri dari 95% alkanol amida dan
5% gliserin murni (inert dan larut dalam air, serta tidak
berbahaya)
Referensi

JohnW. Lohr, Cincinnati. Method of Making Fatty


Alkanol Amides. 1962. METHOD OF MAKING FATTY
ALKANOL AMIDES. United States Patent

You might also like