You are on page 1of 30

PENGUKURAN

PENGUKURAN
Pengukuran adalah proses pemberian
angka-angka atau label kepada unit
analisis untuk merepresentasikan
atribut-atribut konsep.

Proses ini seharusnya cukup dimengerti


orang meskipun misalnya definisinya tidak
dimengerti. Hal ini karena antara lain kita
sering kali melakukan pengukuran.

Contoh:
Angka: IP
Label: restoran enak, restoran enak sekali
Pengukuran sehari-hari vs. pengukuran
dalam penelitian sosial intuisi vs.
aturan-aturan secara rinci.

Metode dan prosedur dalam penelitian


harus dirinci dengan jelas agar:
orang-orang bisa menilai baik-tidaknya
penelitian kita
penelitian bisa diulang orang lain.

Dua langkah awal dalam proses


pengukuran:
Konseptualisasi
Operasionalisasi
Proses Pengukuran:
Konseptualisasi
Konseptualisasi adalah proses formulasi
& penjelasan dari konsep.

Sebuah konsep dapat mengacu pada


kategori tunggal (misalnya pria) atau
pada beberapa kategori (misalnya
gender: pria, wanita, dll.). Nilai untuk
tiap kategori harus beda.

Banyak konsep yang tidak bisa langsung


diamati. Misalnya ingin mengukur
kebohongan.
Cek detak jantungnya, tekanan darah,
breathing rate, dsb.

Ini kemudian mengarah pada salah satu


aspek konseptualisasi analisa konsep
yang kompleks menjadi
komponen2/dimensi2:
membantu membentuk pertanyaan penelitian
dan hipotesis yang lebih refined/halus
sering menunjukkan perwujudan kongkrit dari
konsep
Menentukan manifestasi2/perwujudan2 dari
konsep ini merupakan langkah selanjutnya
setelah konseptualisasi.

From a language of concepts to a language


of variables dari yang abstrak ke yang
lebih observable, dari conceptual definitions
ke operational definitions.
Proses Pengukuran:
Operasionalisasi
Contoh:
Aplikasinya harus bagus. Konsep bagus itu
apa? Misalnya komponen-komponennya adalah
informasi (complete, accurate, relevant, timely,
appropriately displayed/CARTA), response time,
processing time, availability, security features,
navigability, dsb.
efektif-efisien: input, output, waktu, dsb.
Terlihat bahwa definisi operasional ini
tergantung pada penerjemahan
konsep dan penerjemahan ini
diusahakan setepat mungkin (cuma)
indikator.

Karena ada error-error atau tidak tepat


100% penerjemahan konsep, seringkali
digunakan multiple indicators.

Membantu penerjemahan: relevant theory,


good judgement, & creative insights.
Tips dalam pembuatan operational
definition:
Remember the conceptual definition
Keep an open mind (be creative).
Borrow from others. Good ideas for measures
can be found in other studies or modified from
other measures. Credit must be given.
Anticipate difficulties.
Remember the units of analysis.
Definisi operasional dalam
penelitian sosial
Manipulasi terhadap variabel dan/atau
pengukuran terhadap variabel

Pengukuran (pengumpulan data):


Verbal/self reports
Observation
Archival records
Verbal/self reports
Respon terhadap stimulus. Stimulus bisa
pertanyaan, bisa gambar, bisa barang, dsb.
Respon bisa panjang atau pendek/isian jika tidak
diberi pilihan jawaban, atau diberi pilihan jawaban
dari dua sampai banyak.
Composite measures: jawaban banyak
pertanyaan dijadikan indeks/skala.

Karena kalau pertanyaannya berbeda jawaban


beda, wording dalam pertanyaan sangat
penting.
Contoh indeks 1: Hulk film score by Danny
Elfman
Scorereviews.com: ****
Cinemusic.net: ****
Filmtracks: **
Unweighted score: (4 + 4 + 2)/3 = 3.3 (lebih ke:
biasa)
Bobot 1 = 10, bobot 2 = 10, bobot 3 = 1.
Weighted score: (40 + 40 + 2)/(10 + 10 + 1) =
3.9 (lebih ke: bagus)
Contoh indeks 2 : IP rata-rata terbobot
Pend Agama 4 2 sks
PKn 3 3 sks
Statistika 3 3 sks

IP : 3.25

Contoh skala: Bagi saya makanan di kantin :


Sangat enak (5)
Enak (4)
Biasa (3)
Tidak enak (2)
Sangat tidak enak (1)

Misal hasilnya : 1.) di atas atau di bawah


mean teoretis, 2.) ada di kelas mana.
Observation
Firsthand observation atau menggunakan kamera,
recorder, log, dsb.

Archival records
Statistical records
Public and private documents
Mass communications, dsb.
Level of Measurement
Nominal measurement, Misalnya pria-
wanita. Kategori-kategori harus exhaustive
(tidak ada sisa) dan mutually exclusive (tidak
ada irisan). Makin banyak kategori makin
refined/halus.

Ordinal measurement, urutan misalnya


makanan tidak enak, biasa, enak banget.

Interval measurement, misalnya suhu.

Ratio measurement, misalnya uang.


Information Nomi- Ordi-nal Inter- Ratio
provided nal val

Classification
x x x x

Rank order x x x

Equal intervals x x

Nonarbitrary zero x
A. MACAM-MACAM SKALA
PENGUKURAN

Skala pengukuran merupakan kesepakatan


yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang
ada dalam alat ukur sehingga alat ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran
akan menghasilkan data kuantitatif.
Sebagai contoh timbangan emas sebagai
instrumen untuk mengukur berat emas dibuat
dengan skala mg dan akan menghasilkan data
kuantitatif berat emas dalam satuan mg bila
digunakan untuk mengukur.
Skala pengukuran dapat berupa : skala
nominal, skala ordinal, skala interval dan skala
rasio dari skala pengukuran itu akan diperoleh
data nominal, ordinal, interval dan rasio.
Skala sikap yang biasa digunakan untuk penelitian
administrasi, pendidikan dan sosial antara lain :
1. skala Likert

2. Skala Guttman

3. Rating Scale

4. Semantic Diferential

Skala Likert
. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau


sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian
Dengan skala ini variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item interumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif antara
lain :
sangat setuju
setuju
ragu-ragu
tidak setuju
sangat tidak setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif maka
jawaban itu dapat diberi skor.
Dalam penyusunan instrumen untuk
variabel tertentu sebaiknya butir-butir
pertanyaan dibuat dalam bentuk kalimat
positif, netral atau negatif sehingga
responden dapat menjawab dengan serius
dan konsisten.

Contoh :
Saya mencintai mobil Diesel karena hemat
bahan bakar (positif)
Mobil diesel banyak diproduksi di Jepang
(netral)
Mobil Diesel sulit dihidupkan di tempat yang
dingin (negatif)
Skala Guttman
Skala pengukuran tipe ini akan didapat
jawaban yang tegas yaitu ya-tidak, benar-
salah dll. Penelitian yang menggunakan
skala ini dilakukan bila ingin mendapatkan
jawaban yang tegas terhadap suatu
permasalahan yang ditanyakan.

Semantic Diferensial
Dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga
digunakan untuk mengukur sikap hanya
bentuknya tidak dalam bentuk pilihan
ganda maupun checklist tetapi tersusun
dalam satu garis kontinu yang jawabannya
sangat positif terletak di bagian kanan
garis dan jawaban yang sangat negatif
terletak di bagian kiri garis atau
sebaliknya.
Data yang diperoleh adalah data interval.
Responden yang memberi angka 5 berarti
persepsi responden terhadap pemimpin
itu sangat positif sedangkan bila memberi
angka 3 berarti netral dan bila memberi
angka 1 berarti persepsinya sangat
negatif.
Rating Scale
Rating-scale data mentah yang diperoleh
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif.
Responden menjawab salah satu jawaban
kuantitatif yang disediakan sehingga
dapat mengukur persepsi responden
terhadap fenomena lainnya seperti skala
untuk mengukur status social ekonomi,
kelembagaan, pengetahuan dll.
PROSES PENGUKURAN VARIABEL
1. Buat Definisi Operasional Variabel (DOV)
2. Identifikasi Dimensi (partikular) dari variabel sesuai DOV
(optional)
3. Identifikasi Indikator (partikular) dari setiap dimensi atau
variabel
4. Identifikasi Item dari masing-masing indikator
5. Sistem respon yang ingin diukur : affective domain
(perasaan / sikap terhadap sesuatu), conative domain
(tendensi untuk bertingkah laku) atau cognitive domain
(tahu atau tidak tahu).
6. Pilih model skala pengukuran yang akan digunakan :skala
semantik diferensial, Likert atau skala kontinyu

26
7. Susun item (pertanyaan) boleh negatif
(unfavorable) atau positif (favorable), tidak
direkomendasikan ada item netral
8. Tetapkan banyaknya respon pada setiap item : 3,
5, 7, 9 atau 11, yang banyak digunakan adalah 5
9. Tetapkan skor (bukan skala) pada setiap respon :
1 = sangat tidak setuju, 2 = setuju, 3 =
biasa, 4 = setuju , 5 = sangat setuju
10. Asumsi : harus ada contimum
11. Banyaknya respon jawaban setiap item lebih baik
sama
12. Skor yang telah diperoleh diubah menjadi skala
(MSI dari Thurston atau Likert Scale)
13. Uji coba instrumen: uji validitas dan reliabilitas

27
CONTOH : Pengukuran Variabel Kompetensi
Mengajar Dosen
Definisi Operasional Variabel:
Kompetensi mengajar dosen adalah tingkah laku yang
ditampilkan oleh dosen dalam kegiatan belajar mengajar
sehingga materi pembelajaran dapat ditangkap oleh
mahasiswa, menurut pengamatan dan persepsi
mahasiswa.
Tingkah laku yang ditampilkan oleh dosen meliputi kemampuan
membuka dan menutup kuliah, ketrampilan menjelaskan,
ketrampilan bertanya, ketrampilan memberi penguatan,
ketrampilan membuat variasi, ketrampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan, ketrampilan mengelola kelas, serta
ketrampilan memimpin diskusi kelompok kecil (Usman:
2000:74).
Namun demikian, di dalam penelitian indikator yang digunakan
hanya diambil: keterampilan menjelaskan, keterampilan
membuat variasi, dan keterampilan mengelola kelas.

Skala Pengukuran: Skala Likert dengan 5 skor

28
CONTOH : Kuesioner (instrumen
penelitian)

Pertanyaan Jawaban
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat trampil di
dalam memberikan penjelasan tentang materi yang SS S B TS STS
dikuliahkan?
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat trampil di
dalam membuat variasi perkuliahan? SS S B TS STS
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat baik di
dalam melakukan pengelolaan kelas? SS S B TS STS

29
TERIMA
KASIH

You might also like