Professional Documents
Culture Documents
PENGUKURAN
Pengukuran adalah proses pemberian
angka-angka atau label kepada unit
analisis untuk merepresentasikan
atribut-atribut konsep.
Contoh:
Angka: IP
Label: restoran enak, restoran enak sekali
Pengukuran sehari-hari vs. pengukuran
dalam penelitian sosial intuisi vs.
aturan-aturan secara rinci.
IP : 3.25
Archival records
Statistical records
Public and private documents
Mass communications, dsb.
Level of Measurement
Nominal measurement, Misalnya pria-
wanita. Kategori-kategori harus exhaustive
(tidak ada sisa) dan mutually exclusive (tidak
ada irisan). Makin banyak kategori makin
refined/halus.
Classification
x x x x
Rank order x x x
Equal intervals x x
Nonarbitrary zero x
A. MACAM-MACAM SKALA
PENGUKURAN
2. Skala Guttman
3. Rating Scale
4. Semantic Diferential
Skala Likert
. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
Contoh :
Saya mencintai mobil Diesel karena hemat
bahan bakar (positif)
Mobil diesel banyak diproduksi di Jepang
(netral)
Mobil Diesel sulit dihidupkan di tempat yang
dingin (negatif)
Skala Guttman
Skala pengukuran tipe ini akan didapat
jawaban yang tegas yaitu ya-tidak, benar-
salah dll. Penelitian yang menggunakan
skala ini dilakukan bila ingin mendapatkan
jawaban yang tegas terhadap suatu
permasalahan yang ditanyakan.
Semantic Diferensial
Dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga
digunakan untuk mengukur sikap hanya
bentuknya tidak dalam bentuk pilihan
ganda maupun checklist tetapi tersusun
dalam satu garis kontinu yang jawabannya
sangat positif terletak di bagian kanan
garis dan jawaban yang sangat negatif
terletak di bagian kiri garis atau
sebaliknya.
Data yang diperoleh adalah data interval.
Responden yang memberi angka 5 berarti
persepsi responden terhadap pemimpin
itu sangat positif sedangkan bila memberi
angka 3 berarti netral dan bila memberi
angka 1 berarti persepsinya sangat
negatif.
Rating Scale
Rating-scale data mentah yang diperoleh
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif.
Responden menjawab salah satu jawaban
kuantitatif yang disediakan sehingga
dapat mengukur persepsi responden
terhadap fenomena lainnya seperti skala
untuk mengukur status social ekonomi,
kelembagaan, pengetahuan dll.
PROSES PENGUKURAN VARIABEL
1. Buat Definisi Operasional Variabel (DOV)
2. Identifikasi Dimensi (partikular) dari variabel sesuai DOV
(optional)
3. Identifikasi Indikator (partikular) dari setiap dimensi atau
variabel
4. Identifikasi Item dari masing-masing indikator
5. Sistem respon yang ingin diukur : affective domain
(perasaan / sikap terhadap sesuatu), conative domain
(tendensi untuk bertingkah laku) atau cognitive domain
(tahu atau tidak tahu).
6. Pilih model skala pengukuran yang akan digunakan :skala
semantik diferensial, Likert atau skala kontinyu
26
7. Susun item (pertanyaan) boleh negatif
(unfavorable) atau positif (favorable), tidak
direkomendasikan ada item netral
8. Tetapkan banyaknya respon pada setiap item : 3,
5, 7, 9 atau 11, yang banyak digunakan adalah 5
9. Tetapkan skor (bukan skala) pada setiap respon :
1 = sangat tidak setuju, 2 = setuju, 3 =
biasa, 4 = setuju , 5 = sangat setuju
10. Asumsi : harus ada contimum
11. Banyaknya respon jawaban setiap item lebih baik
sama
12. Skor yang telah diperoleh diubah menjadi skala
(MSI dari Thurston atau Likert Scale)
13. Uji coba instrumen: uji validitas dan reliabilitas
27
CONTOH : Pengukuran Variabel Kompetensi
Mengajar Dosen
Definisi Operasional Variabel:
Kompetensi mengajar dosen adalah tingkah laku yang
ditampilkan oleh dosen dalam kegiatan belajar mengajar
sehingga materi pembelajaran dapat ditangkap oleh
mahasiswa, menurut pengamatan dan persepsi
mahasiswa.
Tingkah laku yang ditampilkan oleh dosen meliputi kemampuan
membuka dan menutup kuliah, ketrampilan menjelaskan,
ketrampilan bertanya, ketrampilan memberi penguatan,
ketrampilan membuat variasi, ketrampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan, ketrampilan mengelola kelas, serta
ketrampilan memimpin diskusi kelompok kecil (Usman:
2000:74).
Namun demikian, di dalam penelitian indikator yang digunakan
hanya diambil: keterampilan menjelaskan, keterampilan
membuat variasi, dan keterampilan mengelola kelas.
28
CONTOH : Kuesioner (instrumen
penelitian)
Pertanyaan Jawaban
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat trampil di
dalam memberikan penjelasan tentang materi yang SS S B TS STS
dikuliahkan?
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat trampil di
dalam membuat variasi perkuliahan? SS S B TS STS
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat baik di
dalam melakukan pengelolaan kelas? SS S B TS STS
29
TERIMA
KASIH