You are on page 1of 15

ANESTESI PASIEN

DENGAN PENYAKIT
ENDOKRIN
DISUSUN
O
L
E
H
HERNANDA YANUARI
16171003

PEMBIMBING:
PEMBIMBING:
dr.Iftahuddin,Sp.AN.M.Kes
dr.Iftahuddin,Sp.AN.M.Kes
PANKREAS
PANKREAS

normalnya mensekresikan sektiar 59 unit insulin setiap hari


normalnya
dari sel beta mensekresikan sektiar pada
di islets of langerhans 59 unit insulin setiap
pankreas. Laju hari
dari sel
sekrsei beta di
insulin isletsutama
secara of langerhans pada
ditentukan pankreas.
oleh Laju
level glukosa
sekrsei
dalam insulinInsulin
plasma. secara, utama ditentukan
suatu hormon oleh level
anabolik yangglukosa
paling
dalam plasma.
penting,m Insulin
memiliki efek, metabolik
suatu hormonyanganabolik
multipel,yang paling
meliputi
penting,m memiliki
peningkatan glukosa danefek potasium
metabolikentri
yangkemultipel, meliputi
dalam adiposa
peningkatan
dan glukosa danglikogen,
sel otot; peningkatan potasiumprotein
entri kedan
dalam adiposa
sintessi
dan sel
asam otot;serta
lemak, peningkatan
penurunan glikogen, protein dan sintessi
glikogenolisis,
asam lemak, serta
glukoneogenesis, penurunanlipolisis,
ketogenesis, glikogenolisis,
dan katabolisme
glukoneogenesis, ketogenesis, lipolisis, dan katabolisme
protein.
protein.
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS

Diabetes melitus ditandai dengan gangguan


metabolisme karbohidrat yang disebabkan
oleh defesiensi aktivitas insulin, yang
berujung terjadinya hiperglikemia dan
glikosuria. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan peningkatan glukosa plasma
saat puasa (>140 ng/dl) atau glukosa darah
(126 mg/dl)

Tipe 1 (insulin
Tipe 1 (insulin
dependent)
dependent)

tipe 2 (non insulin


tipe 2 (non insulin
dependent)
dependent)
preoperatif
preoperatif

Pemeriksaan ketat pre operatif


Morbiditas perioperatif pada pasien
diabetes berkaitan dengan
kerusakan end organ preoperatif.
Khususnya penyakit
kardiovaskular, pulmonar, dan
sistem ginjal

Rontgen thorax Disfungsi renal

Hiperglikemia
Hiperglikemiakronik
kronikdapat
dapat
Pasien
Pasiendiabetes
diabetesdengan
denganhipertensi berujung
hipertensi berujungmenjadi
menjadiglycosylation
glycosylation
memiliki
memilikikecendrungan
kecendrungan50 50persen dari
persen dariprotein
proteinjaringan
jaringandan
dan
terjadinya
terjadinyaneuropati
neuropatidiabetikum keterbatasan
diabetikum keterbatasansindroom
sindroom
keterbatasan
keterbatasanmobilitas
mobilitassendi
sendi
Intra
Intra
operatif
operatif

Tujuan dari manajemen gula darah intraoperatif adalah untuk


mencegah terjadinya hipoglikemia. Ketika dilakukan usaha untuk
menjaga kondisi euglikemia , hilangnya kontrol terhadap gula darah
(>180) juga memiliki resiko. Hiperglikemia berkaitan dengan
hiperosmolaritas, infeksi, dan buruknya perbaikan luka. Lebih
penting lagi, hiperglikemia dapat memperburuk outcome neurologis
dan diikuti oleh episode iskemi serebral
Post operatif

Cegah
Cegahterjadinya
terjadinyahiperglikemia
hiperglikemia

Pasien
Pasiendiabetes
diabetesmungkin
mungkinmembutuhkan
membutuhkan
penanganan
penanganandi dirumah
rumahsakit
sakitsetiap
setiapmalam
malam
jika
jikaterjadi
terjadimual
mualdandanmuntah
muntahpersisten
persisten
akibat
akibatgastroparesis
gastroparesismencegah
mencegahasupan
asupanoral
oral
TIROID

Iodin yang dikonsumsi diserap melalui traktus gastrointestinal


danIodin yang
diubah dikonsumsi
menjadi diserap
ion iodide danmelalui
secaratraktus gastrointestinal
aktif ditransportasikan
dan
ke diubahtiroid.
kelenjar menjadi ion dioksidasikan
iodide iodide dan secara aktif menjadi
kembali ditransportasikan
iodine,
yang kemudian berikatan dengan asam amino tirosin. Hasiliodine,
ke kelenjar tiroid. iodide dioksidasikan kembali menjadi akhir
yang kemudian berikatan dengan asam amino tirosin.
nya adalah dua hormon triidothyronine (T3) dan Thyroxine (T4) Hasil akhir
nya adalah
yanbg dua hormon
berikatan dengan triidothyronine (T3) dandalam
protein dan disimpan Thyroxine
tiroid.(T4)
yanbg kelenjar
Meskipun berikatan dengan
tiroid protein dan
melepaskan disimpan
T4 lebih banyakdalam tiroid.
daripada
T3,Meskipun kelenjar
kondisi ini menjadi tiroid
lebihmelepaskan T4 lebihberikatan
poten dan kurang banyak daripada
dengan
T3, kondisi ini menjadi lebih poten dan kurang berikatan
protein, kebanyakan T3 dibentuk di perifer dari deiodinasi parsial dengan
protein,
T3. Sebuahkebanyakan T3 dibentuk
elborate feedback di periferkontrol
mekanisme dari deiodinasi parsial
hormon tiroid
T3. Sebuah elborate feedback mekanisme
dan melibatkan hipotalamus kontrol hormon tiroid
dan melibatkan hipotalamus
hipertiroid

Semua prosedur bedah elektir,


termasuk tiroidekomi elektir , sebaina
ditunda sampai pasien mengalmai
eutiroid dengan menggunakan obat
obatan. Penilaian preoperatif sebainya
Pre operatif meliputi tes fungsi tiroid, dan penilaian
laju jantung saat istirahat kurang dari
85 denyut per menit juga
direkomendasikan. Benzodiazepine
merupakan pilihan yang baik untuk
sedasi preoperatif. Pemberian obat
obatan antitiroid dan antagonis beta
adrenergik dilanjutkan saat pagi
sebelum dilakukan operasi. Jika operasi
emergensi harus dilakukan, sirkulasi
hiperdinamik dapat dikontrol melalui
titrasi infus esmolol
Fungsi kardiovaskular dan
suhu tubuh sebaiknya
dipantau ketat pada pasien
dengan riwayat
hipertiroidisme

Mata pasien sebaiknya juga


dilindungi, karena
Intra operatif eksoftalmus pada penyakit
grave jug ameningkatkan
resiko terjadinya abrasi
kornea atau ulserasi.

Ketamine , pancuronium , suatu


adrenergik agonis kerja tidak
langsung, dan oabt obatan lain
Thiopental
Thiopentaldapat
dapatdigunakna
digunakna yang menstimulasi sistem saraf
sebagai
sebagaiagen
agenpilihan,
pilihan, simpatik dihindari karena
dikarenakan
dikarenakanmemiliki
memiliki kemungkinan terjadinya
aktivitas
aktivitasantitiroid
antitiroidpada
pada peningkatan tekanan darah dan
dosis
dosistingg
tingg denyut jantung
Post operatif

Tantangan serius dari pasien hipertiroid dalam periode


postoperatif adalah tiroid storm, yang mana ditandai
oleh hiperpirexia, takikardi, penurunan kesadaran
(agitasi, delirium,koma) dan hipotensi. Onset biasanya 6
24 jam setelah pembedahan tapi juga dapat terjadi
intraoperatif. Tidak seperti hipertermia malignant, tiroid
storm tidak berkaitan dengan rigiditas otot, peningkatan
creatin kinase, atau asidosis respiratorik. Pengobatan
meliputi hidrasi dan mendinginkan, dengan
menggunkana infus esmolol atau propanolol intravena.
cortisol ( 100 200 mg setiap 8 jam) direkomendasikan
untuk mencegah komplikasi dari koeksisting penekanan
kelenjar adrenal,
hipotiroid

Pasien dengan hipotiroid berat yang tidak


dikoreksi (T4 < 1 mg/dl) atau koma
mixedema sebaiknay tidak melakukan
preoperat pembedahan dan sebaiknya diobati
if dengan hormon tiroid . ketika kondisi
eutiroid sudah ideal, hipotiroidsm ringan
atau berat tidak muncul kontraindikasi
mutlak dari pembedahan

premedikasi
premedikasikepada
kepadapasien
pasiendengan
dengan
menggunakan
menggunakanhistamin
histaminH2
H2Antagonis
Antagonisdan
dan
metoklopramid
metoklopramiddikarenakan
dikarenakanbiasanya
biasanya
terdapat
terdapatkesulitan
kesulitanuntuk
untukmengosongkan
mengosongkan
lambung
lambung
Pasien hipotiroid lebih
rentan mengalami
hipotensi akibat agent
anestesi karena
menurunnya kardiak
output, tumpulnya
refleks baroreseptor, dan
penurunan volume
intravaskular
intraoperat
if
Masalah
Masalahpotensial
potensiallainnya
lainnya
meliputi
meliputihipoglikemi
hipoglikemi,,
anemia,
anemia,hiponatremia,
hiponatremia,
kesulitan
kesulitanselama
selamaintubasi
intubasi
dikarenakan
dikarenakanlidah
lidahyang
yang
besar,
besar,dan
danhipotermia
hipotermiadari
dari
laju
lajubasal
basalmetabolisme
metabolisme
yang
yangrendah
rendah
Pasien sebaiknya
tetap diintubasi
sampai bangun

Post
operatif hipotiroid menignkatkan
kerentanan terjadinya
depresi pernafasan, non
opioid seperti ketorolak
dapat menjadi pilihan
yang baik untuk
melegakan nyeri post
operasi.
KELENJAR PARATIROID

HIPERPARATIROIDISME
HIPERPARATIROIDISME HIPOPARATIROIDISME
HIPOPARATIROIDISME
PERTIMBANGAN ANESTESI

hipertiroidisme hipotiroidisme

Evaluasi sebelum operasi


Serum kalsium sebaiknya
sebaiknya meliputi
dinormalisasi pada semua
penilaian status voluem
pasien dengan manifestasi
untuk mencegah terjadinya
kardiak dari hipokalsemia.
hipotensi selama induksi.
Anastesi yang menekan
diuresis dengan furosemid
miokardium sebaiknya
biasanya menurunkan
dihindari pada pasien
serum kalsium sampai ke
pasien tersebut.
level yang optimal.

You might also like