You are on page 1of 98

Traktus urogenital

Dr. Budiawan Atmadja SpRad


PERSIAPAN PASIEN
PADA BEBERAPA PEMERIKSAAN
MISALNYA BNO, BNO-IVP DAN CT
SCAN ABDOMEN DIPERLUKAN
PERSIAPAN PEMERIKSAAN, GUNA
MEMBERSIHKAN SALURAN CERNA
DARI SISA MAKANAN / GAS YANG
DAPAT MENGHALANGI BAYANGAN
GINJAL ATAU MENGACAUKAN
INTERPRETASI.
KONTRAS MEDIA
ORAL:
Kontras oral adalah senyawa barium sulfat, bisa berupa suspensi / powder.
Pemberian kontras oral adalah standard pada pemeriksaan CT Scan
abdomen
IV:
Kontras media IV adalah senyawa iodium yang mempunyai efek toksik
terhadap ginjal, selain memang di ekskresi oleh ginjal.
Sehingga penting untuk memperhatikan fungsi ginjal pada pasien yang
akan diperiksa dengan menggunakan kontras media IV.
Ada batasan nilai creatinine darah yang harus diperhatikan yaitu:
Sangat hati-hati ( nilai creatinine 2-3) dan kontraindikasi relatif bila
creatinine > 3

KONTRAS MEDIA IV TERDIRI DARI 4 JENIS ; Ionik hiperosmolar, Ionik iso


osmolar, NonIonik Hiperosmolar dan NonIonik Isoosmolar.
Kontras media yang banyak dipakai saat ini adalah NonIonik Hiperosmolar.(
R/ Ultravist, Omnipaque, Optiray, Iopamiro)
KONTRAS MEDIA
Pada pasien dengan chronic kidney disease yang akan
dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan kontras
media IV ( pemeriksaan Arteriografi ) untuk pemetaan
vaskuler pada persiapan transplantasi ginjal ,tetap dapat
dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan kontras
media IV asalkan setelah pemeriksaan dilakukan
haemodialisis.

Pada pasien-pasien dengan DM, Multipel Myeloma serta


asthma dan alergi berat sebaiknya diawasi dalam
pemberian kontras IV .
ANATOMI
MODALITAS PENCITRAAN
KELAINAN :
KONGENITAL
STONE / BATU
KEGANASAN
TRAUMA
INFEKSI
DLL
Anatomi ginjal :
Letak retroperitoneal
Vertebra T12 L3
Kanan lebih rendah dari kiri
Ukuran (9 12) x (5 7) x (2 3) cm
Aksis mediosuperior ke lateroinferior
Anatomi ureter :
3 tempat penyempitan normal yaitu
pelviouretero junction, persilangan ureter
dengan AV iliaka dan ureterocysto junction
Ureter berjalan cranio-dorsal ke caudal-
anterior
Urine mengalir oleh karena gerakan peristaltik
ureter
MODALITAS PENCITRAAN :
1. Foto polos abdomen, tomografi
2. Intravenous urogram/intravenous pyelografi (IVP),
sistografi, urethrografi, MCU (micturating
cystourethrogram), antegrade /retrograde pyelografi
3. Ultrasound (USG)
4. CT Scan
5. MRI
6. ANGIOGRAFI
7. PENCITRAAN NUKLIR
Foto Polos

Analisa :
Besar, aksis dan
bentuk ginjal
Bayangan batu
radioopaq pd proyeksi
tr urinarius
Garis psoas simetris
BNO
IVP (Intra Venous Pyelography)

Pemeriksaan penting memperlihatkan anatomi


dan fungsi
Media kontras intravena
Kontra indikasi gagal ginjal (kadar ureum dan
kreatinin)
Tahapan pemeriksaan dan posisi di sesuaikan
keperluan ( standar 5 menit, 15 menit, 25-30
menit, buli-buli penuh dan post voiding)
IVP
Analisa perjalanan / aliran
kontras :
Ginjal ureter vesika

Ada/tidak fungsi sekresi dan


eksresi
Gagal ginjal unilateral
Kolik renal

Ada/tidak perlambatan fungsi


sekresi dan eksresi kedua ginjal
Hipertensi renal
Kortek menipis
Hidronefrosis
Glomerulonefritis
Bentuk pelviokalices
Normal / varian normal
Anomali kongenital
(double pelvis renalis)
Ada / tidak filling defect
(tumor, kista ginjal)
Spasme (kolik, infeksi)

Ada/tidak pelebaran sistem


pelviokalices
Hidronefrosis
Kaliks minor lancip /
tumpul / mendatar /
balloning
Ada/tidak ekstravasasi kontras
Trauma ginjal (ruptur)

Ada/tidak hambatan drainase


serta pelebaran diameter ureter
Sumbatan partial / total
(batu, infeksi, tumor
ureter)
Stenosis (infeksi)
Peristaltik
Rigiditas (infeksi)

Bentuk dan kaliber serta


reguleritas dinding kandung
kemih
Anomali bentuk
Ireguler (Cystitis, Ca Buli)
Identasi (BPH, Myoma,
Kista Ovarii)
Ada./tidak filling defect atau
additional shadow , ekstravasasi
kontras pada kandung kemih
Batu
Ca Buli, BPH
Divertkel
Trauma

Sisa urine post voiding


Infeksi
BPH
Inersia
IVP
IVP
Ginjal ektopik
Double pelvis dan ureter
Batu Saluran Kemih
Penyebab tersering kelainan traktus urinarius
Dapat asimptomatik, kolik ureter, hematuri,
infeksi
Dapat berlokasi di semua tempat sal kemih
Hampir seluruhnya terdiri dari kompleks
kristal anorganik, sebagian kecil materi
organik
Ca Oxalat dan Fosfat tersering, sistine, asam
urat dll
Ca oxalat dan fosfat radioopaq, Asam urat
radiolusen, sistine ground glass
Pada foto polos batu di ureter sering sulit
terlihat o/k hampir 1/3 bagian ureter tumpang
tindih dengan tulang
IVP memperlihatkan adanya obstruksi
(Resistensi aliran urine total maupun parsial)
Keterlambatan aliran urine
Keterlambatan pengosongan urine
Dilatasi bagian proksimal sumbatan (hidronefrosis,
hidroureter)
Hidronefrosis terbagi 4 gradasi
1.Grade 1 slight blunting of the caliceal fornices
2.Grade 2 obvious blunting of the caliceal fornices
and enlargement of the calices and flattened
3.Grade 3 clubbing kaliks minor
4.Grade 4 ballonning kaliks minor
Batu adalah penyebab tersering obstruksi
Obstruksi dapat disebabkan oleh
1.Anatomi (infeksi/stenosis, batu, tumor dll)
2.Fungsional (dissinergi otot destrusor dengan
sfingter buli-buli dll)
Batu ureter
Batu ureter
TOMOGRAGRPHY
GUNANYA UNTUK
MENILAI KONTUR
KEDUA GINJAL SERTA
UKURAN TANPA HARUS
MEMBERIKAN
KONTRAS IV
( BIASANYA PADA
KASUS-KASUS CKD,
BAIK DENGAN BATU /
TIDAK)
RPG ( RETROGRADE
PYELOGRAPHY)
BERGUNA UNTUK
MELIHAT TRAKTUS
URINARIUS YANG TAK
TERLIHAT PADA
PEMERIKSAAN IVP,
DENGAN BANTUAN
CATHETER YANG
DIPASANGKAN
KEDALAM TRAKTUS
URINARIUS. ( KONTRAS
DIMASUKKAN MELALUI
KATETER YANG
DIKELUARKAN DI
URETRA.)
RPG
APG ( ANTEGRADE PYELOGRAPHY)

Berguna untuk melihat traktus


urinarius yang mengalami
sumbatan total, serta menilai
level sumbatan.
Dilakukan pemasangan
Catheter Nefrostomi
( biasanya di OK), kemudian
pasien dibawa ke radiologi
kontras dimasukkan melalui
chateter( dilakukan pada
kasus-kasus Hidronefrosis
hebat, untuk tindakan
penyelamatan ginjal )
Biasanya fungsi ginjal dapat
membaik setelah dilakukan
tindakan ini.
APG
CYSTOGRAPHY
BERGUNA UNTUK
MELIHAT BULI-BULI,
APAKAH ADA BATU,
PENEKANAN OLEH
PROSTAT ATAU
ADANYA KELINAN
BENTUK SERTA
DINDING BULI-BULI.
CYSTOGRAPHY
CYSTOGRAPHY DNG REFLUKS
VESICOURETER
URETROCYSTOGRAPHY
Tujuannya melihat
keadaan buli-buli dan
uretra , apakah ada
filling defect karena
Prostat, tumor, batu,
apakah ada
penyempitan uretra
( infeksi / post
trauma)
Urethrosistogram
MCU ( Micturiting cystouretrogram )
Gambaran imejingnya biasanya hampir sama dengan
uretrocystogram.
Penilaian biasanya ditujukan pada uretra, karena pasien
kesulitan dalam BAK.
Pengambilan gambar dilakukan pada saat kontras dimasukkan
melalui uretra dan pasien di minta untuk miksi ( kalau perlu
sambil mengedan) sehingga di dapat gambar daerah
penyempitan /striktur dari uretra.
ANGIOGRAPHY
Bertujuan untuk menilai sistim
vaskuler ginjal, adakah
penyempitan , adakah vaskuler
asesoris , untuk menilai
vaskularisasi tumor ginjal, untuk
pemetaan dan penilaian calon
donor ginjal untuk transplantasi.
Disinia kontras media yang
digunakan cukup banyak sehingga
bila pemeriksaan pada resipien
transplantasi ginjal ( CKD) harus
diperhatikan jadwal hemodialisis.

Alat radiografi yang digunakan


khusus yang memiliki aplikasi
angiografi biasanya disebut (DSA
= Digital substraction
Angiography)
ANGIOGRAPHY / ARTERIOGRPHY
USG ( ULTRASONOGRAPHY)
Menggunakan Bedside
Gelombang suara Real time
ultra. Mudah dioperasikan
Menilai: Tanpa persiapan
morfologi,kontur,hidro Sebagai penapis
nefrosis, batu, tumor
Operator dependent
dll.
USG
Merupakan pemeriksaan
kedua terbanyak pada
sistim traktus urinarius.
Saat ini USG color
doppler, 3 dimensi dan 4
dimensi
Dapat sebagai guiding
untuk nefrostomi, aspirasi
kista ginjal, biopsi.
USG
USG
USG
CT SCAN ( COMPUTED TOMOGRAPHY)
MENGGUNAKAN SINAR X, BERGUNA MELIHAT ORGAN-
DAPAT MELIHAT POTONGAN ORGAN SECARA
AKSIAL CORONAL DAN MENYELURUH, UNTUK
SAGITAL DENGAN KASUS GINJAL BIASANYA
REKONSTRUKSI. UNTUK MELIHAT
PESAWAT CT SCAN MORFOLOGI GINJAL,
GENERASI TERBARU TUMOR-TUMOR PADA
ADALAH MULTISLICE CT GINJAL SERTA
SCAN LEBIH CEPAT DAN PERLUASANNYA,( UNTUK
HIGH RESOLUTION. STAGING TUMOR)
MENGGUNAKAN KONTRAS
MEDIA BAIK ORAL MAUPUN
IV.
CT UROGRAPHY DAN REKONSTRUKSI
CT ANGIOGRAFI
Abses dan ginjal polikistik
Subcapsuler hematom
Renal Cell Carcinoma (RCC)
CT SCAN
CT SCAN
Tumor buli-buli
Cystitis
MRI ( MAGNETIC RESSONANCE
IMAGING )
Menggunakan medan magnet berkekuatan tinggi,makin
tunggi kekuatan medan magnet makin High Resolution,
dan makin cepat proses pemeriksaannya , didunia
kekuatan magnet yang dipakan sudah 3 Tesla, di
Indonesia 1,5 Tesla.
Fungsinya hampir sama dengan CT Scan namun dalam
memberikan detail lebih baik, terutama untuk menilai
jaringan lunak, dapat menilai sampai taraf perfusi sel
pengambilan gambar dapat multiplanar sekaligus
( Sagital , coronal, dan aksial).
Dapat menggunakan kontras media IV untuk MRI dipakai
kontras paramagnetik dari senyawa ferro
( Ferromagnetik)
MRI
MR UROGRAPHY
Pemeriksaan traktus
urinarius, tanpa
menggunakan kontras
media IV, dan tidak
memerlukan khusus
karena flow urine yang
dinilai apakah ada
hambatan / tidak, sehingga
pada pasien-pasien CKD
dapat dilakukan tanpa
takut pada /contrast media
induce nephropathy
( CIN)
NUCLEAR MEDICINE
( KEDOKTERAN NUKLIR )
Pemeriksaan untuk ginjal disebut Renogram / Renal Scan.
Indikasi:menilai besar, bentuk dan letak ginjal, juga dapat
untuk menilai fungsi ginjal secara semi kwantitatif,
evaluasi trauma ginjal, tumor dan kista, obstruktif
uropathy untuk penderita yang alergi terhadap kontras
media IV dapat merupakan alternatif pemeriksaan.
Namun pemeriksaan ini tidak spesifik

Zat radioaktif yang digunakan adalah TC 99m DTPA ( DIMERCAPTO


TRIPHOSPATINIC ACID) dosis 3-5 mCi IV, DAN TC 99M DMSA
( DIMERCAPTO SUCCINIC ACID).
Juga menilai GFR ( Glomerulo Filtration Rate) Nilai normal GFR 120 dan
ERPF ( Effective Renal Plasma Flow)
Caranya dengan menyuntikan zat radioaktif kedalam tubuh kemudian
dengan menggunakan gama camera kita dapat melihat poling zat radioaktif
tsb, serta dapat menghitung aktifitas radioaktif di ginjal.
Juga dapat menilai hipertensi yang diduga disebabkan oleh ginjal
( hipertensi renal) disebut pemeriksaan renogram captopril.
NUCLEAR MEDICINE
KOMBINASI
KOMBINASI
Traktus genitalia
HSG (histerosalphyngografi)
Menilai cavum uteri, patensi kedua tuba falopii.
Waktu yang optimun hari ke 9 10 sesudah haid mulai
( supaya tidak intravasasi)
Indikasi: infertilitas primer / sekunder.
Kadang memiliki efek therapeutik ( terjadi kehamilan
setelah HSG)
Kontraindikasi: infeksi pada genitalia eksterna,
perdarahan pervaginam yang hebat, kehamilan.
Komplikasi : rasa nyeri yang hebat ( individual), alergi
kontras.
HSG ( histerosalphyngografi)
Hidrosalphyng, hipoplasia uterus
dan uterus didelphys
MRI Uterus
CT Scan traktus genitalia
Myoma ( fibroid)
Ca cervix
Ca Corpus uteri
Kista ovarium
massa padat ovarium
USG traktus urogenital wanita

Untuk menapis kelainan di abdomen


bawah , USG merupakan pilihan.
Dapat mendeteksi:
Myoma uteri, adenomyosis.
Hiperplasia endometrium.
Kista / tumor padat ovarium
Cairan di cavum douglasi
Kehamilan : intrauterine / ektopik.
USG pada prostat.
Penting: dapat transabdominal / transrektal.
Keduanya punya kelebihan dan kekurangan.
Transabdominal:
- mudah, praktis, dapat menilai buli , residual
urine dan prostat sekaligus, kelemahan harus
menunggu buli-buli penuh.
Transrektal :
- lebih sulit, tidak nyaman buat pasien, namun
dapat lebih dekat dengan prostat, lebih dapat
melihat kelainan lebih detail. Dapat sekaligus
untuk biopsi.
USG Prostat transrektal
Tumor prostat
Tumor prostat
USG Transabdominal
Penting bagi penilaian buli-buli dan prostat dengan
menilai volume dan residual urine.
Penilaian:
- Buli:adakah inflamasi / batu /
tumor, volume pre miksi / pasca miksi
- Prostat : volume, ekhostruktur,
kontur / adakah kalsifikasi / adakah
tumor mass.
y
USG TESTIS
Testis : besar, kontur, ekhstruktur
testis, menilai apakah ada
cairan peritestikal, apakah
ada tumor mass / torsi ?
Duktus eferent ( apakah ada varicocele?
Pelebaran vena-vena)
Epididimis : bagaimana caput dan cauda,
apakah ada tanda infeksi/ tumor.
USG TESTIS
Hydrocele
Tumor testis

You might also like