You are on page 1of 24

PERAN MEDULLA SPINALIS

TERHADAP FUNGSI
OTONOM
KELOMPOK 3
ZULFIYAH SURDAM
NURLINA
MUH. ASRI
WAHYU SULFIAN
DAHNIAR
PENDAHULUAN
Medulla spinalis / Sum-sum tulang
belakang / korda spinalis
Berawal dari medula oblongata ke arah
kaudal mll foramen magnum, berakhir
diantara vertebra L1 dan L2
Penghubung otak dengan seluruh
tubuh/perifer (PNS)
Berperan langsung dalam proses/
gerak refleks
Mengandung 31 pasang saraf spinal
MEDULLA SPINALIS DAN FUNGSI
OTONOM
Sebagian refleks otonom, misalnya
berkemih, defekasi, dan ereksi, terintegrasi
di tingkat korda spinalis, tetapi semua
refleks spinal ini dapat dikontrol oleh
tingkat kesadaran yang lebih tinggi.
Medula di dalam batang otak adalah
bagian yang secara langsung paling
bertanggungjawab untuk keluaran otonom.
Pusat-pusat untuk mengontrol aktivitas
kardiovaskuler, respirasi, dan pencernaan
melalui sistem otonom terletak di sini.
PERAN ORGAN HIPOTHALAMUS-
MEDULLA PADA FUNGSI OTONOM
Hipotalamus berperan penting dalam
mengintegrasikan respons otonom,
somatik, dan endokrin yang otomatis
menyertai berbagai keadaan emosi dan
perilaku.
Sebagai contoh, peningkatan kecepatan
denyut jantung, tekanan darah, dan
aktivitas pernafasan yang berkaitan
dengan rasa marah atau takut ditimbulkan
oleh hipotalamus melalui jalur medula.
PERAN ORGAN HIPOTHALAMUS-
MEDULLA PADA FUNGSI OTONOM
Aktivitas otonom juga dapat dipengaruhi
oleh korteks frontalis melalui keterlibatan
dalam ekspresi emosi yang khas untuk
kepribadian individu.
Contoh, timbulnya kemerahan pada wajah
saat seseorang merasa malu, yang
disebabkan oleh dilatasi pembuluh darah
kulit di daerah pipi.
Respons seperti ini diperantarai oleh jalur-
jalur hipotalamus-medula.
SISTEM SARAF OTONOM
Memegang peran penting dalam
pengaturan keadaan konstan dalam
tubuh
Kerja secara tidak sadar (berbeda
dengan Sistem saraf somatik)
Menggunakan 2 kelompok neuron
motorik :
1. Neuron preganglionik
2. Neuron pascaganglionik
SISTEM SARAF OTONOM
Mengendalikan fungsi motorik viseral
Sistem saraf parasimpatis disebut
cholinergic dan housekeeping
system
Sistem saraf simpatis disebut
adrenergic dan fight or flight
system
SISTEM SARAF SIMPATIS
Serabut preganglionnya berasal dari
medulla spinalis antara thorakal 1
sampai lumbal 2 (saraf
torakolumbar)
Serabut preganglionnya pendek
dibanding postganglion
Melepaskan norepinefrin pd ujung
saraf
SISTEM SARAF
PARASIMPATIS
Serabut preganglionnya berasal dari
cranial dan sacral dari medulla
spinalis (saraf kraniosakral)
Serabut preganglionnya panjang,
biasanya sampai ke organ efektor
untuk kemudian bersambung dgn
saraf postganglion yang pendek
Melepaskan Acethylcoline pada ujung
sarafnya
SISTEM SARAF OTONOM
SIMPATIS PARASIMPATIS
Sistem adrenergik Sistem kolinergik
Fight, flight or fright Rest, digest or repose
Saat tubuh aktif Saat tubuh tidak aktif
Mis: berkeringat, napas dalam, Mis: digesti, ekskresi, urinasi
peningkatan denyut jantung
Menggunakan energi Menyimpan energi
Segmen spinal torakolumbal (T1- Segmen spinal kraniosakral (CN
L2) III, VII, IX, X, dan S2-4)
Serabut preganglionik Serabut preganglionik
pendek/pascaganglionik panjang panjang/pascaganglionik pendek
NEUROTRANSMITTER PADA SS
OTONOM
Neurotransmitter neuron simpatik
praganglionik : asetilkolin (Ach)
menstimulasi potensial aksi neuron
pascaganglionik
Neurotransmitter yang dilepaskan oleh neuron
simpatik pascaganglionik :
noradrenalin/norepinefrin
Neurotransmitter pada seluruh neuron
praganglionik dan sebagian besar neuron
pascaganglionik parasimpatik asetilkolin
(Ach)
RESEPTOR PADA SS
OTONOM
1. Reseptor kolinergik
. Nikotonik
. Muskarinik
2. Reseptor adrenergik
. : 1 dan 2
. : 1 dan 2
EFEK SISTEM SARAF OTONOM PADA BERBAGAI
ORGAN
MANFAAT PERSARAFAN
GANDA
Persarafan ganda memungkinkan adanya
kontrol yang akurat terhadap aktivitas
organ yang bersangkutan.
Serupa dengan pedal gas dan rem untuk
mengontrol kecepatan sebuah mobil.
Bila ingin berhenti mendadak
mengangkat kaki dari pedal gas, namun
bila ingin lebih cepat menginjak pedal
rem.
TERIMA KASIH

You might also like