You are on page 1of 56

KEBIJAKAN PROGRAM

KESEHATAN IBU DALAM


PENINGKATAN KUALITAS
ANTENATAL MELALUI
PELAYANAN ANTENATAL
TERPADU
Kesehatan Ibu Hamil
Disampaikan pada:

Pertemuan penguatan pelayanan


ANC terpadu
LATAR BELAKANG

1. UU RI No. 36 tentang Kesehatan, pasal 126:Upaya


kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga
kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang
sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian
ibu
2. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
3. Pemerintah menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas,
alat dan obat dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan ibu secara aman, bermutu, dan terjangkau.
4. Ketentuan lebih lebih lanjut mengenai pelayanan
kesehatan ibu diatur dengan peraturan pemerintah
1

Situasi Kesehatan Ibu dan


Pelayanan Antenatal
JUMLAH KEMATIAN IBU TAHUN 2012 (Dit
Ibu)
Laporan Rutin Direktorat Bina Kesehatan
Ibu tahun 2012
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL TAHUN 2012
Laporan Rutin Direktorat Bina Kesehatan
Ibu tahun 2012
CAKUPAN K1 PERPROPINSI, TAHUN 2012

TARGET
TARGET
K1
K1 97
97

Sumber: Laporan Program


CAKUPAN K4 PERPROPINSI, TAHUN 2012

TARGET
TARGET
K4
K4 88
88

Sumber: Laporan Program


CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM PELAYANAN
ANTENATAL TERPADU DI INDONESIA
TAHUN 2011 /2012
CAKUPAN K4 DAN Fe3 PERPROPINSI,
TAHUN 2012

Sumber: Laporan Program


20 TERTINGGI PENYEBAB MEDIS KEMATIAN IBU
NO
Code ICD 10 PENYEBAB KEMATIAN N %
URUTAN
1 O72 Perdarahan Post partum 1533 20.4
2 O15 Eclampsia 1222 16.2
O10- Hypertension and Oedem disorder
3 694 9.2
O13,O16
4 O14 Pre-eclampsia 535 7.1
5 O99.4 Diseases of circulatory system 480 6.4
6 O00-O08 Abortion outcome (abortion, KET, Mola Hidatidosa) 311 4.1
7 O98.0 Tuberculosis 307 4.1
8 O85 Puerperal sepsis 222 2.9
9 O99.5 Diseases of Respiratory System 196 2.6
10 O46 Antepartum Haemorrhage 174 2.3
11 O99.8 Other specific diseases & condition 167 2.2
12 O90.3 Cardiomyopaty in puerperium 126 1.7
13 O32 Malpresentasion of fetus 108 1.4
14 O88 Obstetric embolism 82 1.1
15 O36 Suspect fetal problems 80 1.1
16 O63 Long Labour 77 1
17 O42 Premature ruptur membran 74 1
18 O44 Placenta previa 72 1
19 O45 Premature separation of placenta(abruptio placenta) 75 1
20 O21 Excessive vomiting in pregnancy 66 0.9
Sumber
Sumber :: Hasil
Hasil Kajian
Kajian determinan
determinan kematian
kematian maternal
maternal didi 5
5 region,
region, Litbangkes,
Litbangkes, 2012
2012
KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL
89.6 88.4 86.1 85.9
90

80
66.2
70

60
48.5
50
Persen
40
28.6
30
19.9
20

10

0
BB TB Tensi TT Tab.Fe T.Fundus 5T P.Darah

Komponen Antenatal Care

5T: Sumut, Sulteng: 6,8% ; DIY: 58%


Sumber: Riskesdas 2010 Complience Fe3 : 18%
Sumber : Hasil Assesment Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di 10 Provinsi, 2012
Sumber : Hasil Assesment Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di 10 Provinsi, 2012
TREND ANEMIA PADA IBU HAMIL
MENURUT SKRT DAN RISKESDAS

Menurut WHO > 20% : merupakan masalah kesehatan


masyarakat
2

Isu Aktual
Pelayanan Kesehatan Ibu
Khususnya Antenatal
Isu Aktual
Data K1, K4 dan Pn sudah baik, tetapi
jumlah kematian ibu dan neonatalnya
masih tinggi
Masih tingginya jumlah kematian ibu, yang
penyebab utamanya masih perdarahan,
eklampsia dan lain-lain (Jantung, DM,
malaria,TB dll)
Masih tingginya kematian neonatal akibat
BBLR dan asfiksia
Masih adanya kematian bayi karena Tetanus
Isu Aktual
Masih banyak ibu hamil yang mempunyai
masalah gizi (anemia defisiensi Fe, KEK)
Indonesia merupakan daerah endemis malaria
tinggi (80 % Kab/Kota Endemis Malaria) dimana
Ibu hamil merupakan kelompok yang rentan
Meningkatnya kasus IMS,HIV AIDS, dimana di
daerah risiko tinggi, pencegahan penularan
HIV/AIDS dari ibu ke bayi belum dilaksanakan
menyeluruh.
Hasil Riskedas 2010 5T baru mencapai 19,9%
Berdasarkan data laporan program tahun 2011,
juga sebagian besar provinsi melakukan
pelayanan antenatal belum sesuai standar
3

Kebijakan dan Strategi


Peningkatan Cakupan dan
Kualitas Pelayanan
Antenatal
Indikator Pelayanan Antenatal
1. Akses pelayanan antenatal (K1)
Jumlah ibu hamil yang pertama kali
mendapat pelayanan antenatal oleh
tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah
kerja dalam satu tahun

Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali


mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Indikator (akses) ini di gunakan untuk mengetahui
jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program
dalam menggerakkan masyarakat
Indikator Pelayanan Antenatal
2. Cakupan pelayanan antenatal (K4)
Jumlah ibu hamil yang memperoleh
pelayanan antenatal K4 di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah
dalam waktu satu tahun
Cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar,
paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu: 1 kali
pada trimester ke-1, 1 kali ke-2, dan 2 kali pada trimester
ke-3 di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil dan
kemampuan manajemen atapun kelangsungan program KIA
Sesuai review Midterm Indikator SPM : sesuai standar ----
> min 7T
INDIKATOR, CAPAIAN DAN TARGET
NO INDIKAT CAPAIAN (%) TARGET (%)
OR
LAP RISKESD
PROGRAM AS

200 2010 2010 201 201 201 201 2014


9 0 1 2 3

94,2 95,3
1 K1 92,8 95 96 97 98 100
4 0

85,1 85,5
2 K4 61,3 86 88 90 93 95
3 6
KONSEP PENGEMBANGAN
PELAYANAN ANTENATAL
MASALAH UPAYA
KESEHATAN IBU Cakupan pelayanan
DAN ANAK DEMAND :
Antenatal belum
Pengembangan
optimal :
Jumlah kematian Kelas Ibu Hamil
Pengetahuan ibu dan
ibu dan Neonatus Pemantapan
keluarga rendah
Masih Tinggi pelaksanaan P4K
Belum optimalnya kinerja
Penyebab
petugas
kematian ibu
disamping Kualitas pelayanan SUPPLY :
penyebab utama : antenatal belum Pemantapan konsep
perdarahan , pre optimal : Pelayanan Antenatal
eklampsia dan Belum semua petugas Terpadu :
infeksi masih melakukan pelayanan 10 Malaria
tingginya T, terutama PPIA
disebabkan oleh pemeriksaan Lab wajib Immunisasi
penyebab lain2 (Hb, protein urin dan Gol Gizi
(PTM, malaria, TB darah) PTM
dll) yg hrs Pelayanan antenatal TB
diintervensi juga yang diberikan hanya Pelaksanaan 10 T
Meningkatnya sebatas pel kehamilan, termasuk
kasus HIV belum memperhatikan Pemeriksaan lab
penyakit lain yang dapat wajib
mempengaruhi
PELAYANAN ANTENATAL
Pengertian
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
terhadap ibu hamil untuk menjaga kehamilannya

Tujuan
Mempersiapkan ibu hamil agar dapat bersalin
dengan sehat dan selamat, dan memperoleh
bayi yang sehat
Deteksi & antisipasi dini kelainan kehamilan
Deteksi & antisipasi dini kelainan janin
YANG PERLU DIPAHAMI
Kehamilan merupakan periode platinum
untuk tumbuh kembang manusia.
Pemeriksaan antenatal bukan hanya
menyiapkan persalinan dan pencegahan
komplikasi namun juga:
menyiapkan generasi berikut yang lebih baik
edukasi untuk ibu. Ingat kata-kata: When You
Teach Women You Teach Nation
pemenuhan hak janin sejak dalam kandungan
( Nutrisi dan simulasi yg bermanfaat)
Janin adalah individu tersendiri.
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
7 T (SPM) 10 T (PWS KIA)
1 Timbang Badan dan Ukur 1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi
Tinggi Badan Badan
2 Ukur Tekanan Darah 2 Ukur Tekanan Darah
3 Skrining Status Imunisasi TT 3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
(dan Pemberian Imunisasi 4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
TT) 5 Tentukan Presentasi Janin dan
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri Denyut Jantung Janin
5 Pemberian Tablet Besi (90 6 Skrining Status Imunisasi TT
Tablet selama kehamilan) (dan Pemberian Imunisasi TT)
7 Pemberian Tablet Besi (90
6 Temu Wicara (KIE Tablet selama kehamilan)
Interpersonal dan konseling) 8 Test Lab Sederhana (Hb,
7 Test Lab Sederhana (Hb, Protein Urin) dan atau
Protein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg,
berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC
Sifilis, HIV, Malaria, TBC 9 Tata Laksana Kasus
10Temu Wicara (Konseling) 27

termasuk P4K serta KB PP


Pemeriksaan Pelayanan Antenatal
Terpadu
N Jenis Trim I Trim II Trim III
o Pemeriksaan
1 Keadaan umum
2 Suhu tubuh
3 Tekanan darah
4 Berat badan
5 LILA
6 TFU
7 Presentasi janin
8 DJJ
9 Pemeriksaan Hb *
10 Golongan darah
11 Protein urin * * 28
Pemeriksaan Pelayanan
Antenatal ...lanj Trim I Trim II
No Jenis Pemeriksaan Trim III
12 Gula darah/reduksi * * *
13 Darah malaria * * *
14 BTA sputum * * *
15 IMS/Sifilis * * *
16 Serologi HIV * * *
17 USG * * *

Keterangan :
: pemeriksaan rutin
: pemeriksaan atas indikasi
* malaria : px rutin pada daerah endemis malaria
* HIV : px rutin pada daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi
sedangkan pada epidemi rendah hanya pada ibu hamil IMS dan TB

29
KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN
KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL
1. Penemuan dini ibu hamil melalui kegiatan P4K
dengan Stiker dan Buku KIA, dengan melibatkan
Kader & Perangkat Desa
2. Meningkatkan cakupan Antenatal dengan
meningkatkan pengetahuan dan perubahan
perilaku Ibu dan keluarga melalui Pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil
3. Peningkatan kualitas pelayanan antenatal melalui
pelaksanaan konsep Pelayanan Antenatal
Terpadu (termasuk penguatan pelaksanaan
10T)
4. Pelaksanaan PWS KIA sebagai alat surveilans KIA
30
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan


antenatal komprehensif dan berkualitas yang
diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu
dengan program lain yang memerlukan intervensi
selama kehamilannya

Tujuan :
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga
mampu - menjalani kehamilan dengan sehat,
- bersalin dengan selamat, dan
- melahirkan bayi yang sehat. 31
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Pencatatan
Kartu Ibu atau rekam medis lainnya yang
disimpan di fasilitas kesehatan
Kohort ibu , Register --- > form terpadu
(kumpulan data-data dari kartu ibu)
Buku KIA (dipegang ibu)
Pencatatan dari program yang sudah ada
(cat. Imunisasi, malaria, gizi, HIV-AIDS, TB, dll)
Pelaporan Laporan nakes puskesmas
LB3 KIA kohort, PWS analisa
PWS KIA dinkeskab/kota dinkesprov
pusdasure/kes ibu menkes UKP4
PWS Imunisasi umpan balik 32
Form 1 perbaikan
DETEKSI RUJUKAN
Status T
RISIKO KASUS RISTI
Mempu
nyai K1 K4 FE1 FE3 NO
MA NE
Jumlah Buku Total NA N
Prop Kab/Ko T1 TE ON
Pendud Bum KIA T2+ KE NA
. ta RN ATA
uk il S KE
T2 T3 T4 T5 AL L
S

% % % % Ab % Ab % Ab % % % % %
Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs
s s s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30










Form 6 perbaikan
Pelaksanaan kelas
Integrasi Program
ibu hamil
Protein Gula Pencegahan
Hb KEK Kecacingan Pencegahan
urin Darah Pencegahan Penularan HIV Pencegahan Malaria Dalam Kehamilan TB dalam Hepatitis B
dalam IMS dalam
dari Ibu ke Anak (PPIA) (PMDK) didaerah Endemis Malaria Kehamilan dalam
Kehamilan Kehamilan
Kehamilan
Ibu Hamil Ib
Ibu Ibu Hamil Jum
diperiksa u
Hamil Malaria Jum lah
darah H Juml
HIV (+) (+) lah sua
Ju Malaria a Ju ah
Pusk Ibu mi/
ml m ml bida
esma Ha kelu
ah il ah n
s mil arg
ib Ibu Ibu m Ke yan
Ibu Pusk K1 Ibu yang yan a
N KAB/K u Ha Ha e Ibu Ibu las g
Ham Ibu Ibu Ibu Ibu esma di Ibu Ham mela g yan
O OTA Ane ha mil mil ni Ham Ibu Ibu Ibu Ham Ib mel
Ane KEK il Ham Ha Ha Ha s dae Ham Ibu Ibu Ibu il Ibu ksan me g
mia Per mi me me n il Ham Ham Ham il u aku
Dip mia Dipe (Lila Posi >14 Data il mil mil mil yang rah il Ham Ham Ham Hasil Ham akan ngik me
(8- Dipe Dipe sali l nda nda g Obat dipe il il il dipe Ha kan
erik (<8 riksa < tif 0 ng dita dit Has Me mela end dipe il il il Tes il kelas uti ngik
11 riksa riksa Per na di pat pat g ** riksa Hasil dipe Hasil riksa mi kela
sa mg/ LiLa 23,5 (+) g/dl den wark es il nda ksan emi riksa Hasil diob diob (+) diob ibu kela uti
mg/ sali n da kan Mi kan al Anky Tes riksa Tes Hep l s
dl) ) gan an HI Tes pat akan s Total Mi Total Dah (+) ati ati Hep ati hami s kela
dl) na Per er kela kr Kin k losto (+) IMS (+) atitis ya ibu
HIV Tes V (+) ART PMD mal R kr ak atitis l ibu s
n ab ah mb os RD a/ ar ma B ng ha
(+) K aria D os B ha ibu
Per do en u ko T ACT e ter mil
T ko mil ha
vag mi de pi n be
pis mil
ina na mi s a nt
m m s m uk
(SC m al
) al ar
ari ia
a
A A A A A A A A A A A A A A A
Ab % Ab % Ab % A A % Ab % A A A A A A A A A A A A A A Ab
b% b % b % b% b% b% % %b b%b% b%b% % % b% % % % % % % % % % % % % % b%b%b%
s s s bs bs s bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs s
s s s s s s s s s s s s s s s
1 1 1 1 1 1 2 2 2 22 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7
1 2 3 4 5 6 7 8 7 8 9 0 1112 3 4 1516 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 29 30 31 32 33 4 5 6 7 3839 0 1 42 43 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 67 8 69 0 1 2 3 4 5







TARGET DAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN
PROGRAM PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Target
Indikator Penca
2012 paian 2013 2014 2015
2012
Jumlah
puskesmas 5340
6965 7751 8531 9321
yang (57,28
(75%) (83%) (92%) (100%)
melaksanakan %)
ANC Terpadu
DO :
Puskesmas yang sudah melaksanakan 7 T ( termasuk gizi dan imm)
ditambah dengan pelayanan terpadu dengan malaria / PPIA / PTM /
IMS disertai berjalannya sistem pencatatan dan pelaporan
4
Pemantauan
Penyelenggaraan
Pelayanan Antenatal
Terpadu
INPUT
Pedoman
Perencanaan dan penganggaran
Sarana dan Fasilitas sesuai standar
Logistik yang dibutuhkan
Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan kab/kota
Tenaga kesehatan pemberi pelayanan
Informasi sistem dan tempat rujukan bagi
masing-masing kasus
Informasi daerah endemisitas dan resiko tinggi
bagi penyakit yang mempengaruhi kehamilan
PROSES
Sosialisasi NSPK
Penyusunan Perencanaan dan penganggaran untuk
penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu
Melaksanakan pelayanan antenatal terpadu di Sarana
dan Fasilitas sesuai standar
Menggunakan Logistik sesuai kebutuhkan
Standarisasi Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan
kab/kota
Standarisasi Tenaga kesehatan pemberi pelayanan
Menggunakan Informasi, sistem dan tempat rujukan
bagi masing-masing kasus dalam pelayanan
Menggunakan Informasi daerah endemisitas dan resiko
tinggi bagi penyakit yang mempengaruhi kehamilan
OUTPUT
Tersosialisasi NSPK
Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu di faskes sesuai
dengan Perencanaan yang didukung dengan anggaran baik tkt
Provinsi maupun Kab/kota
Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu di Sarana dan
Fasilitas sesuai standar
Digunakannya Logistik sesuai kebutuhkan
Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan kab/kota mampu mengelola
pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu
Tenaga kesehatan mampu memberikan pelayanan antenatal
terpadu
Digunakannya Informasi, sistem dan tempat rujukan dalam
pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu
Digunakannya Informasi daerah endemisitas dan resiko tinggi
terjading penyakit yang mempengaruhi kehamilan dalam
memberikan pelayanan antenatal
PENUTUP
Pelayanan antenatal minimal dilakukan sebanyak 4
kali (1,1,2)
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal
maka perlu dilakukan Pelayanan antenatal terpadu
Melalui pelayanan Antenatal yang berkualitas
diharapkan ibu dapat melahirkan dengan selamat
dan bayi lahir dengan sehat dan cerdas
Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan
antenatal terpadu yang disebabkan oleh berbagai
faktor (ketersediaan logistik, pencatatan pelaporan
dll)
Perlu dimantapkan sistem Pencatatan dan
Pelaporan Pelayanan Antenatal
Terima Kasih

41
5

Ilustrasi Kasus
Pelayanan Antenatal Terpadu
Ibu

Note : Walaupun dirujuk,


bidan penanggung jawab
wilayah tetap melakukan
pemantauan
Contoh Kasus 1 Perlukah
Imunisasi TT
Anamnesis :
Tdk ada Keluhan
Riwayat
Seorang wanita, Demam
usia 22 tahun,
mempunyai 1 Batuk lebih dari
anak, datang Pemeriksaan 3 minggu,
dengan keluhan Fisik : pernafasan
mesntruasi BB = 45kg..... cuping hidung ..
terlambat selama
HB = 9, LiLa 20
2 minggu. Apa Diagnosis:
yang akan anda ...........
lakukan Tekanan Darah
140/90
Terapi :
........... Keputihan
Riwayat imunisasi TT saat bayi dan
sekolah tidak ingat.
Diimunisasi TT dua bulan yang lalu
sebelum menikah sebanyak 2 kali, dengan
jarak antar imunisasi pertama dan kedua
adalah sebulan

Perlukah Imunisasi TT ??
Skrining status TT pada WUS
Perlindungan TT Jarak Minimal
0 tahun 1 1 bulan
3 tahun 2 6 bulan
5 tahun 3 12 bulan
10 tahun 4
12 bulan
> 25 tahun 5
Disebut ANC berkualitas apabila pada saat :
Kunjungan pertama (K1) minimal sudah mempunyai status T1 atau mendapat
imunisasi TT1 pada saat K1 tersebut
Kunjungan ke empat (K4) minimal sudah mempunyai status T2 atau mendapat
imunisasi TT2 pada saat K4 tersebut
Pernah mengalami demam yang tidak
terlalu tinggi
Rumah pasien berada di wilayah endemis
malaria, dengan API > 5
PETA ENDEMISITAS MALARIA DI
INDONESIA

Sumber : Laporan Program Ditjen P2PL


KEBIJAKAN
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU MALARIA

1. Untuk daerah endemis malaria, pada


kunjungan 1 ANC semua ibu hamil
dilakukan :
Pemberian Kelambu berinsektisida
Skrining darah malaria (RDT/ mikroskopis)
Pemberian terapi Kina (Tr I)/ACT (Tr II) pada ibu
hamil positif malaria
2. Pemeriksaan darah malaria ulang pada trimester
II/ III /IV bagi ibu hamil yang positif
3. Melakukan KIE : Kesling, penggunaan Repelent,
Tanaman Repelent
Batuk berdahak selama 2-3 minggu atau
lebih.
Riwayat Batuk berdahak bercampur darah
(+),
sesak nafas, badan lemas,
nafsu makan menurun
berat badan menurun,berkeringat malam
hari tanpa kegiatan fisik
demam meriang lebih dari satu bulan.

SUSPEK TB
Rujuk untuk pemeriksaan dahak
Bila Positif Terapi
Prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak
berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya.
Menurut WHO, hampir semua OAT aman untuk
kehamilan, kecuali streptomisin karena bersifat
permanent ototoxic dan dapat menembus barier
placenta. Keadaan ini dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan pendengaran dan
keseimbangan yang menetap pada bayi yang
akan dilahirkan.
Keberhasilan pengobatannya proses kelahiran
dapat berjalan lancar dan bayi yang akan
dilahirkan terhindar dari kemungkinan tertular TB.
Tindak Lanjut
Tindak Lanjut :
Pemberian PMT Ibu Hamil
Pemberian tablet tambah darah 3 x 1
Rujuk ke Bagian Gizi untuk dilakukan
konseling gizi
Rujuk bila setelah 1 bulan tidak ada
perubahan

Diagnosis : Ibu Hamil Anemia dan


KEK
Anamnesis riwayat hipertensi sebelum
kehamilan
Cek Protein Urine
Rujuk ke dokter untuk mendapatkan
terapi
Konseling Gizi untuk menjaga tekanan
darah

Diagnosis : Hipertensi Dalam


Kehamilan
Inspeksivagina : terdapat keputihan yang
berbau, berwarna
Tes dan Konseling Atas Insiatif Petugas Kesehatan (TKiPK/PITC)
Kunjungan Antenatal
Pelayanan ANC
Pelayanan ANC:
1. Timbang Berat Badan
2. Ukur Teknan Darah TKiPK/PITC Menolak
3. Ukur LILA
4. Ukur Tinggi fundus uterus
5. Pemeriksa DJJ Janin
Setuju Informed Ulangi informasi pentignya tes
6. Imunisasi TT Consent HIV
7. Tablet besi 90 tablet
8. Tes laboratorium
Pemeriksaan HIV bersama Setuju Menolak
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara dan konseling laboratorium rutin
Rujuk Ke KTS/VCT

Non reaktif Reaktif Intermediate

Konseling Pasca Konseling Pasca Konseling Pasca Tes**


Tes Tes**

Periksa ANC sesuai ANC sesuai Jadwal


ANC sesuai Jadwal
Jadwal Tes Ulang 2 mgg,1 bulan, 3
ARV sesuai Pedomanl
bln,6 bln, 1tahun

Reaktif Non reaktif

Pemeriksaan ANC
sesuai Jadwal

Persiapan Persalinan
PPHIA
Upaya PPIA dilaksanakan melalui kegiatan
pencegahan secara komprehensif
meliputi empat komponen ("empat
prong)

Pencegahan penularan HIV pada perempuan


Prong 1 usia reproduksi

Pencegahan kehamilan yang tidak


Prong 2 direncanakan pada perempuan dengan HIV

Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil


Prong 3 dengan HIV ke bayi yang dikandungnya

Pemberian dukungan psikologis, sosial dan


Prong 4 perawatan kepada ibu dengan HIV beserta
anak dan keluarganya

You might also like