Professional Documents
Culture Documents
TARGET
TARGET
K1
K1 97
97
TARGET
TARGET
K4
K4 88
88
80
66.2
70
60
48.5
50
Persen
40
28.6
30
19.9
20
10
0
BB TB Tensi TT Tab.Fe T.Fundus 5T P.Darah
Isu Aktual
Pelayanan Kesehatan Ibu
Khususnya Antenatal
Isu Aktual
Data K1, K4 dan Pn sudah baik, tetapi
jumlah kematian ibu dan neonatalnya
masih tinggi
Masih tingginya jumlah kematian ibu, yang
penyebab utamanya masih perdarahan,
eklampsia dan lain-lain (Jantung, DM,
malaria,TB dll)
Masih tingginya kematian neonatal akibat
BBLR dan asfiksia
Masih adanya kematian bayi karena Tetanus
Isu Aktual
Masih banyak ibu hamil yang mempunyai
masalah gizi (anemia defisiensi Fe, KEK)
Indonesia merupakan daerah endemis malaria
tinggi (80 % Kab/Kota Endemis Malaria) dimana
Ibu hamil merupakan kelompok yang rentan
Meningkatnya kasus IMS,HIV AIDS, dimana di
daerah risiko tinggi, pencegahan penularan
HIV/AIDS dari ibu ke bayi belum dilaksanakan
menyeluruh.
Hasil Riskedas 2010 5T baru mencapai 19,9%
Berdasarkan data laporan program tahun 2011,
juga sebagian besar provinsi melakukan
pelayanan antenatal belum sesuai standar
3
94,2 95,3
1 K1 92,8 95 96 97 98 100
4 0
85,1 85,5
2 K4 61,3 86 88 90 93 95
3 6
KONSEP PENGEMBANGAN
PELAYANAN ANTENATAL
MASALAH UPAYA
KESEHATAN IBU Cakupan pelayanan
DAN ANAK DEMAND :
Antenatal belum
Pengembangan
optimal :
Jumlah kematian Kelas Ibu Hamil
Pengetahuan ibu dan
ibu dan Neonatus Pemantapan
keluarga rendah
Masih Tinggi pelaksanaan P4K
Belum optimalnya kinerja
Penyebab
petugas
kematian ibu
disamping Kualitas pelayanan SUPPLY :
penyebab utama : antenatal belum Pemantapan konsep
perdarahan , pre optimal : Pelayanan Antenatal
eklampsia dan Belum semua petugas Terpadu :
infeksi masih melakukan pelayanan 10 Malaria
tingginya T, terutama PPIA
disebabkan oleh pemeriksaan Lab wajib Immunisasi
penyebab lain2 (Hb, protein urin dan Gol Gizi
(PTM, malaria, TB darah) PTM
dll) yg hrs Pelayanan antenatal TB
diintervensi juga yang diberikan hanya Pelaksanaan 10 T
Meningkatnya sebatas pel kehamilan, termasuk
kasus HIV belum memperhatikan Pemeriksaan lab
penyakit lain yang dapat wajib
mempengaruhi
PELAYANAN ANTENATAL
Pengertian
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
terhadap ibu hamil untuk menjaga kehamilannya
Tujuan
Mempersiapkan ibu hamil agar dapat bersalin
dengan sehat dan selamat, dan memperoleh
bayi yang sehat
Deteksi & antisipasi dini kelainan kehamilan
Deteksi & antisipasi dini kelainan janin
YANG PERLU DIPAHAMI
Kehamilan merupakan periode platinum
untuk tumbuh kembang manusia.
Pemeriksaan antenatal bukan hanya
menyiapkan persalinan dan pencegahan
komplikasi namun juga:
menyiapkan generasi berikut yang lebih baik
edukasi untuk ibu. Ingat kata-kata: When You
Teach Women You Teach Nation
pemenuhan hak janin sejak dalam kandungan
( Nutrisi dan simulasi yg bermanfaat)
Janin adalah individu tersendiri.
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
7 T (SPM) 10 T (PWS KIA)
1 Timbang Badan dan Ukur 1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi
Tinggi Badan Badan
2 Ukur Tekanan Darah 2 Ukur Tekanan Darah
3 Skrining Status Imunisasi TT 3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
(dan Pemberian Imunisasi 4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
TT) 5 Tentukan Presentasi Janin dan
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri Denyut Jantung Janin
5 Pemberian Tablet Besi (90 6 Skrining Status Imunisasi TT
Tablet selama kehamilan) (dan Pemberian Imunisasi TT)
7 Pemberian Tablet Besi (90
6 Temu Wicara (KIE Tablet selama kehamilan)
Interpersonal dan konseling) 8 Test Lab Sederhana (Hb,
7 Test Lab Sederhana (Hb, Protein Urin) dan atau
Protein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg,
berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC
Sifilis, HIV, Malaria, TBC 9 Tata Laksana Kasus
10Temu Wicara (Konseling) 27
Keterangan :
: pemeriksaan rutin
: pemeriksaan atas indikasi
* malaria : px rutin pada daerah endemis malaria
* HIV : px rutin pada daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi
sedangkan pada epidemi rendah hanya pada ibu hamil IMS dan TB
29
KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN
KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL
1. Penemuan dini ibu hamil melalui kegiatan P4K
dengan Stiker dan Buku KIA, dengan melibatkan
Kader & Perangkat Desa
2. Meningkatkan cakupan Antenatal dengan
meningkatkan pengetahuan dan perubahan
perilaku Ibu dan keluarga melalui Pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil
3. Peningkatan kualitas pelayanan antenatal melalui
pelaksanaan konsep Pelayanan Antenatal
Terpadu (termasuk penguatan pelaksanaan
10T)
4. Pelaksanaan PWS KIA sebagai alat surveilans KIA
30
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Tujuan :
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga
mampu - menjalani kehamilan dengan sehat,
- bersalin dengan selamat, dan
- melahirkan bayi yang sehat. 31
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Pencatatan
Kartu Ibu atau rekam medis lainnya yang
disimpan di fasilitas kesehatan
Kohort ibu , Register --- > form terpadu
(kumpulan data-data dari kartu ibu)
Buku KIA (dipegang ibu)
Pencatatan dari program yang sudah ada
(cat. Imunisasi, malaria, gizi, HIV-AIDS, TB, dll)
Pelaporan Laporan nakes puskesmas
LB3 KIA kohort, PWS analisa
PWS KIA dinkeskab/kota dinkesprov
pusdasure/kes ibu menkes UKP4
PWS Imunisasi umpan balik 32
Form 1 perbaikan
DETEKSI RUJUKAN
Status T
RISIKO KASUS RISTI
Mempu
nyai K1 K4 FE1 FE3 NO
MA NE
Jumlah Buku Total NA N
Prop Kab/Ko T1 TE ON
Pendud Bum KIA T2+ KE NA
. ta RN ATA
uk il S KE
T2 T3 T4 T5 AL L
S
% % % % Ab % Ab % Ab % % % % %
Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs
s s s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Form 6 perbaikan
Pelaksanaan kelas
Integrasi Program
ibu hamil
Protein Gula Pencegahan
Hb KEK Kecacingan Pencegahan
urin Darah Pencegahan Penularan HIV Pencegahan Malaria Dalam Kehamilan TB dalam Hepatitis B
dalam IMS dalam
dari Ibu ke Anak (PPIA) (PMDK) didaerah Endemis Malaria Kehamilan dalam
Kehamilan Kehamilan
Kehamilan
Ibu Hamil Ib
Ibu Ibu Hamil Jum
diperiksa u
Hamil Malaria Jum lah
darah H Juml
HIV (+) (+) lah sua
Ju Malaria a Ju ah
Pusk Ibu mi/
ml m ml bida
esma Ha kelu
ah il ah n
s mil arg
ib Ibu Ibu m Ke yan
Ibu Pusk K1 Ibu yang yan a
N KAB/K u Ha Ha e Ibu Ibu las g
Ham Ibu Ibu Ibu Ibu esma di Ibu Ham mela g yan
O OTA Ane ha mil mil ni Ham Ibu Ibu Ibu Ham Ib mel
Ane KEK il Ham Ha Ha Ha s dae Ham Ibu Ibu Ibu il Ibu ksan me g
mia Per mi me me n il Ham Ham Ham il u aku
Dip mia Dipe (Lila Posi >14 Data il mil mil mil yang rah il Ham Ham Ham Hasil Ham akan ngik me
(8- Dipe Dipe sali l nda nda g Obat dipe il il il dipe Ha kan
erik (<8 riksa < tif 0 ng dita dit Has Me mela end dipe il il il Tes il kelas uti ngik
11 riksa riksa Per na di pat pat g ** riksa Hasil dipe Hasil riksa mi kela
sa mg/ LiLa 23,5 (+) g/dl den wark es il nda ksan emi riksa Hasil diob diob (+) diob ibu kela uti
mg/ sali n da kan Mi kan al Anky Tes riksa Tes Hep l s
dl) ) gan an HI Tes pat akan s Total Mi Total Dah (+) ati ati Hep ati hami s kela
dl) na Per er kela kr Kin k losto (+) IMS (+) atitis ya ibu
HIV Tes V (+) ART PMD mal R kr ak atitis l ibu s
n ab ah mb os RD a/ ar ma B ng ha
(+) K aria D os B ha ibu
Per do en u ko T ACT e ter mil
T ko mil ha
vag mi de pi n be
pis mil
ina na mi s a nt
m m s m uk
(SC m al
) al ar
ari ia
a
A A A A A A A A A A A A A A A
Ab % Ab % Ab % A A % Ab % A A A A A A A A A A A A A A Ab
b% b % b % b% b% b% % %b b%b% b%b% % % b% % % % % % % % % % % % % % b%b%b%
s s s bs bs s bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs s
s s s s s s s s s s s s s s s
1 1 1 1 1 1 2 2 2 22 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7
1 2 3 4 5 6 7 8 7 8 9 0 1112 3 4 1516 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 29 30 31 32 33 4 5 6 7 3839 0 1 42 43 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 67 8 69 0 1 2 3 4 5
TARGET DAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN
PROGRAM PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Target
Indikator Penca
2012 paian 2013 2014 2015
2012
Jumlah
puskesmas 5340
6965 7751 8531 9321
yang (57,28
(75%) (83%) (92%) (100%)
melaksanakan %)
ANC Terpadu
DO :
Puskesmas yang sudah melaksanakan 7 T ( termasuk gizi dan imm)
ditambah dengan pelayanan terpadu dengan malaria / PPIA / PTM /
IMS disertai berjalannya sistem pencatatan dan pelaporan
4
Pemantauan
Penyelenggaraan
Pelayanan Antenatal
Terpadu
INPUT
Pedoman
Perencanaan dan penganggaran
Sarana dan Fasilitas sesuai standar
Logistik yang dibutuhkan
Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan kab/kota
Tenaga kesehatan pemberi pelayanan
Informasi sistem dan tempat rujukan bagi
masing-masing kasus
Informasi daerah endemisitas dan resiko tinggi
bagi penyakit yang mempengaruhi kehamilan
PROSES
Sosialisasi NSPK
Penyusunan Perencanaan dan penganggaran untuk
penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu
Melaksanakan pelayanan antenatal terpadu di Sarana
dan Fasilitas sesuai standar
Menggunakan Logistik sesuai kebutuhkan
Standarisasi Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan
kab/kota
Standarisasi Tenaga kesehatan pemberi pelayanan
Menggunakan Informasi, sistem dan tempat rujukan
bagi masing-masing kasus dalam pelayanan
Menggunakan Informasi daerah endemisitas dan resiko
tinggi bagi penyakit yang mempengaruhi kehamilan
OUTPUT
Tersosialisasi NSPK
Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu di faskes sesuai
dengan Perencanaan yang didukung dengan anggaran baik tkt
Provinsi maupun Kab/kota
Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu di Sarana dan
Fasilitas sesuai standar
Digunakannya Logistik sesuai kebutuhkan
Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan kab/kota mampu mengelola
pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu
Tenaga kesehatan mampu memberikan pelayanan antenatal
terpadu
Digunakannya Informasi, sistem dan tempat rujukan dalam
pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu
Digunakannya Informasi daerah endemisitas dan resiko tinggi
terjading penyakit yang mempengaruhi kehamilan dalam
memberikan pelayanan antenatal
PENUTUP
Pelayanan antenatal minimal dilakukan sebanyak 4
kali (1,1,2)
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal
maka perlu dilakukan Pelayanan antenatal terpadu
Melalui pelayanan Antenatal yang berkualitas
diharapkan ibu dapat melahirkan dengan selamat
dan bayi lahir dengan sehat dan cerdas
Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan
antenatal terpadu yang disebabkan oleh berbagai
faktor (ketersediaan logistik, pencatatan pelaporan
dll)
Perlu dimantapkan sistem Pencatatan dan
Pelaporan Pelayanan Antenatal
Terima Kasih
41
5
Ilustrasi Kasus
Pelayanan Antenatal Terpadu
Ibu
Perlukah Imunisasi TT ??
Skrining status TT pada WUS
Perlindungan TT Jarak Minimal
0 tahun 1 1 bulan
3 tahun 2 6 bulan
5 tahun 3 12 bulan
10 tahun 4
12 bulan
> 25 tahun 5
Disebut ANC berkualitas apabila pada saat :
Kunjungan pertama (K1) minimal sudah mempunyai status T1 atau mendapat
imunisasi TT1 pada saat K1 tersebut
Kunjungan ke empat (K4) minimal sudah mempunyai status T2 atau mendapat
imunisasi TT2 pada saat K4 tersebut
Pernah mengalami demam yang tidak
terlalu tinggi
Rumah pasien berada di wilayah endemis
malaria, dengan API > 5
PETA ENDEMISITAS MALARIA DI
INDONESIA
SUSPEK TB
Rujuk untuk pemeriksaan dahak
Bila Positif Terapi
Prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak
berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya.
Menurut WHO, hampir semua OAT aman untuk
kehamilan, kecuali streptomisin karena bersifat
permanent ototoxic dan dapat menembus barier
placenta. Keadaan ini dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan pendengaran dan
keseimbangan yang menetap pada bayi yang
akan dilahirkan.
Keberhasilan pengobatannya proses kelahiran
dapat berjalan lancar dan bayi yang akan
dilahirkan terhindar dari kemungkinan tertular TB.
Tindak Lanjut
Tindak Lanjut :
Pemberian PMT Ibu Hamil
Pemberian tablet tambah darah 3 x 1
Rujuk ke Bagian Gizi untuk dilakukan
konseling gizi
Rujuk bila setelah 1 bulan tidak ada
perubahan
Pemeriksaan ANC
sesuai Jadwal
Persiapan Persalinan
PPHIA
Upaya PPIA dilaksanakan melalui kegiatan
pencegahan secara komprehensif
meliputi empat komponen ("empat
prong)