Professional Documents
Culture Documents
1. PPh 22
2. PPh 23
2
PPh Pasal 22
Landasan Hukum:
Pasal 22 UU PPh
PMK No. 154/ PMK.03/ 2010 j.o. No. 224/
PMK.011/ 2012
PMK No. 253/ PMK.03/ 2008
Definisi
4
Pemungut, Penyetor, dan Pelapor (1)
Aktivitas Impor
Bank Devisa
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
5
Pemungut, Penyetor, dan Pelapor (2)
7
Tarif Pajak (1)
Aktivitas Impor
2,5% dari nilai impor bagi pengguna Angka Pengenal Impor (API).
0,5% bagi pengguna API untuk impor kedelai, gandum, dan tepung
terigu.
7,5% dari nilai impor bagi non pengguna API.
7,5% dari harga jual lelang untuk barang yang tidak dikuasai.
Nilai impor = CIF ditambah Bea Masuk dan pungutan lain.
8
Pencatatan Transaksi PPh 22
Bendaharawan Negara dan Impor
Jawaban :
Beban PPh 22 = 1,5% x 350.000.000
= Rp 5.250.000,00
Jurnal Koperasi Jurnal Humas Pemprov
Kas 344.750.000 Furniture 350.000.000
Pajak dibayar di muka PPh 22 5.250.000 Kas 344.750.000
Penjualan 350.000.000 Utang PPh 22 5.250.000
10
Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Bendaharawan Negara)
11
Ilustrasi - (Impor)
PT. Kutai Kartanegara melakukan transaksi jual beli dengan
Tenggarong Inc. yang berdomisili usaha di luar negeri atas sebuah
mesin cetak tanpa menggunakan API. Nilai kontrak diketahui $
10,000.00 berdasar ketentuan FOB shipping point. PT. Kutai
Kartanegara mengasuransikan pengiriman tersebut dengan biaya premi
sebesar 10% dari kontrak pembelian, dengan biaya pengangkutan
senilai $ 1,500.00. Adapun Bea Masuk dan pungutan lain masing
masing adalah senilai 20% dan Rp 5.000.000,00. Kurs yang ditetapkan
oleh Menkeu adalah Rp 10.000,00/ $ sedangkan oleh BI Rp 9.500,00/
$. Berapakah besar beban PPh 22?
Jawaban :
12
Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Impor)
13
Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Impor)
Jawaban :
14
Tarif Pajak (2)
16
Pencatatan Transaksi PPh 22
Industri Tertentu
Pihak Pemungut
Mencatat penerimaan kas dan mengakui utang pajak, sebab
harus disetor ke kas negara.
Pihak yang Dipungut
Mencatat pembayaran tersebut sebagai pajak dibayar di muka
pada saat pembelian, sebab kewajiban perpajakannya telah
dipenuhi.
17
Ilustrasi
(Industri Tertentu)
Koperasi Holing mengadakan penjualan kepada Ny. Sima
atas 1.000 rim kertas flano dengan nilai total Rp 77.000.000,00,
termasuk PPN. Diketahui pula bahwa atas pembelian bubur
kertas sebagai bahan baku, perusahaan telah dikenai PPh 22
senilai Rp 200.000,00. Berapakah PPh 22 yang dipungut
Koperasi Holing dan bagaimana penjurnalannya dengan metode
periodik?
Jawaban :
Beban PPh 22 = 0,1% x (100%/ 110%) x 77.000.000
= Rp 70.000,00
Jurnal Koperasi Holing
Piutang dagang 77.070.000
Penjualan 70.000.000
Utang PPh 22 70.000 18
Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Industri Tertentu)
19
Sanksi Tarif
Bagi WP yang tidak memiliki NPWP,
tarif lebih tinggi 100% untuk PPh 22 tidak final.
Ilustrasi
CV. Tarumanegara melakukan pembelian lima keranjang ikan patin
senilai Rp 1.500.000,00 per keranjang untuk keperluan ekspor, dengan
biaya pengiriman sebesar Rp 50.000,00 ditanggung Tn. Mulawarman
sebagai pedagang pengumpul. Jika Tn. Purnawarman tidak memiliki
NPWP, berapakah besar PPh 22 yang harus dipungut oleh PT. Kutai
Kartanegara?
Jawaban :
Tarif PPh 22 = 0,25% x (1 + 100%)
= 0,5%
Beban PPh 22 = 0,5% x 5 x 1.500.000
= Rp 37.500,00 20
Saat Terutang dan Pelunasan
Pemungutan pajak terutang dilakukan saat pembayaran kecuali
ditetapkan berlainan oleh Menkeu. Pengecualian tersebut antara lain:
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/ atau
PPN.
22
Objek Dikecualikan dari Pemungutan (2)
23
Ilustrasi
Jawaban :
c. Beban PPh 22 = 1,5% x 110.000.000
= 1,5% x 110.000.000
= Rp 1.650.000,00
b.Beban PPh 22 = 1,5% x (110.000.000 60.000.000)
= 1,5% x 50.000.000
= Rp 750.000,00
24
Pengecualian PPh 22
25
PPh Pasal 23
Landasan Hukum:
Pasal 23 UU PPh
PMK No. 244/ PMK.03/ 2008
Definisi
Penanaman modal.
Penyewaan aset fisik dan finansial.
Keterlibatan dalam pekerjaan atau kegiatan.
Pemberian jasa tertentu.
27
Pemotong, Penyetor, dan Pelapor
Badan pemerintah.
Penyelenggara kegiatan.
BUT.
28
Tarif Pajak
29
Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (1)
PMK No. 244/ PMK. 03/ 2008
30
Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (2)
PMK No. 244/ PMK. 03/ 2008
Jasa maklon;
Jasa penyelidikan dan keamanan;
Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;
Jasa pengepakan;
Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media
masa, media luar ruang atau media lain untuk
penyampaian informasi;
Jasa pembasmian hama;
Jasa kebersihan atau cleaning service;
Jasa catering atau tata boga.
32
Pencatatan Transaksi PPh 23
Tidak Final
33
Ilustrasi
34
Ilustrasi
Jawaban :
Beban PPh 23 2012= Beban PPh 23 2013
= 15% x 8% x 1.000.000
= 15% x 80.000
= Rp 12.000,00
35
Ilustrasi
Jawaban :
Beban PPh 23 = 2% x 300 x 15.000
= 2% x 4.500.000
= Rp 90.000,00
Jurnal PT. Kanjuruhan Panitia
Kas 4.410.000 Beban konsumsi
4.500.000
Pajak dibayar di muka PPh 2 90.000 Kas 4.410.000
Pendapatan jasa 4.500.000 Utang PPh 23 90.000
36
Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Sewa Aset)
37
Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Sewa Aset)
Jawaban:
38
Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Dividen)
PT. Kiskendha melakukan pembayaran dividen tahunan senilai Rp
275,00 per lembar saham kepada sepuluh pemegang saham yang masing
masing memiliki 100 lot saham. Atas pembayaran dividen dikenai
pemotongan PPh 23 dengan tarif 15%. Bagaimana perusahaan dan masing
masing pemegang saham melakukan pencatatan saat pengumuman dan
saat pembayaran?
Jawaban :
39
Pencatatan Transaksi PPh 23
Final
Pihak Pemotong
Mencatat seperti dalam memperlakukan pajak tidak final.
Pihak yang Dipotong Pajaknya
Pencatatan dapat dilakukan dengan dua pendekatan:
Mencatat Gross Seperti pajak tidak final.
Mencatat Net Hanya sebesar nilai setelah pajak.
Pilihan tergantung bagaimana perusahaan menentukan
sistem pembukuan.
Standar akuntansi tidak menjelaskan secara rinci perlakuan
pajak final ini, sehingga dalam praktik kedua pendekatan
dapat diterapkan.
Dampak yang terjadi Tarif pajak efektif akan sangat
berbeda antara kedua pendekatan.
40
Ilustrasi
Jawaban:
Beban PPh 23 = 2% x 3 x 3 x 250.000
= 2% x 2.250.000
= Rp 45.000,00
Beban PPh Final = 10% x (30.000.000 2.250.000)
= Rp 2.775.000,00
41
Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Jasa Konstruksi)
42
Ilustrasi
(Pencatatan Transaksi Jasa Konstruksi)
Jawaban :
43
Kasus Khusus: Sinematografi
44
Besaran Jumlah Bruto
45
Bukti Pendukung Rincian Tagihan
46
Ilustrasi
47
Ilustrasi
Jawaban :
Beban PPh 23 dipotong Koperasi Wora Wari kepada Fa. Mengwi,
jika terdapat bukti pendukung rincian transaksi
= 2% x (7.500.000 + 5.000.000)
= 2% x 12.500.000
= Rp 250.000,00
Jika tidak terdapat bukti pendukung rincian transaksi
= 2% x (7.500.000 + 50.000.000 + 35.000.000)
= 2% x 97.500.000
= Rp 1.950.000,00
Beban PPh 23 dipotong Fa. Mengwi kepada perusahaan media
= 2% x 50.000.000
= Rp 1.000.000,00
48
Ilustrasi
Jawaban:
Jika terdapat bukti pendukung atas rincian besarnya tagihan, maka
Beban PPh 23 = 2% x 500.000
= Rp 10.000,00
49
Objek Dikecualikan dari Pemungutan
Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa dengan hak
opsi.
Dividen yang diterima atau diperoleh PT. dari badan usaha yang didirikan dan
berkedudukan di Indonesia dengan syarat:
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan.
Kepemilikan saham paling rendah 25% dari jumlah yang disetor.
Bagian laba dari persekutuan yang modalnya tidak terdiri atas saham saham.
SHU Koperasi.
Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atau jasa
keuangan (penyalur pinjaman/ pembiayaan sesuai PMK).
50
Ilustrasi
51
Ilustrasi
Jawaban :
a. Beban PPh 23 = 15% x (100.000/ 500.000) x 75.000.000
= 15% x 15.000.000
= Rp 2.250.000,00
b. Beban PPh 23 yang dikenakan akan berubah menjadi Rp
0,00. Hal ini disebabkan karena kepemilikan PT. Sriwijaya
dengan demikian mencapai 60% sehingga pendapatan atas
dividen dari PT. Palembang dikecualikan dari objek pajak.
c. Beban PPh 23 yang dikenakan akan tetap senilai Rp
2.250.000,00 sebab tidak terdapat perubahan proporsi
kepemilikan dan jumlah dividen yang dibagikan.
d. Beban PPh 23 = 15% x (100.000/ 500.000) x 25.000.000
= 15% x 5.000.000
= Rp 750.000,00
52
Saat Terutang, Penyetoran, dan Pelaporan
53
Dialektika Pajak:
Liquidating Dividend
54
Terima Kasih
Dwi Martani
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
081318227080/ 08161932935
http:/staff.blog.ac.id/martani/ atau dwimartani.com
55