You are on page 1of 46

REFERAT, LAPORAN

KASUS

GANGGUAN MAKAN
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH

OLEH : UMMU SAIDAH/ C111 12 312

PEMBIMBING RESIDEN : dr. MAYAMARISKA SANUSI

SUPERVISOR : dr. RABIAH THANTAWIE, Sp. KJ

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS
MAKASSAR 2017
Di dalam revisi teks edisi
keempat Diagnostic and
Statistical manual of Mental
Disorder (DSM-IV-TR),
anoreksia nervosa dicirikan
sebagai gangguan, yaitu
menolak untuk
mempertahankan berat badan
normal minimal, rasa takut
yang hebat akan kenaikan berat
badan, dan kesalahan dalam
menginterpretasikan tubuh dan
bentuknya yang signifikan.
Faktor Biologis
Opioid endogen berperan dalam
penyangkalan rasa lapar.
Fungsi tiroid tertekan.
Penurunan kadar hormon (luteinizing
follicle-stimulation, gonadotropin-releasing
hormone)
Faktor sosial
Pasien Anoreksia Nervosa cenderung tidak
berinteraksi dengan keluarganya.
Pasien Anoreksia Nervosa kemungkinan
memiliki riwayat keluarga depresi,
ketergantungan alkohol, atau suatu
gangguan makan.

Faktor Psikologis dan Psikodinamika


Tidak memiliki rasa otonomi dan
kemandirian
Terjadi antara usia 10-30 tahun.
Sedangkan menurut DSM-IV-TR paling
lazim antara usia 14 dan 18 tahun.
Pasien mengurangi BB dengan sengaja,
dengan cara :
Merangsang muntah
Menggunakan pencahar
Olahraga berlebihan
Menggunakan obat-obatan
Saat sedang makan, pasien mencoba
membuang makanan di dalam serbet atau
menyembunyikan dalam kantong. Dan
menyangkal perilaku tidak lazim tersebut.
Obsesif kompulsif, depresi dan anxietas.
Pasien cenderung kaku dan perfeksionis.
Keluhan somatisasi
Hipotermia
Edema dependen
Bradikardia dan hipotensi
Rambut lanugo
Gangguan endokrin
Wanita : Amenore
Laki-laki : Penurunan minat dan potensi seksual.
Gangguan muskuloskeletal ( kelemahan
dan kehilangan kekuatan otot, hilangnya
kepadatan tulang)
Ciri khas gangguan adalah mengurangi berat badan dengan
sengaja, dipacu dan atau dipertahankan oleh penderita.
Untuk suatu diagnosis yang pasti, dibutuhkan semua hal
seperti di bawah ini :
Berat badan tetap dipertahankan 15% di bawah yang
seharusnya (baik yang berkurang maupun yang tak pernah
dicapai), atau Quetelets body mass index adalah 17,5 atau
kurang (Quetelets body mass index = berat [kg] / tinggi [m2] ).
Pada penderita prapubertas bisa saja gagal mencapai berat
badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan.
Berkurangnya berat badan yang dilakukan sendiri dengan
menghindarkan makanan yang mengandung lemak dan salah
satu atau lebih dari hal-hal berikut ini :
Merangsang muntah oleh diri sendiri;
Menggunakan pencahar (urus-urus);
Olahraga berlebihan;
Memakai obat penekan obat nafsu makan dan / atau diuretika.
Terdapat distorsi body image dalam bentuk psikopatologi yang
spesifik dimana ketakutan gemuk terus menerus menyerang
penderita, penilaian yang berlebihan terhadap berat badan yang
rendah.
Adanya gangguan endokrin yang meluas, melibatkan hypotalamic-
pituitary-gonadal axis, dengan manifestasi pada wanita sebagai
amenore dan pada pria sebagai kehilangan minat dan potensi
seksual. (Suatu pengecualian adalah perdarahan vagina yang
menetap pada wanita yang anoreksia yang menerima terapi hormon,
umumnya dalam benuk pil kontrasepsi). Juga dapat terjadi kenaikan
hormon pertumbuhan, naiknya kadar kortisol, perubahan
metabolisme periferal dari hormon tiroid, dan sekresi insulin
abnormal.
Jika terjadinya pada masa prepubertas, perkembangan pubertas
tertunda dan dapat juga tertahan (pertumbuhan berhenti pada anak
perempuan buah dadanya tidak berkembang dan terdapat amenore
primer; pada anak laki-laki genitalianya tetap kecil). Pada
penyembuhan pubertas kembali normal, tetapi menarche terlambat.
Rawat inap di Rumah Sakit :
Jika berat badan di bawah 20-30% berat
badan normal.
Mengembalikan keadaan gizi, dehidrasi
dan ketidakseimbangan elektrolit.
Terapi perilaku kognitif
Psikoterapi dinamik
Terapi Keluarga
penggunaan cyproheptadine
(periactin), suatu obat dengan sifat
antihistamin dan antiserotoninergik,
untuk pasien dengan tipe anoreksia
nervosa yang membatasi.
Antidepresan : fluoxetin
Didefinisikan sebagai makan
lebih banyak makanan
dibandingkan sebagian besar
orang, pada situasi yang sama
dan dalam periode waktu yang
sama disertai dengan rasa
yang kuat bahwa ia kehilangan
kendali, sehingga memiliki
kekhawatiran berlebih
mengenai bentuk dan berat
tubuhnya .
Faktor biologis:
Peningkatan kadar endorfin plasma.
Faktor sosial
Tekanan sosial yang menuntut untuk ramping.
Hubungan yang kurang dekat dengan orang tua
Faktor Psikologis
Memiliki kesulitan dengan tuntutan masa remaja.
Kesulitan berpisah dengan pengasuhnya/ figur
ibu.
Memiliki preokupasi makan berlebihan,
tidak adanya kendali terhadap makan.
Evaluasi diri terus-menerus.
Menghindari kegemukan dengan cara :
Merangsang muntah
Menggunakan laksatif atau diuretik
Puasa berkala
Olahraga yang berlebih
Depresi kadang-kadang disebut
postbinge anguish.
Selama makan berlebih, pasien
memakan makanan manis
seperti kue atau makanan berat.
Makanan dimakan diam-diam
dan dengan cepat, kadang-
kadang tidak dikunyah.
Berat badan dapat normal atau
berlebih.
Biasanya ditemukan pada orang
dengan gangguan mood, pengendalian
impuls, gangguan kepribadian,
anxietas, bipolar, dan gangguan
disosiatif.
Untuk diagnosis pasti, dibutuhkan semua berikut ini :
Terdapat preokupasi yang menetap untuk makan, dan
ketagihan (craving) terhadap makanan yang tidak bisa
dilawan; penderita tidak berdaya terhadap datangnya
episode makan berlebihan dimana makanan dalam
jumlah yang besar dimakan dalam waktu yang singkat.
Pasien berusaha melawan efek kegemukan dengan
salah satu atau lebih cara seperti berikut :
Merangsang muntah oleh diri sendiri,
Menggunakan pencahar berlebihan,
Puasa berkala,
Memakai obat-obatan seperti penekanan nafsu
makan, sediaan tiroid atau diuretika. Jika terjadi pada
penderita diabetes, mereka akan mengabaikan
pengobatan insulinnya.
Gejala psikopatologinya terdiri dari ketakutan yang
luar biasa akan kegemukan dan penderita mengatur
sendiri batasan yang ketat dari ambang berat badan
sebelum sakit dianggap berat badan yang sehat atau
optimal.
Bulimia nervosa harus dibedakan dari gangguan
depresif walaupun penderita bulimia sering
mengalami gejala-gejala depresi.
Psikoterapi :
Terapi perilaku kognitif
Psikoterapi dinamik
Farmakoterapi :
Obat antidepresan :
SSRI, carbamazepine.
Gangguan makan berlebihan yaitu
episode makan berlebihan tanpa
adanya perilaku kompensatorik yang
tidak sesuai. Pasien seperti ini tidak
terpaku terhadap bentuk dan berat
badan. 6
GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH
Keluhan Utama :
Cemas
Seorang pasien laki-laki usia 32 tahun datang ke Poli Jiwa RSKD
dengan keluhan cemas. Keluhan dialami sejak 8 bulan yang
lalu dan memberat sejak 1 bulan terakhir. Saat perasaan
cemas muncul, pasien merasakan sakit kepala. Keluhan
dirasakan hampir setiap saat. Pasien juga mengeluhkan sering
merasa khawatir dan takut tanpa sebab. Cemas disertai
dengan jantung berdebar serta kedua tangannya sering terasa
dingin. Keluhan cemas dirasa hampir setiap saat, sehingga
pasien tidak dapat bekerja selama 1 bulan.
Awal perubahan pasien sejak 8 bulan yang lalu. Saat itu pasien
memikirkan masalah mutasi di kantornya. Sejak saat itu,
pasien mulai merasa sering cemas, khawatir dan takut akan
nasib buruk dan mulai sulit berkonsentrasi. Selain itu, pasien
sering merasa gelisah, sakit kepala, dan tidak bisa santai
dalam menanggapi masalah-masalah, walaupun hanya
masalah kecil.
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
2. HENDAYA DAN PREMORBID
Hendaya
Hendaya dalam
dalam bidang
bidang pekerjaan
pekerjaan (+)
(+)
Hendaya
Hendaya dalam
dalam bidang
bidang sosial
sosial
(+)
(+)
Hendaya
Hendaya dalam
dalam waktu
waktu senggang
senggang
(+)
(+)
3. FAKTOR STRESSOR PSIKOSOSIAL
Pasien
Pasien memikirkan
memikirkan masalah
masalah mutasi
mutasi di
di
kantornya
kantornya

4. HUBUNGAN GANGGUAN SEKARANG DENGAN RIWAYAT PENYAKIT


FISIK DAN PSIKIS
Riwayat
Riwayat infeksi
infeksi tidak
tidak ada
ada Riwayat
Riwayat NAPZA
NAPZA tidak
tidak ada
ada
Riwayat trauma tidak ada Riwayat merokok ada 1 bungkus
perhari
perhari
Riwayat
Riwayat kejang
kejang tidak
tidak ada
ada Riwayat
Riwayat alkohol
alkohol ada,
ada, kadang-
kadang-
kadang
kadang
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Riwayat penyakit fisik: tidak ada.
Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya: tidak ada.

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

Riwayat
Riwayat prenatal
prenatal dan
dan perinatal
perinatal Riwayat
Riwayat Kanak
Kanak Awal
Awal (1-3
(1-3 tahun)
tahun)
(0-1
(0-1 tahun)
tahun) Perkembangan
Perkembangan masa
masa kanak-kanak
kanak-kanak
Pasien
Pasien lahir
lahir pada
pada tanggal
tanggal 17
17 Maret
Maret pasien
pasien seperti
seperti berjalan,
berjalan, berbicara
berbicara
1985
1985 di di rumah
rumah sakit
sakit dengan
dengan baik.
baik. Perkembangan
Perkembangan bahasa
bahasa dan
dan
persalinan
persalinan normal,
normal, dibantu
dibantu oleh
oleh perkembangan
perkembangan motorik
motorik
bidan,
bidan, pasien
pasien mendapat
mendapat ASI.
ASI. berlangsung
berlangsung baik.
baik.
Pertumbuhan
Pertumbuhan dan dan perkembangan
perkembangan
baik.
baik.
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat
Riwayat Kanak
Kanak Pertengahan
Pertengahan Riwayat
Riwayat Kanak
Kanak Akhir
Akhir dan
dan Remaja
Remaja
(3-11
(3-11 tahun)
tahun) (12-18
(12-18 tahun)
tahun)
Pasien
Pasien tinggal
tinggal bersama
bersama kedua
kedua Pasien
Pasien melanjutkan
melanjutkan pendidikannya
pendidikannya
orangtuanya
orangtuanya dan
dan mendapatkan
mendapatkan hingga
hingga tingkat
tingkat SMA.
SMA. Pergaulannya
Pergaulannya
perhatian serta kasih sayang.
perhatian serta kasih sayang. dengan
dengan temannya
temannya baik.
baik.
Pasien
Pasien mendapatkan
mendapatkan pendidikan
pendidikan
yang
yang layak.
layak. Pada
Pada usia
usia 6
6 tahun
tahun
pasien
pasien masuk
masuk SD
SD memiliki
memiliki prestasi
prestasi
yang
yang cukup
cukup
Riwayat baik.
baik.Dewasa
Masa
Riwayat Masa Dewasa
Riwayat
Riwayat Pendidikan
Pendidikan :: Pendidikan
Pendidikan terakhir
terakhir pasien
pasien adalah
adalah D3
D3 jurusan
jurusan
manajemen.
manajemen.
Riwayat
Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan :: Pasien
Pasien bekerja
bekerja sebagai
sebagai PNS
PNS di
di Selayar.
Selayar.
Riwayat
Riwayat Pernikahan
Pernikahan :: Pasien
Pasien telah
telah menikah
menikah dandan belum
belum dikaruniai
dikaruniai anak.
anak.
Riwayat
Riwayat Kehidupan
Kehidupan beragama:
beragama: Pasien
Pasien memeluk
memeluk agama
agama Islam
Islam dan
dan
menjalankan
menjalankan kewajiban
kewajiban agama
agama dengan
dengan cukup
cukup baik.
baik.
E. RIWAYAT KEHIDUPAN KELUARGA
Pasien
Pasien merupakan
merupakan anak
anak tunggal.
tunggal.
Hubungan
Hubungan dengan
dengan anggota
anggota keluarga
keluarga baik.
baik.
Pasien
Pasien telah
telah menikah
menikah dan
dan belum
belum dikaruniai
dikaruniai anak.
anak.
Pasien
Pasien tinggal
tinggal bersama
bersama istrinya.
istrinya.
Riwayat
Riwayat keluhan
keluhan yang
yang sama
sama dalam
dalam keluarga
keluarga pasien
pasien yaitu
yaitu ayah
ayah
pasien.
pasien.
F. SITUASI SEKARANG
Saat
Saat ini
ini pasien
pasien tinggal
tinggal bersama
bersama istrinya.
istrinya. Hubungan
Hubungan dengan
dengan
keluarga
keluarga saat
saat ini
ini baik.
baik.
G. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN
KEHIDUPANNYA
Pasien
Pasien sadar
sadar sepenuhnya
sepenuhnya terhadap
terhadap penyakitnya
penyakitnya dan
dan merasa
merasa
butuh
butuh pengobatan
pengobatan untuk
untuk menyembuhkannya
menyembuhkannya
A. DESKRIPSI UMUM :
PENAMPILAN
Seorang laki-laki memakai jaket berwarna coklat
dan celana panjang kain berwarna hitam. Wajah
sesuai umur, perawatan diri cukup baik.

Kesadaran : baik
Aktivitas psikomotor : Tenang
Pembicaraan : Spontan, lancar,
intonasi sedang
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
B. KEADAAN AFEKTIF (MOOD), PERASAAN, DAN EMPATI, PERH
Mood
Mood :: Cemas
Cemas
Afek
Afek :: Cemas
Cemas
Empati
Empati :: Dapat
Dapat
dirabarasakan
dirabarasakan

C. FUNGSI INTELEKTUAL (KOGNITIF)
Taraf
Taraf pendidikan,
pendidikan, pengetahuan
pengetahuan Daya
Daya ingat
ingat
umum,
umum, dan
dan kecerdasan
kecerdasan :Sesuai
:Sesuai Jangka
Jangka panjang
panjang :: Baik
Baik
tingkat Jangka
Jangka sedang
sedang :: Baik
Baik
tingkat pendidikan
pendidikan
Jangka
Jangka pendek
pendek :: Baik
Baik
Daya
Daya konsentrasi
konsentrasi :: Baik
Baik Jangka
Jangka segera
segera :: Baik
Baik
Orientasi
Orientasi Pikiran
Pikiran abstrak
abstrak :: Baik
Baik
Waktu
Waktu :: Baik
Baik Bakat
Bakat kreatif
kreatif :: Tidak
Tidak ada
ada
Orang
Orang :: Baik
Baik Kemampuan
Kemampuan menolong
menolong diri
diri
Tempat
Tempat :: Baik
Baik sendiri
sendiri :: Baik
Baik
D. GANGGUAN PERSEPSI:
Halusinasi : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikiran :
Produktivitas : Cukup
Kontinuitas : Relevant,
Koheren
2. Hendaya
Isi pikiran :
berbahasa : Tidak ada
Preokupasi : Tidak ada
Gangguan isi pikiran : Tidak ada
F. Pengendalian impuls : Baik

G. Daya nilai
Norma sosial : Baik
Uji daya nilai : Baik
Penilaian realitas : Baik

H. Tilikan :
Derajat VI (Sadar akan sakitnya dan
mengetahui harus berbuat apa dan meminta
bantuan pengobatan).
I. Taraf dipercaya :
Dapat dipercaya.
1. STATUS INTERNUS
Keadaan
Keadaan umum
umum :: Baik Baik
Kesadaran
Kesadaran :: composmentis
composmentis
Tanda
Tanda vital
vital
Tekanan
Tekanan Darah
Darah :: 120/70
120/70 mmHg
mmHg
Nadi
Nadi :: 7878 x/menit
x/menit
Suhu
Suhu :: 36,5
36,5oC
o
C
Pernapasan
Pernapasan :: 20x/menit
20x/menit
Konjungtiva
Konjungtiva tidak
tidak anemis,
anemis, sklera
sklera tidak
tidak
ikterus,
ikterus, jantung,
jantung, paru
paru dan dan abdomen
abdomen dalam dalam
batas
batas normal,
normal, ekstremitas
ekstremitas atas atas dandan bawah
bawah
tidak
tidak ditemukan
ditemukan kelainan.
kelainan.
1. STATUS NEUROLOGI

GCS : E44M66V55
Rangsang meningeal : tidak dilakukan
Nervus kranialis : Dalam batas
normal
Sistem saraf motorik dan sensorik dalam
batas normal
Pupil bulat isokor diameter ODS 2,5mm /
2,5 mm
Refleks cahaya +/+
ANAMNESIS STATUS MENTAL
Laki-laki 32 tahun datang dengan Penampilan :
keluhan cemas. Dialami 8 Tampak laki-laki memakai
bulan, memberat 1 bulan terakhir. jaket berwarna coklat dan
Saat cemas muncul, pasien celana panjang kain
merasakan sakit kepala. Keluhan berwarna hitam, wajah
juga disertai jantung berdebar sesuai umur, perawatan
dan kedua tangan terasa dingin. diri cukup baik.
Pasien merasa khawatir dan takut Keadaan Afektif (mood),
tanpa sebab. perasaan, dan empati,
Keluhan dirasakan hapir setiap perhatian :
saat. Mood : cemas Afek : cemas,
Tidak dapat bekerja selama 1 Empati : dapat
bulan. dirabarasakan.
Pasien memikirkan masalah Daya konsentrasi: Baik
mutasi di kantornya. Isi pikiran tidak ditemukan
Riwayat penyakit yang sama tidak adanya preokupasi.
ada. Tilikan (insight) : Derajat
Pasien merupakan anak tunggal. VI (Sadar akan sakitnya
AKSIS I :
Ganguan Cemas Menyeluruh (F41.1).
AKSIS II :
Ciri kepribadian pasien tidak tergolong kepribadian
yang khas pada PPDGJ III
AKSIS III :
Tidak ada diagnosis
AKSIS IV:
Masalah pekerjaan, cemas dengan masalah mutasi
di kantor pasien.
AKSIS III :
GAF Scale 70-61 (Berupa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan secara umum baik)
DAFTAR PROBLEM
ORGANOBIOLOGIK
Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, namun diduga
terdapat
terdapat ketidak
ketidak seimbangan
seimbangan neurotransmitter,
neurotransmitter, maka
maka dari
dari itu
itu
pasien
pasien memerlukan
memerlukan farmakoterapi
farmakoterapi

PSIKOLOGIK
Ditemukan
Ditemukan adanya
adanya perasaan
perasaan cemas,
cemas, sehingga
sehingga oasien
oasien
membutuhkan
membutuhkan psikoterapi
psikoterapi

SOSIOLOGIK
Ditemukan
Ditemukan adanya
adanya hendaya
hendaya sosial,
sosial, hendaya
hendaya pekerjaan
pekerjaan dan
dan
hendaya
hendaya waktu
waktu senggang
senggang sehingga
sehingga perlu
perlu dilakukan
dilakukan sosioterapi
sosioterapi
FARMAKOTERAPI
Fluoxetin 20 mg / 24 jam/ oral
Alprazolam 0,5 mg / 8 jam/ oral

PSIKOTERAPI
VENTILASI
VENTILASI
KONSELING
KONSELING
SUPORTIF
SUPORTIF

SOSIOTERAPI
Memberikan
Memberikan penjelasan
penjelasan kepada
kepada pasien,
pasien, keluarga
keluarga pasien
pasien dan
dan orang
orang
disekitarnya
disekitarnya tentang
tentang gangguan
gangguan yang
yang dialami
dialami pasien
pasien sehingga
sehingga mereka
mereka
dapat
dapat menerima
menerima dan
dan menciptakan
menciptakan lingkungan
lingkungan yang
yang kondusif
kondusif untuk
untuk
membantu proses pemulihan pasien.
PROGNOSIS
Dari Alloanamnesis dan autoanamnesis, didapatkan keadaan
berikut ini :
Faktor pendukung : Faktor penghambat :
Pasien datang sendiri untuk berobat dan Stressor masih
ingin disembuhkan. berlangsung.
Pasien teratur minum obat.
Tidak terdapat kelainan organik.
Hubungan dengan anggota keluarga baik.
Stressor jelas.
Pasien memiliki taraf pendidikan yang
tinggi.
Pasien adalah seorang PNS.
Dari faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa prognosis pasien
adalah dubia et bonam
Memantau keadaan umum pasien dan
perkembangan penyakitnya, efektifitas
terapi serta kemungkinan terjadinya efek
samping dari obat yang diberikan.



KRITERIA DEPRESI MENURUT PPDGJ III
Pasien harus menunjukkan anxietas sebagai gejala
primer yang berangsung hampir setiap hari untuk
beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak
terbatas atau menonjol pada keadaan situasi khusus
tertentu saja, sifatnya (Free Floating atau mengambang)
gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsure-unsur
berikut:
Kecemasan (Khawatir akan nasib buruk, merasa seperti
di ujung tanduk, sulit konsentrasi dsb) .
Ketegangan mototrik (Gelisah, sakit kepala, gemetaran,
tidak dapat santai),dan
Overaktivitas otonom (Kepala terasa ringan,
berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak nafas,
keluhan lambung, kepala pusing, mulut kering dsb)
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH

Pada pasien ini, menunjukkan bahwa pasien mengalami


gangguan kecemasan yang ditandai dengan rasa
cemas disertai adanya ketegangan motorik yang
dirasakan pasien berupa sakit kepala, dan adanya
overaktivitas otonomik yaitu jantung berdebar-debar,
kedua tangannya sering terasa dingin. Gejala tersebut
sudah berlangsung selama kurang lebih 8 bulan dan
memberat 1 bulan terakhir yang hampir setiap saat
sehingga berdasarkan PPGDJ III .
TERAPI
Pada gangguan cemas menyeluruh psikofarmakoterapi yang
diberikan adalah obat anti anxietas. Obat anti anxietas
terbagi menjadi dua golongan yakni benzodiazepine dan
non-benzodiazepin.
Pengaturan dosis golongan benzodiazepine memiliki steady
state dicapai setelah 5-7 hari dengan dosis 2-3 kali sehari
dan lama pemberian obat tidak lebih dari 1-3 bulan.
Pemberian sewaktu-waktu dapat dilakukan apabila sindrom
anxietas muncul kembali. Penghentian obat selalu secara
bertahap.
Pasien diberikan alprazolam 0,5 mg, karena alprazolam
efektif untuk Gangguan Cemas, onset of action lebih cepat
dan mempunyai komponen efek anti depresi. Alprazolam
adalah suatu golongan benzodiazepin yang mempunyai
resiko terapeutik lebih tinggi toksitas yang rendah,
dibandingkan dengan mepromabate atau Phenobarbital.

You might also like