You are on page 1of 48

Laporan Kasus

BENJOLAN PADA SKROTUM

Oleh :
Anekke Dwi Aufia
Muhammad Zaki
Ulva Yogia Guslaf

Pembimbing:
dr. Jufriady Ismy, Sp.U
Identitas Pasien

Nama: Tn. M
Jenis kelamin : laki-laki
Usia : 22 tahun
Alamat : Pasie Lhok, Kembang Tanjung, Pidie
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
No. RM : 1-10-65-14
TMRS : 06/10/2016
Tanggal Pemeriksaan : 11/10/2016
Anamnesis
Keluhan Utama
Penurunan Kesadaran

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien merupakan rujukan dari RS. Sigli dengan keluhan
penurunan kesadaran 6 jam SMRS akibat kecelakaan sepeda
motor. Menurut keluarga pasien, pasien tidak mengenakan
helm ketika kecelakaan terjadi. Riwayat penurunan
kesadaran ditemukan dan pasien mengalami mual dan
muntah post kecelakaan.
Pada pasien juga didapatkan perbesaran scrotum tanpa ada
tanda-tanda perdarahan

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada riwayat penyakit dahulu
Anamnesis
Riwayat Pengobatan
Sebelum dibawa ke RSUDZA pasien sempat
dirawat di RS. Sigli

Riwayat Penyakit Keluarga


Disangkal

Riwayat Kebiasaan Sosial


Sering tidak menggunakan helm ketika
berkendara
A. Status Present
Keadaan umum : Buruk
Kesadaran : Stupor E1M4V1

Pengukuran Tanda vital


Tekanan Darah: 103/55 mmHg
Nadi : 167 kali/menit, irregular
Respirasi : 34 kali/menit
Suhu : 37 C
Status Generalis
Kulit
Warna : Wajah (kuning), lainnya (sawo matang)
Sianosis : tidak ada
Turgor : cepat kembali
Kelembaban : cukup
Pucat : tidak ada

Kepala
Bentuk : Normocephali
Rambut : Tersebar rata, sukar dicabut, berwarna hitam
Mata : Cekung (-), Refleks cahaya (-/-), Sklera ikterik (-/-),
Konj.palpebra inf pucat (+/+)
Telinga : Sekret (+/+), Perdarahan (+/+)
Hidung : Sekret (+/+), Perdarahan (-/-)
Mulut
Bibir : Sianosis (+)
Lidah : Tremor (-), kotor (-)
Mukosa : Basah (+)
Tenggorokan : Tonsil dalam batas normal
Faring : Hiperemis (-)

Leher
Bentuk : Kesan simetris
TVJ : 5 + 3 cmH2O
KGB : Kesan simetris, Pembesaran (-)
Thorax
Inspeksi
Bentuk dan Gerak : Achest, pergerakan asimetris
Tipe Pernafasan : Abdominal Thoracal
Retraksi : (+)

Palpasi
Pergerakan dada : asimetris
Nyeri tekan : (-/-)
Suara fremitus taktil kanan < suara fremitus taktil kiri
Perkusi : (Sonor/Sonor memendek)
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-/+),
wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
Perkusi : Batas Jantung:
- Atas: ICS III linea parasternalis
- Kanan: linea parasternalis dextra
- Kiri: satu jari arah lateral linea midclavikula
sinistra
Auskultasi : BJ I > BJ II, regular, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : Distensi (+)
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (+) Undulasi (-)
Hepar/ Lien/ Renal tidak teraba
Perkusi : Timpani (+), Shifting dullness (-) Undulasi
(-)
Auskultasi : Peristaltik usus menurun

Genital
Inspeksi : Perbesaran skrotum (+), butterfly
appearence (-), meatal bleeding (+)
Palpasi : Prostat intak, sfingter ani lemah, testis
(+/-), nyeri tidak dapat dinilai, transiluminasi (-)
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis
Hasil Nilai rujukan
Pemeriksaan
Hb 7,4 14.0-17.0 g/dL
Ht 23 45-55 %
Eritrosit 2.5 4.7-6.1 10x4/mm3
Leukosit 28 4.5-10.5 10x4/mm3
Trombosit 133 150-450 10x4/mm3
Ureum 79 13-43 mg/dl

Kreatinin 3.4 0,51-0,95 mg/dl

PT 24.8 9.3-12.4

APTT 85.6 29.0-40.2

D-dimer 5389.63 <500


PEMERIKSAAN RADIOLOGI
FOTO Thoraks PA Ekspertise

Cor : Besar dan


bentuk normal

Pulmo :
Perselubungan di
paru kiri, sinus
costoprhenicus
tajam, tidak
terlihat fraktur

Kesimpulan
Perselubungan di
paru kiri
Lanjutan
Foto Pelvis AP/LAT
Ekpertise

Trabekulasi
tulang : normal
Os ilium, ischium
normal
Os pubis dekstra et
tampak
peregangan
DD

1. Edema Scrotum
2. Hydrocele
3. Varicocele
4. Spermatocele
5. Tumor testis
Diagnosis Kerja

Edema Scrotum e.c


Trauma Scrotal
Non Farmakologi Farmakologi Terapi Neuro

Bed rest Inj. Ceftriaxon 1 IVFD NaCl 0.9% 20


gr/12 j gtt/i

Three way, Inj. Ranitidin/12 j Inj. Citicolin


catheter

Scrotall support Drip PCT/8 jam Drip Manitol 20%


Prognosis
Quo ad vitam :Dubia ad bonam
Quo ad functionam:Dubia ad malam
Quo ad sanationam:Dubia ad malam
Analisis Kasus
Anatomi Skrotum
BENJOLAN SKROTUM
Kelainan dalam isi skrotum; kantong kulit yang
menggantung di belakang penis
Sebuah massa skrotum mungkin merupakan akumulasi
cairan, pertumbuhan jaringan abnormal, atau isi normal
skrotum yang telah menjadi bengkak, meradang atau
mengeras.
Tanda dan gejala dari massa skrotum bervariasi, tergantung
pada sifat dari kelainan. Dalam beberapa kasus, satu-
satunya tanda mungkin adanya benjolan di dalam skrotum
Bisa terjadi pada bayi hingga orang tua
KLASIFIKASI

PAINFUL PAINLESS

Hydrocele
Torsio testis
Varicocele
Epididimitis
Spermatocele
Orchitis
Tumor testis
Hematocele
Inguino-scrotal Hernia
TORSIO TESTIS
Gambaran klinis

1. Nyeri hebat di
daerah skrotum
mendadak & diikuti
pembengkakan testis
(akut skrotum)
2. Nyeri menjalar ke
inguinal/perut bawah
3. Bayi: gelisah, rewel,
tidak mau menyusui
TORSIO TESTIS
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik Laboratorium

1. Testis membengkak 1. Pemeriksaan sedimen


2. Letak lebih tinggi dan urine tidak
horizontal daripada menunjukkan adanya
testis sisi kontralateral leukosit dalam urine
3. Kadang-kadang pada 2. Pemeriksaan darah
torsio testis yang baru tidak menunjukkan
saja terjadi, dapat tanda inflamasi,
diraba adanya lilitan kecuali pada torsio
atau penebalan
testis yang sudah
funikulus spermatikus.
lama dan telah
4. Keadaan ini biasanya
mengalami
tidak disertai dengan
keradangan steril
demam
TORSIO TESTIS
DD/ dan Terapi:

Pemeriksaan Penunjang lainnya


Stetoskop Doppler DD:
USG Doppler - Epididimitis akut
Sintigrafi testis - Hernia skrotalis inkarserta
>> utk menilai adanya aliran Hidrokel terinfeksi
darah ke testis. Pada torsio Tumor testis
testis tdk ada aliran darah ke - Edema skrotum
testis sedangkan pada Terapi
peradangan akut testis terjadi - Detorsi manual
peningkatan aliran darah ke
- Operasi
testis.
EPIDIDIMITIS
Reaksi inflamasi yang terjadi
pada epididimis.
Reaksi inflamasi ini berasal dari
bakteri yang berada didalam
vesika urinaria, prostat, uretra,
yang secara ascending menjalar
ke epididimis.
Mikroba penyebab infeksi pada
pria dewasa muda yang
tersering adalah Chlamidia
trachomatis atau Neiserria
gonorhoika, sedangkan pada
anak-anak dan orang tua yang
tersering adalah E.coli atau
Ureoplasma ureolitikum.
Gejala Klinis Pemeriksaan
1. Pasien mengeluh Fisik
nyeri mendadak
1. Pembengkakan pada
pada daerah hemiskrotum
skrotum kadang 2. Kadang pada palpasi sulit
untuk memisahkan antara
hingga pinggang. epididimis dengan testis.
2. Diikuti dengan 3. Reaksi inflamasi dan
bengkak pada pembengkakan dapat
menjalar ke funikulus
kauda hingga kaput spermastikus pada daerah
epididimis inguinal.
4. Pada epididitis akut jika
3. Tidak jarang dilakukan elevasi testis nyeri
disertai demam, akan berkurang, hal ini
malaise berbeda dengan torsio testis.
Antibiotik (tergantung
Pemeriksaan Penunjang kuman) Terapi

Sebagai terapi
Pemeriksaan simptomatik untuk
urinalisa dan darah menghilangkan nyeri
lengkap dapat dianjurkan memakai celana
membuktikan adanya ketat agar testis terangkat
(terletak lebih tinggi),
proses inflamasi. mengurangi aktivitas.
Pemerisaan dengan Untuk mengurangi
USG doppler dan pembengkakan dikompres
stetoskop doppler dengan es.
dapat mendeteksi Pemberian terapi diatas
peningkatan aliran akan menghilangkan
keluhan nyeri dalam
darah di daerah beberapa hari akan tetapi
epididimitis. pembengkakan baru
sembuh setelah 4-6
minggu.
ORCHITIS
Reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi
Etiologi FAKTOR RISIKO
1. Virus: orchitis gondong
(mumps) paling umum. Infeksi 1. Instrumentasi dan
Coxsackievirus tipe A, pemasangan
varicella, dan echoviral jarang kateter merupakan
terjadi.
2. Infeksi bakteri dan pyogenik:
faktor risiko yang
E. coli, Klebsiella, umum.
Pseudomonas, Staphylococcus,
dan Streptococcus
2. Urethritis atau
3. Granulomatous: T. pallidum, prostatitis juga bisa
Mycobacterium tuberculosis, menjadi faktor
Mycobacterium leprae,
Actinomycetes
risiko.
4. Trauma sekitar testis
Gejala Klinis
1. Nyeri testis dan pembengkakan.
2. Nyeri berkisar dari
ketidaknyamanan ringan sampai
nyeri yang hebat.
3. Kelelahan / mialgia
4. Kadang-kadang pasien
sebelumnya mengeluh
gondongan
5. Demam dan menggigil
6. Mual
7. Sakit kepala

Pemeriksaan Fisik
8. Pembesaran testis dan skrotum
9. Erythematous kulit skrotum dan
lebih hangat.
10.Pembengkakan KGB inguinal
11.Pembesaran epididimis yang
terkait dengan epididymo-orchitis
Pemeriksaan
Penunjang
1. Pemeriksaan darah tidak
dapat membantu
menegakkan diagnosis
orchitis.
2. USG dapat digunakan untuk
menyingkirkan
kemungkinan torsio testis.

Terapi
3. Pengobatan suportif:
Bed rest, analgetik,
elevasi skrotum
4. Antibiotik
Hematocele
Penumpukan darah pada skrotum yang terjadi setelah skrotum
mengalami cedera.
Hematokel biasanya
disebabkan oleh trauma
langsung pada testis.
Gejala pada
hematokel yaitu :
a. Bengkak pada skrotum
b. Terdapat bruise
c. Nyeri pada daerah
skrotum
Pemeriksaan Fisik :
- Masa kistik
-Transiluminasi (-)
PAINLESS
Hydrocele
penumpukan cairan yang berlebihan diantara lapisan
parietalis dan viseralis tunika vaginalis
Hidrokel terjadi akibat adanya obstruksi (penyumbatan) limfatik yang
menyebabkan berkurangnya penyerapan pada bayi baru lahir terjadi
karena:
1) Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi
aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis.
2) Belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam
melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.

Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan
sekunder. Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada
testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi
atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu
mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis/epididimis.
KLASIFIKASI
1. Hidrokel testis
2. Hidrokel funikulus
3. Hidrokel komunikan

GEJALA KLINIS
4. Benjolan tidak nyeri
5. Palpasi: fluktuasi,
kenyal, seperti balon
berisi air
6. Transiluminasi dengan
cahaya dalam ruang
gelap positif
TERAPI
Bayi: tunggu sampai 1 thn
1. Aspirasi (tak dianjurkan)
2. Operasi
Indikasi operasi: hidrokel yang besar
sehingga dapat menekan pembuluh
darah, indikasi kosmetik, dan hidrokel
permagna yang dirasakan terlalu berat
dan mengganggu pasien dalam
melakukan aktivitasnya sehari-hari
VARICOCELE
Dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat
gangguan aliran darah balik vena spermatika interna

Epidemiologi Etiologi
Terdapat pada 15% Idiopatik, diduga
pria akibat
Salah satu penyebab gangguan/kelemahan
infertilitas pria (21- katup vena pada vena
spermatica interna
41% pria mandul
memiliki varicocele) Adanya kelainan
pembuluh darah vena
Bagian kiri >>> dari
misalnya
kanan penyempitan atau
penyumbatan
GEJALA KLINIS
1. Benjolan pada
skrotum (skrotum
membesar)
2. Rasa nyeri, ngilu
atau rasa berat
pada sisi yang
terkena
3. Belum mempunyai
anak setelah
beberapa tahun
menikah (infertil)
PEMERIKSAAN GRADE
FISIK VARIKOKEL :
Pemeriksaan fisik Grade I: varikokel yang
teraba setelah pasien
dilakukan dalam posisi
melakukan manuver
pasien berbaring dan valsava (mengedan kuat)
berdiri dengan inspeksi dalam posisi berdiri
dan palpasi terdapat Grade II: varikokel yang
pembesaran skrotum terlihat dan teraba
yang teraba seperti setelah pasien
meraba kumpulan melakukan manuver
cacing-cacing di dalam valsava (mengedan kuat)
kantung yang berada dalam posisi berdiri
di sebelah kranial tetapi hilang dalam posisi
testis. berbaring
Grade III: Dalam posisi
berdiri, varikokel dapat
terlihat dan teraba
dengan jelas dan pada
PEMERIKSAAN TERAPI
PENUNJANG 1. Ligasi tinggi vena
Bandingkan testis kiri spermatika interna
dan kanan secara Palomo
melalui operasi
Orkidometer
terbuka atau bedah
Analisis Semen: laparoskopi,
Penurunan motilitas 2. Varikokelektomi cara
sprema, meningkatnya Ivanisevich,
jumlah sperma muda 3. atau secara perkutan
(immature,) dan terdapat dengan memasukkan
kelainan bentuk sperma bahan sklerosing ke
(tapered). dalam vena
spermatika interna
(embolisasi)
Spermatocele
Suatu massa di epididimis yang
menyerupai
Penyebab kista mengandung cairan dan
pasti spermatokel
tidak diketahui namun
sel sperma yang
kemungkinan mati.
dikarenakan
adanya obstruksii pada satu
saluran yang membawa
sperma.
Jika berukuran kecil biasanya
tidak menimbulkan keluhan,
jika berukuran besar gejala
yang akan timbul yaitu rasa
tidak nyaman pada testis
yang terkena, terasa berat di
atas testis.
TUMOR TESTIS
Keganasan pada testis
Terbanyak pada pria berusia
diantara 15-35 tahun dan
merupakan 1-2% dari semua
neoplasma pada pria.
Faktor yang erat kaitannya
dengan peningkatan kejadian
tumor testis, antara lain
maldesensus testis, trauma
testis, atrofi atau infeksi testis
dan pengaruh hormon,
kriptorkismus.
KLASIFIKASI TUMOR
Tumor ganas testis
1. Primer
. Germinal
a) Seminoma : Spermatosistik, Anaplastik, Klasik
b) Non seminoma : Karsinoma sel embrional,
Koriokarsinoma, Teratoma, tumor yolk sac
. Non germinal : Tumor sel leydig, Tumor sel
sertoli, gonadoblastoma

2. Sekunder : Limfoma, Lekemia infiltratif


GEJALA KLINIS Pada pemeriksaan
pembesaran testis fisis testis terdapat
yang seringkali tidak benjolan padat keras,
nyeri tidak nyeri pada
palpasi dan tidak
massa di perut
menunjukkan tanda
sebelah atas (10%) transiluminasi.
karena pembesaran
kelenjar para aorta
Tumor marker
benjolan pada
kelenjar leher o FP (Alfa Feto
Protein)
Ginekomastia
o HCG (Human

Chorionic
Gonadotropin)
DIAGRAM
PENATALAKSA
NAAN TUMOR TUMOR
TESTIS TESTIS

ORKIDEKT
OMI
INGUINAL

PATOLOGI
ANATOMI

NON
SEMINOM
SEMINOM
A
A

I-IIa II B-III I-IIA IIB-III


Anamnesa
Hernia Inguinalis :
Penonjolandi usus melalui
benjolan daerah bagian dinding bawah
inguinal/skrotal
abdomen pada yang
lipathilang
paha yang lemah atau robek
timbul. Timbul saat
mengedan, batuk, atau
menangis, dan hilang bila
pasien tidur.

Pemeriksaan fisik :
Terdapat benjolan di lipat
paha/ skrotum pada bayi saat
menangis dan bila pasien
diminta untuk mengedan.
Benjolan menghilang atau
dapat dimasukkan kembali ke
rongga abdomen.
Transiluminasi (-)
ANALISIS KASUS

You might also like