Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Anekke Dwi Aufia
Muhammad Zaki
Ulva Yogia Guslaf
Pembimbing:
dr. Jufriady Ismy, Sp.U
Identitas Pasien
Nama: Tn. M
Jenis kelamin : laki-laki
Usia : 22 tahun
Alamat : Pasie Lhok, Kembang Tanjung, Pidie
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
No. RM : 1-10-65-14
TMRS : 06/10/2016
Tanggal Pemeriksaan : 11/10/2016
Anamnesis
Keluhan Utama
Penurunan Kesadaran
Kepala
Bentuk : Normocephali
Rambut : Tersebar rata, sukar dicabut, berwarna hitam
Mata : Cekung (-), Refleks cahaya (-/-), Sklera ikterik (-/-),
Konj.palpebra inf pucat (+/+)
Telinga : Sekret (+/+), Perdarahan (+/+)
Hidung : Sekret (+/+), Perdarahan (-/-)
Mulut
Bibir : Sianosis (+)
Lidah : Tremor (-), kotor (-)
Mukosa : Basah (+)
Tenggorokan : Tonsil dalam batas normal
Faring : Hiperemis (-)
Leher
Bentuk : Kesan simetris
TVJ : 5 + 3 cmH2O
KGB : Kesan simetris, Pembesaran (-)
Thorax
Inspeksi
Bentuk dan Gerak : Achest, pergerakan asimetris
Tipe Pernafasan : Abdominal Thoracal
Retraksi : (+)
Palpasi
Pergerakan dada : asimetris
Nyeri tekan : (-/-)
Suara fremitus taktil kanan < suara fremitus taktil kiri
Perkusi : (Sonor/Sonor memendek)
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-/+),
wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
Perkusi : Batas Jantung:
- Atas: ICS III linea parasternalis
- Kanan: linea parasternalis dextra
- Kiri: satu jari arah lateral linea midclavikula
sinistra
Auskultasi : BJ I > BJ II, regular, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : Distensi (+)
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (+) Undulasi (-)
Hepar/ Lien/ Renal tidak teraba
Perkusi : Timpani (+), Shifting dullness (-) Undulasi
(-)
Auskultasi : Peristaltik usus menurun
Genital
Inspeksi : Perbesaran skrotum (+), butterfly
appearence (-), meatal bleeding (+)
Palpasi : Prostat intak, sfingter ani lemah, testis
(+/-), nyeri tidak dapat dinilai, transiluminasi (-)
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis
Hasil Nilai rujukan
Pemeriksaan
Hb 7,4 14.0-17.0 g/dL
Ht 23 45-55 %
Eritrosit 2.5 4.7-6.1 10x4/mm3
Leukosit 28 4.5-10.5 10x4/mm3
Trombosit 133 150-450 10x4/mm3
Ureum 79 13-43 mg/dl
PT 24.8 9.3-12.4
Pulmo :
Perselubungan di
paru kiri, sinus
costoprhenicus
tajam, tidak
terlihat fraktur
Kesimpulan
Perselubungan di
paru kiri
Lanjutan
Foto Pelvis AP/LAT
Ekpertise
Trabekulasi
tulang : normal
Os ilium, ischium
normal
Os pubis dekstra et
tampak
peregangan
DD
1. Edema Scrotum
2. Hydrocele
3. Varicocele
4. Spermatocele
5. Tumor testis
Diagnosis Kerja
PAINFUL PAINLESS
Hydrocele
Torsio testis
Varicocele
Epididimitis
Spermatocele
Orchitis
Tumor testis
Hematocele
Inguino-scrotal Hernia
TORSIO TESTIS
Gambaran klinis
1. Nyeri hebat di
daerah skrotum
mendadak & diikuti
pembengkakan testis
(akut skrotum)
2. Nyeri menjalar ke
inguinal/perut bawah
3. Bayi: gelisah, rewel,
tidak mau menyusui
TORSIO TESTIS
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik Laboratorium
Sebagai terapi
Pemeriksaan simptomatik untuk
urinalisa dan darah menghilangkan nyeri
lengkap dapat dianjurkan memakai celana
membuktikan adanya ketat agar testis terangkat
(terletak lebih tinggi),
proses inflamasi. mengurangi aktivitas.
Pemerisaan dengan Untuk mengurangi
USG doppler dan pembengkakan dikompres
stetoskop doppler dengan es.
dapat mendeteksi Pemberian terapi diatas
peningkatan aliran akan menghilangkan
keluhan nyeri dalam
darah di daerah beberapa hari akan tetapi
epididimitis. pembengkakan baru
sembuh setelah 4-6
minggu.
ORCHITIS
Reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi
Etiologi FAKTOR RISIKO
1. Virus: orchitis gondong
(mumps) paling umum. Infeksi 1. Instrumentasi dan
Coxsackievirus tipe A, pemasangan
varicella, dan echoviral jarang kateter merupakan
terjadi.
2. Infeksi bakteri dan pyogenik:
faktor risiko yang
E. coli, Klebsiella, umum.
Pseudomonas, Staphylococcus,
dan Streptococcus
2. Urethritis atau
3. Granulomatous: T. pallidum, prostatitis juga bisa
Mycobacterium tuberculosis, menjadi faktor
Mycobacterium leprae,
Actinomycetes
risiko.
4. Trauma sekitar testis
Gejala Klinis
1. Nyeri testis dan pembengkakan.
2. Nyeri berkisar dari
ketidaknyamanan ringan sampai
nyeri yang hebat.
3. Kelelahan / mialgia
4. Kadang-kadang pasien
sebelumnya mengeluh
gondongan
5. Demam dan menggigil
6. Mual
7. Sakit kepala
Pemeriksaan Fisik
8. Pembesaran testis dan skrotum
9. Erythematous kulit skrotum dan
lebih hangat.
10.Pembengkakan KGB inguinal
11.Pembesaran epididimis yang
terkait dengan epididymo-orchitis
Pemeriksaan
Penunjang
1. Pemeriksaan darah tidak
dapat membantu
menegakkan diagnosis
orchitis.
2. USG dapat digunakan untuk
menyingkirkan
kemungkinan torsio testis.
Terapi
3. Pengobatan suportif:
Bed rest, analgetik,
elevasi skrotum
4. Antibiotik
Hematocele
Penumpukan darah pada skrotum yang terjadi setelah skrotum
mengalami cedera.
Hematokel biasanya
disebabkan oleh trauma
langsung pada testis.
Gejala pada
hematokel yaitu :
a. Bengkak pada skrotum
b. Terdapat bruise
c. Nyeri pada daerah
skrotum
Pemeriksaan Fisik :
- Masa kistik
-Transiluminasi (-)
PAINLESS
Hydrocele
penumpukan cairan yang berlebihan diantara lapisan
parietalis dan viseralis tunika vaginalis
Hidrokel terjadi akibat adanya obstruksi (penyumbatan) limfatik yang
menyebabkan berkurangnya penyerapan pada bayi baru lahir terjadi
karena:
1) Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi
aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis.
2) Belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam
melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan
sekunder. Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada
testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi
atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu
mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis/epididimis.
KLASIFIKASI
1. Hidrokel testis
2. Hidrokel funikulus
3. Hidrokel komunikan
GEJALA KLINIS
4. Benjolan tidak nyeri
5. Palpasi: fluktuasi,
kenyal, seperti balon
berisi air
6. Transiluminasi dengan
cahaya dalam ruang
gelap positif
TERAPI
Bayi: tunggu sampai 1 thn
1. Aspirasi (tak dianjurkan)
2. Operasi
Indikasi operasi: hidrokel yang besar
sehingga dapat menekan pembuluh
darah, indikasi kosmetik, dan hidrokel
permagna yang dirasakan terlalu berat
dan mengganggu pasien dalam
melakukan aktivitasnya sehari-hari
VARICOCELE
Dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat
gangguan aliran darah balik vena spermatika interna
Epidemiologi Etiologi
Terdapat pada 15% Idiopatik, diduga
pria akibat
Salah satu penyebab gangguan/kelemahan
infertilitas pria (21- katup vena pada vena
spermatica interna
41% pria mandul
memiliki varicocele) Adanya kelainan
pembuluh darah vena
Bagian kiri >>> dari
misalnya
kanan penyempitan atau
penyumbatan
GEJALA KLINIS
1. Benjolan pada
skrotum (skrotum
membesar)
2. Rasa nyeri, ngilu
atau rasa berat
pada sisi yang
terkena
3. Belum mempunyai
anak setelah
beberapa tahun
menikah (infertil)
PEMERIKSAAN GRADE
FISIK VARIKOKEL :
Pemeriksaan fisik Grade I: varikokel yang
teraba setelah pasien
dilakukan dalam posisi
melakukan manuver
pasien berbaring dan valsava (mengedan kuat)
berdiri dengan inspeksi dalam posisi berdiri
dan palpasi terdapat Grade II: varikokel yang
pembesaran skrotum terlihat dan teraba
yang teraba seperti setelah pasien
meraba kumpulan melakukan manuver
cacing-cacing di dalam valsava (mengedan kuat)
kantung yang berada dalam posisi berdiri
di sebelah kranial tetapi hilang dalam posisi
testis. berbaring
Grade III: Dalam posisi
berdiri, varikokel dapat
terlihat dan teraba
dengan jelas dan pada
PEMERIKSAAN TERAPI
PENUNJANG 1. Ligasi tinggi vena
Bandingkan testis kiri spermatika interna
dan kanan secara Palomo
melalui operasi
Orkidometer
terbuka atau bedah
Analisis Semen: laparoskopi,
Penurunan motilitas 2. Varikokelektomi cara
sprema, meningkatnya Ivanisevich,
jumlah sperma muda 3. atau secara perkutan
(immature,) dan terdapat dengan memasukkan
kelainan bentuk sperma bahan sklerosing ke
(tapered). dalam vena
spermatika interna
(embolisasi)
Spermatocele
Suatu massa di epididimis yang
menyerupai
Penyebab kista mengandung cairan dan
pasti spermatokel
tidak diketahui namun
sel sperma yang
kemungkinan mati.
dikarenakan
adanya obstruksii pada satu
saluran yang membawa
sperma.
Jika berukuran kecil biasanya
tidak menimbulkan keluhan,
jika berukuran besar gejala
yang akan timbul yaitu rasa
tidak nyaman pada testis
yang terkena, terasa berat di
atas testis.
TUMOR TESTIS
Keganasan pada testis
Terbanyak pada pria berusia
diantara 15-35 tahun dan
merupakan 1-2% dari semua
neoplasma pada pria.
Faktor yang erat kaitannya
dengan peningkatan kejadian
tumor testis, antara lain
maldesensus testis, trauma
testis, atrofi atau infeksi testis
dan pengaruh hormon,
kriptorkismus.
KLASIFIKASI TUMOR
Tumor ganas testis
1. Primer
. Germinal
a) Seminoma : Spermatosistik, Anaplastik, Klasik
b) Non seminoma : Karsinoma sel embrional,
Koriokarsinoma, Teratoma, tumor yolk sac
. Non germinal : Tumor sel leydig, Tumor sel
sertoli, gonadoblastoma
Chorionic
Gonadotropin)
DIAGRAM
PENATALAKSA
NAAN TUMOR TUMOR
TESTIS TESTIS
ORKIDEKT
OMI
INGUINAL
PATOLOGI
ANATOMI
NON
SEMINOM
SEMINOM
A
A
Pemeriksaan fisik :
Terdapat benjolan di lipat
paha/ skrotum pada bayi saat
menangis dan bila pasien
diminta untuk mengedan.
Benjolan menghilang atau
dapat dimasukkan kembali ke
rongga abdomen.
Transiluminasi (-)
ANALISIS KASUS