Professional Documents
Culture Documents
PENTING!
!!!!
Sebagai pedoman yang valid dan
reliabel
Alat berkomunikasi dan
bekerjasama, antar klinisi, peneliti,
administrator, penanggung
biaya/asuransi, kebutuhan forensik
Berlaku dalam lingkup yang luas,
internasional.
PPDGJ
PEDOMAN PENGGOLONGAN dan
DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
PPDGJ I : 1973, ICD 8 bab V, 290-31
Monoaksial
PPDGJ II : 1983, ICD 9, telah memiliki
sistem hirarki diagnosis, kriteria
diagnosis DSM III
PPDJ III
1992 WHO International Clasification of
Diagnosis (ICD) 10
Dirjen keswa + Departemen Psikiatri
Fakultas Kedokteran dan RS ABRI/TNI
memprakarsai terbitnya PPDGJ III
Dasar penyusunan : berdasar ICD 10 dan
DSM-III R (Diagnostic and Statistical Manual
III Revised ) + diagnosis multiaksial DSM IV
Terjemahan dari ICD 10, bab V/kelompok F
Sebagaimana DSM, sifatnya deskriptif,
dan ateoretikal, tanpa terikat teori
hanya berdasarkan statistik dari gejala
dan tanda dinampakkan oleh suatu
gangguan
Contoh SKIZOFRENIA: gangguan yang
ditunjukkan oleh suatu rangkaian gejala
1,2,3 yang terjadi selama, prosesnya
perlahan dgn kondisi prodromal
Teori tentang proses perubahan gen dan
proses neurologis skizofrenia diabaikan.
Bila teori genetik digunakan maka
skizofrenia adalah suatu spektrum dari
kondisi ringan berupa gangguan saccadic
eye movement pada keluarga pasien,
hingga penelantara diri
Bila teori penyebab neurologis digunakan
maka diagnosis skizofrenia baru tegak
dengan petscan, atau munculnya kondisi
pelebaran ventrikel otak.
GANGGUAN /DISORDER , bukan istilah
yang pasti, seperti penyakit
/desease/illness, menyatakan adanya
suatu kelompok gejala atau perilaku
klinis khas, disertai penderitaan/distress,
dan perubahan fungsi.
Bukan penggolongan orangnya, namun
gangguannya
Tidak berbatas jelas, tidak sama pada
tiap orang, meskipun ciri-ciri gangguan
sama
KAPAN DISEBUT GANGGUAN
JIWA?
DSM IV : gangguan jiwa meliputi sekumpulan
gejala atau pola psikologis dan perilaku pada
seseorang, yang secara klinis bermakna dan
berkaitan dengan penderitaan atau
penurunan kemampuan dalam menjalankan
salah satu atau beberapa fungsi
kesehariannya, dengan peningkatan risiko
mengalami kematian, rasa sakit,
ketidakmampuan (disabilitas), atau
kehilangan kebebasan.
Disabilitas
WHO : bukan gangguan kinerja/peran
sosial, melainkan keterbatasan /
kekurangmampuan untuk melakukan
aktifitas tingkat personal (perawatan
diri, menjaga keberlangsungan
hidup)
3 POINT PENTING
31
Tidak didapatkan adanya gangguan
persepsi, gangguan proses pikir, dan
hendaya dalam menilai realita,
sehingga tidak digolongkan ke dalam
Gangguan jiwa psikosis, gangguan
Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan
Gangguan Waham Menetap
32
Pasien Sulit tidur, rasa jengkel dan marah
terhadap diri sendiri, sedih dan rasa
bersalah, dengan status psikiatri
memperlihatkan mood dan afek yang sedih
dan cemas, serta pikiran preokupasi
terhadap penyakit,
sudah dirasakan sejak kira-kira satu bulan,
sebagai respon setelah mengetahui dirinya
menderita kusta mengarahkan pada
diagnosis gangguan penyesuaian dengan
reaksi campuran ansietas dan depresi
(F43.22), sebagai aksis I.
33
Pasien seorang yang baik, lembut,
suka mengalah, tidak mau ribut, dan
penurut, banyak pertimbangan,
meminta pendapat banyak pihak,
memerlukan waktu lama dan ragu-
ragu dalam mengambil keputusan,
hemat, teratur, pembersih, mudah
cemas dan kepikiran, mengarahkan
pada ciri kepribadian obsesif kompulsif
dan dependen sebagai aksis II.
34
Pada aksis III , pasien menderita kusta
tipe borderline lepromatous dan reaksi
tipe II, erytema nodusum leprosum
(ENL).
Pada aksis IV, pasien memiliki masalah
dengan orangtua yang penuntut, dan
kesulitan memberi nafkah keluarga
karena sakit menyebabkannya mundur
dari pekerjaan, sehingga aksis IV pasien
adalah masalah dengan family support
group, dan masalah keuangan.
35
Pada aksis V : GAF (Global
Assesment of Functioning) Scale
pada saat pemeriksaan 60, pasien
menunjukkan gejala sedang dan
disabilitas sedang. Sedangkan skor
tertinggi 1 tahun terakhir adalah 85,
gejala minimal, berfungsi baik, cukup
puas, tidak lebih dari masalah harian
biasa.
36
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS Gangguan penyesuaian dengan
I gejala ansietas dan depresi.
(F43.22)
AXIS Ciri kepribadian Obsesif kompulsif
II dan dependen
AXIS Kusta tipe borderline lepromatous
III dan reaksi tipe II, (ENL)
AXIS Masalah dengan family support
IV group
Masalah finansial
AXIS GAF scale MRS 60
V GAF scale tertinggi 1 tahun terakhir
85 37
TERIMA KASIH
38
1. bagaimana kita berinteraksi
dengan orang dengan gangguan jiwa
berat.
2. bagaimana orang gangguan jiwa
berat kita yang normal
3. bagaimana terlalu asyik dengan
gadget, interaksi sosial yang nyata
kurang, gangguan ?.
Stigma pada ODGJ