Professional Documents
Culture Documents
EPILEPSI
Pembimbing : dr. Cep Juli,
Sp.S
Presentan : Audina AS
(2012.730.015)
Identitas Pasien
Nama: Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 30 tahun
Agama : Islam
Alamat : Nyalindung, Kab. Sukabumi
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk RS : 13 Juni 2016
Tanggal Pemeriksaan : 14 Juni 2016
KELUHAN UTAMA
Riwayat Pengobatan
Pasien mengkonsumsi dilantin 2x1. Beberapa
tahun lalu sempat putus obat lalu timbul kejang.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis / E4M6V5
Kooperasi : Kooperatif
Tanda Vital
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,7 C
Normocephal, simetris
Discharge (-/-)
Mukosa oral
basah, sianosis
Pembesaran KGB (-)
(-), gusi
berdarah (-)
Sensorik
Oftalmikus : baik
Maksilaris : baik
Mandibularis : baik
Refleks kornea : +/+
Refleks masseter :-
N. VII
Raut wajah : Simetris
Angkat alis : Simetris
Tutup mata rapat : +/+
Kembungkan pipi : Simetris
Perlihatkan gigi : Simetris
Mencucurkan bibir : Simetris
Rasa kecap 2/3 depan : Tidak dilakukan
N. VIII
Nistagmus : -/-
Vertigo :-
Keseimbangan : Tidak dilakukan
Tinitus :-
Gesekan jari : +/+
Tes scwabach : Tidak dilakukan
Tes rinne : Tidak dilakukan
Tes webber : Tidak dilakukan
N. IX X
Menelan :+
Batuk :+
Arkus faring
Istirahat : Simetris uvula ditengah
Fonasi : Simetris uvula ditengah
Refleks muntah : Tidak dilakukan
N. XI
Menoleh : Baik
Mengangkat bahu : Baik
N. XII
Disartria :-
Posisi lidah
Dalam mulut : Ditengah
Dijulurkan : Ditengah
Gerak lidah : Simetris
Fasikulasi :-
Atrof :-
Motorik
Lengan atas : 5/5
Lengan bawah : 5/5
Tangan : 5/5
Jari : 5/5
Tungkai atas : 5/5
Tungkai bawah: 5/5
Kaki : 5/5
Jari : 5/5
Berjalan : Tidak dilakukan
Refleks
Fisiologis
Biceps : +/+
Triceps : +/+
Patella : +/+
Achilles : +/+
Patologis
Babinski : -/-
Chaddok : -/-
Klonus Tonus
Sistem otonom
Miksi : Baik
Defekasi : Baik
Sekresi keringat : Baik
Fungsi Luhur
Afasia motorik : -
Afasia sensorik : -
Apraksi :-
Tanda Regresi
Refleks glabela :-
Refleks mencucur :-
Refleks pegang :-
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin 7.8 g/dL
Leukosit 11.100/L
Hematokrit 26%
MCV 63ft
MCH 19pg
MCHC 30%
Trombosit 461.000 mg/dL
Diagnosis
Klinis: Epilepsi + anemia mikrositik hipokrom
Topic : Subkortikal
Patologi : Depolarisasi berlebihan
Etiologi : Idiopatik
Penatalaksanaan
Maintenance
Diet ketogenik
Dilantin 100mg 2-3x/hari
Vitamin B6 1x1
Rencana Pemeriksaan
Penunjang
EEG
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanastionam : ad bonam
Tinjauan Pustaka
EPILEPSI
DEFINISI
Bangkitan yang disebabkan oleh hiperaktivitas listrik
abnormal yang bersifat paroksismal. Disebut epilepsi jika
kejang minimal 2x dalam setahun dan jenjang waktu >24 jam.
Ictal
Aura
prodromal
Etiologi
Idiopatik
Pergeseran depolarisasi
(influks Na, Ca)
Hiperpolarisasi
Simple
Partial Kompleks
Parsial-umum sekunder
Absence (Lena)
Mioklonik
Tonik
Generalized
Klonik
Tonik-Klonik
Atonik
Unclassifed
PARTIAL
Simple
MOTORIK
Berasal dari korteks motorik
Terjadi di wajah, ekstremitas, dan tubuh
SENSORIK
Berasal dari korteks sensorik
Paraestesia/kesemutan di ekstremitas, wajah
Ekstremitas lemah tanpa adanya involuntary
movement
PARTIAL
Kompleks
Berasal dari lobus temporalis
Didahului dengan aura dan ada
gangguan kesadaran
Terdapat automatisme
Sering diikuti oleh gerakan seperti
mengunyah, menelan, dan kegiatan
motorik lainnya
Terdapat periode bingung setelahnya
PARTIAL
Parsial-umum sekunder
Berkembang dari bangkitan parsial
simple atau kompleks yang dalam
waktu singkat menjadi bangkitan umum
Biasanya bangkitan umum berupa
kejang pada ekstremitas
GENERALIZE
D
Absence (Lena)
Gangguan kesadaran secara mendadak,
berlangsung beberapa detik
Selama bangkitan kegiatan motorik
terhenti dan pasien diam tanpa reaksi
Mungkin terdapat automatisme
Pemulihan kesadaran segera tanpa
perasaan bingung
Setelah itu pasien dapat melanjutkan
aktivitas semula
GENERALIZE
D
Mioklonik
Gerakan menyentak, tiba-tiba, sangat
singkat
Dapat berlangsung single atau
berturutan
Benda yang dipegang dapat terlempar
GENERALIZE
D
Klonik
Gerakan yang bersifat berulang-ulang,
ritmis
Pola yang bergantian antara gerakan-
istirahat
GENERALIZE
D
Tonik
Kontraksi otot yang kaku pada tubuh
atau anggota gerak
Mata mendelik ke atas atau ke satu sisi
Selama terjadi bangkitan, wajah dapat
terlihat distorsi oleh karena adanya
kontraksi otot, dan napas terganggu
Dapat diikuti dengan kebingungan
setelah kejang
GENERALIZE
D
Tonik-klonik
Dapat didahului dengan jeritan, sentakan
Pasien kehilangan kesadaran, kaku, diikuti
gerakan kejang pada kedua lengan dan
tungkai, dapat disertai mulut berbusa atau
mengompol
Selesai bangkitan pasien menjadi lemas
dan tampak bingung
Biasanya pasien tertidur setelah bangkitan
GENERALIZE
D
Atonik
Hilangnya tonus postural secara tiba-
tiba
Head drop
Berlangsung sangat singkat
Pemeriksaan Penunjang
Elektroensefalograf (EEG)
CT-scan
MRI
Pemeriksaan laboratorium
Penatalaksanaan
Penghentian OAE
Bebas dari bangkitan selama minimal 2
tahun
Gambaran EEG normal
Harus dilakukan secara bertahap