BANGUN, SERAH, KELOLA) Kemitraan adalah perjanjian antara dua fi hak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki. Bangun Guna Serah adalah Pemanfaatan Barang Milik Negara/Daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu Bangun Serah Guna adalah Pemanfaatan Barang Milik Negara/Daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati. Jangka waktu (konsesi) BGS/BSG paling lama 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak perjanjian ditandatangani, hanya berlaku untuk 1 (satu) kali dan tidak dapat diperpanjang. Pihak yang dapat melakukan BGS/BSG adalah Pengelola Barang PENGAKUAN BANGUN, KELOLA, SERAH DAN BANGUN, SERAH, KELOLA BKS dan BSK diakui ketika surat perjanjian/kontrak kerja samanya ditandatangani. Aset kerja sama/kemitraan dengan pola BSK berupa gedung dan/atau sarana berikut fasilitasnya diakui pada saat gedung dan/atau sarana berikut fasilitasnya selesai dan siap digunakan. Setelah masa kerja sama berakhir, aset kemitraan harus diaudit oleh aparat pengawas fungsional sebelum diserahkan kepada pengelola barang dan/atau pengguna barang. Setelah itu, pengelola barang menetapkan status penggunaan atas aset kemitraan tersebut dan memindahkan ke pos Aset Tetap sesuai jenisnya. PENGUKURAN BANGUN, KELOLA, SERAH DAN BANGUN, SERAH, KELOLA Aset kemitraan diukur berdasarkan nilai bersih yang tercatat pada saat perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling objektif atau paling berdaya uji. Pada pola kemitraan dengan BKS, aset kemitraan hanya dicatat sebesar nilai tanah yang diserahkan untuk dikerjasamakan. Pada pola BSK, aset kemitraan yang dicatat dan disajikan dalam neraca meliputi tanah berikut bangunan dan fasilitas yang diserahkan oleh mitra kerja sama kepada pemerintah. JURNAL STANDAR BANGUN, KELOLA, SERAH DAN BANGUN, SERAH, KELOLA 1). Jurnal Saat Kontrak BKS/BSK ditandatangani Ketika surat perjanjian/kontrak kerja sama BKS/BSK terbit, Satker pelaksana BKS/BKS akan membuat jurnal hanya di Buku Besar Akrualnya saja, yaitu: 2). Jurnal saat berita acara serah terima ke pemerintah ketika proses pembangunan selesai (dalam pola BSK). Jurnal ini hanya dibuat oleh SAI dalam Buku Besar Akrualnya dengan jurnal sebagai berikut 3). Jurnal saat utang kemitraan dibayar satker pengelola aset kemitraan Jurnal ini dibuat SAI dalam Buku Besar Kasnya sebagai berikut
Dan dalam Buku Besar Akrualnya sebagai berikut
4). Jurnal ketika masa kerja sama kemitraan berakhir, aset kemitraan sudah diserahkan kembali ke pemrintah dan penetapan status penggunaan atas aset kemitraan tersebut telah terbit,. Jurnal ini hanya dibuat oleh SAI dalam Buku Besar Akrualnya dengan jurnal sebagai berikut PENGERTIAN ASET LAIN-LAIN
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak
dapat dikategorikan ke dalam Aset Tak Berwujud, TPA, TP, TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga dan Kas yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif karena usang atau karena sedang menunggu proses pemindahtanganan (misalnya dijual atau dihibahkan). aset lain-lain juga dapat berupa aset eks Pertamina, aset kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas bumi , dan aset PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA). Pengakuan Aset Lain-Lain Aset lain-lain diakui pada saat aset tetap dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.
Pengukuran Aset Lain-Lain
Aset lain-lain yang berasal dari aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah diukur berdasarkan nilai tercatatnya.
Penghapusan Aset Lain-Lain
Aset lain-lain yang berasal dari aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif diakui ketika dokumen sumber untuk mengeliminasi aset tersebut dari neraca diperoleh. JURNAL STANDAR ASET LAIN- LAIN Pembukuan atas kemunculan aset lain-lain dilakukan ketika dokumen sumber sebagai bukti pendukungnya telah tersedia. Jurnal ini hanya dibuat dalam Buku Besar Akrual SAI :
Jurnal Penghapusan Aset Lain Lain.
Jurnal penghapusan hanya dibuat dalam dalam Buku Besar Akrual SAI : PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ASET LAINNYA Aset lainnya disajikan dalam neraca dalam kelompok tersendiri setelah Aset Tetap sebesar nilai tercatatnya. Selain itu, dalam Catatan atas Laporan Keuangan diungkapkan pula rincian dari aset lainnya secara memadai.