Professional Documents
Culture Documents
dalam Reproduksi
Anatomi Reproduksi Perempuan
VIDIO ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN
VIDIO
VIDIO LAKI-LAKI
Hormon-hormon dalam
reproduksi
Hormon Hipofisis anterior
Hormon pertumbuhan sel dan jaringan
Adrenokortikotropin kortek adrenal
Perangsang tiroid tiroid
Perangsang folikel ovarium
Lutein ovulasi
Prolaktin payudara dan asi
Hipofisis posterior
Antideuritik : ginjal menahan air
Oksitosin : uterus berkontraksi, asi keluar
Kortek adrenal
Kortisol: metabolisme protein, karbohidrat,
lemak
Aldosteron : mengurangi sekresi natrium
ginjal meningkatkan ekskresi kalium
Kelenjar Tiroid
Tiroksin dan triiodotironin : percepat reaksi
kimia sel dan metabolisme
Kalsitonin : pengendapan kalsium di tulang,
turun konsentrasi kalsium dalam cairan
Pulau Langerhhans pankreas
Insulin: mamacu masuknya glukosa dalam sel
Glukagon: sintesis dan pelepasan glukosa
dari hati ke sirkulasi darah
Ovarium
Estrogen: ciri sekunder wanita, tulang
Progesteron; Sekresi cairan uterus, payudara
Testosteron
Testosteron: organ kelamin pria dan
sekunder pria
Paratiroid
Parathormon: ion kalsium dari usus, ekskresi
ginjal, pelepasan kalsium tulang
HORMON-HORMON REPRODUKSI
Estrogen
dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari
estrogen tapi yang paling penting untuk
reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna
untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan
seksual pada wanita yaitu pembentukan
payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.
Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi
dengan membentuk ketebalan endometrium,
menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks
dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi
sperma.
Estrogen
Pubertas tulang tumbuh dengan cepat
Osteoporosis karena kurang estrogen
Peningkatan total protein sedikit
Meningkatkan metabolisme lemak
gemuk
Kulit menjadi halus
Keseimbangan elektrolit
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus
luteum. Progesterone mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zygot. Kadar
progesterone terus dipertahankan
selama trimester awal kehamilan
sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.
Progesteron
Pertumbuhan endometrium
Mengurangi kontraksi uterus
Tuba falopii lebih subur
Perkembangan payudara
Meningkatkan reabsorbsi natrium, klorida
dan iar dari ginjal
HORMON-HORMON REPRODUKSI
Ovulasi
Implantasi
Trasport gamet
Fungsi korpus luteum
Lendir servik
Mekanisme kerja estrogen
Ovulasi
Estrog hambat ovulasi hipotalamus suppresi
FSH dan LH tidak tampak tinggi pada
pertengahan siklus.
Implantasi
Endometrium tidak baik untuk implantasi
Trasport Ovum
transport ovum lebih cepat peristaltik tuba dan
uterus meningkat
Luteolysis
degenerasi c.luteum Menurun cepat produksi
estrog + progest oleh ovarium endometrium lepas
degenerasi korpus luteum progest << cegah
implantasi
Mekanisme kerja Progesteron
Ovulasi
Progest hambat ovulasi hipotalamus,hipofisis, ovarium
suppresi FSH dan LH tidak tampak tinggi pada pertengahan
siklus. Progest kekentalan lendir servik dan endometrium
serta tuba
Implantasi
kadar FSH dan LH rendah ganggu kerja C. luteum
progest jangka lama endometrium istirahat dan atropi
Trasport Ovum
transport ovum lebih lambat sebelum terjd fertilisasi . Progest
saja kehamilan ektopik meningkat
Luteolysis
Degenerasi korpus luteum tidak adekuat untuk kehamilan
Lendir servik kental
48 jam lendir kental motilitas dan daya penetrasi psrema
terhambat.
KITA SUDAH SIAP DENGAN TIGA
PANDUAN