You are on page 1of 23

Anatomi dan hormon

dalam Reproduksi

Eka Nur Rahayu


Anatomi Reproduksi Perempuan
Hormon-hormon dalam
reproduksi
Hormon Hipofisis anterior
Hormon pertumbuhan sel dan
jaringan
Adrenokortikotropin kortek adrenal
Perangsang tiroid tiroid
Perangsang folikel ovarium
Lutein ovulasi
Prolaktin payudara dan asi
Hipofisis posterior
Antideuritik : ginjal menahan air
Oksitosin : uterus berkontraksi, asi
keluar
Kortek adrenal
Kortisol: metabolisme protein,
karbohidrat, lemak
Aldosteron : mengurangi sekresi
natrium ginjal meningkatkan ekskresi
kalium
Kelenjar Tiroid
Tiroksin dan triiodotironin : percepat reaksi
kimia sel dan metabolisme
Kalsitonin : pengendapan kalsium di tulang,
turun konsentrasi kalsium dalam cairan
Pulau Langerhhans pankreas
Insulin: mamacu masuknya glukosa dalam
sel
Glukagon: sintesis dan pelepasan glukosa
dari hati ke sirkulasi darah
Ovarium
Estrogen: ciri sekunder wanita, tulang
Progesteron; Sekresi cairan uterus,
payudara
Testosteron
Testosteron: organ kelamin pria dan
sekunder pria
Paratiroid
Parathormon: ion kalsium dari usus,
ekskresi ginjal, pelepasan kalsium tulang
HORMON-HORMON REPRODUKSI

Estrogen
dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis
dari estrogen tapi yang paling penting
untuk reproduksi adalah estradiol.
Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-
ciri perkembangan seksual pada wanita
yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh,
rambut kemaluan,dll. Estrogen juga
berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium,
menjaga kualitas dan kuantitas cairan
cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk
penetrasi sperma.
Estrogen
Pubertas tulang tumbuh dengan
cepat
Osteoporosis karena kurang estrogen
Peningkatan total protein sedikit
Meningkatkan metabolisme lemak
gemuk
Kulit menjadi halus
Keseimbangan elektrolit
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus
luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zygot. Kadar
progesterone terus dipertahankan
selama trimester awal kehamilan
sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.
Progesteron
Pertumbuhan endometrium
Mengurangi kontraksi uterus
Tuba falopii lebih subur
Perkembangan payudara
Meningkatkan reabsorbsi natrium,
klorida dan iar dari ginjal
HORMON-HORMON REPRODUKSI

Gonadotropin Releasing Hormone


GNRH merupakan hormon yang
diproduksi oleh hipotalamus diotak.
GNRH akan merangsang pelepasan FSH
(folikel stimulating hormone) di hipofisis.
Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen
akan memberikan umpan balik ke
hipotalamus sehingga kadar GNRH akan
menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
HORMON-HORMON REPRODUKSI

FSH (folikel stimulating


hormone) dan LH (luteinizing
Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan
gonadotropoin hormon yang
diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GNRH. FSH akan
menyebabkan pematangan dari
folikel. Dari folikel yang matang akan
dikeluarkan ovum. Kemudian folikel
ini akan menjadi korpus luteum dan
PROSES KEHAMILAN
Kontrasepsi Hormonal
1934 corner dan Beard progest
1937 Makepeaceprogest hambat ovulasi
pd kelinci
1950 pil oral (estrog + progest)
1960an pil estr+progest estrog efek
samping meningkat
1973 mini pil
1980an progestkardiovaskulkolesterol
meningkathipostrogenism keseimbangan
mineral dalam tulang terganggu.
Testosteron eksogen dan progest hambat
sprematogenisis asoospermia libodo
turun,< jantan
Gossypol (oral pil) RRC asoospermia efek
samping hipokalemia (ginjal dan otot)
Mekanisme kontrasepsi hormon
steroid

Ovulasi
Implantasi
Trasport gamet
Fungsi korpus luteum
Lendir servik
Mekanisme kerja estrogen
Ovulasi
Estrog hambat ovulasi hipotalamus
suppresi FSH dan LH tidak tampak tinggi
pada pertengahan siklus. Estrog 90% hambat
ovulasi.
Implantasi
Endometrium tidak baik untuk implantasi
Trasport Ovum
transport ovum lebih cepat peristaltik tuba
dan uterus meningkat
Luteolysis
degenerasi c.luteum Menurun cepat
produksi estrog + progest oleh ovarium
endometrium lepas
degenerasi korpus luteum progest <<
Mekanisme kerja Progesteron
Ovulasi
Progest hambat ovulasi hipotalamus,hipofisis,
ovarium suppresi FSH dan LH tidak tampak tinggi
pada pertengahan siklus. Estrog 90% hambat ovulasi.
Progest kekentalan lendir servik dan endometrium
serta tuba
Implantasi
kadar FSH dan LH rendah ganggu kerja C. luteum
progest jangka lama endometrium istirahat dan
atropi
Trasport Ovum
transport ovum lebih lambat sebelum terjd fertilisasi .
Progest saja kehamilan ektopik meningkat
Luteolysis
Degenerasi korpus luteum tidak adekuat untuk
kehamilan
Lendir servik kental
48 jam lendir kental motilitas dan daya penetrasi
KITA SUDAH SIAP DENGAN TIGA
PANDUAN

You might also like