Professional Documents
Culture Documents
1. Parasimpatis.
Bagian cranial N. Vagus( n.X), yg
mempersyarafi esophagus,lambung, pankreas,
bag.atas usus besar.
Bagian sacral sacral 2,3,4 n. pelvis bag.
distal usus besar,sigmoid, rektum, anus.
Serabut post ganglionic terletak dlm plexus
myentericus dan submucosal.
Stimulasi PS peningkatan aktivitas enteric
nervous system.
2.Simpatis T 5 L 2.
Post ganglionic neuron bodies terletak di ganglia coeliaca
dan mesenteric lainnya.
Mempersyarafi semua bagian TD secara merata.
Neurotransmitter : nor epinephrine.
Stimulasi : menurunkan aktivitas TD
Mekanisme kerja:
Direct effect NE di otot polos (inbihitory)
Inhibitory effect NE pada neurons di enteric nervous
system.
Kontrol hormonal
Proses kompleks.
Terdiri dari 3 tahap:
1. Voluntary stage sadar.
2. Pharyngeal stage involuntary, mendorong makanan
dari pharynx ke esophagus.
3. Esophageal stage fully involuntary
mulai gerakan peristalsis mendorong makanan dari
esophagus ke lambung.
Fungsi motorik lambung
Peran PYLORUS.
Terdiri dari otot sirkular tebal (50 -100 x), selalu dalam
keadaan kontraksi tonik pyloric sphincter air/fluid
mudah lewat, partikel makanan sulit. Kontrol : neuronal
& hormonal dari lambung dan duodenum.
Kontrol pengosongan lambung
1. Lambung Promoting.
Tergantung dari Volume dan Gastrin.
Peningkatan volume gaster stretch dinding reflex
local myenteric pyloric pump rate of emptying
meningkat.
Gastrin dilepaskan terutama jika makan daging.
Efek Gastrin : meningkatkan sekresi asam lambung,
aktivitas motorik lambung, dan aktivitas pyloric pump.
Kontrol pengosongan lambung
2. Duodenum Inhibiting.
Ketika makanan masuk ke duodenum, timbul reflex yang
memperlambat pengosongan lambung.
Reflex pathway:
a. langsung dari duodenum ke gaster melalui enteric
nervous system.
b. extrinsic nerves prevertebral sympathetic ganglia
sympathetic nerve di lambung (inhibitory).
c. n. vagus otak n. X lambung
Intestinal Movements
Segmentation
Mix with mucous secretions and enzymes
Slow peristaltic contractions as absorption
occurs
Local contractions (no CNS involvement)
Takes 5 hours for ingested food to go from
duodenum to ileum
Peristalsis in small intestine
Digesti proses
pemecahan molekul
besar karbohidrat, lemak
dan protein menjadi
partikel kecil yang dapat
diabsorbsi.
Karbohidrat diet :
sucrose/disaccharide; gula pasir
lactose/disaccharide :susu
starches/polysaccharide: bijian (gandum, padi)
amylose,glycogen, alkohol, asam laktat, asam
piruvat, pectin, dextrin, derivat karbohidrat
daging
cellulose
Digesti dalam mulut dan lambung
Normat diet:
Hasil digesti karbohidrat ;
80% glukosa
10% galaktosa
10% fruktosa
Digesti protein
Lambung.
Enzym Pepsin (aktip pada pH 2-3) digesti
collagen(intercellular connective tissue muscle),
step I digesti cellular protein.
Protein proteose, peptone, polypeptide
Aktivitas pepsin 10 -20% total protein digestion
Digesti protein di usus kecil
Lemak diet :
triglyceride (neutral fat)
phospholipid
cholesterol
cholesterol ester
Digesti lemak di lambung
Fungsi menghasilkan:
1. Enzyme digesti kelenjar exocrine mulut sampai
ileum distal.
2. Mukus kelenjar mukosa mulut sampai anus. Mukus
berfungsi sebagai lubricant dan proteksi TD.
Digestive secretion:
-respons terhadap adanya makanan, jumlahnya cukup
pada setiap segmen TD untuk proses digesti yg wajar.
-tipe enzym dan sekresi lain sesuai dg jenis makanan
dalam TD.
Prinsip umum sekresi TD
Tipe sekresi tergantung tipe glandula.
4 jenis glandula:
1. Single cell mucous gland goblet cells. Menghasilkan
mukus pada permukaan sel untuk lubricant dan
proteksi sel . Umumnya terdapat di permukaan
epithelium TD.
2. Glandula pd lipatan epithelium ke dalam submucosa
crypta Lieberkuhn (usus halus) specialized
secretory cells.
3. Tubular gland pd lambung, upper duodenum HCl
dan pepsin.
4. Complex gland salivary, pankreas, hepar.
Mekanisme stimulasi sekresi
1. Kontak makanan kontak langsung pd permukaan
sel kelenjar epithelial stimulation activation
enteric nervous system. Tipe stimulasi : tactile,
chemical, wall distension. Response mucous cell
(permukaan), deeper glands (lapisan mukosa).
2. Autonomic stimulation. Parasimpatis meningkatkan
sekresi. Simpatis dual effect sekresi
(mild/moderate), sekresi, jika stimulasi PS
menimbulkan sekresi berlebihan vasoconstriction
effect of sympathis.
3. Hormon TD polypeptide/derivatnya. Pada lambung,
usus sekresi HCl,pancreatic juice. Di kantong
empedu pengeluaran empedu.
Mukus
Komposisi mukus : air, elektrolit, glycoprotein protein +
polysaccharide.
Fungsi : lubrikator dan protektor dinding TD.
Mekanisme kerja mukus:
1.Adherent melekat pd makanan, melapisi permukaan.
2. Sufficient body menutupi dinding TD, mencegah
kontak langsung makanan dg mukosa.
3. Low resistance for slippage meluncur dg mudah.
4. Melekatkan fecal material mudah dikeluarkan.
5. Resistance terhadap enzyme digesti.
6. Glycoprotein mempunyai daya amphoteric HCO3,
buffer sejumlah kecil asam/basa.
Sekresi saliva
Glandula : parotis, submandibularis, sublingualis/buccalis.
Sekresi saliva : 800 1500 ml (pH 6.0 -7.0 )
Tipe sekresi:
1. Serous ptyalin digesti
2. Mucous mucin lubricant, proteksi.
Parotis serous type, submandibular, sublingual mix
type, buccalis mucous type.
Tipe sekresi :
1. Mucus secreting cells surface of gaster.
2. Oxyntic / gastric gland dalam permukaan corpus,
fundus, menghasilkan HCl, pepsinogen, intrinsic factor,
mucus.
3. Pyloric gland di bagian antrum, menghasilkan
mucus, pepsinogen, gastrin.
Gastric glands
Gastric glands
Sekresi oxyntic gland
3 jenis sel :
1. Mucus neck cells mucus, pepsinogen
2. Peptic /chief cells pepsinogen.
3. Parietal/oxyntic cells HCl, intrinsic factor.
Sekresi HCl
Mekanisme kerja:
1. Jika pH < 4.5 pH 3 asam yg masuk duodenum
meningkat sekresi HCO3 juga meningkat.
HCl + Na HCO3 NaCl + H2CO3.
2. Sekresi HCO3 pH NaHCO3 : 8.00 pH optimal
untuk bekerjanya enzym digesti pankreas.
Efek CCK
2 phase :
1. Sekresi oleh Hepatocyte. Hasil sekresi masuk ke dalam
bile canaliculi.
2. Bile canaliculi terminal bile duct hepatic duct
common bile duct duodenum / kantung empedu.
Didalam bile duct , sekresi ditambah air, Na, HCO3 total
sekresi meningkat 100%.
Kantong empedu strorage dan concentrate.
Maximum volume: 30 -60 ml. Dalam 12 jam, menerima 450
ml empedu absorbsi air, Na, Cl. Net result : kepekatan
meningkat 5 x, bile salt, cholesterol, lecithin, bilirubin
Liver
Pengosongan kantung empedu
1. Stimulasi CCK.
Ketika makanan mulai di digesti di upper TD, fat breakdown
masuk duodenum ( 30 menit setelah makan), akan
timbul :
a. kontraksi ritmik dinding kantung empedu
b. stimulasi CCK kontraksi meningkat, relaxasi
sphincter Oddi empedu masuk duodenum secara
sinkron dg phase relaxasi gelombang peristalsis
dudenum.
2. Acethylcholine (n. X dan ENS)
Pengosongan lambat jika fat sedikit.
Pengosongan empedu lengkap dalam 1 jam.
Fungsi garam empedu
1. Stimulus lokal.
melalui local nervous reflex.
2. Hormon.
Secretin, CCK.
Sekresi usus besar
1. Mukus.
Mukosa usus besar (crypta lieberkuhn), tidak mempunyai
villi. Sifat sekresi : non enzymatic, HCO3 tinggi.
Stimulasi: local stimuli dan parasimpatis sekresi dan
motilitas akan meningkat. Strong emotional
pengeluaran mukus tanpa feces setiap 30 menit.
Fungsi mukus: proteksi dinding dari bakteri, pelekat materi
feces, barrier mencegah pembentukan asam dalam
feces (pH mukus: 8.0)
2. Air dan elektrolit. Fungsi : melarutkan zat iritatif.
V. FUNGSI ABSORBSI TD
Prinsip umum.
Dalam TD terdapat 8 -9 liter cairan yang harus
diabsorbsi.
Ingested fluid (1,5 L ) + sekresi TD ( 7 L).
Passive diffusion.
Perpindahan mengikuti perubahan konsentrasi ion
Natrium.
Absorbsi di upper part small intestine
Absorbsi HCO3
1. Na cotransport.
a. Active transport Natrium dari dalam sel paracellular
space. Akibatnya : [ Na] dalam sel menurun Na dari
lumen berdifusi masuk kedalam sel dgn cara facilitated
diffusion. Na berikatan dg glukosa dan protein masuk
ke dalam sel.
[Na ] sel yang rendah drag Na, glukosa masuk sel.
b. Dari dalam sel glukosa keluar ke paracellular space
dg facilitated diffusion.
2. Konsentrasi glukosa yang tinggi di brush border.
Disaccharide /trisaccharide, kontak dgn brush border
proses digesti hydrolysis menjadi glukosa.
[glukosa] yg tinggi meningkatkan absorpsi ke dalam sel.
VOMITUS.
Isi upper TD di keluarkan lewat mulut.
Penyebab:
1. Iritasi di TD
2. Overdistensi dinding TD
3. Over exitable.
Reflux
Reflux
PEPTIC ULCER area yang mengalami luka akibat digesti
gastric juice.
Basic cause : imbalance antara rate of secretion dan
protection.
Secretion of HCl dan pepsin tinggi
Ability of gastroduodenal mucosal barrier rendah.
Faktor predisposisi:
perokok, alkohol, aspirin.
OBSTRUCTION.
Penyebab :
1. Cancer
2. Fibrotic constriction ulcer
3. Spasme
4. Paralytic ileus
5. Adhesion.
Kelainan usus kecil
2. MEGACOLON.
Konstipasi berat dan lama fecal matter menumpuk
diameter colon membesar 3 -4 inci.
Penyebab: deficiensi sel ganglion di myenteric plexus di
colon sigmoid.
3. DIARE.
Penyebab:
a. Enteritis : virus, bakteri
b. Psychogenic diarrhea
c. Ulcerative colitis dinding colon mengalami radang
motilitas meningkat timbul diare tiap 10 -30 menit.