Pulpa Gigi Pulpa gigi dalam rongga pulpa berasal dari jaringan mesenkim dan mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai pembentuk, sebagai penahan, mengandung zat-zat makanan, mengandung sel-sel saraf atau sensori (Walton & Mahmoud, 2008). Ukuran serta bentuk pulpa ini dipengaruhi oleh tahap perkembangan gigi, yang terkait dengan umur pasien Pulpa menurut Walton & Mahmoud (2008) terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Ruang atau rongga pulpa Tanduk pulpa Atap kamar pulpa Dasar pulpa. Orifice Saluran pulpa atau saluran akar Foramen apikal Supplementary canal. Didalam Pulpa Terdapat beberapa jenis sel : Odontoblas, Sel ini membentuk lapisan tunggal di periferdan mensintesis matriks yang kemudian termineralisasi dan menjadi dentin. Odontoblas terdiri atas dua komponen struktural dan fungsional utama yakni badan sel dan prosesus sel. Badan sel terletak persis di bawah matriks dentin yang tidak termineralisasi (predentin) dan membentuk daerah odontoblastik. Sedangkan prosesus meluas ke dentin dan predentin melalui tubulus. Pada daerah odontoblas ini, saraf kapiler dan saraf sensori tidak bermielin ditemukan di sekeliling badan sel odontoblastik. Fungsi utama odontoblas selama pulpa hidup adalah memproduksi dentin Preodontoblas. Odontoblas baru dapat tumbuh setelah odontoblas yang lama hilang akibat cedera. Namun tumbuhnya odontoblas baru hanya bisa terjadi jika pada zona kaya akan sel telah ada preodontoblas. Preodontoblas adalah sel yang telah terdiferensiasi sebagian sepanjang garis odontoblas. Preodontoblas ini akan bermigrasi ke tempat terjadinya cedera dan melanjutkan diferensiasinya pada tempat tersebut. Fibroblast, adalah tipe sel yang paling umum terlihat dalam jumlah paling besar di mengubah struktur pulpa jika ada penyakit. . Akan tetapi, tidak seperti odontoblas, sel ini mengalami kematian apoptosis dan diganti jika perlu oleh maturasi dari sel yang kurang terdiferensiasi. Sel cadangan Sel ini merupakan sumber bagi sel jaringan ikat pulpa. Sel precursor ini ditemukan di zona kaya akan sel dan inti pulpa serta dekat dengan pembuluh darah. Tampaknya, sel-sel ini merupakan sel yang pertama kali membelah ketika terjadi cedera. Sel-sel sistem imun Makrofag, limfosit T, dan sel dendritik juga merupakan penghuni seluler yang normal dari pulpa. Sel dendritik dan prosesusnya ditemukan di seluruh lapisan odontoblas dan memiliki hubungan yang dekat dengan elemen vaskuler dan elemen saraf. Sel-sel ini merupakan bagian dari sistem respons awal dan pemantau dari pulpa. Sel ini akan menangkap dan memaparkan antigen terhadap sel T residen dan makrofag Fisiologis pulpa 1. Induktif, menginduksi pembentukkan email dengan mengembangkan sel odontoblas yang dapat membentuk dentin. 2. Nutritif, menyediakan nutrisi yang diperlukan bagi pembentukkan dentin. 3. Defensif, membentuk pertahanan dari invasi bakteri atau benda asing yang masuk melalui tubuli dentin. 4. Sensatif, memberikan rasa atau sensasi sebagai respons terhadap berbagai rangsangan. Fungsi pulpa gigi Pembuluh darah Pembuluh Darah Aferen (Arteriola) Terdapat satu atau ada kalanya dua pembuluh aferen yang memasuki saluran akar melalui foramen apikal. Pembuluh-pembuluh ini adalah pembuluh arteriola yang merupakan cabang kecil dari arteri dental. Arteri dental adalah cabang dari arteri alveolaris inferior, arteri alveolaris posterior superior, atau arteri infraorbita, yang kesemuanya merupakan cabang dari arteri maksilaris interna. Semua pembuluh aferen (kecuali pembuluh kapiler) memiliki mekanisme neuromuskuler untuk mengendalikan sirkulasi dengan mengatur aliran darah regional. Pembuluh Darah Eferen (Venula) Venula merupakan sisi eferen (keluar) dari sirkulasi pulpa dan sedikit lebih besar daripada arteriola yang berkaitan dengannya. Venula membesar ketika venula-venula bergabung saat menuju foramen apikal. Setelah keluar dari foramen apikal, venula-venula akan bersatu dan berjalan ke posterior ke vena maksilaris melalui pleksus pterigoideus, atau ke anterior lalu ke vena fasialis. Pembuluh-pembuluh eferen berdinding tipis dan hanya sedikit diliputi oleh otot halus. Inervasi Pulpa Mekanisme sensori pulpa tersusun dari system aferen sensori dan system eferen otonomik. System aferen menyalurkan impuls yang dirasakan oleh pulpa dari berbagai rangsangan pada korteks otak, yang diinterpretasikan sebagai rasa sakit tanpa memperhatikan rangsangannya. System eferen menyalurkan impuls dari system sentral ke otot halus pembuluh arterial untuk mengatur volume dan kecepatan aliran darah. Impuls aferen sensori dimulai pada bagian ujung saraf tak bermielin Sekitar 80% saraf pulpa adalah serabut tipe-C, dan sisanya adalah serabut A-delta. Serabut- serabut ini mungkin didistribusi ke seluruh jaringan pulpa, oleh karena itu, serabut-serabut tersebut menyalurkan rasa sakit berdenyut dan rasa sakit yang tidak tajam yang ada hubungannya dengan kerusakan jaringan pulpa. Batang saraf di susun dari serabut A- delta bermielin pada perifer dan serabut C yang tidak bermielin di pusat TERIMA KASIH