You are on page 1of 8

ANTI

TUBERKULOSIS
ADIPTA KURNIAWAN
FICKRA NOOR FATHIA
INH (Isoniazid)
Cara kerja:
Menghambat biosintesis asam mikolat mycolic acid yang merupakan
unsur penting dinding sel mikrobakterium
Menghilangkan sifat tahan asam dan menurunkan jumlah lemak yang
terekstraksi oleh methanol dari mikrobakterium

Interaksi Obat: Efek samping :


- Meningkatnya Mual, muntah, tegangan pada bagian
konsentrasi obat dan perut, reaksi hepatitis, reaksi pada
menimbulkan risiko kulit
toksik pada obat- Kontraindikasi : penderita
obatan tertentu yang gangguan hati,
bersamaan gangguan ginjal
yang parah,
epilepsi
Indikasi: obat ini diindikasikan untuk
semua bentuk tuberculosis aktif
(antituberkulosis)

Sediaan: tablet, 50 mg/100 mg/300


mg/400 mg
Dosis anjuran: 5 mg/kgBB (dosis
tunggal),
RIFAMPISIN
Cara kerja: Menghambat DNA-
dependent RNA polymerase dari
mikrobakteria dan
mikroorganisme lain dengan
menenekan terbentuknya rantai
Indikasi: Obat antisintesis
dalam TB yangRNA
dikombinasikan
dengan anti TB untuk terapi awal maupun
ulang
Efek samping : ruam kulit,deman, mual,
muntah, kolik, diare, trombositopenia,
anemia
Sediaan: tablet, 450
mg/600 mg Interaksi Obat:
Dosis anjuran: Berbagai obat hipoglikemik oral,
<50kg: 450 mg/hari kortikosteroid, dan kontrasepsi
>50kg: 60 mg/hari oral akan berkurang
(diberikan sehari 1x) efektivitasnya apabila diberikan
bersama rifampicin
Kontraindikasi : Gangguan fungsi hati, hipersensitivitas
Sumber: Gunawan, Sulistia, dkk. Farmakologi dan Terapi, Edisi 5 (Cetak Ulang
dengan tambahan, 2012). Jakarta : Balai Penerbit FKUI, Tahun 2012.
Etambutol
Cara kerja:
Menekan pertumbuhan TB yang telah
resisten terhadap INH dan Streptomisin
Menghambat sintesa RNA pada kuman yang
sedang membelah

Indikasi: Terapi kombinasi TB

Efek samping : Reaksi alergi, perubahan


penglihatan, pruritus, nyeri sendi, gangguan
saluran cerna, sakit kepala, bingung,
disorientasi
Interaksi Obat:
Sediaan: tablet, 250
-Garam alumunium dalam obat maag dapat
mg/500 mg
menghambat atau menunda absorpsi
Dosis anjuran: 15
etambutol
mg/kgBB (diberikan
- Beri jarak pemberian
sehari 1x)
Kontraindikasi : Anak < 6 tahun, neuritis optic, dan
gangguan penglihatan
Sumber: Gunawan, Sulistia, dkk. Farmakologi dan Terapi, Edisi 5. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI, Tahun 2012.
PIRAZINAMID
Cara kerja:
- Mengalami hidrolisis menjadi as.
Hidroksipirazinoat yang merupakan
metabolit utama dan diekskresi melalui
filter glomerulus
- Pemberian oral mudah diserap dan tersebar
luas ke sel
Indikasi: jaringan
Terapi tubuh. Waktu
kombinasi TB paruh
obat ini 10-16 jam
Efek samping : Atalgia, anoreksia, dysuria,
malaise, deman, hepatomegali, splenomegaly,
jaundice, kerusakan hati, anemia,
trombositopenia, rash, urtikaria, pruritus, akne
Interaksi Obat: Sediaan: tablet, 250
- Probenesid dapat menghambat pengeluaran mg/500 mg
pirazinamid melalui ginjal Dosis anjuran: 20-35
mg/kgBB sehari.
diberikan dalam sehari
Kontraindikasi : Hipersensitif, gangguan fungsi hati
atau &
beberapa kali
ginjal, hiperurisemia, hipoglikemia, diabetes
Sumber: Gunawan, Sulistia, dkk. Farmakologi dan Terapi, Edisi 5. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI, Tahun 2012.
STREPTOMISIN
Cara kerja:
RNA Polimerasi dari mikrobakteria dan mikroorganisme lain dengan
menekan mula terbentuknya rantai dalam sintesis RNA
Indikasi: kombinasi pengobatan TB
pertama isoniazid, rifampisin,
pirazinamid, atau untuk penderita yang
dikontraindikasikan dengan2 atau lebih
Interaksi Obat:
Efek obat kombinasi tersebut - Interasi dapat terjadi
samping : dengan obat
- Sakit
penghambat
kepala neuromuscular berupa
- Malaise
potensial
- Iritasi
penghambatan.
tempat
suntikan - Interaksi dengan obat
Sediaan: bubuk inj. Vial 1 & 5
- Sakit
gram yang bersifat ototoksik
kepala Dosisnya: 20 mg/KgBB I.M. (as.etakrinat &
- Mual, (max 1 g/hari 2-3 minggu) furosemide) &
Kontraindikasi
muntah : Hipersensitivitas terhadap streptomisin, sulfat atau
nefrotoksik
- Gangguan aminoglioksida lainnya
keseimban
Sumber: Gunawan, Sulistia, dkk. Farmakologi dan Terapi, Edisi 5. Jakarta : Balai
gan Penerbit FKUI, Tahun 2012.

You might also like