You are on page 1of 40

Kuliah 7

Downstream Process

Proses Hilir
Downstream Process
a. Definisi proses hilir (recovery)
b. Prinsip teknologi proses hilir
c. Teknologi pemisahan media, biomassa
dan produk.
d. Teknologi isolasi dan purifikasi produk
e. Stabilisasi produk.
f. Teknologi formulasi
Alir Proses Fermentasi
Definisi Proses Hilir

Downstream Process adalah suatu proses


yang berhubungan dengan pemisahan
dan pemurnian suatu produk dari suatu
proses fermentasi
Disain dan operasi proses harus efisien
dengan menghasilkan rendemen tinggi.
Recovery merupakan aspek bioteknologi
yang cukup penting, sebagian besar dari
biaya produksi bioteknologi merupakan
biaya untuk proses hilir ( 40%).
Prinsip Proses Hilir
Efisiensi proses fermentasi dapat ditingkatkan
dengan pemilihan strain unggul, medium yang
tepat dan disain bioreaktor yang baik.
Nilai tambah dari proses recovery menjadi tinggi,
bila dapat meningkatkan efisiensi penanganan
dan teknik yang mudah dan murah.
Pada dasarnya keberhasilan proses hilir untuk
mengisolasi produk dengan konsentrasi rendah
dari sejumlah besar volume cairan akan meliputi:
penangananan massa cair agar pemisahan fase cair dan
padat tercapai
pemekatan dan pemurnian produk dari fase cair
Produk fermentasi berupa:
1. Biomassa, maka penanganannya dengan segera
memisahkannya dari larutan medium,
mengeringkannya dan memformulasikannya.
2. Metabolit ekstra seluler, maka penanganannya dengan
segera memisahkan biomassa dari campuran medium
3. Metabolit intraseluler, maka penanganannya dengan
melakukan pelisisan dinding sel untuk memperoleh
metabolit yang terdapat di dalam sel, serta segera
mengimobilisasikannya.
4. Antibiotika, maka penanganannya dengan segera
memisahkannya dari medium dan biomassa, karena
bila tidak maka dapat terjadi kerusakan pada sifat
senyawa antibiotik.
Prinsip Proses Hilir
1. Seluruh proses harus bertujuan untuk memperoleh
produk yang diinginkan secara maksimal dan produk
samping minimal
2. Peralatan yang digunakan harus mudah dan tahan
lama
3. Banyaknya tahapan proses harus dibuat seminimum
mungkin
4. Proses yang digunakan harus mampu menurunkan
volume antara massa cair fermentasi dan cairan
tahapan akhir dari proses daur ulang
5. Proses harus bertujuan agar effluen mudah
ditangani, baik untuk didaur ulang maupun diolah
secara konvensional
6. Proses harus segera dilakukan segera setelah massa
Tahapan Proses Hilir
1. Penanganan Massa Cair
2. Pemisahan Fasa Cair & Padat
3. Ekstraksi, Isolasi & Purifikasi Produk
1. Penanganan Massa Cair
Bertujuan:
memperbaiki sifat penanganan massa cair
lebih lanjut
mempermudah tahap pemisahan padat-cair
mengontrol seluruh perilaku ekstraksi massa
cair
mengurangi pencemaran
Teknik:
1. Flokulasi
2. Koagulasi
Flokulasi
Penuaan sel menginduksi flokulasi
Penambahan flokulan kimiawi (CaCl2
atau polielektrolit)
Perlakuan panas
Perlakuan pH
Koagulasi
Penambahan koagulan kimiawi
2. Pemisahan Fasa Cair &
Padat
1. Filtrasi
2. Flotasi
3. Pengendapan
4. Sentrifugasi
5. Serat Berlubang
6. Pemisahan elektrokinetis
Filtrasi
Teknik penyaringan dengan
menggunakan filter sederhana, filter
bertekanan dan ultra filtrasi
Prinsipnya adalah partikel padat tetap
tertinggal, sedangkan filtrat dapat
melewati saringan
Bila padatan banyak menumpuk pada
piringan filter, maka tekanan pompa
harus ditingkatkan untuk mengimbangi
menurunnya laju filtrasi
Kelemahan : kompresibilitas padatan
biologis yang menjadi penghalang filter
Filtrasi

Mikrofiltration
Ultrafiltration
Nanofiltration
Reverse Osmosis

Ultra-filtration
Teknologi Filtrasi
Mikrofiltrasi
Proses aliran melewati Ultrafiltrasi
membran dengan suatu Proses fraksionasi selektif
tekanan rendah. Biasanya menggunakan tekanan > 145
utk memisahkan partikel psi (10 bar).
koloidal atau tersuspensi Banyak digunakan pada
(0.05-10 m) fraksionasi susu & whey and
Mikrofiltrasi digunakan pada pemisahan protein
fermentasi, penjernihan Dapat mengkonsentrasikan SS
broth, penjernihan & solutes dgn BM > 1,000
biomassa & recovery.
Nanofiltrasi Reverse Osmosis
Nano-filtration dipilih saat Teknik dgn efisiensi tinggi untuk
RO & Ultrafiltrasi bukan proses pemisahan air,
pilihan tepat. mengkonsentrasikan bahan dgn
Separasi demineralisasi, BM rendah dalam larutan atau
penghilangan warna & mengolah air limbah
desalinasi. Dapat mengkonsentrasikan
Pada pemisahan alkohol semua bahan terlarut maupun
dari organic solutes, SS.
padatan tersuspensi, bhn RO banyak digunakan utk
Teknologi Filtrasi

Mikrofiltras Utrafiltras
i i

Nanofiltrasi Reverse
Flotasi
Pengapungan adalah salah satu cara
tradisional yang digunakan dalam industri
minuman beralkohol & pengolahan air
limbah
Flotasi dibantu oleh daya apung sel dan
menghasilkan buih yang kaya akan
padatan (termasuk debris sel dan sel),
sehingga produk alkohol menjadi bening
Penambahan surfaktan
Pengendapan
Merupakan cara tradisional dalam
industri fermentasi alkohol dan
pengolahan air limbah
Dalam proses pengendapan, partikel
dan sel mengendap ke bagian bawah
fermentor akibat gaya gravitasi
Sentrifugasi
Merupakan pemisahan dengan
menerapkan prinsip gaya sentrifugal
Menggunakan alat sentrifus atau
pemusing (umumnya dengan kapasitas
rendah, skala laboratorium)
Faktor yang menentukan adalah:
kecepatan putar (rpm), besarnya gaya
sentrifugal (G), waktu, perbedaan densitas
yang besar antara partikel dan cairannya
Serat Berlubang
Merupakan konsep baru yang cepat dan ekonomis
menggunakan hollow fibre untuk memisahkan sel (bakteri,
virus dan bahan organik) dari cairan fermentasi
Struktur membran yang khas memungkinkan proses
pemisahan berjalan efisien tanpa terjadi penyumbatan pori-
pori, karena adanya membran yang bersifat anisotropis
dengan pori-pori terkecil pada permukaan yang sangat
permeabel.
Karena penempelan padatan terjadi di permukaan membran,
pembungkus filter tidak mamper, sehingga laju aliran terjaga
Sistem membran menerapkan aliran silang (tangensial) yang
mampu mensirkulasi dan membuang endapan secara kontinu
Catridge filter dapat dibersihkan dengan mudah dan dapat
dipakai berulang-ulang
Pemisahan Elektrokinetis
Metode pemisahan ini dapat
menghasilkan endapan dengan
kandungan bahan padat dalam
jumlah besar yang menempel pada
elektroda
3. Ekstraksi, Isolasi & Purifikasi
Produk
Penentuan Teknik isolasi produk ditentukan
oleh:
tingkat stabilitas bahan yang akan diisolasi
kualitas / mutu produk yang diinginkan
(crude atau pure) atau (teknis atau
analitis)
waktu yang tersedia
ketersediaan alat dan sarana
Proses Isolasi dan Purifikasi
dibedakan
1. Isolasi Enzim intraseluler
2. Isolasi Enzim ekstraseluler
3. Isolasi Asam Organik
4. Isolasi Asam Amino
5. Isolasi Antibiotik
6. Isolasi Vitamin
1. Isolasi produk Intraseluler
Pemecahan sel (untuk melepas produk intraseluler)
Tujuan: mengekstraksi atau membebaskan produk
intraseluler
Pemecahan sel dilakukan secara: mekanis, kimiawi,
fisika-kimia, atau pemecahan dinding sel atau membran
sitoplasma.
Pemecahan sel scr mekanis:
Teknik peremukan cair (liquid shear), yaitu menggunakan
homogenisasi bertekanan tinggi
Teknik peremukan padat (solid shear)
Penumbukan (Grinding)
Penggilingan (Milling)
Pemecahan sel scr kimiawi (alkali kuat)
Pemecahan sel scr enzimatis (lysosim)
Sonicator
Proses Hilir SSF
Hasil akhir fermentasi padat berupa cake
yang mengandung air (40%)
Perlu dilakukan dewatering sampai sekitar 5%
untuk menghindari pembusukan atau
perusakan oleh mikroba kontaminan
Pengeringan merupakan fungsi waktu dan
suhu:
i. Waktu lama suhu rendah
ii. Waktu cepat suhu tinggi
Teknik pengeringan: Pengeringan lapisan
permukaan, Spray drier , Flash drier
Ekstraksi Produk
Presipitasi
cara isolasi dan pemurnian produk dengan menggunakan garam organik,
pelarut organik atau polimer dengan BM tinggi
melalui presipitasi diferensial, produk dapat dipertahankan dalam larutan
atau dikumpulkan sebagai presipitat
Filtrasi membran
merupakan proses yang dapat mengkonsentrasikan zat terlarut dan
memisahkan air tanpa melalui penguapan
Pemberian tekanan melebihi perbedaan tekanan osmosis diperlukan untuk
memaksa air melewati membran semipermeabel
Membran semipermeabel terbuat dari selulosa asetat atau poliamida
(dapat digunakan untuk desalinasi)
Membran komposit film tipis, bekerja pada suhu tinggi, selang pH yang
lebar, pori sangat halus, kekuatan mekanis sangat besar
Kelemahan: usia membran sangat dipengaruhi oleh tingkat pencemaran
Kromatografi
Kromatografi
Kromatografi afinitas
Termasuk kromatografi adsorpsi dengan matriks kolom yang
mengandung ligand dengan tingkat pengikatan spesifik sangat tinggi
terhadap bahan yang akan diisolasi
Pengikatan bersifat dapat balik (reversibel)
Kromatografi pertukaran ion
Kromatografi menggunakan resin atau selulosa sebagai bahan
pertukaran ion
Pemisahan ini tergantung pada muatan neto, kerapatan muatan dan
ukuran molekul protein ybs, pH dan kekuatan ion larutan
Kromatografi Filtrasi membran
Kromatografi yang didasarkan pada kemampuan untuk menghasilkan
gel yang mempunyai pori dengan ukuran yang dapat diatur
Pori yang dapat diatur tsb dapat dibuat dari bahan: dekstran, agarosa,
gelas berpori, atau poliakrilamida
Stabilisasi Produk
Produk fermentasi harus mempunyai
stabilitas produk yang tinggi dalam hal:
1. Kadar air cukup rendah (< 5%) sehingga
mempunyai daya simpan yang lama
2. Tingkat kerusakan yang rendah dalam
waktu simpan lama
3. Mutu yang tetap setelah penyimpanan
lama
Formulasi
Formulasi Padat
Formulasi semi Padat
Formulasi cair

You might also like