You are on page 1of 35

Fisiologi Gerakan Bola Ma

ta
Kelompok 4
Gerakan Bola Mata (Seeley, 2004)
ARAH GERAKAN MATA(Seeley, 2004)

1. Adduksi ke arah Nasal


2. Abduksi ke arah Temporal
3. Supraadduksi (elevasi) ke atas
4. Infraadduksi (depresi) ke bawah
5. Intorsi (insikloduksi) terputar ke nasal
6. Ekstorsi (ensikloduksi) terputar ke temp
oral
FUNGSI OTOT EKSTRA OKULAR

OTOT PRIMER SEKUNDER


Rektus Lateral (N. Abduksi -
VI)
Rektus Medial (N. Adduksi -
III)
Rektus Superior (N. Elevasi Adduksi, Intorsi
III)
Rektus Inferior Depresi Adduksi, Ekstorsi
Oblik Superior (N. Depresi, Abduksi Intorsi
IV)
Oblik Inferior (N. III) Elevasi, Abduksi Ekstorsi
Yokes Muscles (Harings Law)

Dalam pergerakan bola mata, salah satu otot mata berpasangan


dengan otot mata lain pada bola mata yang lain.

CARDINAL DIRECTION OF YOKES MUSCLES


GAZE
Lihat atas kanan Rectus Sup. kanan Oblik Inf. kiri

Lihat kanan Rectus Lat. kanan Rectus Med. kiri

Lihat bawah kanan Rectus Inf. kanan Oblik Sup. kiri

Lhat bawah kiri Oblik Sup. kanan Rectus Inf. kiri

Lihat kiri Rectus Med. kanan Rectus Lat. Kiri

Lihat atas kiri Oblik Inf. kanan Rectus Sup. kiri


Sherringtons Laws (Otot-otot sinergistik dan antagonis
tik)
Apabila 1 otot distimulus maka secara simultan otot l
ain akan dihambat (antagonistik). Otot-otot Sinergisti
k adalah otot-otot yang memiliki bidang kerja yang sa
ma. Dengan demikian, untuk tatapan vertikal, otot rek
tus superior dan oblikus inferior bersinergi mengerak
kan mata ke atas.

Otot-otot yang sinergistik untuk suatu fungsi mungki


n antagonistik untuk fungsi lain. Misalnya, otot rektus
superior dan oblikus inferior adalah antagonis untuk t
orsi, karena rektus superior menyebabkan intorsi dan
oblikus inferior ekstorsi.
Otot-otot ekstra okular, seperti otot rangka, mem
perlihatkan persarafan timbal balik otot-otot anta
gonistik (hukum Sherrington). Dengan demikian,
pada dekstroversi (menatap ke kanan), otot rektu
s lateralis medialis kanan dan lateralis kiri meng
alami inhibisi sementara otot rektus lateralis kan
an dan medialis kiri terstimulasi
Fisiologi Tekanan Intraokuler

Tekanan intraokular adalah tekanan yang dihasilk


an oleh isi bola mata terhadap dinding bola mata.
Tekanan ini dipengaruhi oleh lapisan dinding bola
mata dan volume bola mata yang terdiri dari : aqu
os humor, korpus vitreus, pembuluh darah intraok
ular dan isinya.

Berfungsi sebagai media refraksi, pemberi nutrisi


dan mempengaruhi tekanan hidrostatik untuk sta
bilitas bola mata.

Banyak faktor yang mempengaruhi tekanan intrao


kular, antara lain : umur, jenis kelamin, ras, geneti
k, waktu dan gangguan refraksi
Tekanan bola mata pada manusia normal yang diukur
dengan pemeriksaan Tonometer Aplanasi rata-rata be
rkisar 15,4 2,5 mmHg pada posisi duduk dan pemeri
ksaan Tonometer Schiotz rata-rata berkisar 16,1 2,8
mmHg pada posisi berbaring. Distribusi tekanan intra
okular rata-rata dari populasi umum berkisar antara 1
0-20 mmHg

Nilai tekanan intraokuler pada setiap individu dipenga


ruhi oleh beberapa faktor antara lain: usia, jenis kela
min, musim, variasi diurnal, ras, kelainan refraksi, lati
han, obat-obat anastesi, alkohol
Tekanan intraokular diatur oleh dinamika cairan aquo
s humor termasuk diantaranya : produksi cairan aquo
s, aliran cairan dan tekanan vena episklera.
Fisiologi Aquos Humor
cairan jernih yang mengisi ruang bilik mata depan dan bel
akang

Tekanan osmotik sedikit lebih tinggi dari plasma

Komposisi akuos humor serupa dengan plasma, kecuali b


ahwa cairan ini memiliki konsentrasi askorbat, piruvat, da
n laktat yang lebih tinggi, dan protein, urea, dan glukosa y
ang lebih rendah

berfungsi sebagai media refraksi dengan kekuatan rendah


mengisi bola mata dan mempertahankan tekanan intra oku
ler

Akuos humor disekresi oleh epithel badan siliaris dengan


kecepatan 2-3 L/menit dan mengisi kamera okuli posterio
r 60L, serta mengisi kamera okuli anterior 25L.
peranan penting akuos humor dalam fisiologi mata m
anusia:

sebagai pengganti sistem vaskular untuk bagian mat


a yang avaskular, seperti pada kornea dan lensa,

memberi nutrisi penting bagi mata, antara lain oksig


en, glukosa, dan asam amino, mengangkat metabolit
dan substansi toksik seperti asam laktat dan CO2,

akuos humor berputar dan mempertahankan tekanan


intra okuler yang penting bagi pertahanan struktur da
n penglihatan mata,
akuos humor mengandung askorbat dalam kadar ya
ng sangat tinggi yang sangat berperan untuk member
sihkan radikal bebas dan melindungi mata dari seran
gan sinar ultra violet dan radiasi lainnya, saat terjadin
ya infeksi dan proses inflamasi,

akuos humor memberi respon imun humoral dan selu


ler. selama inflamasi, produksi akuos humor menurun
dan meningkatkan mediator imun
Pembentukan akuos humor

Akuos humor dibentuk oleh korpus siliaris yang masi


ng-masing dibentuk oleh 2 lapis epitel diatas stroma
dan dialiri oleh kapiler-kapiler fenestrata, yang berisi
pembuluh kapiler yang sangat banyak, yang terutama
difasilitasi oleh cabang lingkar arteri utama dari iris

Lapisan epitel dalam yang tidak berpigmen yang men


onjol ke kamera okuli posterior, berisi banyak mitoko
ndria dan mikrovilli, sel-sel ini diduga sebagai tempat
yang pasti dari produksi akuos humor
Mekanisme fisiologis pembentukan akuos humor

1. Difusi

Pergerakan pasif ion-ion melalui membran karena perbedaan k


onsentrasi.

Pada waktu akuos humor melewati kamera okuli posterior menuju


kanalis schlemm, mengalami kontak dengan korpus siliaris, iris, le
nsa, vitreus, kornea dan trabekular meshwork. Terjadi pertukaran s
ecara difusi dengan jaringan sekitarnya, sehingga akuos humor pa
da kamera okuli anterior lebih menyerupai plasma dibandingkan de
ngan akuos humor pada kamera okuli posterior.
2. Ultra filtrasi
Suatu proses dimana cairan dan bahan terlarut mele
wati membran semi permeabel dibawah gradient tekana
n. Setiap menitnya 150 ml darah mengalir melalui kapil
er prosesus siliaris. Selama darah melewati kapiler pros
esus siliaris, sekitar 4% filter plasma mengalami penetra
si dalam dinding kapiler kedalam rongga interstisial ant
ara kapiler dan epitel siliaris.
3. Transport aktif
Sekresi aktif,membutuhkan energi untuk memindahk
an substansi secara selektif terhadap gradient elektroki
mia serta tidak bergantung pada tekanan. Sekresi aktif b
ertanggung jawab pada mayoritas produksi cairan dan
melibatkan aktifitas dari enzim karbonik anhidrase. Ion-i
on yang diangkut melalui epitel siliaris tidak berpigmen
belum jelas, menurut kebanyakan teori termasuk sodiu
m, klorida, dan bikarbonat. Sekresi aktif diperkirakan m
emproduksi 80 % dari total produksi akuos humor. Sisa
nya (20 %) di produksi secara difusi dan ultra filtrasi.
Komposisi akuos humor

Komposisi akuos humor normal antara lain:Air (99,9 %), Pr


otein (0,04 %), Na+ (144mmol/kg), K+(4,5 mmol/kg), Cl- (110
mmol/kg, Glukosa (6,0 mmol/kg), Asam laktat (7,4 mmol/k
g), Asam amino (0,5 mmol/kg), inositol (0,1 mmol/kg).
Komposisi akuos humor ditentukan oleh transfer selektif
(misalnya; Na+, K+ , Cl-, water channel, Na+/ K+ ATP ase,
K+ channel, Cl- channel,H+ + ATP ase) yang berperan dala
m sekresi akuos humor oleh epitel siliaris.
Komposisi akuos humor merupakan suatu keseimbangan
yang dinamis yang ditentukan oleh produksi, aliran keluar,
dan pertukaran dalam jaringan pada kamera okuli anterior.
Aliran Akuos Humor
Trabekular outflow (pressure dependent outflow/ aliran keluar y
ang tergantung pada tekanan)
Jaringan trabekular dibentuk oleh beberapa lapisan yang masin
g-masing memiliki inti jaringan ikat berkolagen dilapisi lapisan e
ndotel. Jaringan trabekular berfungsi sebagai katup satu arah ya
ng melewatkan akuos humor meninggalkan mata, tetapi memba
sahi aliran dari arah lain tanpa menggunakan energi
Kanalis skhlemm dilapisi dengan endotel dan dipotong oleh tub
uli. Saluran ini merupakan saluran tunggal mempunyai diameter
kira-kira 370m. pada bagian dalam dinding saluran ini terdapat
vakuola besar yang memiliki hubungan langsung dengam ruang
inter trabekular. Dinding luar saluran ini berupa sel endotel sela
pis dan tidak mempunyai pori
Sistem yang kompleks menghubungkan antara kanali
s schlemm dengan vena episklera, lalu dialirkan ke ve
na siliaris anterior dan vena optalmika superior yang
selanjutnya diteruskan ke sinus kavernosus
Berdasarkan dinamika pengaliran akuos humor melal
ui jalur trabekular, ditemukan tiga faktor yang saling
berhubungan yang dirumuskan oleh Goldmann deng
an:

Po = (F/C ) + Pv

Po = tekanan intra okuler (mmHg) : 9 mmHg

F = Kecepatan pembentukan akuos humor ( L/


menit) : 1,5 L/menit

C = kemudahan aliran akuos humor (L/ menit/


mmHg : 0,25 L/menit/mmHg

Pv = tekanan vena episklera ( mmHg ) : 15 mmHg


Tetapi dengan adanya faktor dari pengaliran melalui j
alur uveosklera maka hubungan keempat faktor ini d
apat dirumuskan dengan :

IOP = (F-U + Pev)/C

IOP = tekanan intra okuler (mmHg)

F = Kecepatan pembentukan akuos humor ( L/


menit)

U = pengaliran melalui uveosklera ( L/ menit)

C = kemudahan aliran akuos humor (L/ menit/


mmHg )

Pv = tekanan vena episklera ( mmHg )


Uveoskleral outflow (pressure independent outflow/al
iran keluar yang bebas tekanan)

Pada mata normal, setiap aliran non trabekular diseb


ut sebagai pengaliran uveoskleral.

tidak tergantung pada tekanan.

diestimasikan sekitar 5-15% dari aliran cairan total

Meningkat pada penggunaan sikloplegik, golongan a


drenergik, prostaglandin, dan pada pembedahan terte
ntu (misal pada cyclodialisis) serta menurun pada pe
nggunaan miotikum
Aliran akuos humor dari bilik mata belakang melalui
pupil menuju bilik mata depan kemudian mengalir m
elalui dua jalur: trabekular (konvensional/kanalikuka
r) melalui kanal schlemm, kanalis intra sklera, vena
episklera, untuk selanjutnya masuk kedalam sirkulas
i.

Jalur ini meliputi 90 % dari seluruh aliran akuos hu


mor. Jalinan trabekula terdiri dari berkas-berkas jarin
gan kollagen dan elastik yang dibungkus oleh sel-sel
trabekular yang membentuk suatu saringan dengan
ukuran pori-pori semakin mengecil sewaktu mendek
ati kanalis schlemm.
Aliran akuos humor kedalam kanalis skhlemm bergantung pad
a pembentukan saluran-saluran transeluler siklik dilapisan end
otel.

Saluran eferen dari kanalis skhlemm (sekitar 30 saluran pengu


mpul dan 12 vena akuos) menyalurkan cairan kedalam sistem v
ena.

Sejumlah kecil 10 % akuos humor keluar melalui jalur uveoskl


era (unkonvensional/ekstra kanalikular). Jalur ini terdiri dari uv
eal meshwork dan korneosklera meshwork, uvea pada trabekul
a ini menghadap ke bilik depan dan meluas dari skleral spur, pe
rmukaan anterior badan siliar serta akar iris yang kemudian ber
akhir di membrane Descemet
Tekanan episklera

Hubungan antara tekanan vena episklera dan dinamik


a akuos humor sangat rumit karena baru sebagian ya
ng bisa diketahui. Tekanan episklera normal diperkira
kan 8 12 mmHg. Peningkatan tekanan vena episkler
a sebesar 1 mmHg biasanya akan diikuti peningkatan
tekanan intraokuler dalam besar yang sama
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akuos
humor

variasi diurnal
umur
TIO
aliran darah ke badan siliaris
kontrol saraf
hormonal
regulasi intraseluler
penggunaan obta-obatan
pembedahan
Obat-obat yang berpengaruh pada pembe
ntukan dan aliran akuos humor
golongan obat yang meningkatkan aliran akuos humor :
-adrenergik agonists
Sistem yang mengatur kortikosteroid
pilokarpin

golongan obat yang menurunkan aliran akuos humor :


quabain
cyclic guanosine monophosphate
atrial natriuretic peptide
vanadate
golongan obat yang menurunkan aliran akuos humor
:
Cholera toxin Ketamine
-prazosin forskolin
-metyrapone -adrenergic blocking agents
-vasopressin -adrenergic agonists
-halothane carbonic anhidrase inhibitors
-barbiturates
Daftar Pustaka
American Academy Of Ophthalmology; Glaucoma, section 10, Basic and Clinical Scie
nce Course, 2005-2006

Khurana A.K; Ophthalmology, New Age International, (P) Limited, Publishers, New Del
hi,2007, pp. 206-209

Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Anesthesia for Ophthalmic Surgery. In: Clinical An
esthesiology. 4th ed, New York: The McGraw-Hill Co; 2006, 761-68.

PERDAMI. Ilmu Penyakit Mata, edisi ke-2, cet.I, Sagung Seto, Jakarta, 2002, 239245

Shaffers- Becker; Diagnosis And Therapy of the Glaucoma; Seventh edition, Mosby In
c, 1999, pp. 4-38, 43-60

Solomon Ira Seth. MD; Aqueous Humour Dynamics; www.nyee.edu/pdf/solomonaqhu


mour.pdf

Vaughan G. Daniel, Asbury Taylor, Eva- Paul Riordan; General Opththalmology, Fourth
eenth edition, Appleton and Lange, 2002, pp. 221-235

Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies,


2004
TERIMA KASIH

You might also like