ENDODONTIK GIGI PERMANEN PENGERTIAN ENDODONTIK: cabang dari IKG yang meliputi etiologi, diagnosa, pencegahan dan perawatan dari penyakit -penyakit pada jaringan pulpa dan jar. periapikal pada kesehatan tubuh yg baik (Grossman, 1988) Konsep dasar perawatan pulpa gigi adalah pulpa kompleks. Pulpa : rangkaian permulaan oklusal dari
tanduk pulpa dan berkahir pada foramen
apical. untuk membuang seluruh jaringan pulpa
dari kompleks,bagian koronal harus diakses:
OPEN AKSES. Proses pembersihan dan pembentukan pulpa kompleks dibagi dalam empat tahap,yaitu : tahap pra-akses, pengangkatan atap pulpa, identifikasi ruang pulpa dan orofis saluran
akar dan instrumentasi ke saluran akar
(Tarigan,2013). Perawatan saluran akar terdiri dari tiga tahap (Triad Endodontik), yaitu (1) preparasi biomekanis meliputi pembersihan dan pembentukan, (2) sterilisasi yang meliputi irigasi dan disinfeksi serta (3) pengisian saluran akar (Cohen, 2006). Cleaning yaitu kombinasi proses kimiawi dan mekanikal. 1. Instrumentasi dilakukan untuk menghilangkan substansi-substansi dari SA 2. Irigasi untuk membersihkan atau mengeluarkan debris, dilakukan sebelum preparasi, dan setiap penggantian alat 3. Kimiawi untuk melarutkan subtansi SA
Shaping: proses mekanikal
1. Melebarkan SA 2. Menghaluskan dinding dentin SA Tujuan irigasi saluran akar yaitu: (1) mengeluarkan debris, (2) melarutkan jaringan smear layer, (3) antibakteri, (4) sebagai pelumas. sifat bahan irigasi yang ideal: pelarut debris atau pelarut jaringan,
tidak toksis,
memiliki tegangan permukaan rendah,
sebagai pelumas,
mampu membuang smear layer serta
bahan irigasi tidak mudah dinetralkan dalam
saluran akar agar efektivitasnya tetap terjaga.
Memiliki sifat antiseptik Contoh bahan irigasi adalah NaOCl, merupakan bahan yang dapat
melarutkan jaringan vital maupun nonvital
dan digunakan sebagai desinfektan, konsentrasi 0,5% H2O2, konsentrasi yang sering digunakan
adalah 3-5%. Buih jikaterkena jaringan vital,
darah, pus EDTA, ChKM, dan Clorhexidine. (Tarigan,2013). Preparasi SA adalah: melebarkan SA sesuai dengan bentuk aslinya dan membentuk SA agar siap diisi.
Tindakan preparasi saluran akar meliputi:
1. Mengeluarkan seluruh jaringan pulpa 2. Membersihkan semua jaringan nekrotik dan kotoran-kotoran lainnya 3. Melebarkan dan membentuk saluran akar 4. Menghaluskan dinding saluran akar
Agar siap di obsturasi
Syarat-syarat preparasi saluran akar: 1. Jalan masuk langsung harus diperoleh sepanjang garis lurus 2. Panjang gigi harus diukur dengan teliti 3. Instrumen yang digunakan dalam urutan berkala yaitu dari nomer kecil ke besar. Rekapitulasi adalah kembali ke ukuran kecil untuk menghindari rintangan dan penonjolan 4. Instrumen digerakkan sampai putaran, ditarik dengan pull stroke 5. Barbed broach digunakan secara hati-hati waktu insersi dan rotasi tanpa broach terjepit 6. Instrumen harus dipasang stoper 7. Bila terjepit, instrumen jangan dipaksa 8. Instrumen harus selalu diperiksa atau jika perlu diganti 9. Instrumentasi pada SA yang basah 10. Debris tidak boleh terdorong ke arah apikal 11. Instrumen disesuaikan dengan panjang saluran akar (panjang kerja) TUJUAN OBTURASI: Adalah memasukkan suatu bahan pengisi pengganti (inert) kedalam ruangan yang sebelumnya ditempati oleh jaringan pulpa guna mencegah infeksi berulangsehingga tercipta suatu penutupan apikal yang rapat
Fungsi bahan pengisi saluran akar:
1. Mengobturasi saluran akar 2. Menutup jalan masuk antara periodonsium dengan saluran akar
Menurut Ingle (1994): 60% kegagalan PSA adalah
karena pengisian yang tidak baik Saluran akar siap untuk diobturasi apabila (Cohen dan Burns, 1994): 1. Gigi asimptomatik: tidak ada rasa sakit, tidak periodontitis 2. Saluran akar yang telah kering: tidak ada eksudat 3. Tidak ada fistula: fistula telah menutup 4. Tidak ada bau: bau terjadi karena infeksi residual atau kebocoran 5. Bahan tumpatan sementara masih bagus Apabila saluran akar telah terisi dengan hermetis, maka: 1. Mencegah kebocoran eksudat periapikal ke dalam SA 2. Mencegah terjadinya infeksi ulang 3. Menciptakan lingkungan yang menunjang penyembuhan TERIMAKASIH.