You are on page 1of 20

RELIEF OF PAIN PADA

PERAWATAN ENDODONTIK
AJI AYU N
DEVI SARFINA

Tutor : drg.Silvia Anitasari , M.Si


BLOK 12 MODUL 4
SARAF INTRADENTAL
Selain pembuluh
darah dan jaringan
limfe, jaringan saraf
masuk juga ke pulpa
melalui foramen
apikal. Persarafan
pulpa berasal dari n.
trigeminus selain dari
saraf otonom.
Saraf sensori pada pulpa gigi terdiri dari serabut
A dan serabut C. Serabut A merupakan serabut
bermielin sedangkan serabut C merupakan
serabut tidak bermielin.
Serabut saraf A mempunyai kecepatan konduksi
2-30 m/s. Serabut saraf ini mempunyai diameter
1-5 m. Serabut ini merupakan serabut saraf
aferen primer yang bermielin.
Serabut saraf C mempunyai kecepatan konduksi
0,5-2 m/s. Serabut saraf C mempunyai diameter
0,3-1 m. Serabut saraf ini merupakan serabut
saraf aferen primer yang tidak bermielin. Kedua
serabut saraf tersebut yang memberikan
informasi adanya nyeri.
Sebagian besar saraf sensorik
mempunyai nociseptor berujung bebas
yang ketika menerima stimulasi
fisiologis yang melebihi batas ambang
dapat menghasilkan persepsi nyeri
yang sulit bagi pasien melokalisasinya.
Namun setelah peradangan menyebar
pada ligament periodontal, saraf A
ikut serta sebagai reseptor. Hal ini
menyebabkan lokalisasi nyeri lebih
mudah diprediksi dengan rangsangan
mekanik seperti perkusi.
Serabut saraf A menghasilkan
sensasi yang tajam sedangkan serabut
saraf C menghasilkan sensasi nyeri
yang tumpul. Signal nyeri tajam
dijalarkan melalui saraf perifer ke
medula spinalis oleh serabut tipe A,
sedangkan nyeri tumpul dijalarkan
melalui saraf perifer ke medula spinalis
oleh serabut tipe C. Setelah memasuki
medula spinalis, rasa nyeri berakhir
pada neuron di kornus dorsalis
Mekanisme Nyeri
Stimulus

Nyeri lambat Nyeri tajam

Dijalarkan ke
Medula spinalis serabut A

Serabut C

Serabut rasa
nyeri berakhir
pada neuron di
kornus dorsalis

Menimbulkan
persepsi nyeri

Pesan menuju Menghasilkan


otak pengalaman yg
tidak
menyenangkan
Teori Mekanisme Nyeri

Teori Persarafan Langsung


Rasa nyeri yang timbul akibat stimulus
langsung di salurkan ke sistem saraf
pusat , medulla spinalis anterior oleh
saraf sensoris .
Teori Persarafan Odontoblas
Stimulus

Masuk ke
Porus
email
Diteruskan Sel saraf
rangsangan
ke pada
di teruskan
odontobl
Dentin as

Ditangka
p o/
pulpa
Serat
tomes
2 jenis saraf sensoris, A delta dan C
Saraf sensorik SSP
(Stimulus (medula
mengintruksikan
dihantar spinalis
melalui ini) anterior)
neuron motoric untuk
memunculkan gerak reflex dan
reaksi nyeri pada gigi
Teori Hidrodinamik
Selanjutnya sama seperti
Stimulus
persarafan odontoblas
Masuk ke
Porus
email
Diteruskan Sel saraf
ke rangsangan
di teruskan pada
odontobl
Dentin as

sehngg
pulpa

cairan tubulus
dentin
bergerak
Fast pain dicetuskan oleh reseptor tipe mekanis
atau thermal (yaitu serabut saraf A-Delta)
menghantarkan nyeri dengan cepat serta
bermielinasi, nyeri.Serabut A mengirim sensasi yang
tajam, terlokalisasi, dan jelas dalam melokalisasi
sumber nyeri dan mendeteksi intensitas nyeri
slow pain ( nyeri lambat) biasanya dicetuskan oleh
serabut saraf C. serabut saraf C yang tidak
bermielinasi berukuran sangat kecil dan bersifat
lambat dalam menghantarkan. Serabut C
menyampaikan impuls yang tidak terlokalisasi
(bersifat difusi) visceral dan terus menerus
Bahan Pereda Nyeri
Eugenol
bersifat sebagai antibakteri.
dapat menekan pertumbuhan bakteri
sehingga mengurangi inflamasi.
Efek analgesik dari eugenol dengan
memblok ion kanal dan saraf aferen. Selain
itu, eugenol juga memblok Na+ dan K+.
Eugenol juga dapat menghambat Ca2+
yang mengeluarkan neurotransmiter yang
akan menghambat PGE2.
Glukosteroid
Steroid yang sering digunakan adalah
glukosteroid.
mengurangi rasa sakit dan inflamasi
pulpa
menghambat dan mngurangi rasa
nyeri.
Glukosteroid memiliki kelemahan yang
mempunyai efek imunosupresan.
ANASTESI
Pulpektomi adalah perawatan yang sangat menyakitkan
bila dilakukan tanpa anastesi yang tepat. Prosedur rutin
yang harus dilakukan, yaitu dengan anastesi infiltrasi
dan blok regional. Akan tetapi kadang-kadang anastesi
pulpa gagal karena masih ditemukan jaringan yang
masih sensitif dan masih terasa nyeri bila disentuh,
walaupun injeksi telah dilakukan dengan
benar.Komplikasi ini lebih umum ditemukan pada gigi
posterior rahang bawah daripada rahang atas.
Beberapa macam teknik anestesi tambahan, yaitu
injeksi intraligamen, injeksi intraoseus, infilterasi bukal
mandibula, dan injeksi intrapulpa.
Relief pain adan 3 macam, yaitu
Sebelum perawatan
Saat perawatan
Sesudah perawatan
Sebelum Perawatan
Apabila pasien menderita abses , sebaiknya
dillakukan drainase terlebih dahulu .
Setelah itu lalu beri antibiotik .
Selain itu dapat diberi analgesik :
Non opiod : menggangu metabolisme membran
fosfolipid pada tingkat siklooksigenase dan
mengurangi sintesis prostaglandin , sehingga
rasa sakit hilang
Non narkotik : ex : aspirin yang bersifat
antipiretik dan antiinflamasi , untuk rasa sakit
yang ringan sedang .
Saat Perawatan
- Membuang jaringan karies
- Kavitas dibersihkan
- Kavitas diberi eugenol agar bebas
dari bakteri
- Tumpatan sementara
- Anastesi lokal
Sesudah perawatan
Bila diperlukan medikasi lanjutan
bisa diberi analgesic dan antibiotik
sesuai kebutuhan
Bila tidak diperlukan hanya dengan
control untuk mengetahui
keberhasilan dari perawatan

You might also like