You are on page 1of 14

REFERAT

Infeksi Kulit dan Jaringan


Daniel Purbo Rinanto G99141132

Lunak Mifta Wiraswesti


Silvia Imnatika Fitchi Ichsani
Muhammad Luthfiyanto
G99141133
G99141134
G99141135
Diah Nahdliana G99141136
Nurul Dwi Utami G99142001
Gerry Febrian Rizaldi G99142002

Antonius Setyo G99142003


Dwiana Ardianti G99142004
G. Hardly Parendra G99142005
Anisa Rahmatia G99151043
Rindy Saputri G99151044
Sri Retnowati G99151045
Pembimbing:
Priaji Setiadani G99151046
dr. Muh.
Niza Eko
Nurul Irawanto, Sp.KK
Miftah . FINS DV
G99151047

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNS /
RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2015
Abstrak
infeksi kulit superfisial yang relatif sering terjadi bahkan sampai
infeksi langka yang mengancam jiwa seperti necrotizing fasciitis
atau gas gangrene

Menyerang semua usia


Faktor predisposisinya trauma, kelainan kulit sebelumnya,
diabetes melitus dan imunosupresi

Sering disebabkan organisme yang berkolonisasi dikulit


(Staphylococcus aureus atau streptokokus grup A)
.Penyebab lainnya meliputi : bakteri gram negatif, virus, jamur, dan
parasit
Terapinya biasanya menggunakan antibiotik topikal
atau sistemik yang diarahkan langsung ke organisme
penyebab, tapi surgical debridement darurat kadang-
kadang juga dibutuhkan
PENDAHULUAN
Staphylococ
cus aureus Bakteri
dan gram
streptokoku negatif
s
hemolitikus
grup A

Virus SSTI Bakteri


anaerob

Parasit

Jamur
Community-
acquired meticillin-
resistant S. aureus
(CA-MRSA)

SSTI di
Amerika
Serikat
SSTI
predisposisi SSTI
terjadi sebagai suatu
(misal trauma,
episode tunggal atau
kelainan kulit yang
rekuren, dan bisa
dapat menyerang telah ada
ringan sembuh sendiri
semua kelompok sebelumnya,
hingga berat, progresif
usia diabetes melitus,
dan menimbulkan
alkoholisme,
nekrosis jaringan di
malignansi atau
dekatnya
imunosupresi).
Tanda-tanda adanya infeksi
jaringan lunak yang dalam dan
berat : nyeri yang tidak sesuai
dengan temuan fisik, bula,
perdarahan kutaneus, slough pada
kulit, kulit yang mati rasa,
terbentuknya gas dalam jaringan.
NEW!

Insidensi infeksi berat seperti necrotizing


fascitis tampak semakin meningkat
Community-acquired meticillin-resistant S.
aureus (CA-MRSA) telah muncul sebagai
penyebab penting infeksi kulit dan jaringan
lunak, khususnya di Amerika Serikat
Infeksi yang tidak biasa pada pengguna
obat intravena semakin banyak dilaporkan
ANAMNESIS DETAIL
Onset dan durasi gejala
Penampilan dan distribusi anatomis lesi
Riwayat trauma atau operasi
Kontak dengan serangga dan binatang lain
Riwayat perjalanan ke luar negeri
Kelainan medis yang telah ada sebelumnya
Terapi antibiotik sebelumnya
Penyakit Sistemik
Dirawat di Rumah Sakit

Hitung darah lengkap

Profil biokimia

Marker inflamasi

Kultur darah
Ketika diagnosis SSTI tidak dapat ditegakkan
secara klinis, pemeriksaan yang
diperlukan :
aspirasi jarum,
punch biopsy, dan
surgical debridement.
Terapi antibiotik empiris spesifik ke
organisme yang dituju. Munculnya
resistensi antibiotik diantara S. aureus
(resisten meticilin dan eritromisin) dan
streptokokus grup A (resisten eritromisin)
kini semakin mengkhawatirkan.

Jika diduga ada resistensi meticilin,


glikopeptida atau agen aktif lainnya yang
bisa melawan MRSA, harus menjadi bagian
dari regimen terapi awal
IMPETIGO
infeksi piogenik superfisial pada epidermis

biasanya disebabkan oleh S. aureus atau


streptokokus grup A

menyerang anak-anak,sering pada iklim


yang panas, dan lembab

menyebabkan wabah di rumah, institusi dan


tim olahraga
Pasien sering melaporkan adanya riwayat trauma kulit,
gigitan serangga atau kelainan kulit yang pernah ada
sebelumnya
seringnya muncul di wajah dan tangan

Tanda : vesikel-vesikel intra-epidermal yang bisa


mengalami ruptur dan timbul krusta berwarna kuning
keemasan
Tidak ada gejala sistemik
ditangani dengan membersihkan krusta dan mengoleskan
antibiotik topikal seperti mupirosin. Infeksi luas akan
memberikan respon lebih baik terhadap antibiotik oral
atau intravena (misal flucloxacillin atau klindamisin).
EKTIMA

suatu bentuk impetigo yang menembus


lebih dalam ke dermis dan bisa
menimbulkan luka parut (disebabkan oleh
streptokokus grup A)
mulai dari sebuah vesikel dan berkembang
membentuk suatu punched-out ulcer yang
dikelilingi oleh batas berwarna keunguan
sering terjadi di kaki dan berhubungan
dengan trauma minor, gigitan serangga,
eksema, pedikulosis, diabetes, dan
imunodefisiensi.
. Lesi serupa yang dinamakan ecthyma
gangrenosum kadang ditemukan pada
pasien imunokompromi dan biasanya
berhubungan dengan bakteremia
Pseudomonas aeruginosa, tapi jarang
dilaporkan berhubungan dengan organisme
lainnya (misal MRSA, Citrobacter freundii,
dan Stenotrophomonas maltophilia).
Mupirosin topikal untuk kasus-kasus ringan
dan penisilin atau klindamisin oral untuk
kasus-kasus yang lebih berat.
Ecthima gangrenosum harus ditangani
dengan antibiotik yang tepat, tergantung

You might also like