You are on page 1of 21

TB MDR

PEMBIMBING
dr.Partogi Sp.Rad

Disusun oleh :

Harry Ardianto (030.10.122)


Andrianus S Dau (030.08.027)
Annisha Rizki D.P (030.10.035)
Zena Anzani Suci (030.11.120)
Pendahuluan
Multi drug resistant TB (MDR TB) didefinisikan
sebagai resistensi terhadap dua agen anti-TB lini
pertama yang paling poten yaitu isoniazide (INH) dan
rifampisin.
MDR TB berkembang selama pengobatan TB ketika
mendapatkan pengobatan yang tidak adekuat.
Directly observed therapy (DOTS) merupakan sebuah
strategi baru yang dipromosikan oleh World Health
Organization (WHO) untuk meningkatkan
keberhasilan terapi TB dan mencegah terjadinya
resistensi.
Epidemiologi
Dalam laporan WHO 2013:
Diperkirakan terdapat 8.6 juta kasus TB pada
tahun 2012 dimana 1.1 juta orang (13%) di
antaranya adalah pasien TB dengan HIV positif.
Sekitar 75% di antaranya berada di wilayah
Afrika.
Pada tahun 2012 diperkirakan terdapat 450.000
orang yang menderita TBMDR dan 170.000
orang di antaranya meninggal dunia.
Klasifikasi
patofisiologi
Droplet Mycobacterium Kuman menyebar secara
tuberculosis masuk melalui limfogen & menyebabkan
saluran napas & akan terjadinya limfangitis lokal &
menimbulkan fokus infeksi limfadenitis regional.
di jaringan paru. (Fokus Gabungan dari fokus primer,
infeksi ini limfangitis lokal & limfadenitis
disebut fokus primer (fokus regional disebut sebagai
Ghon). kompleks primer

Jika sistem imun penderita tidak


cukup kompeten infeksi akan
Pada radiologi didapatkan menyebar secara
: bercak infiltrat pada hematogen/limfogen & bersarang
di seluruh tubuh mulai dari otak,
apex paru gastrointestinal, ginjal, genital,
kulit, getah bening, osteoartikular
dan paru
Diagnosis
Gejala Klinis
Gejala respiratorik
Batuk> 2 minggu
Batukdarah
Sesaknapas
Nyeri dada

Gejala sistemik
Demam
Malaise, keringatmalam, penurunan berat badan
Pemeriksaan Fisik
suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki
basah

Pemeriksaan Bakteriologi
lnterpretasi hasil pemeriksaan dahak dari 3 kali
pemeriksaan ialah bila :1
3 kali positif atau 2 kali positif, 1 kali negatif BTA positif
1 kali positif, 2 kali negatif ulang BTA 3 kali, kemudian
bila 1 kali positif, 2 kali negatif BTA positif
bila 3 kali negatif BTA negative
Radiologi
Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB aktif
Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior lobus
atas paru dan segmen superior lobus bawah
Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak
berawan atau nodular
Bayangan bercak milier
Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)
Gambaran radiologik
yang dicurigai lesi TB
inaktif :
Fibrotik
Kalsifikasi
Schwarte atau
penebalan pleura
Diagnosis Tuberculosis MDR
(Multi Drug Resistant)
Diagnosis TB-MDR dipastikan berdasarkan uji
kepekaan. Semua suspek TB-MDR diperiksa
dahaknya untuk selanjutnya dilakukan
pemeriksaan biakan dan uji kepekaan. Jika
hasil uji kepekaan terdapat yang resisten
minimal terhadap rifampisin dan INH, maka
dapat ditegakkan diagnosis TB-MDR.
Gambaran Radiologi Tuberculosis MDR

Posteroanterior chest radiograph shows multiple small nodules,


patchy consolidation containing several cavities, and linear
opacities in both lungs. Note decreased volume in right lung and
apical pleural thickening.
FIGURE 2: Pulmonary multidrug-resistant tuberculosis in an 11-year-
old girl. Frontal chest radiograph. Bronchopneumonic opacification and
consolidation with cavitation is noted in the left upper lobe. Ill-defined
focal consolidation with cavitation is evident in the right upper zone.
Dense nodular opacities are noted in the right lower zone, suggesting
calcified granulomas. Aortopulmonary window and right hilar
lymphadenopathy is noted. Evidence of right lower lobe atelectasis
Gambaran CT Scan Tuberculosis MDR

High-resolution CT scan (1.0-mm section thickness) obtained at level of


left basal trunk shows consolidation containing several cavities in right
middle lobe and right lower lobe. Note small cavitary nodule and
centrilobular nodules in left upper lobe.
PENATALAKSANAAN TUBERCULOSIS
1. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah:
Rifampisin
INH
Pirazinamid
Streptomisin
Etambutol
2. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose combination):
Kombinasi dosis tetap ini terdiri dari :
Empat obat anti tuberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150 mg,
isoniazid 75 mg, pirazinamid 400 mg dan etambutol 275 mg dan
Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150 mg, isoniazid
75 mg dan pirazinamid 400 mg
3. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2) :
Kanamisin, Kuinolon
Obat lain masih dalam penelitian ; makrolid, amoksilin + asam klavulanat
Derivat rifampisin dan INH
Katego Kasus Paduan obat yang diajurkan Keterangan
ri
I - TB paru BTA +, 2 RHZE / 4 RH atau
BTA - , lesi luas 2 RHZE / 6 HE
*2RHZE / 4R3H3

II - Kambuh -RHZES / 1RHZE / sesuai hasil uji resistensi Bila streptomisin alergi,
- Gagal pengobatan atau 2RHZES / 1RHZE / 5 RHE dapat diganti kanamisin
-3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid,
sikloserin / 15-18 ofloksasin, etionamid,
sikloserin atau 2RHZES / 1RHZE / 5RHE
II - TB paru putus Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama
berobat berhenti minum obat dan keadaan klinis,
bakteriologi dan radiologi saat ini (lihat
uraiannya) atau
*2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3
III -TB paru BTA neg. 2 RHZE / 4 RH atau
lesi minimal 6 RHE atau
*2RHZE /4 R3H3

IV - Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi (minimal


OAT yang sensitif) + obat lini 2 (pengobatan
minimal 18 bulan)
IV - MDR TB Sesuai uji resistensi + OAT lini 2 atau H
seumur hidup
OAT untuk TB MDR
Kriteria utama berdasarkan data biologikal
dibagi menjadi 3 kelompok OAT:
Obat dengan aktiviti bakterisid : aminoglikosid,
tionamid dan pirazinamid yang bekerja pada
pH asam
Obat dengan aktiviti bakterisid rendah :
fluorokuinolon
Obat dengan akiviti bakteriostatik : etambutol,
cycloserin dan PAS
Rasio kadar
Dosis
Tingkatan Obat Aktiviti antibakteri puncak serum
harian
terhadap MIC

1 Aminoglikosid 15 mg/kg Bakterisid


a. Streptomisin menghambat 20-30
b. Kanamisin atau organisme yang 5-7.5
amikasin multiplikasi aktif
c. Kapreomisin 10-15
2 Thiomides 10-20 mg/kg Bakterisid 4-8
(Etionamid protionamid)

3 Pirazinamid 20-30 mg/kg Bakterisid pada pH 7.5-10


asam
4 Ofloksasin 7.5-15 Bakterisid mingguan 2.5-5
mg/kg
5 Etambutol 15-20 mg/kg Bakteriostatik 2-3

6 Sikloserin 10-20 mg/kg Bakteriostatik 2-4

7 PAS asam 10-12 g Bakteriostatik 100


Komplikasi
Komplikasi pada pasien tuberculosis dapat terjadi
beberapa komplikasi, baik sebelum pengobatan atau
dalam masa pengobatan maupun setelah selesai
pengobatan. Beberapa komplikasi yang mungkin timbul
adalah:
Batuk darah
Pneumotoraks
Luluh paru
Gagal napas
Gagal jantung
Efusi pleura
Kesimpulan
Pasien TB MDR non-hiv kurang
menggembirakan karena angka kesembuhanya
hanya 56% pada kasus dan pengobatan
membutuhkan minimal 18 bulan. Sampai saat
ini belum ada terapi baku untuk MDR-TB hanya
berdasarkan hasil tes resistensi terhadap OAT
yang masih sensitive. Prioritas yang dianjurkan
bukan pengobatan MDR-TB tapi pencengahan
nya.
Terima kasih

You might also like