Professional Documents
Culture Documents
Fluida Pengeboran.
Tempat Mempersiapkan.
Perlengkapan Pengedar.
Tempat Mengkondisi.
PENDAHULUAN
Sirkulasi merupakan salah satu bagian dari sistem rig
yang amat penting. Tugasnya untuk membantu
sistem pemutar di dalam kegiatan suatu pemboran
sumur, dengan menyediakan perlengkapan peralatan
yang sesuai untuk mengatur bahan-bahan lumpur.
Serta merawat hingga pengganti penyediaan fluida
pemboran.
4
FLUIDA PENGEBORAN
Bahan dasar :
Air.
Minyak.
Udara atau gas.
Tujuan :
Membantu membersihkan mata bor .
Membersihkan serbuk bor dari dasar lubang.
Menjaga keadaan di dalam sumur bor.
Tugas utama :
Mengangkat cutting ke luar lubang.
Menjaga dinding lubang agar tidak runtuh.
Mencegah masuknya fliuda formasi ke lubang bor.
Melumasi dan mendinginkan mata bor.
Memberikan tekanan hidrolis.
TEMPAT MEMPERSIAPKAN
( PREPARATION AREA )
Merupakan tempat mempersiapkan, merawat atau
mengganti cairan pemboran, kebutuhan tergantung
tergantung dari keadaan formasi dan kedalaman sumur,
yang terdiri dari :
Rumah lumpur ( mud house ).
Tangki baja untuk lumpur.
Hopper pencampuran ( mixing hopper ).
Tong pencampuran bahan kimia ( chemical mixing
barrel ).
Bejana penyimpanan lumpur ( bulk mud storage bins ).
Tangki air ( water tank ).
Kolam cadangan ( reserve pit ).
RUMAH LUMPUR
( MUD HOUSE )
Pompa lumpur
Pipa penyalur dari pompa & pipa kembali
Pipa tegak (stand pipe)
Selang pembasuh (Rotary hose)
Solid control Equipment
Pressure Losses
Surface Equipment
Standpipe
Rotary Hose
Swivel
Kelly
Drill String
Pipe
Collar
BHA
Motor/Turbine
Bit Nozzles
Annulus
9
POMPA LUMPUR
duplex mud
pump
Duplex
Triplex mud
pump.
Triplex
11
DUPLEX DOUBLE ACTING
Unit lebih besar.
Unit lebih berat.
Beaya transport lebih mahal.
Untuk perbaikan fluid end lebih berat dan
sukar.
Tidak memerlukan super charging centrifugal
Mud Pump Fliud Tank
pump
PumpOutput , gps 0.006804 xLS x 2d L2 d R2
Volume lumpur per minute adalah sama dengan
volume 1 cycle lengkap x jumlah stroke per
menit.
Strokes per minute (SPM) artinya untuk pompa
duplex piston bergerak 4 stroke untuk setiap
cycle.
Flow rates ditunjukkan dalam GPM, untuk
sejumlah SPM, pada setiap ukuran liner terpasang
dan menghasilkan tekanan maksimum yang
diijinkan (terbatas).
Dan dengan batas maksimum Input Horse14
Power
atau Rating speed dan rating IHP
TRIPLEX SINGLE ACTING
Unitnya lebih kecil dan compact.
Unitnya lebih ringan.
Lebih mudah dan murah dalam transport.
Untuk perbaikan fluid end cepat dan ringan.
Harus memakai section super charging
centrifugal pump.
Mud Pump Fliud Tank
15
TRIPLEX MUD PUMP
Memiliki 3 buah piston,
tiap piston dilengkapi
satu valve tekan dan
satu valve isap.
Bekerja tunggal artinya
piston hanya bekerja
satu arah ke depan,
gerakan kebelakang
menghasilan pengisapan.
Gerakan piston 1 - 2
kali lebih cepat
dibandingkan dengan
pompa duplex,
sehingga memerlukan
supercharging.
16
TRIPLEX MUD PUMP
Mempunyai 3 piston, lebih ringan dari doble acting
untuk HP rating yang sama.
Mengsailkan penekanan pada satu muka piston
Dapat menghasilkan tenaga lebih besar pada
pompa relatif kecil.
Menghasikan tekanan lebih halus dari pada
duplex
Liners, piston rods dan pistons lebih ringan dan
lebih murah untuk ukuran yang sama diandingkan
pompa duplex..
Beroperasi pada kecepatan tinggi , sehingga ia
memerlukan pompa sentrifugal pada saluran isap.
Kapasitas pada satu complete cycle adalah
PumpOutput , gps 0.010206 xL xd 2 :
S L
17
LINER POMPA
Dikeraskan /diikat dengan tekanan merata, jika
tidak keras dapat menyebabkan liner bergerak
sehingga silinder aus dan bocor yang ditandai
dengan keluarnya lumpur dari lubang tell tale
hole
Khusus untuk single acting pump tidak
memerlukan packing di sisi luar liner, tetapi
hanya memerlukan gasket yang diletakkan
pada alur di ujung liner
18
LINER POMPA DUPLEX
19
PEMASANGAN LINER
Dibersihkan dari rust inhibitor
Pasang liner packing pada tempatnya,
kemudian posisikan di pintu lubang, berikan
grease (bukan pipe dope) pada seluruh
permukaan.
Dorong liner masuk dengan hati-hati , lubang
pas , sehingga tidah memerlukan pemukulan
atau atau jack.
Apabila liner sulit masuk, segera keluarkan
kembali liner tsb, mukin ukurannya terlalu
besar.
20
PISTON FLANGE
Untuk mengetahui keausan dari
piston flange dapat dilihat pada alur
yang terbentuk dua tingkat pada
tengah piston flange.
Untuk tingkat pertama habis maka
piston flange hanya bekerja dengan
tekanan 1.500 psi 3.000 psi, jika
tingkat pertama habis harus
diganti.
Untuk tingkat kedua dengan
tekanan bekerja sampai 1.500 psi,
kalau tingkat kedua habis maka
flange harus diganti.
21
MEMASANG PISTON FLANGE
Bersihkan taper keduanya dari rust inhibitor dll.
dan lap kering, kemudian pasang piston flange
Berikan grease pada ulir kemudian pasangkan
murnya
Gunakan kunci sok yang sesuai (jangan
menggunakan kunci pipa).
Ikatlah dengan torsi yang sesuai, torsi tsb akan
mengembangkan piston flange 0,002 sampai 0,004
inch
Pengikatan dengan torsi yang kurang atau adanya
kotoran atau grease di bagian taper piston rod akan
dapat berakibat terjadi wash out,
22
RUBBER PISTON
23
CLEARANCE
Semakin tinggi tekanan pompa yang dihasilkan diperlukan clearance
semakin kecil antara piston dan liner.
Contoh :
Untuk clearance 0.040 inch untuk tekanan 2000 psi akan hanya
mampu bekerja selama 82% dan usia pakai dari piston dan liner baru
(clearence 0.010 inch).
Mengingat harga rubber piston jauh lebih murah dibanding harga liner,
maka lebih baik cepat mengganti rubber piston bila ada kerusakan
Rubber piston baru yang dipasang pada piston flange lama akan lebih
dahulu rusak jika dibandingkan dengan rubber piston baru dipasang
pada piston flange baru.
24
Initial Clearance of Piston and Liner (inch)
0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 0.060 0.070
100%
90%
80%
70%
60%
50%
3000 psi 2000 psi 1500 psi
40%
30%
20%
10%
25
0%
DUPLEX PISTON ROD
Piston rod pompa duplex diganti secara periodik karena
aus yang disebabkan gesekkan dengan rod packing.
Piston rod standard grade terbuat dari baja yang
diheattreated sekeras primium grade rod, kelemahan
tidak tahan korosi dan cepat aus.
Piston rod standrad grade coch dipakai untuk pompa yang
bekerja dengan tekanan rendah dan lumpur yang tidak
korosif.
Premium grade piston rod terbuat dari baja yang
diperkeras dan dilapisi chrome, piston rod ini tahan
abrasif, korosi dan untuk tekanan tinggi.
Piston rod standrad API yang tidak memilki shoulder jika
pemasangannya terlalu keras dalam pengikatannya piston
flenge dapat mengakibatkan piston macet dalam liner
atau piston rod putus.
PELUMASAN PISTON ROD
Pendingan dan pembersihan liner optimum apabila
range pembersihan 5-10 gpm atau sesuai yang
disafrankan pabrik :
Air bersih.
Sebagai pendingin dan pembersih cukup baik, tetapi untuk
pelumasan kurang baik.
Pelumas motor dan minyak solar.
Pelumasan bagus pendinginaqn kurang dan kurang ramah
lingkungan karena yang digunakan minyak pelumas SAE 40 1
bagian + 10 bagian diesel oil (eqivqlent SAE 5 motor oil).
Solube Oil.
Bahan ini sifatnya emulsi maka sangat baik untuk melumasi
karet dan pembersihan adanya ndapan lumpur dan material
abrasif.
Jika menjadi kental tinggal langsung menambah air. (10-20
bagian air tawan dan 1 bagian solube oil)
LINER PACKING
28
DEBIT DAN TEKANAN
33
SPESIFIKASI POMPA
Type (Duplex atau Triplex).
Maximum diameter liner.
Panjang strocks.
IHP rating.
Diameter piston rod (khusus untuk duplex)
Contoh :
National.
9 P 100 Triplex 6 2/4 x 9 Single Acting.
IHP rating.
Max. Dia Liner.
Panjang Strocks
34
LINE HISAP
35
DISCHARGE PULSATION DAMPENER
Fungsi peralatan ini untuk meredam gelombang (pulsa) tekanan
lumpur disaluran tekan.
Pemasangannya harus sedekat mungkin dengan fluid end dan
diberikan precharge nitrogen 10% 15% dari 3000 psi.
Getaran yang terjadi sepanjang saluran tekan harus dihindari
untuk mencegah kerusakan maka perlu dipasang vibrating hose.
Jenisnya :
Nonbladder dan Bladder
36
Engineering and Dimensional Data Type I - P
Hydril
Max.
Total Max. Service Overall Nominal Approximate
Fkuid
Capacity Pressure Height Diameter Weight Standard
Model Opening
Bottom Connections
C
Gal Lts PSI Kg/cm In Cm In Cm In Lb Kg
m
1 - 275 1 3.8 275 19.3 15 39.4 10 26.7 1 3.8 69 31.3 3 150 ANSI RF
1 1440 1 3.8 1440 101 16 41.3 10 26.7 1 3.8 75 34 3 600 ANSI RF / RTJ
1 3600 1 3.8 3600 253 16 42.2 11 28.6 1 3.8 112 50.8 3 1.500 ANSI RF / RTJ
1 6000 1 3.8 6000 422 17 44.5 12 31.8 1 3.8 200 90.7 3 2.500 ANSI RTJ
2 - 275 2 9.5 275 19.3 16 41.3 12 32.4 2 5.1 84 38.1 4 150 ANSI RF
2 - 1440 2 9.5 1440 101 18 47.0 14 35.6 2 5.1 190 86.2 4 600 ANSI RF / RTJ
2 - 3600 2 9.5 3600 253 18 47.0 14 35.6 2 5.1 190 86.2 4 1.500 ANSI RF / RTJ
2 - 6000 2 9.5 6000 422 20 51.4 15 39.7 2 5.1 330 150 4 2.500 ANSI RTJ
2 - 10.000 5 18.9
10.00
703 22 56.5 18 45.7 2 5.1 520 236.4 4-1/16 API 10.000
0
5 275 5 18.9 275 19.3 19 49.2 16 40.6 2 5.1 132 60.0 4 150 ANSI RF
5 1440 5 18.9 1440 101 21 54.9 17 45.1 2 5.1 296 135 4 600 ANSI RF /RTJ
5 3600 5 18.9 3600 253 21 54.9 17 45.1 2 5.1 296 135 4 1.500 ANSI RF / RTJ
5 6000 5 18.9 6000 422 23 60.0 19 50.5 2 5.1 600 272 4 2.500 ANSI RTJ
5 10.000 10.00 4-1/16 API 10.000
5 18.9 0
703 26 66 22 57.2 2 5.1 940 427.3
37
Engineering and Dimensional Data Type K -
Hydril
Max. Approximat
Total Max. Service Overall Nominal
Fkuid e
Capacity Pressure Height Diameter Standard
Model Opening Weight
Bottom Connections
Gal Lts PSI Kg/cm In Cm In Cm In Cm Lb Kg
K-20 1500 20 75.7 1500 105 31 80 25 64 2 5 825 375 4 ANSI 600 Raised Face
K-20 3000 20 75.7 3000 210 33 85 26 68 2 5 1520 690 4 API 3000 # Ring Joint.
K-20 5000 20 75.7 5000 350 35 90 28 73 2 5 2145 970 4 API 5000 # Ring Joint.
K-40 500 40 151.4 500 35 34 88 31 80 3 9 975 440 4 ANSI 150 Raised Face
K-40 1500 40 151.4 1500 105 35 90 31 81 3 9 1420 640 4 ANSI 600 Raised Face
K-40 3000 40 151.4 3000 210 35 91 33 85 2 5 2100 950 4 ANSI 1500 Raised Face
K-80 275 80 302.8 275 19.2 37 96 37 95 3 9 1200 545 4 ANSI 150 Raised Face
K-80 500 80 302.8 500 35 40 104 37 95 3 9 1200 545 4 ANSI 300 Raised Face
K-80 720 80 302.8 720 50 41 106 39 99 3 9 2575 1170 4 ANSI 300 Raised Face
K-80 1500 80 302.8 1500 105 41 106 39 99 3 9 2590 1175 4 ANSI 600 Raised Face
K-80 2000 80 302.8 2000 140 42 107 39 101 2 5 2950 1340 4 API 2000 # Ring Joint
K-80 3000 80 302.8 3000 210 42 108 41 104 2 5 4060 1840 4 API 6000 # Ring Joint
38
RELIEF VALVE
Mempunyai fungsi untuk melindungi pompa dan
discharge line dari tekanan berlebihan yang
mungkin terjadi.
Relief valve akan mampu membuka atau
membuang tekanan tertentu yang telah diset atau
direncanakan bekerja.
Jenis relief valve :
Shear type relief valve.
Automatic resetting relief valve.
39
Mud Tank
FUNGSINYA :
UNTUK MENAMPUNG DAN MENGATUR
LUMPUR PEMBORAN SETELAH KELUAR
DARI LUBANG.
SEBAGAI TEMPAT LUMPUR YANG SUDAH
DIRAWAT.
SEBAGAI TEMPAT BAHAN-BAHAN
PEMBERAT LUMPUR.
40
VOLUME TANGKI
41
Perhitungan volume lumpur minimum dapat dihitung dengan
persamaan dibawah ini :
42
RESERVE PIT
43
Stand Pipe & Rotary Hose
Stand Pipe :
Suatu pipa baja yang dijepit secara vertikal di
samping dari dirrick atau mast menara dan
dihubungkan discharge line dng rotary hose.
Rotary Hose :
MERUPAKAN SELANG YANG TERBUAT DARI
KARET BERTULANG ANYAMAN BAJA YANG
LEMAS DAN MAMPU MENAHAN TEKANAN
LEBIH KURANG DARI 5.000 PSI.
FUNGSINYA :
UNTUK LALUAN SIRKULASI LUMPUR DAN
MENGHUBUNGKAN STAND PIPE DENGAN SWIVEL.
44
Stand Pipe
Manifold
Bagian bawah stand pipe terdapat manifold
yang berfungsi untuk mengatur aliran
lumpur atau untuk pencegah semburan liar
dan ke bell nipple.
(API Spec 5L dan 6A)
45
OK Rotary Hose
46
Tabel : Panjang Ekuivalent peralatan
permukaan
Komb. No. 1 Komb. No. 2 Komb. No. 3 Komb. No. 4
Komponen
ID L ID L ID L ID L
47
TEMPAT MENGKONDISI LUMPUR
48
PENTINGNYA PENGENDALIAN SOLID
DRILL SOLID MEMPUNYAI PENGARUH NEGATIF
49
UKURAN PADATAN
50
Rate Of Penetration
51
TEMPAT MENGKONDISI
LUMPUR
52
SUSUNAN SISTEM LUMPUR TIDAK DIPERBERAT
53
SHALE SHAKER
Merupakan peralatan ayakan mekanis bergetar, yang
mempunyai tugas menyaring padatan drilled solid dari
dalam lumpur pertama kali keluar dari sumur
pengeboran.
Alat ini memisahkan dan membuang serbuk bor yang
berukuran lebih besar dari lubang saringan dan serbuk
bor yang berukuran lebih kecil dari lubang ayakan akan
berikut lumpur masuk ke dalam tangki.
Tanpa pemisahan drill solid dari drilling fluid yang baik
di shale shaker sebagai pemisahan solid yang pertama
kali, sehingga akan menurunkan effisiensi dan
effektifitas dari semua peralatan pemisah drill solid
berikutnya.
54
55
TERMINOLOGY
56
KAPASITAS
1. Liquid Capacity.
Dipengaruhi oleh :
* Viscosity dan Mud Density.
* Size of Screen.
2. Solid Capacity.
Dipengaruhi oleh :
* Size of cutting.
* Type of rocks atau formation type.
* Size and type of screen.
57
KLASIFIKASI BASKET
58
Horizontal Basket Sloping Basket
59
KONTRUKSI DECK
61
Unbalance Elliptical Motion
62
Linier Motion
Shale shaker dengan model vibration linier motion atau straight line
motion, merupakan generasi shale shaker relatif baru saat ini.
Gerakan ini dibangkitkan oleh vibrator berupa sepasang poros
eksentrik yang berputar berlawanan.
Vibrator ini deletakkan agak kedepan dari titik tengah deck dan
bertumpu pada rangka deck tetapi dengan kemiringan yang menuju
ke titik pusat deck screen.
Shale shaker ini memungkinkan pemasangan screen 200 325
mesh atau 74 40 micron opening.
Kelemahan :
Terjadi penurunan ukuran solid (pecah) dengan G force yang
tinggi.
63
Balance Eliptical Motion
64
Perbandingan Motion
65
Conventional Non Layered Screen
66
Design Layered Screen
67
Standarisasi Penulisan Ukuran Screen
Contoh :
80 x 80 ( 178 x 178, 31.4 )
Artinya : Square Mesh Screen 80 x 80, lebar bukaan 178 micron ke
dua arah dan luas bukaan 31.4%.
80 x 40 ( 140 x 460, 35.6 )
Artinya : Oblong Mesh Screen 80 x 40, lebar bukaan 140 micron
dan panjang bukaan 460 micron, luas bukaan 35.6%.
68
Standarisasi Penulisan Ukuran Screen
Standarisasi API untuk Layered Screen yg dijelaskan dalam
API Recommeded Practice 13 E ( API RP 13 E ) edisi 3 tgl. 01
mei 1993 adalah lebih ditujukan untuk menstandarkan
pelabelan pada lembaran layered screen.
69
SCREEN
Jenis Screen :
Dikelompokkan dalam 2 kelompok jenis yaitu Non Layered Screen dan
Layered Screen.
Non Layered Screen :
Jenis screen yg memiliki lembaran penyaring satu lapis.
Plain square weave.
Rectangular opening.
Plain dutch weave.
Twilled square weave.
Dari 4 screen tersebut yang dipakai 90% adalah square mesh &
Rectangular (oblong) mesh.
Layered Screen.
Jenis screen yg memiliki lembaran penyaring berlapis dua atau lebih,
lembaran-lembaran ini memiliki mesh yg halus dan lembaran yg lain
mempunyai mesh yg berbeda.
70
Standarisasi Penulisan Ukuran Screen
Contoh:
Patented Derrick 48 30 HP 180, D50/89 Conductance 1.82
Area 5.65.
Artinya :
Pabrik : Derrick.
Panel size : 48 30.
Screen Cloth : HP.
Equivalent Mesh Size : 180.
D50/89 : 89 micron solid 50% terbuang dan
50% lolos.
Conductance : 1.82 kilo darcy permilimeter, ini
merupakan ukuran relatif kemampuan
memproses lumpur semakin tinggi akan semakin tinggi
kemampuannya.
Area : Luas aktual screen yg tersedia 5.65
square feet yg tdk tertutup backing plate.
71
Ukuran Lubang
Ukuran lubang screen adalah jarak antara kawat di screen,
diukur dalam pecahan inchi atau micron.
Screen opening, in =
{ 1 ( mesh count x diameter wire, in)} / ( mesh count 1 ).
Contoh :
Maket-grade screen 200 x 200 mesh, mempunyai diameter 0.0021 in.
Screen Opening = { 1 ( 200 x 0.0021) } / ( 200 1 )
= 0.0029 in.
atau
= 0.0029 x 25.400
= 74 micron.
72
h tabel. Common Oil Fiel Screen
Wire Opening
diamt Open
Mesh (inch) API Designation
Inch Micron Area
100 x 100 .0045 .0055 140 30.3 100 x 100 (140 x 140,30.3)
120 x 120 .0037 .0046 117 30.9 120 x 120 (117 x 117.30.9)
150 x 150 .0026 .0041 105 37.4 150 x 150 (105 x 105,37.4)
73
PROSENTASE LUAS LUBANG
Merupakan prosentase total luas lubang ( tidak termasuk luas
dari kawat ) terhadap luas permukaan screen.
Contoh :
Market grade screen 200 x 200 mesh, mempunyai diameter 0.0021 in.
Prosent open area = {[ ( 1 ( 200 x 0.0021)] } x 100.
= 33.6 %.
74
UKURAN DAN JENIS SCREEN
75
PENENTUAN UKURAN SCREEN DENGAN MENGGUNAKAN
TABEL
76
BENTUK KESALAHAN PEMAKAIAN
DOUBLE DECK DOUBLE CREEN
Screen hanya dipasang di satu deck saja
dari dua deck yang ada, sehingg seperti
single deck shale shaker.
78
Pemeliharaan
Pelumasan (grease) ikuti instruksi dari pabrik.
Cek tension dari screen daily.
Cek tension dari drive belt weekly.
Bersihkan mud box dan plat dasar diantara pada saat pekerjaan
dan sebelum menaikkan berat jenis lumpur.
Bila hanya satu deck dan sebuah multiplex deck shaker dipakai,
pastikan reel diikat kuat-kuat.
Cuci screen pada saat mulai trip, jangan sampai lumpur kering
dan terbentu kerak cake di screen. Bila mengalir dari bell nipple
terjadi saat tripping, cuci sebelum meneruskan drilling.
Baut dan mur harus pada keadaan diikat kuat.
Cek screen berkala selama drilling barangkali berlubang.
79
Screen Buntu atau Blinded
80
SAND TRAP
Sand merupakan bejana yang berbentuk tirus kebawah dengan
kemiringan dinding 45 derajat atau lebih serta dibawahnya
mempunyai valve pembuang padatan yang dapat dibuka dan ditutup
cepat, valve ini dipilih supaya pasir dapat dibuang cepat tanpa
membuang lumpur pemboran dan bersih dengan sendirinya, ukuran
valve yang digunakan 12 inch atau lebih.
Bila solid diukur dengan tongkat pengukur sudah menumpuk 18
harus dilakukan pembuangan
81
82
DEGASSER
Degasser ini mempunyai tugas utama
adalah untuk meneluarkan gas-gas dari
dalam cairan lumpur pengeboran secara
terus menerus.
Pembuang gas ini biasanya ditempatkan
di atas tanki lumpur.
83
Gas Escapes From
Mud in Vacuum
Vacuum Pump
85
HYDROCYCLONE
Alat sangat penting untuk
memisahkan padatan untuk
unwieghted dan weighted mus
system.
pada unweighted mud system :
Desander memisahkan partikel
padatan lebih besar dari 30 60
micron.
Desilter memisahkan partikel
padatan lebih besar dari 15 30
micron.
Centrifuge memisahkan padatan
lebih besar dari 2 - 7 micron.
86
PRINSIP DESIGN
HYDROCYCLONE
Hydrocyclone Operation
Spray Underflow Discharge.
Liquid Mud
Partikel padatan yg mengalir secara spiral
didinding ke bawah dan terkonsentrasi
keluar melalui lubang bawah berbentuk
spray karena berbentuk kerucut kebawah.
Balanced Design.
Film cairan yang terbawa dapat 90% dari
volume aliran terbuang kebawah apabila
ukuran padatan sangat halus. Jika padatan
kasar yang dipisahkan maka jumlah film
cairan yang terbuah 50% dari volume lumpur
ke bawah.
87
Spray Underflow Discharge.
88
Rope Underflow Discharge.
89
KESALAHAN PEMASANGAN
HYDROCICLONE
90
Vol % treated desander & Desilter = {(730 + 70 ) : 800} x
100%
= 100 %.
Dari
Ke730
Centrifuge
70
70
730GPM
GPM
GPM
Desander
Desilter
800
800 GPM
GPM
Shaker
91
92
CONE CAPACITIES
DIFFERENTIAL PRESSURE - PSIG
Cone
Size C 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75
CAPACITY-GPM/CONE - WATER AT 62 F
A
P
2 A
C 7.4 9.0 10.2 11.5 12.8 13.8 14.8 15.5 16.3 17.1 18.0 18.8 19.6 20.5
275#
I
2 T
Y 7.4 9.0 10.2 11.5 12.8 13.8 14.8 15.5 16.3 17.1 18.0 18.8 19.6 20.5
1000# G
P
3 M 13.7 16.8 19.4 21.7 23.6 25.4 27.2 29.0 30.5 31.9 33.4 34.8 36.2 37.6
275# /
C
4 O
N 21 26 30 34 37 39 42 45 47 49 51 54 56 58
275# E
4 W 21 26 30 34 37 39 42 45 47 49 51 54 56 58
1440# A
T
4 H E
R 40 50 58 64 70 75 80 85 90 95 99 103 107 111
275#
6
8 2 78 96 110 123 135 146 156 166 174 182 190 198 206 213
275# F
12
275#
OPTIMUM
OPERATING RANGE
RECOMMENDED OPERATING RANGE
93
200 240 280 315 345 370 400 425 445 485 485 505 525 545
Centrifuge.
94
Centrifuge
Removes Particles as
Small as 2 5 micron
Can Be Run at Specific
Speed to Remove Barite
Two Centrifuges Can Be
Run One to Remove
Smaller Particles 95
96
Centrifugal Pump
97
KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL
Dalam pemilihan pompa dan pengoperasian pompa
sebaiknya diketahui karakteristik pompa tersebut.
Keuntungannya adalah :
Dapat diketahui pasti perubahan yang terjadi bila
merubah besaran lain dari pompa.
Dapat untuk menganalisa kelainan sewaktu
operasi.
Dapat mengetahui apakah pompa yang dipilih
sudah tepat atau pengoperasian sudah benar.
98
99
100
101
102
103
MUD GUN
Pengaduk dengan bertekanan tinggi dari pompa lumpur atau
pompa centrifugal. Gun nozzle dibentuk dengan
pengruncingan bagian ujung dari 2 inch menjadi 1 inch atau
lebih kecil.
Tujuannya untuk menghindari pengendapan padatan fluida
didalam sistem tersebut, maka harus mendapatkan kecepatan
5 fps dan maksimum 10 fps. Sistem bertekanan tinggi
memerlukan nozzle berukuran sampai inch.
104
105
AGITATOR
Penggerak pengaduk mekanis
(mechanical agitator) adalah alat
pengaduk yang digerakkan oleh
motor listrik explosion proof yang
dihubungkan ke gear reducer
untuk memutar impeller shaft.
Jenis impeller yang digunakan
untuk agitator ada 2 jenis yaitu
radial flow impeller dan axial flow
impeller.
106
RADIAL FLOW IMPELLER
107
AXIAL FLOW IMPELLER
108
Jenis Impeler
Pemilihan ukuran impeller dan
motor dari beberapa perusahaan
didasarkan pada berapa HP/1.000
gallon lumpur yang diaduk. Secara
umum adalah 0,6 sampai 1
HP/1.000 gallon.
109
110
111
112
Volume tangki
TOR x 60
Displacement
113
Calculated displacement for four 60 canted blade
impeller.
115
Mixing Hopper
Peralatan ini berbentuk
corong yang dipakai untuk
menambah bahan lumpur
berbentuk tepung ke dalam
cairan lumpur pada waktu
perawatan lumpur di tangki
lumpur.
Jenis yang banyak dipakai
adalah hopper jet yang
bekerja berdasarkan
prinsip tekanan ruang
hampa.
Hopper pencampur ini
akan dapat mencampur 200
lbs sampai 400 lbs bahan-
bahan lumpur dalam setiap
menit.
116
Prinsip Kerja Ventury Tube
Pada waktu mengoperasikan jet hopper
pompa pencampur akan mensirkulasi
kan lumpur dari dalam pit melalui jet
dan kembali lagi ke pit lagi. Velositas
cairan yang tinggi melalui jet nozzle
akan menurunkan tekanan statis
didalam rumah-rumahnya sampai di
bawah tekanan atmosfir, sehingga
terbentuknya sebuah vacum dan
dengan demikian bahan yang
ditempatkan di dalam hopper akan
terhisap kedalam aliran fluida dan
bercampur dengan fluida tersebut.
117
TERIMA KASIH
118