You are on page 1of 8

Peran pemerintah dalam

pendidikan inklusif
KHOIRON AKHMAD KHAN
Pendidikan inklusif

adalah suatu kebijakan pemerintah dalam


mengupayakan pendidikan yang bisa dinikmati oleh
setiap warga negara agar memperoleh pemerataan
pendidikan tanpa memandang anak berkebutuhan
khusus maupun normal agar bisa bersekolah dan
memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas
untuk masa depan kehidupannya.
Aturan pemerintah

pada pasal 3 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003,


pada Pasal 5 Ayat 1 dan 2
Permen no : 17 Tahun 2010 dan 70 Tahun 2009
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
penidikan, pada bab VII tentang Penyelengaraan
Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P
Tahun 2007; Pasal 1-15
Model pendidikan inklusif yang diselenggarakan
pemerintah Indonesia yaitu model pendidikan
inklusif moderat. Pendidikan inklusif moderat yang
dimaksud yaitu:
Pendidikan
inklusif yang memadukan antara
terpadu dan inklusi penuh
Modelmoderat ini dikenal dengan model
mainstreaming
Langkah Antisipatif pemerintah

1. Membuat regulasi UU yang terkait dengan penyediaan layanan bagi


anak-anak berkebutuhan khusus,
2. Menganggarkan dana khusus dari APBN ataupun APBD untuk pendidikan
anak berkebutuhan khusus,
3. Memberikan dukungan dan sarana layanan secara lebih luas berbagai
informasi untuk para penyandang cacat
4. Penyediaan sarana umum pendidikan yang dapat diakses secara
mandiri oleh anak berkubutuhan khusus
5. Mendorong peran swasta untuk ikut serta membantu pemberdayaan
anak berkebutuhan khusus
Kondisi lapangan
Masih terjadinya diskriminasi oleh penyelenggara layananpendidikan yang
ditujukan kepada penyandang cacat.
Masih sedikit penyelenggaraan layanan pendidikan yangmenerapkan pendidikan
inklusif
Keterbatasan saran dan prasarana untuk menunjangpenyelenggaraan pelayanan
pendidikan inklusif.
Rendahnya Kesadaran orang tua terhadap pendidikan anakberkebutuhan khusus.
Demikian juga dengan masyarakat yangkurang berempati dengan keberadaan
anak yang berkebutuhankhusus.
Guru-guru di sekolah reguler tidak dididik secara khusus untukmenangani anak
berkebutuhan khusus, sehingga mereka tidakdapat sekolah di sekolah regular.
Sementara jumlah sekolah luarbiasa sangat terbatas dan berada pada daerah
ibukota propinsi,dan kabupaten/kota.
Saran program

Peningkatan Mutu sekolah inklusif Upaya peningkatan mutu


pendidikan inklusif
Pengembangan Pendidikan untuk Anak Autisme Autisme
PusatPelayanan Pendidikan bagi Siswa Penderita ganguan
kejiwaan
Workshop
Program Percepatan Belajar (akselerasi)
Pemberian Beasiswa
penutup

1. Semua warga Negara berhak mendapatkan pendidikan baik anaknormal maupun anak
berkebutuhan khusus sebagaimana tertuangUndang-undang Nomor 20 Tahun 2003 dan
dipertegas dengan member peluang kepada anak berkebutuhan khusus untuk sekolah di
sekolahregular.
2. 2. Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang memil iki
kelainan, memiliki potensikecerdasan dan bakat istimewa. Juga anak tidak mampu belajar
karena sesuatu hal: cacat, autis, keterbelakangan mental, anakgelandangan, memiliki bakat
serta potensi lainnya.
3. 3. Tujuan pendidikan inklusif antara lain adalah Untuk meminimal-kan keterbatasan kondisi
pertumbuhan dan perkembangan anak dan untuk memaksimalkan kesempatan anak terlibat
dalamaktivitas yang normal serta menJika memungkinkan untuk mencengah terjadinya kondisi
yang lebih parah dalam ketidakteraturan perkembangan sehingga menjadi anak yang
tidakberkemampuan dan untuk mencengah berkembangnya keterbatasan kemampuan lainnya
sebagai hasil yang diakibatkan oleh ketidakmampuan utamanya.

You might also like