You are on page 1of 17

INFARK MIOKARD AKUT

Manifestasi Klinis
Gejala Prodomal
Penderita infark miokard akut
sering didahului oleh keluhan
dada terasa tidak enak (chest
discomfort).
Keluhan ini menyerupai
gambaran angina yang klasik
pada saat istirahat sehingga
dapat dianggap terjadi angina
tidak stabil.
Nyeri Dada
Nyeri dada berlangsung > 30
menit bahkan sampai berjam-
jam.
Kualitas nyeri yang dirasakan
seperti menekan (compressing),
tercekik (chooking), berat (heavy
pain), dan diremas (squeezing).
Pemeriksaan Fisik
Nadi
Nadi bervariasi, yaitu dapat
bradikardia atau bahkan
takikardia.
Kadang juga disertai dengan nadi
yang tidak teratur oleh karena
terjadi aritmia.
Tekanan Darah
Tekanan darah biasanya normal,
tetapi karena penurunan curah
jantung, tekanan sistolik sering
turun.
Penderita dengan syok
kardiogenik tekanan darah
sistolik menurun < 90 mmHg
disertai tanda-tanda gangguan
perfusi perifer.
Auskultasi
Pada pemeriksaan auskultasi
jantung, suara jantung (S1)
melemah dan sering tidak
terdengar.
Sering terdengar suara Gallop
(S3) ataupun S4.
FotoThorax
Pemeriksaan foto dada biasanya
menunjukkan dalam batas
normal, kecuali pada infark
miokard akut yang disertai
komplikasi edema paru akut.
Elektrokardiograf
Pemeriksaan EKG menunjukkan
adanya elevasi segmen-ST sesuai
dengan lokasi dinding ventrikel
yang mengalami infark.
Pada fase hiperakut, perubahan
EKG didahului oleh gelombang T
yang meninggi, kemudian elevasi
segmen-T selanjutnya terbentuk
gelombang Q yang patologis
disertai elevasi segmen-ST.
Kriteria Pemeriksaan IMA
Menurut WHO
Jika ada 2 dari faktor berikut,
yaitu :
1. Adanya nyeri dada yang
spesifk
2. Perubahan EKG (gelombang Q
patologis dengan elevasi
segmen-ST)
3. Peningkatan kadar enzim
jantung
Komplikasi Infark Miokard
Akut
Gagal jantung akut / edema paru
akut
Aritmia
Ruptur dinding ventrikel, ruptur
septum interventrikularis
Regurgitasi mitral akut
(disfungsi / ruptur muskulus
papilaris)
Syok kardiogenik
Kematian
Penanganan
Segera dilakukan pemasangan
infus dan berikan oksigen 21 /
menit dan penderita harus
istirahat total serta dilakukan
monitor EKG 24 jam.
Obat-obatan
1. Analgetik
Analgetik yang diberikan
biasanya golongan narkotik
(morfn) secara intravena
dengan pengenceran dan
diberikan secara pelan-pelan.
Dosis awal 2,0 2,5 mg dapat
diulang jika perlu.
2. Nitrat
Memberikan efek vasodilatasi
sehingga akan menurunkan
venous return akan menurunkan
preload yang berarti menurunkan
oksigen deman.
Nitrat juga mempunyai efek
dilatasi pada arteri koroner
sehingga akan meningkatkan
suplai oksigen.
3. Aspirin
Sebagai anti trombotik sangat
penting diberikan, karena
terbukti menurunkan angka
kematian.
4. Trombolitik Terapi
Adalah melakukan perbaikan
aliran darah koroner secepat
mungkin. Hal ini didasari oleh
proses patogenesanya, dimana
terjadi penyumbatan / trombosis
dari arteri koroner.
Revaskularisasi dapat dilakukan
dengan obat-obatan trombolitik
seperti Streptokinase atau
5. Betablocker
Diberikan untuk mengurangi
kontraktilitas jantung sehingga
akan menurunkan kebutuhan
oksigen miokard.
Di samping itu betablocker juga
mempunyai efek anti aritmia.
TERIMA KASIH

You might also like