You are on page 1of 47

Presentasi Kasus

DIARE

Oleh:
dr. Ovilia Mutiara Santika

Narasumber:
dr. Ade Febrina Lestari, SpA
Ilustrasi Kasus
Nama : An. MR
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 8 Februari 2016
Usia: 6 bulan 8 hari
Alamat : Ambarketawang, Gamping
No rekam medis : 044425
Caretaker : Ibu
Tanggal masuk : 16 Agustus 2016
Tanggal pemeriksaan : 17 Agustus 2016
RPS
6 hari SMRS
Mencret 3 kali @ + gelas aqua,
kecoklatan, cair, ampas (+), bau biasa,
lendir/darah (-)
Muntah 1 kali, berisi makanan
Demam (-)
Masih dapat minum, tampak lebih haus
Rewel, sering menangis, ada air mata
RPS
3 hari SMRS
Mencret 8 kali, volume + gelas aqua/kali,
kehijauan, cair, terdapat ampas, tidak ada
perubahan bau, tampak lendir dan darah
Tidak ada muntah
Demam siang hari, suhu tidak diukur,
malam hari dan seterusnya tidak panas lagi
Klinik cotrimoxazole, kaolin & pectin, zinc
(belum membaik)
Masih dapat minum, tampak lebih haus
Rewel, sering menangis, ada air mata
Kencing berwarna kuning pekat, lebih sedikit
RPS
SMRS
Mencret 7 kali, volume + gelas aqua/kali,
kehijauan, cair, terdapat ampas, tidak ada
perubahan bau, tampak lendir dan darah
Tidak ada muntah
Tidak ada demam
Masih dapat minum, tampak lebih haus
Rewel, sering menangis, ada air mata
BAK terakhir 5 jam SMRS
RPD
- Riwayat keluhan serupa disangkal
- Riwayat dirawat di Rumah Sakit
disangkal
RPK
- Keluhan serupa disangkal
Genogram
Riwayat Sosial
Tinggal di rumah nenek, dengan ayah, ibu dan
nenek dari ibu
Ayah asal Jawa, pegawai koperasi, pendidikan
terakhir SMA
Ibu asal Jawa, IRT, pendidikan terakhir SMA
Lingkungan tempat tinggal cukup baik,
menggunakan air ledeng untuk mandi. Kamar
mandi dan jamban terbuat dari keramik,
dibersihkan setiap bulan.
Masak dengan air ledeng yang dimasak/kemasan.
Tempat penampungan sampah jauh, jarak tidak
tahu.
Dalam 1 minggu terakhir, anak tetangga diare.
Riwayat Kehamilan
Anak pertama
Ibu : G1P0A0
Saat hamil, tidak ada demam/sakit lain
Tidak ada konsumsi
jamu/rokok/alkohol/keputihan berbau
Periksa kehamilan tiap bulan di bidan
Riwayat Kelahiran
Di RSA UGM secara pervaginam
Lahir 38 minggu, BL 2900 g, PL 45 cm.
Langsung menangis, tidak biru/kuning.
Ketuban jernih tidak berbau.
Riwayat Nutrisi
ASI dan SF mulai usia 2 bulan
Ibu memiliki kebiasaan menyimpan ASI
di botol kaca > 2 jam
Biskuit Milna sejak usia 4 bulan
Riwayat Tumbuh Kembang
Tengkurap usia 4 bulan
Duduk usia 6 bulan
Riwayat Imunisasi
Hepatitis B I dan II
Imunisasi BCG usia 2 bulan.
Polio I dan II (terakhir tgl 27 Juli 2016)
DPT I, II dan III (terakhir tgl 27 Juli 2016)
Pemeriksaan Fisik
(17 Agustus 2016, pukul 16.00)
Antropometrik
Berat badan= 6,4 kg ; Tinggi badan= 65 cm
LK 44 cm
Status Nutrisi
Weight-for-length diantara persentil 10 dan 20
Length-for-age diantara persentil 10 dan 20
Weight-for-age diantara -2 SD s/d +2SD
Head circumference median
Kesimpulan: gizi baik, pertumbuhan
normal, normosefal
Kesadaran compos mentis

Appearance tampak sakit ringan, tidak sianosis/pucat/lemas, dapat


duduk, kontak mata adekuat, gerakan keempat ekstrimitas
aktif dan simetris, rewel/menangis

Work of FN 32 kali/menit, abdominotorakal, dalam, teratur, tidak


breathing ada napas cuping hidung/retraksi

Circulation akral hangat, CRT <2 detik, tidak ada sianosis, Fnadi 150
kali/menit, teratur, isi cukup

Suhu 36,9oC (aksila)

Kepala Normosefal, tidak ada deformitas, rambut hitam,


persebaran merata, tidak mudah dicabut, ubun-ubun kecil
agak cekung (d 2 cm)
Mata Mata terlihat cekung, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik, air mata ada
THT tidak ada cairan dari telinga/sekret dari hidung, napas cuping hidung
tidak ada
Mulut Bibir dan mukosa lembab, oral hygiene baik
Leher KGB tidak teraba , tidak ada gerakan otot bantu napas m.
sternokleidomastoideus
Paru gerakan simetris, tidak ada retraksi, bunyi napas vesikuler, tidak ada
ronkhi/wheezing
Jantung iktus kordis teraba pada sela iga 4 garis midklavikularis kiri, S1 dan
S2 reguler, tidak ada murmur/gallop
Abdome datar, lemas, tidak ada nyeri tekan, bising usus 10 kali/menit, hepar
dan lien tidak teraba, turgor kembali agak lambat, perkusi timpani
n
Punggun tidak tampak skoliosis/cedera, tidak ada nyeri tekan
g
Genital OUE di ujung penis, tidak ada fimosis, kedua testis teraba, tidak ada
kemerahan
Anus Tidak diperiksa
Extremit akral hangat, CRT < 2 detik, tidak sianosis, tidak ada baggy pants
as
Kulit sawo matang, turgor kembali cepat
Pemeriksaan neurologis
Refleks Fisiologis
Biseps ++/++, triseps ++/++, patella ++/++,
achilles ++/++
Refleks Patologis
Babinski negatif
Hematologi lengkap 16/8/2016
Leukosit 17.68 3.6 - 11 10^3/ul
- Neutrofil 25,4 50 - 70 %
- Limfosit 55.3 20 - 40 %
- Monosit 9.7 2-8 %

- Eosinofil 0.4 1-3 %


- Basofil 0.1 0-1 %
- LUC 9.1 1-4 %
Eritrosit 5.26 3.6 5.2 10^6/ul
Hemoglobin 11.1 11.7 15.5 g/dl
Hematokrit 34.7 32 - 47 %
MCV 66.0 80 - 100 fl
MCH 21.2 26 - 34 pg
MCHC 32.0 32 - 36 g/dl
Trombosit 495 150 - 450 10^3/ul
Analisis Feses Hasil Nilai Normal
16 Agustus
2016
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Hijau
Lendir Positif Negatif
Darah Positif Negatif
Leukosit 8-10 /lp Negatif
Eritrosit >60 /lp Negatif
Lemak Negatif < 60/lp
Telur Cacing Negatif Negatif
Amoeba Negatif Negatif
Parasit Negatif Negatif
Sisa makanan Positif
Diagnosis
Diare akut dehidrasi ringan
sedang
DD:
Disentri
Intoleransi Laktosa
Diare e.c virus
Diare e.c bakteri
Tata laksana
Terapi

1. Rawat inap
2. IVFD Micro Asering 20
tpm
3. Inj. Metronidazol 100
mg/8 jam i.v.
4. L-Bio 1 x 1 p.o
5. Zinc 1 x 20 mg
Prognosis
Ad vitam: bonam
Ad functionam: bonam
Ad sanactionam: dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA DAN
PEMBAHASAN
Diare
Riskesdas 2007, Depkes RI
mortalitas: Setiap anak diare
Usia <1 tahun 1,6 2 kali/tahun
Diare 42% Insidens tertinggi
Pneumonia 24% usia 6 11 bulan
Usia 1 4 tahun 80 % mortalitas
Diare 25,2% terjadi pada usia
Pneumonia 15,5% <2 tahun, dengan
penyebab
dehidrasi &
Buku ajar gastroentero-hepatologi.
Buletin Diare. Kementerian kesehatan RI
malnutrisi
Diare akut
Buang air besar pada bayi atauUsiaanak6 bulan
Pasien 8
>3 kali/hari kali/hari
Tinja cair,
Perubahan konsistensi menjadi cair sedikit
ampas
Dengan/atau tanpa lendir dan darah Disertai
lendir/darah
Berlangsung <1 minggu
Sejak 6 hari
SMRS

Buku ajar gastroentero-


hepatologi.
Diagnosis
Lama, frekuensi, volume, konsistensi, warna bau,
lendir/darah, muntah, nyeri perut, demam, BAK,
Anamne haus/tidak mau minum, rewel/lemas, riwayat
sis berpergian, sosial

Kesadaran, tanda vital, BB, tanda dehidrasi, bising


PF usus

Darah lengkap, elektrolit, AGD, GDS, kultur darah,


uji resistensi
Penunjan Urinalisis lengkap, kultur,
g Analisis feses, kultur
PPM Dept IKA. RSCM.
Buletin Diare KemKes 2011.

Etiologi Patogen %

Virus Rotavirus 15-25


Infeksi Bakteri

E.coli
enterotoksigenik
10-20

penyebab Shigella 5-15


Campylobacter 10-15
tersering jejuni
Vibrio cholera 0.1 5-10
diare akut
Salmonella (non- 1-5
typhoid)
Usus dan E.coli 1-5
ekstra usus enteropatogenik
Parasit Cryptosporidium
5-15
(OMA, ISK, Tidak terdapat patogen 20-30
pneumonia)
Obat
Rotavirus
tersering usia Antibiotik (C. difficile)
6 24 bulan Alergi makanan
Alergi protein susu sapi
Disentri
peradangan pada usus besar yang ditandai
dengan sakit perut dan buang air besar yang
encer secara terus-menerus (diare)
yangbercampur lendir dan darah.
Etiologi:
Shigela (disentri bilier)
Escherichia coli enteroinvasif (EIEC)
Salmonella
Campylobacter jejuni (terutama pada bayi)
Entamoeba histolytica (disentri amoeba)
Gejala-gejala disentri antara lain
adalah:
Buang air besar dengan tinja
berdarah
Diare encer dengan volume sedikit
Buang air besar dengan tinja
bercampur lender(mucus)
Nyeri saat buang air besar
(tenesmus)
Patogenesis
Ma-mi terkontaminasi MO kolonisasi di ileum terminalis/ kolon (kolon
distal)

Invasi ke sel epitel mukosa usus bermultiplikasi

Produksi enterotoksin menyebar ke intrasel dan intersel

CAMP , hipersekresi usus (diare cair, diare sekresi)

Produksi eksotoksin (shigatoxin) dan sitotoksik

Infiltrasi sel radang, nekrosis sel epitel mukosa ulkus-ulkus kecil eritrosit dan plasma
keluar ke lumen usus

Tinja bercampur darah


Gejala Rotaviru Shigella Salmonel ETEC EIEC Kolera
Klinis s la
Masa 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48-72 jam
Tunas
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual Sering Jarang Sering + - Sering
muntah
Nyeri Tenesmus Tenesmus Tenesmus - Tenesmus Kram
perut kram kolik kram
Nyeri - + + - - -
kepala
Lama 5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hari
Sakit
Sifat Tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuens 5-10x/hari >10x/hari Sering Sering Sering Terus
i menerus
Konsiste Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair
nsi
Darah - Sering Terkadang - + -
Bau Langu Busuk + Tidak Amis khas
Warna Kuning- Merah- Kehijauan Tidak Merah- Air cucian
hijau hijau berwarna hijau beras
Leukosit - + + - - -
Lain-lain Anoreksia Kejang Sepsis Meteorism Infeksi -
us sistemik
Penilaian Status Hidrasi
(WHO)
Klasifikasi Tanda atau Gejala
Dehidrasi Terdapat dua/lebih tanda:
berat - Letargis/tidak sadar
- Mata cekung
- Turgor kembali sangat lambat (>2
detik)
- Tidak dapat minum atau malas minum
Dehidrasi Terdapat dua/lebih tanda:
ringan/sedan - Rewel, gelisah
g - Mata cekung
- Minum dengan lahap, haus
- Turgor lambat
Tanpa Tidak terdapat cukup tanda untuk
dehidrasi klasifikasi
Penilaian Status Hidrasi
(MTBS)
Nilai: A B C
Keadaan Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai, atau
umum tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
dan kering
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan Basah Kering Sangat kering
Lidah
Rasa Haus Minum biasa, Haus, ingin Malas minum atau
tidak haus minum banyak tidak bisa minum
Periksa:
Turgor Kulit Kembali cepat Kembali Kembali sangat
lambat lambat
Hasil Tanpa Dehidrasi Dehidrasi berat
Pemeriksaan Dehidrasi ringan/sedan
g
Early
refeeding Me
di
n c k
to am
Zi sa en

Ed i
as dr

uk
hi
i
Re

as
5 pilar tatalaksana diare
(WHO)
Rehidrasi oralit baru (WHO
2006)
Osmolaritas Oralit baru mmol/liter
Natrium 75
lebih rendah Klorida 65
mual muntah Glukosa 75
Kalium 20
hingga 30% Sitrat 10
tinja hingga Osmolarit 245
as
20%

1 bungkus oralit dilarutkan dalam 200 ml


air matang untuk persediaan 24 jam
Bila >24 jam, buang dan ganti baru.
Dehidrasi ringan/sedang
Cairan rehidrasi oral hipoosmolar
75 ml/kg dalam 3-4 jam
5 10 ml/kg setiap diare cair
Intravena bila anak muntah setiap minum
walaupun sedikit demi sedikit / NGT
RL, Ringer Asetat, KaEn 3B, NaCl 0,9%
BB 3-10kg : 200 ml/kgBB/hari
Pasien dipantau di Puskesmas atau RS
selama rehidrasi + edukasi rehidrasi
kepada orang tua
Zinc
Kofaktor Enzim freukensi BAB
SOD dan volume tinja
Hambat sintesis risiko dehidrasi
NO Dosis zinc untuk
Regulasi sistem anak 6 bulan
imun 20 mg/hari selama
Aktivasi sel imun 10 14 hari
Regulasi Pasien diberi Zinc
transkripsi 1 x 20 mg
PPM IDAI Edisi I 2010
Nutrisi
ASI tetap diberikan cegah
kehilangan BB
Perbaikan nafsu makan fase
kesembuhan
Antibiotik
Diberikan bila ada indikasi disentri
atau kolera
Disentri basiler : kotrimoksazol (1st
line), Ciprofloxacin (2nd line), Cefixime
(3rd line)
Antiparasit : Metronidazol 50
mg/kgBB/hari
Probiotik
Mikroorganisme hidup dalam makanan yang
difermentasi yang menunjang kesehatan melalui
terciptanya mikroflora intestinal yang lebih baik.
(bermakna pada Disentri)
Pasien diberi Lacto B
1 x 109 CFU/g Lactobacillus acidophilus,
Bifidobacterium longum, Streptococcus thermophillus
vitamin C 10 mg, vitamin B1 0,5 mg, vitamin B2 0,5
mg,vitamin B6 0,5 mg, niacin 2 mg, protein 0,02 g,
dan lemak 0,1 g, energi 3,4 kal
1 x 1 sachet
Edukasi kepada ibu
pasien
1. Penyiapan dan penyimpanan makanan
secara bersih
2. Menggunakan air bersih dan matang
untuk minum
3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum
menyiapkan makanan dan memberi
makan
4. Pemberian makanan seimbang untuk
menjaga status gizi yang baik.
5. Kebersihan lingkungan, BAB di jamban
PPM IKA. RSCM; 2007.
Diarrhoea treatment guidelines.

You might also like