You are on page 1of 26

Minggu V

Filtrasi adalah pemisahan padatan


cairan dimana cairan mengalir melalui
medium berpori atau material berpori
untuk menghilangkan sebagian besar
suspended solid (Reynolds, 1991)
Filtrasi adalah proses pemisahan zat cair
yang mengandung padatan melewati
media padat berpori (filter) yang dapat
menahan solid dan melewatkan
cairannya (Degremont, 1991).
Berdasarkan Kecepatan filtrasinya
Rapid sand filter (saringan pasir cepat)
Slow sand Filter (saringan pasir lambat)
High rate sand filter (saringan pasir kecepatan tinggi)
Berdasarkan arah alirannya
Up flow sand filter (saringan pasir dengan inlet dari
bawah mengalir ke atas)
Down flow sand filter (saringan pasir dengan inlet
dari atas mengalir ke bawah)
Berdasarkan Sistem pengalirannya
Gravity filter (mengalir karena gaya gravitasi)
Pressure filter (mengalir karena tekanan)
Berdasarkan type media
Single medium filter (satu tipe media, biasanya pasir
atau anthrasit)
Dual media filter (dua tipe media, antrasit dan pasir)
Multimedia filters (antrasit, pasir dan garnet)
Mechanical straining
Mechanical straining merupakan proses
penyaringan secara mekanik dimana proses
terjadinya penyaringan melalui lubang antar
butir media.
Hal ini dapat terjadi karena diameter beberapa
partikel tersuspensi mempunyai ukuran yang
lebih besar daripada diameter pori atau butiran
partikel yang berukuran kecil akan saling kontak
terlebih dahulu sehingga ukuran butirannya
menjadi lebih besar.
Butiran ini akan tertahan pada bagian media
filter yang lebih dalam. Penyumbatan yang
terjadi pada media filter akan mengurangi
ukuran pori dan efisiensi penyaringan.
Pengendapan pada material filter (sedimentasi)
Partikel tersuspensi yang mempunyai butiran
yang lebih halus ukurannya dari lubang pori akan
mengendap pada permukaan media filter.
Semua butiran pada media filter dapat berfungsi
sebagai tempat pengendapan.
Seiring dengan waktu filtrasi maka jumlah
endapan pada media akan mengurangi ukuran
efektif pori sehingga kecepatan aliran akan
bertambah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
penggerusan endapan yang menempel pada
media dan akan terbawa ke efluen yang
menyebabkan kualitas effluen menurun.
Mekanisme adsorbsi
Adsorpsi merupakan proses purifikasi yang dapat
menahan partikel tersuspensi halus, koloid serta molekul
terlarut. Proses ini dapat terjadi sebagai akibat gaya tarik
menarik elektrostatis antara partikel yang mempunyai
muatan listrik berlawanan
Adsorpsi dapat terjadi secara bertingkat, proses pertama
terjadi karena pasir yang bermuatan negatif akan menarik
partikel yang bermuatan positif. Sedangkan koloid dari
organic (termasuk bakteri) yang umumnya bermuatan
negatif tidak teradsopsi pada awal filtrasi.
Namun proses filtrasi yang berlangsung terus menerus
akan banyak mengadsorpsi partikel bermuatan positf
sehingga terjadi adsorpsi tingkat dua yaitu penarikan
partikel koloid yang bermuatan negatif. Semakin lama
jumlah partikel yang menempel pada permukaan media
akan semakin tebal sehingga gaya ven der waals dan gaya
coulomb sebagai penyebab terjadinya adsorpsi akan
menurun yang mengakibatkan efisiensi filter menurun.
Aktivitas kimia
Terjadi pemecahan zat organic terlarut pada air
menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Aktivitas ini dapat terjadi karena reaksi kimia
berlangsung dengan adanya oksigen maupun
bikarbonat. Misalnya degradsi zat organic dengan
reaksi kimia berikut ini.
C6H7O2N + 5O2 H2O + 4CO2 + NH4+ +
HNO3-
NH4+ + 1,5O2 H2O + NO2- + 2H+
NO2- + 0,5O2 NO3-
H+ + HCO3- H2O + CO2
C5H7O2N + 7O2 3H2O + 5CO2 + NO3- + H+
Aktivitas biologis
Terjadinya aktivitas biologis karena
terdapatnya mikroorganisme yang hidup
dalam filter yang berasal dari air baku secara
alamiah.
Bersama dengan aliran air, mikroorganisme
akan tertahan oleh media pasir dan akan
berkembang biak dalam filter dengan
memperoleh makanan dari zat organic dan
anorganik yang berasal dari air baku yang
akan diolah. Sumber makanan tersebut akan
dioksidasi untuk keperluan energi bagi
pembentukan sel dan pertumbuhan
mikroorganisme.
Keterangan :

Inlet valve to regulate filtration rate F. Valve to


contact tank or water storage
Valve to drain the supernatant layer of water G. Inlet weir
Valve to backfilling unit with filtered water H. Calibrated
flow indicator
Valve to drain the filter bed I. Outlet weir
Komponen utama saringan pasir lambat adalah :
Supernatant
Merupakan kedalaman air di atas pasir yaitu antara 1,0
1,5 m agar tersedia cukup tekanan untuk mengatasi
kehilangan tekanan akibat filtrasi dan mencegah
penangkapan udara oleh lapisan media pasir.
Media filter
Ketebalan media pasir antara 1,0 1,4m untuk
mangantisipasi terjadinya pengerukan pasir setebal 1
3cm yang dilakukan berulang ulang sehingga media
mencapai ketebalan minimum 0,5 0,8m. Sedangkan
ukuran efektif media pasir lambat adalah 0,15 0,35 mm
dengan koefesien keseragaman antara 1,5 3,0.
Under drainage system
Sistem under drainage diataranya dengan menggunakan
pipa manifolt lateral, bata cetak dan slab beton serta bata
berlubang.
Sistem kontrol aliran
Untuk mengontrol kecepatan aliran masuk filter agar tetap
konstan sebesar 0,1 0,4 m/jam.
Komposisi dan pertumbuhan schmutzdecke
yang diamati pada Utah WaterResearch
Laboratory ditemukan empat zona yang
terdiri dari :
Zona A
Filamntous alga dengan ketebalan 15 mm
Zona B
Lapisan tipis sel tunggal alga yang tercampur
dengan sedimen dengan ketebalan 15mm
Zona C
Akumulasi sedimen dengan ketebalan 15mm
Zona D
Lapisan tipis sedimen dan sedikit sel alga
antara permukaan permukaan media
Headloss
didefinisikan sebagai peningkatan resisitensi aliran (kehilangan
permeabilitas) yang disebabkan oleh akumulasi material pada pori
pori media. Material tersebut berasal dari suspended solid air baku
, biomassa dan schummutdzeke dari mekanisme filtrasi. Headloss
akan meningkat dengan bertambahnya atau lamanya operasi
filter. Resistensi aliran pada saat media bersih dinyatakan sebagai
headloss mula mula yang mengikuti hukum darcy berikut
(Huisman, 1974).
vs
H h
k
Dimana :
H : headloss
h : ketebalan bed
vf : filtration rate (volume/jam/luas permuakaan area bed)
k : koefesien permeability
Nilai koefesien k mempunyai dimensi velocity yang
dinyatakan dengan m/jam dan secara teori dapat
diperkirakan dengan pendekatan formula berikut ini.
p3

2
k 150(0.72 0.028T ) 2
d s
(1 p ) 2

Dimana :
T : Suhu (C)
P : porosity (rasio volume pori/total volume media
filter)
: factor bentuk
ds : spesifik diameter pasir (mm)
Bentuk media pasir dinyatakan dalam
lambing (sperisitas), factor bantuk dan
porositas dengan variasi berikut ini.
Tabel 1. Variasi Bentuk, Faktor Bentuk dan
Porositas Media Pasir
No Deskripsi Sperisitas Faktor bentuk Porositas Keterangan
1. Sperical 1,0 6,0 0,38 = 6/
2. Rounded 0,98 6,1 0,38
3. Worn 0,94 6,4 0,39
4. Sharp 0,81 7,4 0,40
5. Anguler 0.78 7,7 0,43
6. Crushed 0,70 8,5 0,48
Sedangkan headloss yang terjadi selama
proses filtrasi dapat diprediksi berdasarkan
rumus Carman Kozeny berikut ini :
L(1 )Vs
2
hf f
3 gd p
dimana :
hf = kehilangan tekanan
L = kedalaman filter
= porositas media
Vs = kecepatan filtrasi m/detik
g = kecepatan gravitasi m/det2
dp = diameter media m
dengan nilai f dan bilangan reynol Re
adalah
f 150
1 :
1.75

Nre
sVs d
Nre

dimana :
= factor bentuk
= viskositas dinamis Newton-detik/m2
= densitas air kg/m3
Berfungsi sebagai pendukung media
filter, pemerata aliran pencucian
filter dan pengumpul filtrat
Jenis :
Pipa manifold-lateral dengan kerikil
Blok beton dengan/tanpa kerikil
False bottom dengan/tanpa kerikil
Kriteria manifold-lateral:
A orifice : A bed = 0.0015 0.005
A lateral : A orifice = 2 4
A manifold : A lateral = 1.5 3
Diametr orifice = 0.6 2 cm
Jarak antar orifice = 7.5 30 cm
Jarak antar lateral = jarak antar
orifice
Untuk menjaga debit merata selama
filtrasi (headlos meningkat)
Constant rate
dengan kontrolaliran masuk(overflow
weir) dan kontrol kec aliran keluar
Declining rate
tidak terdapat pengatur aliran,
headlos meningkat, rate filtrasi turun
Tersumbatnya media filter ditandai
dengan :
Penurunan kapasitas produksi
Peningkatan headlos
Penurunan kualitas air produksi
Kehilangan tekanan pada saat media
dicuci
m w
hf L(1 )
w
Dilakukan analisis ayakan (sieve test
analisis)
ES (efective size) : butiran yang
mempunyai berat kumulatif 10% dari
seluruh berat (P10)
UC (uniformity Coefesien) : angka
keseragaman media yang dinyatakan
dengan perbandingan antara ukuran
diameter pada 60% fraksi berat
terhadap ukuran size UC=P60/P10
Nomor Diameter ayakan
ayakan (mm)
(mesh)
4 4.76
8 2.38
16 1.19
30 0.59
50 0.297
100 0.149
pan 0.1
Nomor Diamete Berat % berat % % lolos
ayakan r ayakan pasir pasir kumula tiap
(mesh) (mm) tertah tertaha tif ayakan
an n berat
(gr) pasir
tertaha
n
4 4.76 0
8 2.38 66.11
16 1.19 41.51
30 0.59 187.06
50 0.297 461.03
100 0.149 243.3
pan 0.1 141.2
Plot hasil analisa media dalam kertas
log
Tentukan P10 dan P60 dengan
menarik garis mendatarbdari sumbu
tegak
ES = P10
UC = P60/P10

You might also like