You are on page 1of 26

Asuhan Keperawatan Pada

Tn.T Dengan Kasus Asma


Bronkial Di Ruangan
Teratai Tahun 2016

Disusun Oleh :
Kelompok 3
TANGGAL PENGKAJIAN : 22 JUNI 2016 TANGGAL MASUK :
22 JUNI2016
RUANGAN : TERATAI NO. REGISTER : 690653
DIAGNOSA MEDIS : ASMA BRONKIAL

IDENTITAS KLIEN :
NAMA : Tn. S
JENIS KELAMIN : Laki-laki
USIA : 67 tahun
STATUS PERKAWINAN : Kawin
AGAMA : Islam
SUKU BANGSA : Indonesia
PENDIDIKAN : SMP
BAHASA YANG DIGUNAKAN : Indonesia
PEKERJAAN : Swasta
ALAMAT : Jl. Bakti husda
RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama : Pasien mengeluh sesak (+),
batuk
b. Kronologi keluhan
c. Factor pencetus : Debu dan udara dingin
d. Timbulnya keluhan : Timbul nya saat terpapar
udara berdebu dan dingin
e. Lamanya : 5jam
f. Upaya mengatasi : Pasien mengatakan saat
kambuh mengatur posisi dan menggunakan
obat ventolin inhaler
Riwayat kesehatan masalalu
Riwayat alergi : ada alergi terhadap debu dan udara
Riwayat kecelakaan : tidak ada
Riwayat dirawat diRS : 3x dirawat dengan keluhan yang sama pada
bulan oktober 2015 , bulan desember 2015 dan bulan juni 2016
Riwayat pemakaian obat : ventolin inhaler
3. Penyakit yang pernah diderita oleh keluarga yang menjadi factor
resiko
Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga
yang memiliki peyakit yang sama sepertu pasien atau penyakit
keturunan dari keluarga
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama dengan pasien.
Pengkajian fisik
1. Pemeriksaan fisik umum
Berat badan : 55kg
Tinggi badan : 160
Tekanan darah :150/100 mmhg
Nadi : 88x/m
Frekuensi nafas :35x/m
Suhu tubuh :36,3 c
Keadaan umum :lemah
Pembesaran : tidak ada
System pernafasan

Jalan nafas : tidak efektif


Pernapasan : ekspirasi memanjang
Penggunaan alat bantu : terpasang O 24 liter
Frekuensi : 35x/m
Irama : teratur
Kedalaman : dalam saat ekspirasi
Batuk : ada
Sputum : ada, warna kekuningan, konsistensi kental
Terdapat darah : tidak ada
Suara nafas : wheezing, ronchi
System kardiovaskular
1. Sirkulasi perifer
Frekuensi nadi : 88x/m
Irama : teratur
Kekuatan : lemah
Tekanan darah : 150/100 mmhg
Distensi vena jugularis : tidak ada
Warna kulit : sama dengan kulit lainnya
Edema : tidak ada
Kapilary refill : > 3 detik
2. Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical : 88x/m
Bunyi jantung : BJ I/II Lup dup tidak ada bunyi tambahan
Irama : teratur
System hematologi
Pucat : iya
Perdarahan : tidak ada
System pencernaan
1. Keadaan mulut
Gigi : terdapat carries
Penggunaan gigi palsu : tidak ada
Stomatitis : tidak ada
Lidah : warna merah muda
2. Muntah : tidak ada
3. Nyeri daerah perut : nyeri saat sesak pada
kuadrant 1 dan 2
4. Bising usus : 8x/m
5. Konsistensi feses : lunak berbentuk
6. Konstipasi : tidak ada
7. Hepar : tidak ada pembesaran
Data penunjang
Laboraturium tanggal 22-06-2016
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
EDS 115mg/dl 70-120 mg/dl
Ureum 20mg/dl 20-40 mg/dl
Creatinin 1.0mg/dl 0,5-1,2 mg/dl
Hematokrit 42% 37-47%
Leukosit 9.600mm3 4000-10.000 mm3
Trombosit 177.000sel/mm3 150.000-400.000 sel/mm3
HB 14,2 gr/dl 13,0-18,0 gr/dl
PENATALAKSANAAN

Infuse RL:D5%
Drip aminopilin 3x1
Cefotaxime (iv) 2x1
Ranitidine (iv) 2x1
Dexamethasone (iv) 3x1

Nebulizer+centrobrivent 4x1

Ambroxol (oral) 3x1


Salbumator (oral) 3x1
Dexamethasone (oral) 3x1
PCT (oral) 3x1
Analisa Data

N Data Senjang Etiologi Problem


o
1. Ds : Peningkatan Bersihan jalan
klien mengeluh Sekret nafas tidak
batukberdahak efektif
Klien mengatakan alergi
terhadap debu dan dingin.
Do :
terdapat sputum
Bunyi nafas mengi
RR : 35x/menit dengan O2
terpasang 4L
Fase ekspirasi panjang
TD : 150/100 mmHg
2. Ds : Anoreksia, Resiko
Klien mengatakan tidak nafsu kelemahan dan perubahan
makan dispneu nutrisi kurang
Do : dari kebutuhan
Turgor kulit tidak elastis tubuh
Makan 1-2 sendok
Tampak lemah
Konjungtiva anemis
No Data senjang Etiologi Problem
3. Ds : Sesak nafas Intoleransi
Klien mengeluh sukar aktivitas
bergerak karena sesak nafas
Do :
Klien tampak pucat
Dispneu
Frekuensi RR 35x/menit
Nadi 85x/menit
3 3

4 4
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan
Sekret
2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d anoreksia, kelemahan dan dypsneu
3. Intoleransi aktivitas b.d sesak nafas
Perencanaan
N Tang Diagno Tujuan dan Intervensi Rasional
o gal sa kriteria
hasil
1. 22 Bersihan Setelah 1. Kaji TTV pasien 1. Untuk
Juni jalan dilakukan mengetahui
2016 nafas tindakan perkembangan
tidak 2x24 jam tanda vital pasien
efektif jalan nafas 2. Auskultasi bunyi nafas secara berkala
b.d bersih dan catat adanya bunyi 2. Mengetahui
peningk dengan nafas abnormal derajat spasme
atan kroteris : brokus terjadi
sekret Batuk (-) 3. Kaji frekuensi pernafasan dengan obstruksi
Sputum , catat rasio inspirasi dan jalan nafas
berkurang ekspirasi 3. Mengetahui
RR dalam 4. Posisikan dalam posisi adanya tahap
rentang yang nyaman proses akut
normal
4.Menurunkan
5. Melanjutkan pemberian spasme jalan
obat bronkodilator sesuai nafas, mengi dan
indikasi produksi mukosa

5. Merilekskan otot
halus dan
menurunkan
kongesti lokal,
menurunkan
spasme jalan
2 22 Resiko Setelah 1. Observasi berat 1. Untuk mengetahui
. Juni peruba dilakukan badan pasien. apakah pasien
201 han tindakan 2. Berikan porsi mengalami anoreksia
6 nutrisi 2x24 jam makan kecil tapi karena dispneu,
kurang pasien sering produksi sputum dan
dari kembali 3. Hindari makanan obat
kebutu nafsu penghasil gas 2. Membantu
han makan dan makanan menurunkan
tubuh dengan karbonat kelemahan selama
b.d kriteria : 4. Konsul ahli gizi waktu makan dan
anorek Pasien atau nutrisi memberikan
sia, tampak pendukung tim kesempatan untuk
kelema sehat untuk meningkatkan
han Konjungtiv memberikan masukan kalori
dan a tidak makanan yang 3. Karena makanan yang
dispen anemis mudah dicerna mengandung gas dan
eu Nafsu dan nutrisi yang karbonat dapat
makan seimbang menghasilkan distensi
bertambah abdomen yang
Mual mengganggu nafas
muntah abdomen dan gerakan
berkurang diafragma,dan dapat
Berat meningkatkan dispnea
badan 4. Metode makan dan
dalam kebutuhan kalori
rentang didasarkan pada
normal situasi atau kebutuhan
individu untuk
memberikan nutrisi
maksimal dengan
3. 22 Intolera Setelah dilakukan 1. Evaluasi 1. Mengetah
juni nsi tindakan 2x24 jam respon ui
2016 aktivitas klien mampu klien kemampu
b.d beraktivitas terhadap an dari
sesak mandiri dengan aktivitas pasien
nafas kriteria : 2. Mengajurk 2. Memperta
- Badan tidak an pasien hankan
untuk tirah
lemah
istirahat baring
- Klien mampu
3. Posisikan 3. Posisi
beraktivitas pasien semifowle
sesuai toleransi senyaman r
mungkin membantu
4. Bantu dalam
aktivitas ventilasi
keperawat pasien
an diri 4. Menghind
yang ari dari
diperluka keluhan
n
IMPLEMENTASI
Hari Pertama

n tanggal / implementasi Respon hasil


o jam
1 22 Juni 1. TD : 150/100
2016 1. Mengkaji TTV pasien mmHg
(14:30) Nadi : 88x/menit
2. Mengauskultasi bunyi nafas Pernafasan :
(14:50) dan catat bunyi nafas 35x/menit dengan
abnormal seperti mengi terpasang O2 4L
3. Mengkaji frekuensi Suhu : 36,3 .
pernafasan, mencatat rasio 2. Bunyi nafas
(15:00) inspirasi dan ekspirasi wheezing
4. Memposisikan pasien (mengi)
dengan posisi yang nyaman 3. RR : 35x/menit,
(16:45) 5. Melanjutkan pemberian ekspirasi
nebulizer dan cemrobrivent memanjang
dengan O2 terpasang 4. Klien nyaman
dengan posisi
kepala lebih
tinggi
2 22 Juni 1. Mengobservasi berat badan 1. Berat
. 2016 pasien. badan
(17:00) pasien 55
kg
(17:30) 2. Menginstrusikan pasien dan 2. Keluarga
keluarga untuk memberikan dan pasien
pasien makanan porsi makan tampak
kecil tapi sering. mengerti
(17:45) dan
3. Menginstrusikan pasien melakukan
untuk menghindari makanan instruksi
penghasil gas dan makanan 3. Pasien
(18:00) karbonat mengataka
n akan
4. Melanjutkan kolaborasi mengurang
pemberian ahli gizi terhadap i konsumsi
pasien minuman
bersoda
dan akan
meminum
air hangat
4. Pasien
makan-
3 22 Juni
. 2016 1. Mengevaluasi respon klien 1. Pasien
(15:00) terhadap aktivitas tampak
2. Menganjurkan pasien sesak
istirahat setelah
3. Mengatur posisi pasien beraktivita
senyaman mungkin s seperti
(15:30) 4. Memantau aktivitas kekamar
perawatan diri yang mandi
diperlukan seperti untuk
merapikan tempat tidur, buang air
kekamar mandi untuk BAK kecil dan
dan BAB besar
2. Pasien dan
keluarga
tampak
mengerti
3. Pasien
tampak
nyaman
dengan
posisi
semifowler
4. Pasien
Hari Kedua
No Tanggal/jam Implementasi Evaluasi ( SOAP)
1. 23-06-2016 S : Pasien mengatakan
(17:00) 1. Mengkaji TTV pasien masih sesak dan batuk
berdahak
(17:10) 2. Mengauskultasi bunyi nafas dan
catat bunyi nafas abnormal 0: -TTV pasien
seperti mengi TD : 160/90 mmHg,
Nadi : 90x/menit,
(17:15) 3. Mengkaji frekuensi pernafasan, pernafasan : 30x/menit
mencatat rasio inspirasi dan terpasang O2 4L,
ekspirasi Suhu : 36,3 C
-Fase ekspirasi memanjang
(18:30) 4. Memposisikan pasien dengan -Produksi sekret berkurang
posisi yang nyaman -pasien tampak nyaman
dengan posisi semifowler
(17:30) 5. Melanjutkan pemberian
nebulizer dan cemrobrivent A: Masalah teratasi
dengan O2 terpasang sebagian

P: Intervensi 1 sampai 5 di
lanjutkan
2 23-06-
. 2016 1. Mengobservasi berat S: pasien
(15:30) badan pasien. mengatakan tidak
2. Menginstrusikan pasien nafsu makan
(16:00) dan Keluarga untuk
memberikan pasien O:- BB pasien : 55
makan. kg
(16:05) 3. porsi makan kecil tapi -klien tampak
sering lemah
4. Menginstrusikan pasien -klien makan 2-3
untuk menghindari sendok
(16:10) makanan penghasil gas -klien makan
dan makanan karbonat makanan yang di
5. Melanjutkan kolaborasi berikan dari RS
pemberian ahli gizi berupa bubur biasa
terhadap pasien
A:Masalah belum
teratasi
3 23-06- S:-Pasien tampak
. 2016 sesak setelah
1. Mengevaluasi respon beraktifitas seperti
(18:10) klien terhadap aktivitas beraktivitas
2. Menganjurkan pasien kekamar mandi
(19:00) istirahat
O:-Klien
(19:10) 3. Mengatur posisi pasien mengalami
senyaman mungkin dyspnea
-Klien tampak
(19:30) 4. Memantau aktivitas nyaman dengan
perawatan diri yang posisi semifowler
diperlukan seperti -Pernafasan 30x/m
merapikan tempat tidur, dengan O2
kekamar mandi untuk terpasamng 4L
BAK dan BAB
A:Masalah teratasi
sebagian
Hari Ketiga
n Tanggal/j implementasi Evaluasi (SOAP)
o am
1. 24-06- S : Pasien sesak sudah
2016 1. Mengkaji TTV pasien mulai berkurang
(12:00) 2. Mengauskultasi bunyi
nafas dan catat bunyi 0:- TTV pasien ; TD:
nafas abnormal seperti 150/90 mmHg, nadi :
mengi 83x/menit,
(12:10) 3. Mengkaji frekuensi pernafasan : 28x/menit
pernafasan, mencatat O2 terpasang 3L,
rasio inspirasi dan suhu : 36,4 C
(12:15) ekspirasi -Fase ekspirasi
4. Memposisikan pasien memanjang
(12:30) dengan posisi yang -Produksi sekret
nyaman berkurang
5. Melanjutkan pemberian
nebulizer dan A: Masalah teratasi
cemrobrivent dengan O2 sebagian
terpasang
P: Intervensi 1 sampai
5 di lanjutkan
2 24-06- S: pasien
. 2016 1. Mengobservasi berat mengatakan nafsu
(10:00) badan pasien. makan mulai
2. Melanjutkan kolaborasi membaik
(12:10) pemberian ahli gizi
terhadap pasien O:- Klien tampak
lemah
- Klien makan 4
sendok
- Klien makan
makanan yang di
berikan dari RS
(bubur biasa)

A:Masalah teratasi
sebagian

P:intervensi 1dan
2 di lanjutkan
3 24-06- S:-Pasien sesak
. 2016 1. Mengevaluasi respon bekurang saat
klien terhadap aktivitas beraktifitas
2. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin O:-Dyspnea
3. Memantau aktivitas pasien berkurang
perawatan diri yang -klien tampak
diperlukan seperti nyaman dengan
merapikan tempat posisi semifowler
tidur, kekamar mandi
untuk BAK dan BAB A:Masalah
teratasi sebagian

P:Intervensi 1 dan
3 di lanjutkan
SEKIAN
TERIMAKASIH

You might also like