You are on page 1of 42

MAKRO MOLEKUL

Ikatan Kimia dan Air Dalam


Sistem Kehidupan
Molekul 2 atau lebih atom yang terikat
secara kimia satu sama lain.
exp : 2 atom Oksigen (O) dapat membentuk
sebuah molekul Oksigen (O2)
Ikatan Kovalen ikatan antar atom non
logam yang terjadi melalui pemakaian
pasangan elektron bersama. Jenis ikatan yang
kuat.
exp : Struktur lewis Molekul H2O
Jenis Ikatan Kovalen :
Ikatan Kovalen Rangkap Dua :
dibentuk oleh atom-atom nonlogam yang
menyumbangkan dua elektron tidak berpasangan
untuk berikatan sehingga memenuhi kaidah oktet.

Ikatan Kovalen Rangkap Tiga


dibentuk oleh atom-atom nonlogam yang
meyumbangkan tiga elektron tidak berpasangan
untuk berikatan sehingga memenuhi kaidah oktet.
Ikatan Hidrogen
adalah ikatan kimia lemah antara atom
hidrogen atau antara atom hidrogen
dengan elemen yang lebih elektronegatif
seperti atom oksigen atau nitrogen.

struktur asam nukleat


Pola Ikatan Biomolekul
Unsur karbon adalah komponen utama dari
semua makromolekul
Komposisi kimia dari sel prokariotik
komposisi kimia sel sebagian besar (96%) dari
berat bahan kering terdiri dari makromolekul
berupa protein, polisakarida, lipid, DNA
dan RNA.
1. Protein : polipeptida atau kelompok polipeptida yang
membentuk molekul dengan fungsi biologis tertentu
2. Asam Amino : monomer dari asam nukleat yang
mengandung basa nitrogen (Adenin, guanin, sitosin,
thymin, atau urasil), molekul fosfat, dan gula, baik ribose
(RNA) atau dexyribose (di DNA).
3. Lipid : gliserol yang terikat dalam asam lemak atau
molekul hidrofobik lain seperti ester, eter atau fosfat
Lokasi Makro Molekul
di Dalam Sel
Makro molekul
Karbohidrat
Salah satu senyawa yang terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen
Berfungsi sebagai sumber energi pada hewan dan tumbuhan, juga
sebagai penyusun penting dinding sel yang berperan sebagai
elemen penyokong
Karbohidrat pada membran plasma terikat pada protein atau lipida
dalam bentuk glikolipida dan glikoprotein.
Memegang peranan penting dalam berbagai aktivitas sel, antara
lain dalam sistim kekebalan..
Karbohidrat dapat dibagi dalam 4 golongan besar:
(1) Monosakarida
(2) Disakarida
(3) Oligosakarida
(4) Polisakarida
Lemak
Senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut
di dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh
pelarut non-polar, seperti kloroform atau ester
Lipida polar adalah komponen utama membran sel, yaitu
tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolik.
Membran sel berfungsi untuk melindungi sel dari lingkungan
dan juga memungkinkan adanya kompartment-
kompartment di dalam sel untuk aktivitas metabolik
Asam Nukleat
Merupakan salah satu senyawa pembentuk sel dan jaringan
normal.
Menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi informasi
genetik; metabolisme antara (intermediary metabolism)
dan reaksi-reaksi informasi energi; koenzim pembawa
energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa
amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi redu
Terdapat dua macam asam nukleat pada makhluk hidup,
yaitu dalam bentuk DNA (Deoxyribonucleic Acid) atau RNA
(Ribonucleic Acid).
Struktur Asam Deoksiribonukleat (DNA)
Terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang
terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai
polinukleotida yang panjang.
Secara kimia DNA mengandung karakteri/sifat sebagai
berikut:(a).Memiliki gugus gula deoksiribosa; (b).Basa
nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin
(A). (c).Memiliki rantai heliks ganda anti paralel;
(d).Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai
sama banyak dan berpasangan spesifik satu dengan
lain.
Struktur Asam Ribonukleat (RNA)
suatu polimer yang terdiri atas molekul-molekul
ribonukleotida
memiliki ribonukleotida guanin(G), sitosin (C), adenin
(A) dan Urasil (U) pengganti Timin pada DNA
Ada tiga jenis RNA yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA
(messenger RNA) dan rRNA (ribosomal RNA)
Protein
Merupakan susunan 20 macam asam amino yang
dihubungkan dengan ikatan peptide.
Protein Struktural berperan sebagai penyokong dan
penunjang (intrasel dan ekstrasel)
Protein Dinamis yaitu protein yang terlibat langsung dalam
metabolisme sel, mudah terurai dan terakit kembali.
Contoh: enzim, hormone dan pigmen
Peran protein dalam sel antara lain: sebagai katalisator,
Memberi kekuatan structural sel, Memantau permeabilitas
selaput, Menyebabkan gerakan yang terjadi dalam sel, dan
Mengatur kadar metabolit yang diperlukan
PERTUMBUHAN
MIKROBA
Pertumbuhan
Pertumbuhan pada organisme yang makro
merupakan proses bertambahnya ukuran
atau subtansi atau masa zat suatu
organisme,
Misal : bertambah tinggi, bertambah besar

Pada organisme bersel satu pertumbuhan


lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni,
yaitu pertambahan jumlah koloni yang
semakin besar

Pada mikroba diartikan sebagai pertambahan


jumlah sel mikroba itu sendiri.
Pembelahan biner sel bakteri
Waktu Generasi
Adalah : Selang waktu yang dibutuhkan sel untuk
membelah diri

Tiap spesies bakteri memiliki waktu generasi yang


berbeda-beda,

Contoh: Escherichia coli, bakteri umum yang


dijumpai di saluran pencernaan dan di tempat lain,
memiliki waktu generasi 15-20 menit
Kurva pertumbuhan bakteri
Kurva tumbuh bakteri dibuat untuk menggambarkan
karakteristik pertumbuhan bakteri dalam suatu medium

Ada 4 fase, yaitu :


1. Fase lag
2. Fase log
(eksponensial)
3. Fase stasioner
4. Fase kematian
Kurva pertumbuhan bakteri
Fase Lag
Pada fase tidak terjadi penambahan jumlah sel, tetapi
aktivitas metabolisme sedang berlangsung untuk persiapan
pembelahan sel. Disebut juga sebagai fase adaptasi
(penyesuaian)

Fase Log (Eksponensial)


Pola pertumbuhan yang seimbang dan cepat. Sel-sel
bakteri membelah secara teratur dengan laju yang konstan,
tergantung pada komposisi medium kultur dan kondisi
inkubasi sampai nutrien habis.
Kurva pertumbuhan bakteri

Fase stasioner
Terjadi penumpukan racun akibat metabolisme sel dan
kandungan nutrien mulai habis, akibatnya terjadi kompetisi
nutrisi sehingga beberapa sel mati sedangkan yang lainnya
tetap hidup. Pada fase ini bakteri masih melakukan aktivitas
memproduksi metabolit sekunder seperti antibiotik.

Fase Kematian
Grafik menunjukkan penurunan secara tajam karena
merupakan akhir dari suatu individu yang kembali ke titik
awal.
Cara Mengukur Pertumbuhan
Bakteri
Metode secara langsung
1. Direct Microscopic Count
- Breed Count method : Petroff-Hausser
counter
2. Plate Count/Viable Cell Count

Metode secara tidak langsung:


1. kekeruhan (turbidity)
Mengukur pertumbuhan
mikroba secara langsung

Direct Microscopic Count


Plate Count/
Viable Cell
Count
Perhitungan cara
tidak langsung
hanya untuk
mengetahui jumlah
mikroorganisme
pada suatu bahan
yang masih hidup
saja (viable count)
Metode Plate Count memerlukan Pengencera
(Dilution series) untuk memperoleh koloni
Kekeruhan
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur
kekeruhan

Absorbansi/Densitas optis (Optical Density/OD) :


ukuran kuantitatif yang diekspresikan sebagai rasio
logaritmik antara radiasi yang jatuh ke suatu bahan
dan yang ditransmisikan menembus bahan.
Continuous
Culture :
Khemostat
Menambahkan nutrien melalui
sebuah tangki sedemikian
rupa sehingga komposisi
nutrient di dalam fermentor
tempat kultivasi mikrobia
selalu dalam keadaan tetap

Sel dapat dipertahankan terus


menerus pada fase
pertumbuhan eksponensial
atau fase pertumbuhan
logaritma
Efek lingkungan terhadap
pertumbuhan mikroba

SUHU
CARDINAL
: Suhu yang
diperlukan
organisme
untuk hidup
Pertumbuhan mikroba
dipengaruhi oleh :
FAKTOR FISIK FAKTOR KIMIA
Dipengaruhi oleh Dipengaruhi oleh
: :
Temperatur Karbon
pH Nitrogen
Tekanan osmotik Sulfur
Oksigen Posfor
Temperatur
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme.

Suhu dapat mempengaruhi mikroba dalam dua


cara yang berlawanan :
1) Apabila suhu naik maka kecepatan
metabolisme naik dan pertumbuhan
dipercepat. Sebaliknya apabila suhu turun,
maka kecepatan metabolisme akan menurun
dan pertumbuhan diperlambat.
2) Apabila suhu naik atau turun secara drastis,
tingkat pertumbuhan akan terhenti,
kompenen sel menjadi tidak aktif dan rusak,
Temperatur optimum untuk
pertumbuhan mikroba
Psikropiles (dingin) : 0 C - 20 C, optimum 15 C
Mesopiles (moderat) : 20 C - 40 C
Termopiles (panas) : 40 C - 100 C
pH
pH berpengaruh
terhadap sel dengan
mempengaruhi
metabolisme

Umumnya bakteri
tumbuh pada pH 6,5 -
pH 7,5

Sedikit bakteri yang


hidup pada pH di
bawah 4,0
Tekanan Osmotik
Keberadaan mikroorganisma di
lingkungan dapat dipengaruhi oleh
kepekatan suspensi/cairan di
lingkungan.

Bila kepekatan suspensi di


lingkungan tinggi maka isi sel akan
ke luar. Sebaliknya kepekatan
suspensi di lingkungan rendah maka
akan terjadi pergerakan massa cair
ke dalam sel
Tonisitas
Isotonik (0,85% NaCl)
hipertonik
hipotonik
Faktor lingkungan yang
menghambat pertumbuhan
mikroba
Kekurangan makanan, air, atau nutrisi
Populasi yang terlalu padat
Akumulasi metabolit yang tidak
berguna
Kekurangan oksigen
Perubahan pH
Temperatur
Oksigen
Mikroorganisme memiliki karakteristik
sendiri-sendiri di dalam kebutuhannya akan
oksigen.
Berdasarkan kebutuhan oksigen,
mikroorganisme dibagi dalam tiga
kelompok :
1. Aerob : hanya dapat tumbuh apabila
ada oksigen bebas.
2. Anaerob : hanya dapat tumbuh apabila
tidak ada oksigen bebas.
3. Anaerob fakultatif : dapat tumbuh baik
dengan atau tanpa oksigen bebas
4. Mikroaerofilik : dapat tumbuh apabila
Oksigen
Oksigen dapat bersifat letal
untuk bebeberapa
mikroorganisme

Harus dinetralisir terlebih dahulu oleh enzim :


- Superoksida dismutase
- Katalase
- Peroksidase

Jika mikroorganisme tidak menghasilkan enzin


tersebut maka organisme tersebut bersifat
anaerob.
Toksik yang dibentuk oksigen
FAKTOR KIMIA YANG
MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Karbon :
- Sumber energi
- Struktur organik molekul
- Bakteri yang bersifat kemoheterotrop
menggunakan karbon organik
- Bakteri autotrop menggunakan CO2
Nitrogen :
- Terdapat di dalam asam amino dan protein
- Umumnya bakteri berperan sebagai
dekomposer protein
- Beberapa bakteri menggunakan NH4+ atau
NO3-
- Hanya sedikit bakteri yang menggunakan N 2
untuk fiksasi nitrogen
Sulfur
- Terdapat dalam asam amino, tiamin, dan
biotin
- Beberapa bakteri menggunakan SO42- atau
H2S

Posfor
-Terdapat di dalam DNA, RNA, membran, dan
ATP
- PO43- merupakan sumber posfor
Terima Kasih

You might also like