You are on page 1of 45

Patricia Jessika Babay

URTIKARIA
112013040
Urtikaria adalah
sebuah reaksi
vaskular ditandai
edema setempat ,
dengan ciri :
1.Cepat timbul dan
menghilang perlahan-
lahan
2.Warna
pucat/kemerahan
3.Ada Halo

Definisi Utikaria
SECARA Telur
IMUNOLOGIK :
Penisilin
Ikan
stress
Sulfonamid Kacang
Analgesik Udang
Pencahar Cokelat Psikis
Hormon
Diuretik Tomat
NONIMUNOLOGIK Arbei
: Babi Nyamuk
Opium
Kodein keju kepiting
Aspirin
Makana Gigitan
Obat Serangg
n
a
Etiologi Utikaria (1)
Griseovulvin Serbuk sari Kutu binatang
Fenotiazin bunga (polen) Serbuk tekstil
Sulfonamid Spora jamur Air liur binatang
Debu Insect repelent
Bahan kosmetik
Bulu binatang Bahan kosmetik
Sabun germisid
Aerosol Obat (apoteker)
Bahan
fotosensitiz Inhalan Kontaktan
er

Etiologi Utikaria (2)


Suhu dingin Virus hepatitis Edema herediter
Sinar U.V Mononukleosis
Radiasi Coxsackie
Familial cold urtikaria
Goresan Kandida Familial localized heat
Pakaian ketat Infeksi cacing urtikaria
Ikat pinggang

Trauma Infeksi
dan Genetik
fisik
Infestasi
Pemfigus bulosa
Dermatitis
hepertiformis
Duhring
Limfoma
Hipertiroid
hepatitis

Penyakit
sistemik

Etiologi Utikaria (3)


Cholinergi
c Urticaria
Contact
Urticaria
Aquagenic
Urticaria

Klasifikasi Utikaria (1)


Klasifikasi Utikaria (2)
Berdasarka
n Bergantun
g pada I
Penyebabny gE
Reaksi
a alergi
tipe IV

Reaksi komplem
en
imunologik Perubaha
n
metablism
e asam
arikidonat
Reaksi
nonimunolog Langsun
ik g Traum
memicu a fisik
sel mas

idiopatik

Klasifikasi Utikaria (3)


URTIKARIA AKUT
Mengenai semua usia, umunya pada anak-anak

Onset terjadinya erupsi urtikari biasanya pruritik dan


menyebar

Sering terjadi angioedema

Gejala sistemik (demam, malaise sering terjadi)


tergantung pada penyebabnya

Durasi: umumnya beberapa jam atau beberapa hari


PENYEBAB URTIKARIA AKUT
Infeksi Virus; umumnya pada anak-anak. Orang
dewasa prodromal Hepatitis B, infectious
mononucleosis (EBV)

Obat2an (NSAID, penisilin & turunannya)

Makanan nonallergic (keracunan ikan


scombroid) & alergi (IgEmediated) (contah
kacang, kerang)

Vaksin Imunisasi: MMR, tetanus toxoid


INVESTIGASI URTIKARIA AKUT

Banyak kasus tidak memubutuhkan


investigasi bila penyebab jelas bagi
pasien dan dokter

Skin prick tests/uji tusuk: menyokong


diagnosis (tapi hindari uji tusuk pada
pasien yang parah dan pasiend dgn
angioedema atau riwayat angioedema)

Tes serum IgE: membantu konfirmasi


ALERGI MAKANAN

Dimediasi melalui ikatan alergen yg bertahan


di saluran pencernaan, dan ditransmisikan
ke kulit melalui interaksi IgE pada sel mast

Dapat didiagnosa melalui tes kulit RAST


hasil harus dikorelasi dengan riwayat
penderita

Double-blind oral challenge diagnosis pasti


(definitive diagnosis)
REAKSI OBAT

Obat atau metabolitnya menimbulkan urtikaria


melalui interaksi dengan antibodi IgE pada sel
mast kulit
Contoh: Alergi Penisilin
Reaksi yang tidak melalui IgE (Non-IgE mediated
reactions) tergantung pd metabolisme obat
melalui aktivasi sel mast atau interaksi
langsung dengan aktivasi sel mast atau
interaksi langsung dengan vena2 kecil
Contoh: Reaksi akibat obat AINS
Degranulasi langusng sel mast oleh obat
Contoh: Opiat
SYMPTOMATIC
DERMATOGRAPHISM

Urtikaria fisik yang sering terjadi

Pruritus generalisata & edema kemerahan,


diinduksi oleh garukan, gesekan, pakaian
ketat

Membran mukosa tidak terkena, angioedema


(-)
DERMATOGRAFISME

15
DERMATOGRAFISME

Penderita mengeluh gatal (walaupun tdk tdp


urtika ), urtika sejalan dgn garukan

Jelas terlihat pada bagian yang tertekan


dengan pakaian ketat atau gesekan

Bibir dapat bengkak tanpa angioedema pada


tempat lain

Bila parah, dapat membingungkan dengan


tipe urtikaria kronik lainnya
URTIKARIA TEKANAN

Bersamaan dgn kronik ordinari urtikaria


pada 40% kasus

Pedileksi: bahu, pinggang, telapak tangan &


telapak kaki

Bengkak dalam durasi (> 24 jam), umumnya


kenyal dan nyeri; sering tdp artralgia
URTIKARI KOLINERGIK

Umum pada anak-anak remaja

Makulopapular rash yang gatal pada leher, batang


tubuh setelah olahraga, panas, emosi

Dapat tjd bronkospasme pada kasus yg parah,


angioedema jarang terjadi

Pelepasan histamin tjd setelah olahraga


URTIKARIA KOLINERGIK
(GENERALIZED HEAT)
URTIKARIA DINGIN (COLD
CONTACT URTICARIA)
Kemerahan, edema disertai gatal pada kulit ygn
terekspos permukaan dingin, air, serta udara dingin

Dpt tjd angioedema mis. Bibir, lidah setelah menghisap


es krim

Umumnya pd daerah terbuka tangan, wajah

Bila gejala generalisata (mis. Mandi, berenang)


membahayakan jiwa (anafilaktik, syncope)
COLD CONTACT URTICARIA

Diagnosis: taruh es batu pd kulit normal


selama 15 min, lepas dan periksa tempat yg
ditauh es batu 5 min stlh es batu dilepas

Pemeriksaan: dpt ditemukan cryoglobulin &


cold agglutinins (walaupun jarang)

Th/: AH1. Cold tolerance treatment (cold


desensitization) efektif pd kasus2 tertentu
COLD URTICARIA

22
RARE PHYSICAL URTICARIA:

DIAGNOSIS, TH/
Solar urticaria:
D/: paparkan kulit lgs dgn sinar matahari, slide
projector lamp urtika kemerahan, gatal (hasil
+) Th/: hindari paparan UV, AH1

Heat contact urticaria:


D/: taruh place warm beaker base (45o C) pada
kulit normal selama 5 min urtika kemerahan,
gatal (hasil +)
Th/: hindari paparan panas, AH1
RARE PHYSICAL URTICARIA:
DIAGNOSIS, TH/
Aquagenic urticaria:
D/: paparkan wajah, leher pada air
timbul erupsi makulopapular yg pruritik

Vibratory angioedema:
D/: getarkan lengan atas dengan gesekan
(tidak boleh ada dermatografisme).

Th/: hindari getaran, AH1


URTIKARIA KRONIK

1) Chronic ordinary urticaria:


a) Idiopathic
b) Autoimmune

2) Cutaneous vasculitis:
a) Idiopathic
b) Connective tissue diseases
c) Hypocomplementemic urticarial vasculitis
syndrome

3) Genetic autoinflammatory syndromes

4) Miscellaneous, e.g., Schnitzlers Syndrome


D/ URTIKARIA AUTOIMUN
Urtikaria autoimun harus dicurigai bila
respon terhadap AH jelek
URTIKARIA KRONIK YG
DIDUGA URTIKARIAL
VASKULITIS
Urtika persisten > 24 jam, & meninggalkan sisa warna

Pruritus tidak konsisten, & urtika lunak disertai nyeri

Tdp gejala sistemik termasuk atralgia

Respon jelek terhadap AH

Secara morfologi erupsi urtikaria vasulitis sulit


dibedakan dengan urtikaria kronik
PENYEBAB URTIKARIA
VASKULITIS
Autoimmune connective tissue disease:
(Sjogrens syndrome, systemic lupus,
rheumatoid arthritis)

Viral hepatitis: (hepatitis B, C)

Paraproteinaemia: (Schnitzlers syndrome


occasionally has a vasculitic histology)

Inflammatory bowel disease


URTIKARIAL VASKULITIS

D/ tergantung dari hasil histologi


berupa leukositoklastik vaskulitis:
CAUSES OF CONTACT
URTICARIA
Immunological: Non-immunological:
House dust mite Foods, especially fish
Dairy products Fragrances, flavorings
Fruits
Medicaments
Nuts, especially peanuts
Animals, esp. caterpillars,
Meats jellyfish
Sea foods
Plants, esp. nettles, corals
Vegetables, esp. garlic, onion
Preservatives, antiseptics
Fragrances
Ammonium persulphate
Hair care products
Medicaments, esp. antibiotics
Plant products, esp. latex
Bahan kimia pelepas mediator Reaksi tipe I (IgE),
(morfin, kodein) inhalan, obat,
infeksi
Reaksi tipe
Faktor fisik Sel IV
(paans, dingin, trauma, mas (reaktan)
sinar X, cahay) t
Pengaruh komplemen

Efek kolinergik Aktivasi - komplemen


Klasik - alternatif
(Ag Ab, venom, toksin)

PELEPASAN Reaksi tipe II


MEDIATOR
Reaksi tipe III

Faktor Genetik
VASODILATASI DEFESIENSI C1
ALKOHOL
PERMEABILITAS esterase inhibitor
EMOSI
KAPILER MENINGKAT

IDIOPATIK URTIKARIA
Keluhan Keluhan Klinis
subyektif Edema

Merasa Gatal Batas tegas


Eritema
Rasa panas Besarnya :
Rasa tertusuk lentikular sampai
plakat

Gejala Klinis Utikaria Umum


Urtikaria Akibat Urtikaria akibat
Tekanan penyinaran
Lokasi pada tempat yang Timbul pada penyinaran 285-
terkena tekanan 320 nm atau 400-500 nm
Pergelanagan tangan : Timbul setelah 17-72 jam
jam tangan Klinis : urtikaria papular
Pinggang : tali pinggang
Terdapat demografisme
pada tempat yang tertekan

Gejala Klinis Utikaria (1)


Urtikaria Kronik Urtikaria Kolinergik
7-17% disebabkan faktor Etiologi : peningkatan suhu
fisik (panas, dingin, tubuh, emosi makanan,
tekanan, dan penyinaran) pekerjaan berat.
Dewasa muda Sangat Gatal
Kortikosteroid sistemik Urtikaria , besarnya :
kurang berefek. bervariasi , lentikular
numular dan konvulen
plakat
Umur 15 25 tahun

Gejala Klinis Utikaria (1)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah, urin, dan feses, unttuk menilai
apaakah
ada infeksi lain yang menyertai.
2. Tht : menyinGkirkan infeksi fokal
3. Pemeriksaan IgE,eosinofil, dan komplomen
4. Tes Kulit : Uji Gores dan uji tusuk
5. Tes Eliminasi
6. Pemeriksaaan Patologi Anatomi (histologi)
7. urtikaria karena sinar : tes foto tempel
8. Tes dengan Es (ice cube test)
9.Tes dengan air hangat
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan urtikaria dapat diuraikan menjadifirst-line therapy,second-line therapy, danthird-line
therapy.
1. First-line therapy

a. Edukasi kepada pasien:


Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit urtikaria dengan menggunakan bahasa verbal atau
tertulis.
Pasien harus dijelaskan mengenai perjalanan penyakit urtikaria yang tidak mengancam nyawa,
namun belum ditemukan terapi yang adekuat, dan fakta jika penyebab urtikaria terkadang tidak
dapat ditemukan.
b.Langkah non medis secara umum, meliputi:
Menghindari faktor-faktor yang memperberat seperti terlalu panas, stres, alcohol, dan agen fisik.
Menghindari agen lain yang diperkirakan dapat menyebabkan urtikaria.
Menggunakancooling antipruritic lotion, seperti krim menthol 1% atau 2%.
c.Antagonis reseptor histamin

H1 ANTIHISTAMIN - DOSIS
H2 ANTIHISTAMIN - DOSIS
H2 ANTIHISTAMIN - INDIKASI

Bersamaan dengan H1 antihistamine untuk


kasus refraktori dari urtikaria kronis dan
angioedema.
Kombinasi H1 dan H2 reseptor antagonis
berguna dalam mengurangi rasa gatal dan
bentol yang disebabkan oleh urticaria
pigmentosa.
2. Second-line therapy
Jika gejala urtikaria tidak dapat dikontrol oleh antihistamin
saja,second-line therapyharus dipertimbangkan, termasuk
tindakan farmakologi dan non-farmakologi.
a. Photochemotherapy
b.Antidepresan
c.Kortikosteroid
3.Third-line therapy
Third-line therapydiberikan kepada pasien dengan urtikaria yang
tidak berespon terhadapfirst-linedansecond-line therapy.Third-
line therapymenggunakan agen immunomodulatori, yang
meliputicyclosporine,tacrolimus,methotrexate,cyclophosphamid
e,mycophenolate mofetil, danintravenous immunoglobulin(IVIG).
KESIMPULAN
Penangananurtikaria akutfirst-line therapy,second-line
therapy,danthird-line therapy;
First-line therapy denganmemberikan edukasi danLangkah
non medis secara umum
second-line therapyJika gejala urtikaria tidak dapat dikontrol
oleh antihistamin
Third-line therapydiberikan kepada pasien dengan urtikaria
yang tidak berespon terhadapfirst-linedansecond-line
therapy.

PROGNOSIS:

You might also like