You are on page 1of 12

DR. Med. Dr. Untung Widodo, SpAn.KIC.

Department of Anesthesiology & Reanimation


Faculty of Medicine, Indonesian Islamic University
Yogyakarta
2012
I. PENDAHULUAN
Analgesia : hilangnya rasa nyeri
(The International Association for the Study
of Pain (IASP), definisi nyeri : an unpleasant
sensory and emotional experience associated
with actual or potential tissue damage)
Anestesia : tidak berasa (insensibility thdp
semua impuls sensorik somatik)
II. Gawat (Darurat)
Gawat : emergensi, mengancam jiwa
Dalam kondisi gawat maka prioritas pertama
yg harus segera dilakukan adalah life saving,
atau resusitasi, dan preserve life
(mempertahankan kehidupan)
Prosedur dalam Anestesi adalah langkah
-langkah yang diperlukan dalam
mempertahan kehidupan.
III. Mempertahankan
Kehidupan
Kehidupan (tubuh/fisik) kita terjadi karena
(Preserve
berfungsinya Life)
organ-organ yang terorganisir
berupa sistem-sistem dalam tubuh
Organ-organ dalam tubuh berfungsi karena
sel-sel penyusunnya hidup dan berfungsi dg
baik
Sel-sel penyusun organ hidup dan berfungsi
baik bila seluruh kebutuhannya tercukupi, dan
tempat keberadaannya normal (homeostasis)
.

Prinsip pertama mempertahankan hidup :


semua kebutuhan sel-sel (seluruh sel dalam
tubuh) harus dicukupi dan kondisi
homeostasis milieu interna dipertahankan.
Kinerja organ-organ (yg terorganisir sebagai
sistem) di pertahankan berfungsi dalam
kisaran fisiologis
Dilindungi dari semua hal yang bisa
mengganggu kedua hal di atas.
PENERAPAN
Semua kebutuhan sel :
- oksigen (dll) ke seluruh sel tubuh, ABC
terkendali
- kecukupan cairan dengan distribusi normal
dalam kompartemen-kompartemen tubuh
(mengganti yang hilang dll. melalui infus
secara titrasi thdp hasil monitoring
pasien :
cairan keluar, tanda- vital dll)
Organ & sistem yg berfungsi normal, akan
mempertahankan homeostasis milieu interna
.
Melindungi dari segala yg berpotensi
mengganggu pemenuhan kebutuhan sel,
fungsi organ & sistem dan homeostasis,
dilakukan dengan anestesia
IV. PILAR-PILAR ANESTESI
Narkose
Analgesi
Relaksasi
Balans Autonom
V. Aplikasi pada kasus-kasus
emergensi
Shock : ABC dst spt pada kuliah shock
Krisis Hipertensi :
- kuasai AB, posisi head up 30, berikan
oksigen, nilai nafas, bantu sampai baik
- pasang infus (kristaloid netral), dan
- langkah D resusitasi (Drugs & Fluid) :
Vasodilator dan atau inotropic negatif i.v.
dg dosis titrasi dg target sistole turun 25 %
dalam 6 jam.
- k/p kombinasi dg : sedasi & analgesi
- cari penyebab, kmd. treat kausatif properly
KEJANG
Kuasai A, B & C
Berikan D (drugs) yg berefek anti kejang (sentral)
: barbiturat atau benzodiazepin k/p pelumpuh
otot
Cari penyebab kemudian treat kausatif properly
misal : hipoksia - resusitasi
keracunan detoksikasi, eliminasi
gangg. elektrolit - koreksi &/ resusitasi
tetanus protap terapi tetanus.
Nyeri akut
Pertahankan ABC
Berikan analgetika sesuai WHO stepleder
- NSIDs
- NSIDs + ajuvan (sedative/anti cemas)
- NSIDs + ajuvan + opioids (codein)
- kontinyu NSIDs + ajuvan + opioids kuat
( dlm desain pasien termonitor ketat dan
antisipiasi
terjadinya komplikasi & siap resusitasi )
Cari penyebab kmd treat kausatif properly
(+ ajuvan/kombinasi yg diperlukan misal : sedasi
dan atau antiperistaltik dan supportif lainnya )
V. PENUTUP
Dalam emergensi : prioritas pertama adalah
life saving / mempertahankan kehidupan
Diperlukan prosedur life saving (resusitasi)
dan mempertahankan hidup sesuai prinsip
kehidupan fisik (yang diaplikasikan sebagai
prosedur dalam anestesia)
Nyeri mrpk tanda yg harus dicari
penyebabnya dan perlu dilakukan terapi
simptomatik dan kausatifnya.

You might also like