You are on page 1of 38

MANUSIA

SEBAGAI MAKHLUK
BIOPSIKOSOSIAL-SPRITUAL

ANALISIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
2017
Definisi
Manusia adalah makhluk bio psiko sosial
dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan
satu kesatuan utuh dari aspek jasmani
dan rohani serta unik karena mempunyai
berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat
perkembangannya (Konsorsium Ilmu
Kesehatan, 1992).
Definisi
Manusia adalah sistem yang terbuka
senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa
berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeostatis), (Kozier, 2000)
Definisi
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan,
kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem
yang saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).
Definisi
Manusia adalah mahkluk biopsikososial dan
spiritual yang unik dan menerapkan sitem
terbuka serta saling berinteraksi.
Keseimbangan (Homeostatis) yang
dipertahankan oleh setiap individu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
keadaan ini disebut SEHAT.
Definisi
Manusia dibekali cipta (cognitive), rasa
(affective) dan karsa (psychomotor), serta
dapat mengatur dunia untuk kepentingan
hidupnya sehingga timbullah kebudayaan
dengan segala macam corak dan bentuknya,
yang membedakan dengan makhluk lainnya
di bumi.
Proses perkembangan perilaku manusia
sebagian ditentukan oleh kehendaknya sendiri
dan sebagian bergantung pada alam.
Definisi
Manusia adalahmakhluk unikdan
merupakanindividu yang identik (sama) kendati
dibesarkan dalam suatu kondisi lingkungan yang
sama pula.
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya.
Dalam mencapai kebutuhannya tersebut,
manusia mencoba belajar menggali dan
menggunakan sumber-sumber yang diperlukan
berdasarkan potensi dengan segala
keterbatasannya.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIOLOGIS
Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk
manusia), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi.
Penggolongan manusia yang paling utama
adalah berdasarkan jenis kelaminnya.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia,
mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak,
remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan
(orang) tua.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIOLOGIS
Penggolongan lainnya, berdasarkan ciri-ciri
fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk
hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-
agama (penganut agama/kepercayaan XYZ,
warga negara XYZ, anggota partai XYZ),
hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga
dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga
angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan
lain sebagainya.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIOLOGIS
Penggolongan lainnya, berdasarkan ciri-ciri
fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk
hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-
agama (penganut agama/kepercayaan XYZ,
warga negara XYZ, anggota partai XYZ),
hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga
dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga
angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan
lain sebagainya.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIOLOGIS
Manusia adalah satu-satunya subspesies yang
tersisa dari Homo Sapiens.
Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya
spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus
Homo.
Manusia menggunakan daya penggerak
bipedalnya (dua kaki) yang sempurna.
Dengan ada nya kedua kaki untuk menggerakan
badan, kedua tungkai depan dapat digunakan
untuk memanipulasi obyek menggunakan jari
jempol (ibu jari).
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIOLOGIS
Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam
masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4
kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24
inci) tingginya.
Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus
bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya
mencapai kematangan seksual pada sekitar umur
12-15 tahun.
Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama
beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan
tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIOLOGIS
Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika
adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg
(137 pound).
Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78
kilogram (172 pound).
Tentu saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk
fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada
faktor tempat dan sejarah.
Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi
faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan
juga dapat mempengaruhinya, seperti gizi makanan.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIOLOGIS
Manusia adalah mahluk hidup yang lahir, tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan. Sebagai mahluk biologi manusia
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
A. Manusia merupakan susunan sel-sel yang hidup yang membentuk
satu jaringan dan jaringan akan bersatu membentuk organ dan
system organ. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya manusia
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor meliputi :
1. Faktor lingkungan, meliputi idiologi, politik, ekonomi, budaya, agama.
2. Faktor sosial, sosialisasi dengan orang lain
3. Faktor fisik : geografis, iklim/cuaca.
4. Faktor fisiologis : sistem tubuh manusia
5. Faktor psikodinamik : kepribadian, konsep diri, cita-cita.
6. Spiritual : pandangan, motivasi, nilai-nilai.
B. Tunduk terhadap hukum alam
C. Memiliki kebutuhan
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK PSIKOLOGIS

Psikologi itu merupakan ilmu mengenai jiwa.


Menurut Plato, manusia adalah jiwanya dan
tubuhnya hanya sekadar alat saja.
Sedangkan aristoteles mengatakan bahwa jiwa
adalah fungsi dari badan sebagaimana penglihatan
adalah fungsi dari mata.
Walaupun jiwa itu tidak nampak, tetapi dapat dilihat
keadaan-keadaan yang dapat dipandang sebagai
gejala-gejala kehidupan kejiwaan, misalnya orang
yang sedang menggerutu, suatu pertanda bahwa
orang ini sedang tidak senang dalam hatinya.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK PSIKOLOGIS

Dalam literatur psikologi pada umumnya para


ahli ilmu ini berpendapat bahwa penentu
perilaku utama manusia dan corak kepribadian
adalah keadaan jasmani, kualitas kejiwaan, dan
situasi lingkungan.
Selain itu psikologi apapun alirannya
menunjukkan bahwa filsafat yang mendasarinya
bercorak antroposentrisme yang menempatkan
manusia sebagai pusat segala pengalaman dan
relasi-relasinya serta penentu utama segala
peristiwa yang menyangkut masalah manusia.
PSIKOANALIS
Pendiri psikoanalisis adalah Sigmund Freud
(1856-1839), seorang neurolog berasal dari
Austria, keturunan Yahudi.
Freud memandang manusia sebagai homo
volens, yakni makhluk yang perilakunya
dikendalikan oleh alam bawah sadarnya.
Menurut freud kepribadian manusia terdiri dari
3 sistem yaitu id (dorongan biologis), Ego
(kesadaran terhadap realitas kehidupan), dan
Superego (kesadaran normatif) yang
berinteraksi satu sama lain.
PSIKOANALIS
Id merupakan potensi yang terbawa sejak lahir
yang berorientasi pada kenikmatan (pleasure
principle), menghindari hal-hal yang tidak
menyenangkan, dan menuntut kenikmatan
untuk segera dipenuhi.
Ego berusaha memenuhi keinginan dari id
berdasarkan kenyataan yang ada (Reality
principle).
Sedangkan superego menuntut adanya
kesempurnaan dalam diri dan tuntutan yang
bersifat idealitas.
BEHAVIORISME
Aliran ini menganggap bahwa manusia adalah
netral, baik atau buruk dari perilakunya
ditentukan oleh situasi dan perlakuan yang
dialami oleh manusia tersebut.
Aliran ini memandang perilaku manusia bukan
dikendalikan oleh faKtor dalam (alam bawah
sadar) tetapi sepenuhnya dipengaruhi oleh
lingkungan.
Menurut aliran ini manusia disebut sebagai
homo machanicus, manusia mesin.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK PSIKOLOGIS

1. Memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari Id


(aspek bio), Ego (aspek psikologi) dan Super ego
(aspek sosial).
2. Dipengaruhi perasaan dan kata hati
3. Memiliki daya pikir dan kecerdasan
4. Memiliki kebutuhan psikologis agar pribadi dapat
berkembang
5. Kebutuhan psikologis terdiri dari pengurangan
ketegangan, kemesraan dan cinta, kepuasan
altruistik, kehormatan dan kepuasan ego.
6. Memiliki kepribadian yang unik
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
1. Sebagai mahluk yang tidak dapat lepas dari orang
lain. manusia memiliki cipta (kemampuan untuk
melakukan sesuatu), rasa (perasaan), dan karsa
(tujuan).
2. Manusia hidup dalam kelompoknya (keluarga,
masyarakat), manusia suci bagi manusia lain
(Homosacra Res Homonim), dan engkau adalah aku
(Tat Twan Asi)
3. Manusia selalu bersosialisasi, berhubungan,
menyesuaikan diri, saling mencintai, menghormati,
dan saling menghargai dengan manusia lain dari
masa kanak-kanak sampai dengan meninggal dunia.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
Dengan demikian bahwa manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu:
Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
Perilaku manusia mengharapkan suatu penilain
dari orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi
dengan orang lain
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup
di tengah-tengah manusia
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SPIRITUAL

Manusia diciptakan oleh Allah SWT, dalam


bentuk yang sebaik-baiknya, memiliki jiwa yang
sempurna, untuk menjadi khalifah di bumi.
Bukti manusia mahluk spiritual :
a. Memiliki keyakinan dan kepercayaan
b. Menyembah Tuhan
Kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia
adalah baik, benar, dan indah.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SPIRITUAL

Secara fitrah manusia menginginkan


kesatuan dirinya dengan Tuhan, karena
itulah pergerakan dan perjalanan hidup
manusia adalah sebuah evolusi spiritual
menuju dan mendekat kepada Sang Pencipta.
Tujuan mulia itulah yang akhirnya akan
mengarahkan dan mengaktualkan potensi
dan fitrah tersembunyi manusia untuk
digunakan sebagai sarana untuk mencapai
spirituality progress.
Teori Hirarki Kebutuhan Dasar Manusia
menurut Abraham Maslow
CIRI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA :
1. Kebutuhan yang heterogen, kebutuhan
tersebut berubah sesuai kultur dan keadaan
yang ada
2. Memenuhi kebutuhannya sesuai dengan
prioritas
3. Dapat merasakan adanya kebutuhan dan
meresponnya dengan berbagai cara
4. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan
menghasilkan ketidakseimbangan
5. Saling berkaitan
6. Rangsangan internal dan eksternal
Faktor yang mempengaruhi KDM:
1. Penyakit
2. Hubungan keluarga
3. Konsep diri
4. Tahap Perkembangan
PARADIGMA PELAYANAN
KESEHATAN

Konsep manusia menurut paradigma


pelayanan kesehatan adalah manusia sebagai
sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan
interpersonal yang secara umum dapat
dikatakan holistik atau utuh.
Manusia sebagai klien: Individu, keluarga,
Masyarakat, dan sebagai sistem terbuka
Manusia sebagai sistem dalam pelayanan
kesehatan
MANUSIA SEBAGAI SISTEM
Konsep manusia sebagai sistem terdiri dari
beberapa unsur/sistem:
sistem adaptif,
sitem personal,
sistem interpersonal,
sistem sosial.
SISTEM ADAPTIF
Sebagai sistem terbuka, manusia dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis,
psikologis maupun sosial dan spiritual
sehingga perubahan pada manusia akan
selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya. Sebagai sistem adaptif
manusia akan merespon terhadap perubahan
lingkungannya dan akan menunjukan respon
yang adaptif maupun respon maladaptif.
SISTEM ADAPTIF
Respon adaptif akan terjadi apabila manusia
tersebut mempunyai mekanisme koping yang
baik menghadapi perubahan lingkungannya,
tetapi apabila kemampuannya untuk
merespon perubahan lingkungan yang terjadi
rendah maka manusia akan menunjukan
prilaku yang maladaptif.
PERAN TENAGA KESEHATAN
Manusia atau klien dapat diartikan sebagai
individu, keluarga ataupun masyarakat yang
menerima pelayanan kesehatan.
Peran tenaga kesehatan (nakes) pada individu
sebagai klien adalah memenuhi kebutuhan
dasarnya mencakup kebutuhan biologi, sosial,
psikologi dan spiritual karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju
kemandirian pasien.
PERAN TENAGA KESEHATAN
Peran tenaga kesehatan dalam membantu
keluarga meningkatkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan adalah
tenaga kesehatan sebagai pendeteksi adanya
masalah kesehatan, memberi asuhan kepada
anggota keluarga yang sakit, koordinator
pelayanan kesehatan keluarga, fasilitator,
pendidik dan penasehat keluarga dalam
masalah masalah kesehatan.
PERAN TENAGA KESEHATAN

Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada


keluarga tenaga kesehatan perlu memperhatikan sifat
sifat keluarga yaitu keluarga mempunyai reaksi dan
cara yang unik dalam menghadapi masalahnya, pola
komunikasi yang dianut, cara pengambilan
keputusan, sikap, nilai, citacita keluarga dan gaya
hidup keluarga yang berbeda beda. Individu dalam
keluarga mempunyai siklus tumbuh kembang .
Pelayanan kesehatan pada masyarakat ini dapat
berbentuk pelayanan kepada masyarakat umum dan
kelompok kelompok masyarakat tertentu (balita dan
lansia).
KONSEP PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan adalah suatu bentuk


pelayanan profesional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan
biologi, psikologi, sosial, spiritual dan kultural
secara komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat sehat
maupun sakit mencakup siklus hidup
manusia.
KONSEP PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan diberikan karena


adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurang
kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari hari secara
mandiri.
Dalam hal ini, yankes menganut pandangan
yang holistik terhadap manusia yaitu Manusia
sebagai makhluk bio psiko sosial spiritual
dan kultural.
KONSEP PELAYANAN KESEHATAN

Kedua, kegiatan yankes dilakukan dengan


pendekatan humanistik dalam arti
menghargai dan menghormati martabat
manusia memberi pelayanan kepada klien
serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua
manusia.
Ketiga, yankes bersifat universal dalam arti
tidak membedakan ras, jenis kelamin, usia,
warna kulit, etnik, agama, aliran politik
Kesimpulan
Promosi kesehatan akan mudah dilakukan
apabila kita memahami manusia secara
holistik bukan secara partikular.

Sekian.

You might also like