You are on page 1of 15

.

FITRAH MANUSIA
DAN FAEDAH
BERAGAMA
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
MAKNA
FITRAH FITRAH
DALAM
MENURUT
FITRAH
HADIST
PARA AHLI
Faidah
Agama Tujuan pembelajaran
pendidikan agama
Islam

Fungsi pembelajaran
pendidikan agama
Islam
PENGERTIAN FITRAH
Kata fitrah (al-fitrah) merupakan bentuk masdar dari
kata fathara. Dengan segala perubahan bentuknya, ia
terulang dalam Al-Quran sebanyak 20 kali yang
tersebar di dalam 17 surat.
Semua surat yang di dalamnya memuat kata fitrah
diturunkan di Makkah, sehingga surat ini disebut
dengan surat Makkiyah. Isi surat Makkiyah adalah
tentang masalah-masalah keimanan dan penyembahan
yang bersifat ketauhidan. Dengan demikian konsep
keimanan dalam fitrah masih bersifat universal dan
potensial, bukan dalam bentuk spesifik dan aktual
SURAT TENTANG FITRAH MANUSIA

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus


kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui,
HADIST TENTANG FITRAH
MANUSIA
Riwayat at-Tarmizi







: "






" :

Artinya :Muhammad bin Yahya al-Qutha'i al-Bashri menceritakan


kepada kami (yang mengatakan) 'Abd al-'Aziz bin Rabi'ah al-Bunani
menceritakan kepada kami (yang berkata) al-A'masy menceritakan
kepada kami (yang bersumber) dari Abu Shalih (yang berasal) dari
Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda: "Setiap anak
dilahirkan dalam keadaan beragama (Islam), kedua orang tuanya
(memiliki andil dalam) menjadikannya beragama Yahudi atau
Nasrani atau menjadikannya musyrik
Subjek fitrah adalah Allah SWT, karena hanya
Dia Zat al-Fathir (pencipta).
Objek fitrah adalah (a) khusus manusia (al-
nas), (b) langit-bumi (samawat wa ardh), dan
(c) langit (samawat). Dengan kategori ini,
konsep fitrah dapat dikaitkan dengan semua
penciptaan alam, baik alam makro (langit-
bumi) maupun alam mikro (manusia).
FITRAH DALAM HADIST
Seseorang tidak dilahirkan kecuali dalam
keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanya yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.

1 (H.R. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Sepuluh macam yang termasuk dalam kategori fitrah, yaitu


(1) mencukur kumis, (2) membiarkan jengggot panjang dan
lebat, (3) bersikat gigi/bersiwak, (4) menghirup air untuk
membersihkan hidung, (5) menggunting kuku, (6)
membersihkan jari-jemari, (7) mencabut bulu ketiak, (8)

2 mencukur bulu kelamin, (9) membersihkan kencing dengan


air, dan (10) berkumur-kumur. (H.R. Muslim dan Abu Dawud
dari Aisyah
Zakat fitrah itu diwajibkan sebanyak segantang kurma
atau segantang gandum bagi setiap orang Muslim
merdeka maupun budak, laki-laki maupun wanita.
3 (H.R. Al-Bukhari dari Ibn Umar)

Shalat Idul Adha itu sebanyak dua rakaat, shalat Idul Fitri itu
sebanyak dua rakaat, shalat orang yang berpergian itu
sebanyak dua rakaat, shalat Jumat itu sebanyak dua
4 rakaat. (H.R. Al-NasaI dari Umar ibn al-Khattab)

Doa
Nabi SAW: Ya Allah yang menciptakan langit dan bumi,
yang mengetahui yang gaib dan yang tampak, Tuhan segala
sesuatu dan sesuatu itu menjadi milik-Nya. Aku bersaksi
bahwa tiada tuhan selain Engkau. Aku minta perlindungan-
Mu dari keburukan hawa nafsu dan syaitan serta kroni-
5 kroninya. (H.R. Al-Darimiy dari Abu Hurairah)
MAKNA FITRAH
MAKNA MAKNA
ETIMOLOGI Fitrah, menurut NASABI
Ibn Faris dalam
Mujam Maqayis
al-Lughah,
menunjukkan
pada terbukanya
sesuatu dan
melahirkannya Makna fitrah yang
diambil dari
seperti orang yang beberapa ayat
berbuka puasa. dan hadist nabi.
Dibagi menjadi 2 :
a. fitrah berarti
al-insyiqaq atau
al-syaqq
b. fitrah berarti
al-khilqah
FITRAH MENURUT PARA AHLI
1. DEFINISI YANG DIUNGKAPKAN OLEH AL-Raghib AL-Asfahaniy :Fitrah
adalah mewujudkan dan mengadakan sesuatu menurut kondisinya yang
dipersiapkan untuk melakukan perbuatan tertentu.
Pengertian ini masih bersifat umum dan tidak mencerminkan kejelasan
maksudnya. Fitrah dianggap sesuatu (al-syai). Sesuatu di sini belum
jelas apakah berupa disposisi (al-istidad), karakter (al-thabu), sifat
(al-sifat), atau konstitusi (al-jibillat). Semuanya masih bersifat umum.
Fitrah juga diciptakan menurut kondisinya (al-haiat). Kondisi di sini
entah berupa keselamatan, istiqomah, keislaman, kekufuran, dan
sebagainya
2. DEFINISI YANG DIUNGKAPKAN OLEH Ibnu Manzhur dan al-
Jurjaniy :Fitrah adalah kondisi konstitusi dan karakter yang
dipersiapkan untuk menerima agama.
Pengertian kedua ini menjelaskan dan membatasi pengertian fitrah yang
pertama. Dalam pengertian ini, fitrah dianggap sebagai suatu kondisi
(halat) konstitusi dan watak manusia. Konstitusi manusia memiliki aspek
fisik dan psikis. Demikian juga watak manusia memiliki kondisi baik dan
buruk. Kondisi ini sudah ada sejak awal penciptaan manusia.
Tujuan dan fungsi Pembelajaran pendidikan
Agama Islam
TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM :
Tujuan pendidikan agama Islam adalah membentuk
kepribadian muslim yaitu suatu kepribadian yang seluruh
aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam. (Zuhairini dkk, 1995:
159).
Sedangkan dalam kurikulum 2004 Standar Kompetensi
disebutkan bahwa: Pendidikan Agama Islam di SMP bertujuan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama
Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada Allah
SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
FUNGSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM :

Sedangkan fungsi pendidikan agama Islam dalam kurikulum


2004 dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai


kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT
serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah
ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.
3. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisikdan
social melalui Pendidikan Agama Islam.
4. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta
didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing
yang akan dihadapinya sehari-hari.
6. Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke
lembaga pendidikan yang lebih tinggi.
WASSALAMUALAI
KUM WR.WB
Kelompok 8 :
1 Febrian Rahmatullah
2. Qashuraini
3. Safira Bibi

You might also like