PEMBAHASAN

RSUP Moh. Hoesin

Keluhan utama:
BAK tidak keluar
pada ujung penis
 Penisnya bengkok kebawah BAK
merembes dan tidak bisa diarahkan

Kulit bagian atas penis menumpuk

BAK tidak keluar pada ujung penis

TRIAS
HIPOSPADIA
Ibu penderita : anaknya BAK tidak seperti
laki-laki normal posisi jongkok
Keluhan : Trias Hipospadia:
1. BAK tidak keluar pada 1. Letak MUE abnormal di
ujung penis ventral penis
2. Penisnya bengkok 2. chordee;
kebawah 3. Foreskin abnormal dengan
3. Kulit bagian atas penis hood di bagian dorsal dan
menumpuk defisiensi di bagian ventral
penis.
Snodgrass WT. Hypospadias. In: Campbell-Walsh urology, 10th, 2012.
Elise D., Bauer S.B. : Pediatric urology. Handbook of urology, diagnosis and therapy, 3rd.
McAninch J.W : Disorsers of the penis and male uretra. Smiths general urology, 15th.
Hipospadia: kelainan bawaan pada anak laki-laki yang disebabkan
tertundanya pertumbuhan pada penis pada massa perkembangan
janin, sehingga MUE terletak di permukaan ventral penis dan timbul
chordee.
Snodgrass WT. Hypospadias. In: Campbell-Walsh urology, 10th, 2012.

Hipospadia merupakan suatu keadaan dimana MUE pria terletak

tidak pada lokasi yang seharusnya (penile, glans, scrotum, hingga
perineum).

Bahasa Yunani, yaitu hypo bawah dan spadon lubang atau

retakan. Leung AKC, Robson WLM. Hypospadias: update. Asian Journal of
Andrology. 2007.
EPIDEMIOLOGI

EROPA >> AS
20 per 10.000
40 per 10.000

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta (08-11)

120 anak 50% hipospadia

RSUP Prof. Kandou Manado (09-12) 17

kasus

RSUD dr. Kanujoso Balikpapan (09-11)

24 kasus
FAKTOR RISIKO

KASU
S?
 Rutin ANC, penderita lahir normal, cukup bulan
BBL 3.5 g, PBL 50 cm
R/ ibu merokok atau minum alkohol (-)
R/ hipertensi selama kehamilan (-)

Multifaktorial

(Carmichael dkk; 2003)

Usia Ibu : 37 tahun
Usia Ayah : 39
tahun

USIA IBU DI ATAS 35 TAHUN

Peningkatan 20%-50%
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 08-11 (OR:
4.17)
 R/ keluarga menderita
penyakit yang sama
disangkal

FAKTOR GENETIK
Hipospadia 4% sampai 10%
Studi nasional Denmark 5380
kasus
Sorensen (1953) 28% dari 103
kasus hipospadia non-sindromik Gen AR berada
memiliki paling tidak satu pada kromosom
anggota keluarga dengan Xq11-12.12
hipospadia.
GANGGUAN KESEIMBANGAN
HORMON
1. Hipospadia proksimal (Aaronson et al, 1997)
2. Mutasi gen reseptor androgen (Batch et al, 1993; Hiort et al, 1994;
Allera et al, 1995; Sutherland et al, 1996)
3. Gangguan aktivitas androgen (Holmes dan rekan (2004))
FAKTOR LINGKUNGAN
FAKTOR RISIKO

? ?
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum dan keadaan
khusus
DALAM BATAS NORMAL
PEMERIKSAAN SPESIFIK REGIO
GENITALIA
KLASIFIKASI
HIPOSPADIA
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama
periode Januari 2009-Oktober2012 Penoskrotal 5
orang (29,4%)

Wang Erna (2011) Pusat Riset Biomedik FK

UNDIP dan Bagian Bedah Urologi RS Dr. Kariadi
Semarang 2004-2011 Penoskrotal (52%)

RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo

Balikpapan
Juli 2009 sampai Juni 2011

95% kasus disertai chordee tipe

proksimal
95% kasus belum dilakukan sirkumsisi
 TATALAKSANA

Koreksi penis
melengkung
Menempatkan
muara uretra di
TUJUAN ujung penis
OPERASI Membuat tampilan
luar layaknya penis
normal
Setelah operasi
tanpa adanya fistel.
SEBELUM
OPERASI
SETELAH
OPERASI
Terima Kasih