You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN

SISTEM PERKEMIHAN
PADA LANSIA
KELOMPOK 6:
Satriah Mursidin
Suriyanti
Yusriani

Assalamu Alaikum
Wr.Wb
DEFENISI
Sistem perkemihan adalah suatu sistem
yang didalamnya terjadi proses penyarirangan
darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang
tidak dipengaruhi oleh tubuh. Zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh akan larut dalam air
dan dikelurkan berupa urine (air kemih). Dan
zat yang diperlukan tubuh akan beredar
kembali kedalam tubuh melalui pembuluh
kaplier darah ginjal, masuk ke dalam pembuluh
darah dan selanjutnya beredar keseluruh tubuh
ANATOMI FISIOLOGI

Pada system perkemihan terdapat


suatu rangkaian yang terdiri dari
ginjal, ureter, vesika urinaria dan
uretra
Ginjal, memproduksi urine.
Ureter, menyalurkan urine dari ginjal
kekandung kemih.
Kandung kemih (vesica urinaria)
bekerja sebagai penampung.
Uretra, mengelurkan urine dari
kandung kencing.
PERUBAHAN SISTEM GINJAL PADA
LANSIA

1. Perubahan aliran darah ginjal


2. Perubahan fungsi ginjal
3. Perubahan laju filtrasi glomerulus
4. Perubahan pengaturan
keseimbangan air
Perubahan aliran darah ginjal pada lanjut usia

Ginjal menerima sekitar 20% dari aliran darah


jantung atau sekitar 1 liter per menit darah dari 40%
hematokrit, plasma ginjal mengalir sekitar 600
ml/menit. Normalnya 20% dari plasma disaring di
glomerulus dengan GFR 120 ml/menit atau sekitar
170 liter per hari.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan,
memperlihatkan bahwa setelah usia 20 tahun terjadi
penurunan aliran darah ginjal kira-kira 10% per
dekade , sehingga aliran darah ginjal pada usia 80
tahun hanya menjadi sekitar 300 ml/menit.
Pengurangan dari aliran darah ginjal terutama
berasal dari korteks.
Perubahan fungsi ginjal pada lanjut usia

Pada lansia banyak fungsi hemostasis dari


ginjal yang berkurang, sehingga merupakan
predisposisi untuk terjadinya gagal ginjal
Penurunan fungsi ginjal mulai terjadi pada
saat seseorang mulai memasuki usia 30 tahun
dan 60 tahun fungsi ginjal menurun sampai
50% yang diakibatkan karena berkurangnya
jumlah nefron dan tidak adanya kemampuan
untuk regenerasi.
Perubahan laju filtrasi glomerulus
pada lansia

Salah satu indeks fungsi ginjal


yang paling penting adalah laju filtrasi
glomerulus (GFR). Pada usia lanjut
terjadi penurunan GFR. Hal ini dapat
disebabkan karena total aliran darah
ginjal dan pengurangan dari ukuran
dan jumlah glomerulus.
PENYAKIT GINJAL DAN TRAKTUS
URINARIUS PADA LANSIA

Infeksi Saluran kemih (ISK)


Inkontinensia urine
Hipertropi prostat jinak
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Menurut Doengoes ( 2000)
Sirkulasi
Eliminasi
Makanan/ cairan
Nyeri/ Kenyamanan
Keamanan
Seksualitas
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyamam
Perubahan pola eliminasi
Disfungsi seksual
Potensial terjadinya
infeksi
Kurang pengetahuan
Gangguan rasa nyaman: nyeri
berhubungan dengan iritasi mukosa
Intervensi:
Monitor dan catat adanya rasa nyeri, lokasi, durasi
dan faktor pencetus serta penghilang nyeri.
Observasi tanda-tanda non verbal nyeri (gelisah,
kening mengkerut, peningkatan tekanan darah dan
denyut nadi)
Beri ompres hangat pada abdomen terutama perut
bagian bawah
Anjurkan pasien untuk menghindari stimulan (kopi,
teh, merokok, abdomen tegang)
Atur posisi pasien senyaman mungkin, ajarkan teknik
relaksasif. Lakukan perawatan aseptik terapeutik
Perubahan pola eliminasi urine: retensi
urin berhubungan dengan obstruksi
sekunder; pembesaran prostat
Lakukan irigasi kateter secara berkala atau terus-
menerus dengan teknik steril
Atur posisi selang kateter dan urin bag sesuai gravitasi
dalam keadaan tertutup
Mempertahankan kesterilan sistem drainage cuci tangan
sebelum dan sesudah menggunakan alat dan observasi
aliran urin serta adanya bekuan darah atau jaringan
Monitor urine setiap jam (hari pertama operasi) dan
setiap 2 jam (mulai hari kedua post operasi)
Ukur intake output cairan. Beri tindakan
asupan/pemasukan oral 2000-3000 ml/hari, jika tidak ada
kontra indikasih.
Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan port
de entre ikroorganisme melalui kateterisasi

Lakukan irigasi kandung kemih


dengan larutan steril.
Observasi insisi (adanya indurasi
drainage dan kateter), (adanya
sumbatan, kebocoran)
Lakukan perawatan luka insisi secara
aseptik, jaga kulit sekitar kateter dan
drainage
Monitor balutan luka, gunakan
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

You might also like