Professional Documents
Culture Documents
Nama : An. B
Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 11 Desember 2014
Umur : 1 Tahun, 11 bulan, 3 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Alamat :Jl. Pondok Bambu Batas RT/RW 03/12,
Jakarta Timur
Anamnesis
Mencret 1 hari
Muntah-muntah
SMRS (ada ampas,
8x (isi makanan Demam 38,2C
warna kuning, bau
dan cairan)
asam)
Tidak ada
Riwayat Perkembangan
Perkembangan psikomotor tidak sesuai dengan
waktunya dan perkembangan pubertas belum dapat
dinilai.
Riwayat Makanan
Pasien mendapatkan ASI dari sejak lahir sampai usia
1 tahun 4 bulan, sudah minum PASI dan bubur susu
sejak usia 6 bulan, makan nasi tim sejak usia 9
bulan. Makanan sehari-hari cukup bervariasi. Tidak
ada kesulitan makan.
Riwayat Imunisasi
Riwayat Lingkungan
Status Generalis
Keadaan Umum
Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kesan Gizi : Baik
Keadaan lain : Anemis(-), ikterik (-),
sianosis (-), dyspnoe (-)
Data Antropomeri
Hematokrit 40 % 32-44
MCH 29,4 pg 21 33
Kimia klinik
Metabolisme
Karohidrat
GDS 80 mg/dL 50 80
Elektrolit
Faeces Rutin
Makroskopik :
Mikroskopik :
Leukosit Negatif Negatif
Pencernaan :
Urin Lengkap
Keton 1+ * Negatif
pH 6,0 4,6-8
Sedimen Urin
Faeces analisa
Pasien datang ke IGD RSUD Budhi Asih diantar oleh ibu dan ayahnya
dengan keluhan mencret sejak 1 hari SMRS. Pada tanggal 13
November 2016 pukul 11.00 WIB pasien muntah-muntah 8x, muntah
cair berisi makanan dan air, banyaknya gelas aqua setiap kali
muntah. Mulai pukul 13.30 WIB hingga subuh pasien mengalami
mencret, Buang air besar cair lebih dari >5x/ hari, ada ampasnya,
warna kuning, berbau asam, tidak ada lendir dan darah, banyaknya
gelas aqua setiap kali mencret. Pada malam harinya, badan pasien
panas (38,2C). Nafsu makan anak menurun dan cenderung lebih
suka minum air.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak rewel dan cengeng, rambut
tipis dan mudah dicabut, mata cekung, mukosa bibir kering, dan
turgor kulit menurun.
Pada pemeriksaan penunjang elektrolit didapatkan kadar natrium
menurun (132mmol/L), hasil analisa faeces positif 2 pada bakteri basil
gram negatif, positif pada ragi, pseudohypha, dan amylum.
DIAGNOSIS BANDING
Gastroenteritis akut et
causa infeksi bakteri
Gizi Kurang
dengan dehidrasi
sedang
TB on OAT
PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa
Komunikasi, informasi, edukasi kepada orang tua pasien
mengenai keadaan pasien.
Memberikan nutrisi yang cukup sesuai usia.
Memperhatikan kebersihan seperti mencuci tangan,
menyaring dan memasak air terlebih dahulu sebelum
digunakan, merebus botol dan peralatan makan setiap
hari.
Gunakan air bersih dan matang untuk minum.
Kebiasaan mencuci tangan terutama sebelum
menyiapkan dan memberi makanan.
Edukasi mengenai pentingnya kepatuhan minum obat
teratur. Menjauhkan penderita dari sumber penularan
TB.
Medikamentosa
IVFD Asering 3cc/kgBB/jam.
Colsansetin syr 4x125mg
Probiokid 1x1 sachet
Zinc 1x20mg
Paracetamol 85mg (bila perlu)
RIF 1x100mg
INH 1x100mg
PROGNOSIS
Ad Vitam : Ad bonam
Ad Functionam : Ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP HARI I
- BAB 7x, cair, kuning - CM, Tampak Sakit Gastroenteritis akut dengan -IVFD Asering
dehidrasi sedang
ampas (+) Sedang 3cc/kgBB/jam.
- Mual (+) - N: 120 x/menit Gizi kurang -Amoksisilin 3x125mg
- Makan 2 sendok - S: 37,3C TB on OAT -Probiokid 1x1 sachet
langsung muntah - R: 22x/menit -Paracetamol 85 mg bila perlu
- Demam (+) - Normosefali -RIF 1x100mg
- Mata: CA -/-, SI -/-, -INH 1x100mg
cekung +/+
- Mulut: sianosis -, kering
+
- Thoraks: SNV, w -/-. R -
/-; BJ 1&2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +,
turgor menurun
- Ekstremitas: hangat +,
CRT < 3 detik
FOLLOW UP HARI II
- BAB 5x, cair, kuning - CM, Tampak Sakit Gastroenteritis akut dehidrasi -IVFD Asering 3cc/kgBB/jam.
sedang
ampas (+) Sedang -Cotrimoxsazol syr 2x1cth
- Tidak nafsu makan - N: 128 x/menit Gizi Kurang -Paracetamol 85mg bila perlu
- Mual (+) - S: 36,8C TB on OAT -RIF 1x100mg
- Muntah (-) - R: 24 x/menit -INH 1x100mg
- Demam (-) - Normosefali
- Mata: ca -/-, si -/-,
cekung +/+
- Mulut: sianosis -, kering
+
- Thoraks: SNV, w -/-. R -
/-; BJ 1 dan 2 reg, m -, g
-
- Abdomen: supel, BU +,
turgor baik
- Ekstremitas: hangat +,
CRT 2 detik
FOLLOW UP HARI III
- BAB 4x, cair, kuning - CM, Tampak Sakit Sedang Gastroenteritis akut -IVFD Asering 3cc/kgBB/jam.
dehidrasi sedang
ampas (+) - N: 128 x/menit -Colsansetin syr 4x125mg
- Tidak nafsu makan - S: 36,8C Gizi Kurang -Paracetamol 85mg bila perlu
- Mual (+) - R: 24 x/menit TB on OAT -RIF 1x100mg
- Muntah (-) - Normosefali -INH 1x100mg
- Demam (-) - Mata: ca -/-, si -/-, cekung +/+
- Mulut: sianosis -, kering +
- Thoraks: SNV, w -/-. R -/-; BJ 1
dan 2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +, turgor
baik
- Ekstremitas: hangat +, CRT 2
detik
FOLLOW UP HARI IV
- BAB 4x, cair, - CM, Tampak Sakit Sedang Gastroenteritis akut -IVFD Asering
dehidrasi sedang
kuning ampas (+) - N: 120 x/menit 3cc/kgBB/jam.
- Tidak nafsu makan - S: 37,3C Gizi Kurang -Colsansetin syr 4x125mg
- Mual (+) - R: 22 x/menit TB on OAT -Paracetamol 85mg bila
- Muntah (-) - Normosefali perlu
- Demam (-) - Mata: ca -/-, si -/-, cekung +/+ -RIF 1x100mg
- Mulut: sianosis -, kering + -INH 1x100mg
- Thoraks: SNV, w -/-. R -/-; BJ 1
dan 2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +, turgor
baik
- Ekstremitas: hangat +, CRT 2
detik
FOLLOW UP HARI V
- BAB 3x, cair, kuning - CM, Tampak Sakit Sedang Gastroenteritis akut -IVFD Asering 3cc/kgBB/jam.
dehidrasi sedang
ampas (+) - N: 132x/menit -Colsansetin syr 4x125mg
- Tidak nafsu makan - S: 36,8C Gizi Kurang -Paracetamol 85mg bila perlu
- Mual (+) - R: 24 x/menit TB on OAT -RIF 1x100mg
- Muntah (+) - Normosefali -INH 1x100mg
- Demam (-) - Mata: ca -/-, si -/-, cekung -/-
- Mulut: sianosis -, kering +
- Thoraks: SNV, w -/-. R -/-; BJ 1
dan 2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +, turgor
baik
- Ekstremitas: hangat +, CRT 2
detik
FOLLOW UP HARI VI
- BAB 2x, cair, kuning - CM, Tampak Sakit Sedang Gastroenteritis akut -IVFD Asering 3cc/kgBB/jam.
dehidrasi ringan
ampas (+) - N: 124 x/menit -Colsansetin syr 4x125mg
- Nafsu makan ada - S: 36,5C Gizi Kurang -Paracetamol 85mg bila perlu
namun hanya sedikit - R: 22 x/menit TB on OAT -RIF 1x100mg
- Mual (+) - Normosefali -INH 1x100mg
- Muntah (-) - Mata: ca -/-, si -/-, cekung -/-
- Demam (-) - Mulut: sianosis -, kering +
- Thoraks: SNV, w -/-. R -/-; BJ 1
dan 2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +, turgor
baik
- Ekstremitas: hangat +, CRT 2
detik
FOLLOW UP HARI VII
- BAB cair (-), kuning - CM, Tampak Sakit Ringan Gastroenteritis akut -Venflon
dehidrasi sedang
ampas (+) - N: 108 x/menit -Colsansetin syr 4x125mg
- Nafsu makan ada - S: 36,6C Gizi Kurang -Paracetamol 85mg bila perlu
namun hanya sedikit - R: 20 x/menit TB on OAT -RIF 1x100mg
- Mual (+) - Normosefali -INH 1x100mg
- Muntah (-) - Mata: ca -/-, si -/-, cekung -/-
- Demam (-) - Mulut: sianosis -, kering +
- Thoraks: SNV, w -/-. R -/-; BJ 1
dan 2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +, turgor
baik
- Ekstremitas: hangat +, CRT 2
detik
ANALISA KASUS
Usia pasien disini adalah 1 tahun 11 bulan. Hal ini merupakan faktor resiko pada kejadian infeksi
saluran pencernaan. Karena pada usia 6-23 bulan anak rentan terkena infeksi virus maupun
bakteri. Hal ini disebabkan karena kadar antibodi ibu yang diperoleh dari ASI mulai menurun.
Selain itu pada usia ini anak mulai masuk ke fase oral yaitu suka memasukan semua benda yang
dipegang kedalam mulutnya. Tentu saja hal ini yang dapat menimbulkan infeksi.
Keluhan yang dialami pasien bab cair 5x sejak 1 hari SMRS. Keluhan ini menandakan pasien
mengalami diare akut atau infeksi pada saluran pencernaan. Dikatakan diare akut karena onset
terjadi < 14 hari.
Pasien tampak lebih rewel, nafsu makan berkurang dan cenderung lebih banyak minum. Hal ini
menandakan pasien mengalami dehidrasi yang disebabkan oleh keluarnya cairan dan elektrolit saat
bab cair.
Lingkungan rumah pasien diduga kuat menjadi faktor utama penyebab diare pada pasien,
dikarenakan banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada bayi
dan balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yang
meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL),
kualitas bakterologis air, dan kondisi rumah.
Pemeriksaan fisik pada pasien Karena kehilangan cairan seseorang akan merasa haus, berat
badan berkurang, mata menjadi cekung, bibir kering, turgor kulit menurun. Keluhan dan gejala ini
disebabkan deplesi air yang isotonik.
IVFD Asering diberikan untuk menggantikan hilangnya cairan sesuai status hidrasi, Zinc 1 x 20 mg,
untuk mengurangi lama dan beratnya diare sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya dehidrasi
pada anak, mengembalikan nafsu makan anak. Selain itu, zinc berperan untuk pertumbuhan dan
pembelahan sel, anti oksidan, perkembangan seksual, kekebalan seluler, pengecapan, serta nafsu
makan. Zinc juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan merupakan mediator potensial
pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Probiokid juga digunakan untuk penanganan diare pada anak. Probiotik mempunyai manfaat
dalam terapi diare karena probiotik merupakan mikroorganisme yang bekerja pada usus untuk
menghambat bakteri atau kuman patogen. Probiokid diberikan 1x1 bungkus/hari. Collistin
digunakan untuk mengobati infeksi usus atau untuk menekan flora di kolon.
Colsansetin (kloramfenikol) diberikan atas dasar hasil analisa faeces yang menunjukan penyebab
dari diare pada pasien adalah bakteri.
TINJAUAN PUSTAKA
Diare
Diare Akut Diare Kronis
Persisten
Kurang dari Berlangsung Lebih dari
14 hari antara 15-30 30 hari
hari
MANIFESTASI KLINIS
Kram
Diare perut
Muntah Demam
PATOFISIOLOGI
Menginvasi dan
Gangguan sekresi
mendestruksi sel
Mikroorganisme dan reabsorbsi
epitel, melakukan
patogen masuk ke cairan dan
penetrasi ke lamina
dalam tubuh elektrolit pada
propia serta
saluran pencernaan
merusak mikrovili.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang (pemeriksaan darah dan
tinja)
SKOR MAURICE KING
Kegagalan
Gangguan
upaya Kejang
elektrolit
rehidrasi oral
Asidosis Ileus
Edema
metabolik paralitik
Gagal ginjal
akut
Prognosis