You are on page 1of 48

GASTROENTERITIS AKUT

DENGAN DEHIDRASI SEDANG

PEMBIMBING : DR. HOT, SPA

GRACA J. V. MORENA DA COSTA SOARES


030.10.117
Pendahuluan

Peningkatan volume Secara global setiap


Pada negara berkembang,
(>10mL/kgbb/hari) pada tahunnya ada sekitar 2
anak-anak usia dibawah 3
bayi dan anak dan/atau miliar kasus diare dengan
tahun rata-rata mengalami
penurunan konsistensi angka kematian 1,5 juta
3 episode diare pertahun.
feses (>3 kali dalam sehari) pertahun

Prevalensi diare pada


kelompok umur 1-4 tahun Data Riskesdas 2007 , diare
di Indonesia sebanyak sudah menjadi penyebab Diare akut pada umumnya
16,7% dan merupakan kematian terbanyak pada terjadi kurang dari 7 hari
prevalensi terbanyak balita di Indonesia dengan dan tidak lebih dari 14 hari
dibandingkan kelompok persentase 25,2%.
umur lainnya.
Identitas

Nama : An. B
Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 11 Desember 2014
Umur : 1 Tahun, 11 bulan, 3 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Alamat :Jl. Pondok Bambu Batas RT/RW 03/12,
Jakarta Timur
Anamnesis

Keluhan BAB cair lebih dari 5x/hari sejak sehari SMRS


utama

Keluhan Demam, muntah, nafsu makan menurun


tambahan
Riwayat Penyakit Sekarang

Mencret 1 hari
Muntah-muntah
SMRS (ada ampas,
8x (isi makanan Demam 38,2C
warna kuning, bau
dan cairan)
asam)

Nafsu makan Cenderung lebih


menurun suka minum air
Riwayat Penyakit Dahulu

Pernah menderita diare (tepatnya satu minggu


sebelumnya) dan sekarang sedang menjalani
pengobatan TB (sejak September 2016)

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada
Riwayat Perkembangan
Perkembangan psikomotor tidak sesuai dengan
waktunya dan perkembangan pubertas belum dapat
dinilai.
Riwayat Makanan
Pasien mendapatkan ASI dari sejak lahir sampai usia
1 tahun 4 bulan, sudah minum PASI dan bubur susu
sejak usia 6 bulan, makan nasi tim sejak usia 9
bulan. Makanan sehari-hari cukup bervariasi. Tidak
ada kesulitan makan.
Riwayat Imunisasi

Imunisasi dasar lengkap

Riwayat Lingkungan

Lingkungan perumahan cukup baik, tetapi padat


penduduk.
Riwayat Sosial Ekonomi

Penghasilan ayah pasien tersebut cukup untuk


memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Keadaan Umum
Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kesan Gizi : Baik
Keadaan lain : Anemis(-), ikterik (-),
sianosis (-), dyspnoe (-)
Data Antropomeri

Berat Badan sekarang : 8,9 kg


Panjang Badan : 83 cm
Lingkar kepala : 45 cm
Status Gizi
BB / U = 8,9/11,8 x 100 % = 75,42%
TB / U = 83/86 x 100 % = 96,5 %
BB / TB = 8,9/11,6 x 100 % = 76,72 %

*di-plot dengan kurva CDC, interpretasi menurut


Waterlow Gizi kurang (70-90%)
Tanda Vital

Nadi : 128 x / menit, kuat, isi cukup, ekual


kanan dan kiri, regular
Nafas : 24x /menit, tipe abdomino-torakal
Suhu : 36,8C, axilla
Kepala Normochepali, ubun-ubun sudah
menutup
Rambut Warna hitam, distribusi merata, mudah
dicabut, tipus
Wajah Tidak ada luka, jaringan parut
Mata CA -/- , SI -/-, cekung
Telinga Normotia, cairan (-)
Hidung Napas cuping hidung (-)
Bibir Kering (+), sianosis (-)
Mulut Oral hygiene baik, tumbuh gigi (+),
mukosa gusi dan pipi berwarna merah
muda
Lidah Normoglosia
Tenggorokan Arkus faring simetris, hiperemis (+),
uvula ditengah
Leher Tidak ada deviasi trakea, trakea di
tengah
Thoraks Simetris saat inspirasi dan ekspirasi,
retraksi (-)
Jantung BJ I, II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru SNV +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen BU (+)
Genitalia Jenis kelamin perempuan
KGB Tidak terlihat dan tidak teraba
membesar
Anggota Gerak Akral hangat, CRT <3
Kulit Warna sawo matang merata, turgor
menurun
Bagian tubuh Nilai untuk gejala yang ditemukan
yang diperiksa 0 1 2
Keadaan umum Sehat Gelisah, rewel, Mengigau, koma
apatis, mengantuk atau syok
Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Ubun-ubun besar Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Kering Kering dan
sianosis
Denyut nadi/ menit Kuat < 120 Sedang (120-140) Lemah > 140

Skor Maurice King : 5


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hasil Nilai Normal

Leukosit 17 ribu/L 6-17,5

Eritrosit 4,7 jt/L 3,6 5,2

Hemoglobin 13,8 g/dL 10,1 - 12,9

Hematokrit 40 % 32-44

Trombosit 376 ribu/L 217-497

MCV 85,0 fL 73 109

MCH 29,4 pg 21 33

MCHC 34,7 g/dL 26 34

RDW 12,2% <14

Kimia klinik

Metabolisme
Karohidrat
GDS 80 mg/dL 50 80

Elektrolit

Natrium 132 mmol/L * 135 155

Kalium 3,7 mmol/L 3,6 5,5

Klorida 108 mmol/L 98 109


Hasil Laboratorium Patologi Klinik pada tanggal
14 November 2016

Faeces Hasil Nilai Normal

Faeces Rutin

Makroskopik :

Warna Coklat Coklat

Konsistensi Lunak Lunak

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

Mikroskopik :
Leukosit Negatif Negatif

Eritrosit Negatif Negatif

Amoeba Coli Negatif Negatif

Amoeba Histolitika Negatif Negatif

Telur cacing Negatif Negatif

Pencernaan :

Lemak Negatif Negatif

Amilum Negatif Negatif

Serat Negatif Negatif

Ragi Negatif Negatif


Hasil Laboratorium Patologi Klinik pada tangal
15 November 2016

Urinalisa Hasil Nilai Normal

Urin Lengkap

Warna Kuning Kuning

Kejernihan Agak keruh * Jernih

Glukosa Negatif Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Keton 1+ * Negatif

pH 6,0 4,6-8

Berat Jenis 1.005 1.005-1.030

Albumin Urin Negatif Negatif

Urobilinogen 0.2 E.U./dL 0.1-1

Nitrit Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

Esterase Lekosit Negatif Negatif

Sedimen Urin

Leukosit 2-4 /LPB <5

Eritrosit 0-1 /LPB <2

Epitel Positif /LPB Positif

Silinder Negatif /LPK Negatif

Kristal Negatif Negatif

Bakteri Negatif Negatif

Jamur Negatif /LPB Negatif


Hasil Laboratorium dari RS Hermina Jatinegara
pada tanggal 16 November 2016

Faeces Hasil Nilai Normal

Faeces analisa

Warna Kuning Kuning-kuning coklat

Konsistensi Cair Lembek

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

pH 6,0 7,00 NETRAL

Glukosa Negatif Negatif

Leukosit 0-1 1-3

Eritrosit Negatif 0-1

Lemak Negatif Negatif

Telur cacing 80 mg/dL 50 80

Amoeba Negatif Negatif

Bakteri Positif 2 Positif

Basil Gram Negatif Positif 2 Negatif

Coccus Gram Negatif Negatif Negatif

Ragi Positif Negatif

Pseudohypha Positif Negatif

Amylum Positif Negatif

Serat Tumbuhan Negatif Negatif


RESUME

Pasien datang ke IGD RSUD Budhi Asih diantar oleh ibu dan ayahnya
dengan keluhan mencret sejak 1 hari SMRS. Pada tanggal 13
November 2016 pukul 11.00 WIB pasien muntah-muntah 8x, muntah
cair berisi makanan dan air, banyaknya gelas aqua setiap kali
muntah. Mulai pukul 13.30 WIB hingga subuh pasien mengalami
mencret, Buang air besar cair lebih dari >5x/ hari, ada ampasnya,
warna kuning, berbau asam, tidak ada lendir dan darah, banyaknya
gelas aqua setiap kali mencret. Pada malam harinya, badan pasien
panas (38,2C). Nafsu makan anak menurun dan cenderung lebih
suka minum air.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak rewel dan cengeng, rambut
tipis dan mudah dicabut, mata cekung, mukosa bibir kering, dan
turgor kulit menurun.
Pada pemeriksaan penunjang elektrolit didapatkan kadar natrium
menurun (132mmol/L), hasil analisa faeces positif 2 pada bakteri basil
gram negatif, positif pada ragi, pseudohypha, dan amylum.
DIAGNOSIS BANDING

Gastroenteritis akut et causa infeksi virus dengan


dehidrasi sedang

Gastroenteritis akut et causa infeksi bakteri dengan


dehidrasi sedang

Gastroenteritis akut et causa infeksi parasit dengan


dehidrasi sedang
DIAGNOSIS KERJA

Gastroenteritis akut et
causa infeksi bakteri
Gizi Kurang
dengan dehidrasi
sedang

TB on OAT
PENATALAKSANAAN

Non-medikamentosa
Komunikasi, informasi, edukasi kepada orang tua pasien
mengenai keadaan pasien.
Memberikan nutrisi yang cukup sesuai usia.
Memperhatikan kebersihan seperti mencuci tangan,
menyaring dan memasak air terlebih dahulu sebelum
digunakan, merebus botol dan peralatan makan setiap
hari.
Gunakan air bersih dan matang untuk minum.
Kebiasaan mencuci tangan terutama sebelum
menyiapkan dan memberi makanan.
Edukasi mengenai pentingnya kepatuhan minum obat
teratur. Menjauhkan penderita dari sumber penularan
TB.
Medikamentosa
IVFD Asering 3cc/kgBB/jam.
Colsansetin syr 4x125mg
Probiokid 1x1 sachet
Zinc 1x20mg
Paracetamol 85mg (bila perlu)
RIF 1x100mg
INH 1x100mg
PROGNOSIS

Ad Vitam : Ad bonam
Ad Functionam : Ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP HARI I

- BAB 7x, cair, kuning - CM, Tampak Sakit Gastroenteritis akut dengan -IVFD Asering
dehidrasi sedang
ampas (+) Sedang 3cc/kgBB/jam.
- Mual (+) - N: 120 x/menit Gizi kurang -Amoksisilin 3x125mg
- Makan 2 sendok - S: 37,3C TB on OAT -Probiokid 1x1 sachet
langsung muntah - R: 22x/menit -Paracetamol 85 mg bila perlu
- Demam (+) - Normosefali -RIF 1x100mg
- Mata: CA -/-, SI -/-, -INH 1x100mg
cekung +/+
- Mulut: sianosis -, kering
+
- Thoraks: SNV, w -/-. R -
/-; BJ 1&2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +,
turgor menurun
- Ekstremitas: hangat +,
CRT < 3 detik
FOLLOW UP HARI II

- BAB 5x, cair, kuning - CM, Tampak Sakit Gastroenteritis akut dehidrasi -IVFD Asering 3cc/kgBB/jam.
sedang
ampas (+) Sedang -Cotrimoxsazol syr 2x1cth
- Tidak nafsu makan - N: 128 x/menit Gizi Kurang -Paracetamol 85mg bila perlu
- Mual (+) - S: 36,8C TB on OAT -RIF 1x100mg
- Muntah (-) - R: 24 x/menit -INH 1x100mg
- Demam (-) - Normosefali
- Mata: ca -/-, si -/-,
cekung +/+
- Mulut: sianosis -, kering
+
- Thoraks: SNV, w -/-. R -
/-; BJ 1 dan 2 reg, m -, g
-
- Abdomen: supel, BU +,
turgor baik
- Ekstremitas: hangat +,
CRT 2 detik
FOLLOW UP HARI III

- BAB 4x, cair, kuning - CM, Tampak Sakit Sedang Gastroenteritis akut -IVFD Asering 3cc/kgBB/jam.
dehidrasi sedang
ampas (+) - N: 128 x/menit -Colsansetin syr 4x125mg
- Tidak nafsu makan - S: 36,8C Gizi Kurang -Paracetamol 85mg bila perlu
- Mual (+) - R: 24 x/menit TB on OAT -RIF 1x100mg
- Muntah (-) - Normosefali -INH 1x100mg
- Demam (-) - Mata: ca -/-, si -/-, cekung +/+
- Mulut: sianosis -, kering +
- Thoraks: SNV, w -/-. R -/-; BJ 1
dan 2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +, turgor
baik
- Ekstremitas: hangat +, CRT 2
detik
FOLLOW UP HARI IV

- BAB 4x, cair, - CM, Tampak Sakit Sedang Gastroenteritis akut -IVFD Asering
dehidrasi sedang
kuning ampas (+) - N: 120 x/menit 3cc/kgBB/jam.
- Tidak nafsu makan - S: 37,3C Gizi Kurang -Colsansetin syr 4x125mg
- Mual (+) - R: 22 x/menit TB on OAT -Paracetamol 85mg bila
- Muntah (-) - Normosefali perlu
- Demam (-) - Mata: ca -/-, si -/-, cekung +/+ -RIF 1x100mg
- Mulut: sianosis -, kering + -INH 1x100mg
- Thoraks: SNV, w -/-. R -/-; BJ 1
dan 2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +, turgor
baik
- Ekstremitas: hangat +, CRT 2
detik
FOLLOW UP HARI V

- BAB 3x, cair, kuning - CM, Tampak Sakit Sedang Gastroenteritis akut -IVFD Asering 3cc/kgBB/jam.
dehidrasi sedang
ampas (+) - N: 132x/menit -Colsansetin syr 4x125mg
- Tidak nafsu makan - S: 36,8C Gizi Kurang -Paracetamol 85mg bila perlu
- Mual (+) - R: 24 x/menit TB on OAT -RIF 1x100mg
- Muntah (+) - Normosefali -INH 1x100mg
- Demam (-) - Mata: ca -/-, si -/-, cekung -/-
- Mulut: sianosis -, kering +
- Thoraks: SNV, w -/-. R -/-; BJ 1
dan 2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +, turgor
baik
- Ekstremitas: hangat +, CRT 2
detik
FOLLOW UP HARI VI

- BAB 2x, cair, kuning - CM, Tampak Sakit Sedang Gastroenteritis akut -IVFD Asering 3cc/kgBB/jam.
dehidrasi ringan
ampas (+) - N: 124 x/menit -Colsansetin syr 4x125mg
- Nafsu makan ada - S: 36,5C Gizi Kurang -Paracetamol 85mg bila perlu
namun hanya sedikit - R: 22 x/menit TB on OAT -RIF 1x100mg
- Mual (+) - Normosefali -INH 1x100mg
- Muntah (-) - Mata: ca -/-, si -/-, cekung -/-
- Demam (-) - Mulut: sianosis -, kering +
- Thoraks: SNV, w -/-. R -/-; BJ 1
dan 2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +, turgor
baik
- Ekstremitas: hangat +, CRT 2
detik
FOLLOW UP HARI VII

- BAB cair (-), kuning - CM, Tampak Sakit Ringan Gastroenteritis akut -Venflon
dehidrasi sedang
ampas (+) - N: 108 x/menit -Colsansetin syr 4x125mg
- Nafsu makan ada - S: 36,6C Gizi Kurang -Paracetamol 85mg bila perlu
namun hanya sedikit - R: 20 x/menit TB on OAT -RIF 1x100mg
- Mual (+) - Normosefali -INH 1x100mg
- Muntah (-) - Mata: ca -/-, si -/-, cekung -/-
- Demam (-) - Mulut: sianosis -, kering +
- Thoraks: SNV, w -/-. R -/-; BJ 1
dan 2 reg, m -, g -
- Abdomen: supel, BU +, turgor
baik
- Ekstremitas: hangat +, CRT 2
detik
ANALISA KASUS

Usia pasien disini adalah 1 tahun 11 bulan. Hal ini merupakan faktor resiko pada kejadian infeksi
saluran pencernaan. Karena pada usia 6-23 bulan anak rentan terkena infeksi virus maupun
bakteri. Hal ini disebabkan karena kadar antibodi ibu yang diperoleh dari ASI mulai menurun.
Selain itu pada usia ini anak mulai masuk ke fase oral yaitu suka memasukan semua benda yang
dipegang kedalam mulutnya. Tentu saja hal ini yang dapat menimbulkan infeksi.

Keluhan yang dialami pasien bab cair 5x sejak 1 hari SMRS. Keluhan ini menandakan pasien
mengalami diare akut atau infeksi pada saluran pencernaan. Dikatakan diare akut karena onset
terjadi < 14 hari.

Pasien tampak lebih rewel, nafsu makan berkurang dan cenderung lebih banyak minum. Hal ini
menandakan pasien mengalami dehidrasi yang disebabkan oleh keluarnya cairan dan elektrolit saat
bab cair.

Lingkungan rumah pasien diduga kuat menjadi faktor utama penyebab diare pada pasien,
dikarenakan banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada bayi
dan balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yang
meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL),
kualitas bakterologis air, dan kondisi rumah.
Pemeriksaan fisik pada pasien Karena kehilangan cairan seseorang akan merasa haus, berat
badan berkurang, mata menjadi cekung, bibir kering, turgor kulit menurun. Keluhan dan gejala ini
disebabkan deplesi air yang isotonik.

IVFD Asering diberikan untuk menggantikan hilangnya cairan sesuai status hidrasi, Zinc 1 x 20 mg,
untuk mengurangi lama dan beratnya diare sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya dehidrasi
pada anak, mengembalikan nafsu makan anak. Selain itu, zinc berperan untuk pertumbuhan dan
pembelahan sel, anti oksidan, perkembangan seksual, kekebalan seluler, pengecapan, serta nafsu
makan. Zinc juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan merupakan mediator potensial
pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Probiokid juga digunakan untuk penanganan diare pada anak. Probiotik mempunyai manfaat
dalam terapi diare karena probiotik merupakan mikroorganisme yang bekerja pada usus untuk
menghambat bakteri atau kuman patogen. Probiokid diberikan 1x1 bungkus/hari. Collistin
digunakan untuk mengobati infeksi usus atau untuk menekan flora di kolon.

Colsansetin (kloramfenikol) diberikan atas dasar hasil analisa faeces yang menunjukan penyebab
dari diare pada pasien adalah bakteri.
TINJAUAN PUSTAKA

Di dunia, 6 juta anak meninggal tiap tahun karena


diare dan sebagian besar kejadian tersebut terjadi
di negara berkembang.
17% kematian anak di dunia disebabkan oleh diare.
Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian
bayi 42% dibanding pneumonia 24%.
Kematian golongan usia 1-4 tahun karena diare
25,2%
KLASIFIKASI

Diare
Diare Akut Diare Kronis
Persisten
Kurang dari Berlangsung Lebih dari
14 hari antara 15-30 30 hari
hari
MANIFESTASI KLINIS

Kram
Diare perut

Muntah Demam
PATOFISIOLOGI

Menginvasi dan
Gangguan sekresi
mendestruksi sel
Mikroorganisme dan reabsorbsi
epitel, melakukan
patogen masuk ke cairan dan
penetrasi ke lamina
dalam tubuh elektrolit pada
propia serta
saluran pencernaan
merusak mikrovili.
DIAGNOSIS

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang (pemeriksaan darah dan
tinja)
SKOR MAURICE KING

Bagian tubuh yang Nilai untuk gejala


diperiksa yang ditemukan
1 2 3
Keadaan umum Sehat Gelisah, cengeng, Mengigau, koma atau
apatis, ngantuk syok
Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Ubun-ubun besar Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Kering Kering dan sianosis
Denyut nadi/ menit Kuat<120 Sedang (120-140) Lebih dari 140
PENATALAKSANAAN

Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru atau


oralit osmolaritas rendah
Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
ASI dan makanan tetap diteruskan
Antibiotik yang sesuai
Nasehat kepada orang tua/pengasuh
KOMPLIKASI

Kegagalan
Gangguan
upaya Kejang
elektrolit
rehidrasi oral

Asidosis Ileus
Edema
metabolik paralitik

Gagal ginjal
akut
Prognosis

Bila tatalaksana diare sesuai dengan


pilar-pilar diare, sebagian besar (90%)
kasus diare pada anak akan sembuh
dalam waktu kurang dari 7 hari,
sebagian kecil (5%) akan melanjut dan
sembuh dalam kurang dari 7 hari,
sebagian kecil (5%) akan menjadi diare
persisten.
GIZI KURANG

KEP adalah keadaan dimana kurang gizi yang di


sebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari-hari yang tidak memenuhi angka
kecukupan gizi (AKG).

Batita gizi kurang adalah batita dengan status gizi


kurang yang berdasarkan indikator BB/U dengan nilai z-
score < - 2 SD sampai 3 SD menurut WHO dan
menurut CDC 2000 berdasarkan BB/TB dengan range
70-90%.
KESIMPULAN

Berdasarkan anamnesis dan Sebagian besar (90%) kasus


pemeriksaan fisik yang diare pada anak akan sembuh
dilakukan, dapat disimpulkan dalam waktu kurang dari 7 hari,
pasien mengalami sebagian kecil (5%) akan
Gastroenteritis akut et causa melanjut dan sembuh dalam
infeksi bakteri dengan dehidrasi kurang dari 7 hari, sebagian kecil
sedang, gizi kurang serta TB on (5%) akan menjadi diare
OAT. persisten (15-30 hari).

Penanganan yang tepat pada


Pemberian nutrisi yang baik juga
diare berupa lintas diare dapat
dapat memperbaiki gizi kurang
menurunkan angka morbiditas
akibat diare.
dan mortalitas akibat diare.

You might also like