You are on page 1of 15

PENGELANTANGAN PADA KAIN KAPAS DENGAN H2O2

YANG MENGHASILKAN OKSIDASI GLUKOSA


Oleh,

Achmad Fauzi NPM 15020001


Ahmad Syifa Z. NPM 15020002
Danar Rahadi Wiratmoyo NPM 15020006
Jeandy Abdul M NPM 15020038
Muhammad Nur Hasan NPM 15020043
Rizky Septian G. 15020025
Pengelantangan adalah proses untuk
menghilangkan warna alam (pigmen alam) yang
ada pada bahan tekstil sehingga diperoleh bahan
yang lebih putih, baik menggunakan zat oksidator
maupun reduktor. Pigmen-pigmen alam pada
bahan tekstil umumnya terdapat pada bahan dari
serat-serat alam baik serat tumbuh-tumbuhan
maupun serat binatang yang tertentu selama
masa pertumbuhan
Tujuan proses pengelantangan diantaranya :
1. Untuk menghilangkan kotoran-kotoran organik yang
terwujud sebagai pigmen-pigmen warna alami yang tidak
bisa hilang hanya dengan proses pemasakan saja
2. Menghilangkan warna dari kotoran luar (pada serat
sintetik : pelumas, grease mesin dan lain-lain).
3. Mempersiapkan bahan untuk proses pencelupan atau
pencapan dengan warna muda
Pada pengelantangan ini zat H2O2
dihasilkan oleh aspergilus niger
Fungi ini dihasilkan dari isolasi daritanah, sisatumbuhan,
udaradi dalamruangan. Dengan proses inkubasi
menggunakan asetat sebagai larutan penyangga dengan
pH 5, jenis fungi ini dapat menghasilkan selulosa (Selulosa
adalah polimer yang tersusun atas unit-unit glukosa) yang
kemudian dihidrolisa menjadi glukosa.
Kemudian glukosa dioksidasi dengan udara. Oksidasi glukosa adalah proses
kimia yang menyediakan energi bagi organisme untuk melakukan semua
kegiatan yang diperlukan. Oksidasi kimia sebelum penyempurnaan
merupakan cara yang efektif dalam menurunkan pewarna alami yang ada
pada serat kapas.
Oksidase glukosa menghasilkan hidrogen peroksida dan asam glukonat dari
glukosa. Oksigen dan asam glukonat terbentuk oleh reaksi sebagai agen
chelating (anti sadah) untuk ion logam hadir dalam sistem. Adanya oksigen
(melalui transfer oksigen dari gas ke fasa air) dan pH adalah dua parameter
utama yang mempengaruhi produksi hidrogen peroksida, diatur oleh tingkat
aerasi dan agitasi mekanik. Tingkat aerasi optimal yang diberikan
dipengaruhi oleh sifat mikroorganisme yang digunakan. Efek dari kondisi
proses yang mempengaruhi pemutihan efisiensi dan indeks putih kain
dikelantang telah dipelajari dalam pekerjaan ini.
Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap proses pengelantangan dengan
menggunakan H2O2

1. Efek pH
Larutan memiliki pH asam (ditambahkan H2SO4 sebagai penstabil)
pH optimum yg pengelantangan yaitu pH 10-11.

2. Efek Suhu
Suhu dibawah 80oC pelepasan ion HO2- sedikit, suh
pengelantangan kapas 90-100oC.
Suhu >100oC (HT/HP : 120oC) : peguaraian H2O2 terlalu cepat
shg dapat merusak serat selulosa (oksiselulosa)
3. Efek Katalis Ion Logam
Logam-2 besi (ion Fe 2+, Fe 3+,Cu2+,Mn2+) dapat mempercepat penguraian H 2O2
menghasilkan Oksigen aktif : menyerang selulosa pada posisi tertentu : terjadi lobang
pada kain (pin hole), untuk mengatasinya : kain direndam dalam larutan asam encer,
atau gunakan stabiilisator H 2O2

4. Efek Stabilisator
Fungsi : Mengontrol pelepasan ion perhidroksil (-OOH) dan free radical spesies (O*)
sehingga mencegah dekomposisi H 2O2 yg terlalu cepat dan mencegah kerusakan serat.
Jenis Stabisator:
5. Alkali : Sodium Silikat (Na 2SiO3)
6. Dispersant : Acrylate, phosphonate
7. Sequesterant : EDTA,DTPA , dll
8. In-Organic salt : Magnesium sulfate : MgSO 4.7H2O
9. Coloid stabiliser : Acrylate polymer
Mekanisme : Mengikat ion-ion logam dalam air proses
5. Efek Konsentrasi
Tergantung pada :
. Jenis bahan (kain berat,sedang,ringan)
. Suhu
. Vlot
. Konsentrasi terlalu tinggi : merusak serat
. Batch proses (2-4% owf), LR 1:10; 1:20
. Continuous : (1-2% owf)

6. Efek Waktu
Tergantung pada :
. Jenis bahan (kain berat,sedang,ringan)
. Suhu, Suhu Tinggi : waktu lebih singkat
. Mesin yg digunakan.
IV. Keunggulan & Kelemahan Bleaching dengan Peroksida
No Keunggulan Kelemahan
1 Universal Bleaching agent (bisa untuk H2O2 lebih mahal dari pada hipoklorit
semua jenis kain, selulosa,silk,wool,
sintetik)
2 Lebih sediit kerusakan serat dibanding Perlu penambhan stabilisator, bila yg
hipoklorit digunakan NaSilikat : Ca/M g silikat
deposit di kain, pegangan kain kasar,
warna jadi suram dan kerataan turun,
deposit di mesin
3 Bisa proses simultan : desizing- Bila Ion Fe tidak dikontrol mengakibatkan
scouring-bleaching pin hole pada bahan selulosa
4 Efek putih bahan permanen, efek Kurang putih untuk kain akrilik
celupan bagus
5 Tidak ada proses antichlor, Dapat mengiritasi kulit
Dalam proses ini ezim melepaskan peroksida pada pH asam dan
dibawah suhu kamar selama reaksi. Adanya oksigen dari luar dan
agitasi(pengadukan) secara mekanik selama tahap awal akan
mempengaruhi hasil derajat putih dari kain.
Pemutihan kain katun yang menghasilkan oksidase glukosa
menunjukkan nilai keputihan lebih rendah dari yang diharapkan.
Kehadiran glukosa sisa di reaksi basah memiliki potensi untuk
mengurangi keputihan dari kain di bawah pH basa pada suhu
tinggi. Ini tentu membutuhkan konsentrasi yang tinggi dari enzim
oksidase glukosa dalam proses pemutihan atau mungkin
peningkatan waktu inkubasi untuk melengkapi perubahan glukosa.
Pasokan eksternal oksigen dan agitasi mekanik selama inkubasi
enzim oksidase glukosa akperoksida dari berpengaruh terhadap
produksi glukosa

You might also like