Professional Documents
Culture Documents
1. Efek pH
Larutan memiliki pH asam (ditambahkan H2SO4 sebagai penstabil)
pH optimum yg pengelantangan yaitu pH 10-11.
2. Efek Suhu
Suhu dibawah 80oC pelepasan ion HO2- sedikit, suh
pengelantangan kapas 90-100oC.
Suhu >100oC (HT/HP : 120oC) : peguaraian H2O2 terlalu cepat
shg dapat merusak serat selulosa (oksiselulosa)
3. Efek Katalis Ion Logam
Logam-2 besi (ion Fe 2+, Fe 3+,Cu2+,Mn2+) dapat mempercepat penguraian H 2O2
menghasilkan Oksigen aktif : menyerang selulosa pada posisi tertentu : terjadi lobang
pada kain (pin hole), untuk mengatasinya : kain direndam dalam larutan asam encer,
atau gunakan stabiilisator H 2O2
4. Efek Stabilisator
Fungsi : Mengontrol pelepasan ion perhidroksil (-OOH) dan free radical spesies (O*)
sehingga mencegah dekomposisi H 2O2 yg terlalu cepat dan mencegah kerusakan serat.
Jenis Stabisator:
5. Alkali : Sodium Silikat (Na 2SiO3)
6. Dispersant : Acrylate, phosphonate
7. Sequesterant : EDTA,DTPA , dll
8. In-Organic salt : Magnesium sulfate : MgSO 4.7H2O
9. Coloid stabiliser : Acrylate polymer
Mekanisme : Mengikat ion-ion logam dalam air proses
5. Efek Konsentrasi
Tergantung pada :
. Jenis bahan (kain berat,sedang,ringan)
. Suhu
. Vlot
. Konsentrasi terlalu tinggi : merusak serat
. Batch proses (2-4% owf), LR 1:10; 1:20
. Continuous : (1-2% owf)
6. Efek Waktu
Tergantung pada :
. Jenis bahan (kain berat,sedang,ringan)
. Suhu, Suhu Tinggi : waktu lebih singkat
. Mesin yg digunakan.
IV. Keunggulan & Kelemahan Bleaching dengan Peroksida
No Keunggulan Kelemahan
1 Universal Bleaching agent (bisa untuk H2O2 lebih mahal dari pada hipoklorit
semua jenis kain, selulosa,silk,wool,
sintetik)
2 Lebih sediit kerusakan serat dibanding Perlu penambhan stabilisator, bila yg
hipoklorit digunakan NaSilikat : Ca/M g silikat
deposit di kain, pegangan kain kasar,
warna jadi suram dan kerataan turun,
deposit di mesin
3 Bisa proses simultan : desizing- Bila Ion Fe tidak dikontrol mengakibatkan
scouring-bleaching pin hole pada bahan selulosa
4 Efek putih bahan permanen, efek Kurang putih untuk kain akrilik
celupan bagus
5 Tidak ada proses antichlor, Dapat mengiritasi kulit
Dalam proses ini ezim melepaskan peroksida pada pH asam dan
dibawah suhu kamar selama reaksi. Adanya oksigen dari luar dan
agitasi(pengadukan) secara mekanik selama tahap awal akan
mempengaruhi hasil derajat putih dari kain.
Pemutihan kain katun yang menghasilkan oksidase glukosa
menunjukkan nilai keputihan lebih rendah dari yang diharapkan.
Kehadiran glukosa sisa di reaksi basah memiliki potensi untuk
mengurangi keputihan dari kain di bawah pH basa pada suhu
tinggi. Ini tentu membutuhkan konsentrasi yang tinggi dari enzim
oksidase glukosa dalam proses pemutihan atau mungkin
peningkatan waktu inkubasi untuk melengkapi perubahan glukosa.
Pasokan eksternal oksigen dan agitasi mekanik selama inkubasi
enzim oksidase glukosa akperoksida dari berpengaruh terhadap
produksi glukosa