You are on page 1of 9

MORBUS HANSEN

Amalia Ulfatun Hasanah


201210330311086
DEFINISI
Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik,
dan penyebabnya ialah Mycobacterium leprae
yang bersifat intraseluler obligat

Saraf perifer sebagai afinitas pertama kulit dan


mukosa traktus respiratorius bagian atas organ
lain, kecuali susunan saraf pusat
EPIDEMIOLOGI
Penyebaran penyakit kusta dari suatu tempat ke
tempat lain sampai tersebar di seluruh dunia,
tampaknya disebabkan oleh perpindahan
penduduk yang terinfeksi penyakit tersebut

Di Indonesia penderita anak-anak < 14 tahun


didapatkan 11,39% tetapi anak < 1 tahun
jarang sekali, frekuensi tertinggi terdapat pada
kelompok umur antara 25-35 tahun
ETIOLOGI
Kuman penyebab adalah Mycobacterium leprae
yang ditemukan oleh G.A. HANSEN pada tahun
1874 di Norwegia

M. leprae berbentuk kuman dengan ukuran 3-8


m x 0,5 m, tahan asam dan alkohol serta
positif-Gram
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
GAMBARAN KLINIS, BAKTERIOLOGIK, DAN IMUNOLOGIK
KUSTA MULTIBASILAR (MB)
SIFAT LEPROMATOSA BORDERLINE MID BORDERLINE
(LL) LEPROMATOSA (BL) (BB)
Lesi
- Bentuk Makula Makula Plakat
Infiltrat difus Plakat Dome-shapped
Papul Papul (kubah)
Nodus Puched out
- Jumlah Tidak terhitung, Sukar dihitung,
praktis tidak ada masih ada kulit Dapat dihitung,
- Distribusi kulit sehat sehat kulit sehat jelas
- Permukaan Simetris Hampir simetris ada
- Batas Halus berkilat Halus berkilat Asimetris
- Anestesi Tidak jelas Agak jelas Agak kasar, agak
Tidak ada sampai Tak jelas berkilat
tidak jelas Agak jelas
Lebih jelas
BTA
- Lesi kulit Banyak (ada Banyak Agak banyak
- Sekret globus) Biasanya negatif Negatif
hidung Banyak (ada
globus) Negatif Biasanya negatif
Tes lepromin
GAMBARAN KLINIS, BAKTERIOLOGIK, DAN IMUNOLOGIK
KUSTA MULTIBASILAR (MB)
SIFAT TUBERKULOID (TT) BORDERLINE INDETERMINATE (I)
TUBERCULOID (BT)
LESI
- Bentuk Makula saja; Makula dibatasi Hanya makula
makula dibatasi infiltrat; infiltrat
- Jumlah infiltrat saja Satu atau beberapa
Satu, dapat Beberapa atau satu
- Distribusi beberapa dengan satelit Variasi
- Masih asimetris Halus, agak berkilat
Permukaa Asimetris Kering bersisik Dapat jelas atau
n Kering bersisik Jelas dapat tidak jelas
- Batas Jelas Tak ada sampai
Jelas tidak jelas
- Jelas
Anestesia
BTA
- Lesi kulit Hampi selalu Negatif atau hanya Biasanya negatif
Tes negatif 1+ Dapat positif lrmah
lepromin Positif kuat (3+) Positif lemah atau negative
DIAGNOSIS KLINIS
MENURUT WHO (1995)

PB MB
1. Lesi kulit - 1-5 lesi - > 5 lesi
(makula datar, papul - Hipopigmentasi/erit
yang meninggi, ema - Distribusi lebih
nodus) - Distribusi tidak simetris
simetris - Hilangnya sensasi
- Hilangnya sensasi kurang jelas
yang jelas
2. Kerusakan saraf - Banyak cabang
(menyebabkan - Hanya satu cabang saraf
hilangnya saraf
sensasi/kelemahan
otot yang dipersarafi
oleh saraf yang
terkena)

You might also like