You are on page 1of 10

Sistem Pengendalian

Stratejik Proses
Pembangunan
Awareness dan
Keselarasan (alignment)
Disusun Oleh

Nelty Rosmaya Nababan - 167017048


Junaidi Siahaan
Rahel Nainggolan
Febri Marvelindo
Pendahuluan
Apabila strategi dapat dilaksanakan dengan baik, maka banyak hal yang
dapat mempengaruhinya. Kesuksesan menggunakan balance score card
saja, tidak lah cukup. Agar strategi dapat dilaksanakan dengan baik maka
perusahaan harus menggunakan strategi awareness dan keselarasan.

Terdapat delapan item dalam membangun keselarasan, yaitu:


Enterprice value proposition
Board and shareholders alignment
Keselarasan antara strategi korporasi dengan unit penunjang yang terdapat
di kantor pusat
Keselarasan antara kantor pusat dengan unit unit bisnisnya
Keselarasan antara unit bisnis dengan unit penunjang yang terdapat dalam
unit bisnis tersebut
Keselarasan antara unit bisnis dengan pelanggan
Keselarasan antara unit bisnis dengan pemasok dan rekan lainnya
Keselarasan antara unit penunjang yang terdapat dalam unit bisnis dengan
penunjang yang terdapat di kantor pusat
Proses Penyelarasan
Proses penyelarasan di bagi menjadi dua
yaitu:

1. Vertikal alignment 2. Harizontal alignment


1. Vertical Alignment
Vertical alignment berarti harus ada keselarasan antara strategy
map dan balanced scorecard yang dibuat pada level korporasi.

Istilah penurunan strategy map dan balanced scorecard disebut


dengan cascading.

Proses cascading pertama adalah penurunan dari tingkatan


korporasi ke tingkatan departemen. Hal pertama yang harus
diperhatikan adalah bentuk pusat pertanggungjawaban dari
departement tersebut. Jika departemen tersebut merupakan profit
center atau investment center, maka format strategy map untuk
departemen akan sama dengan format strategy map korporasi.
Namun, jika departement merupakan cost center atau revenue
center, maka format dari strategy map akan sedikit berbeda.
Lanjutan
Proses vertical alignment (cascading) dapat dilakukan dengan tiga
tahap, yaitu:

1.Semua tujuan stratejik (strategic objective) yang terdapat dalam


strategy map korporasi akan diturunkan ke masing-masing
departermen berdasarkan controllability masing-masing tujuan
stratejik tersebut.
2.Terdapat pula tujuan stratejik departermen, yang merupakan
penurunan dari tujuan stratejik korporat. Namun memiliki nama
tujuan stratejik yang berbeda.
3.Terdapat pula tujuan stratejik yang muncul pada tingkatan
departemen, tapi tidak ada pada tingkatan korporasi.
4.Untuk departemen-departemen penunjang, customer value
proposition pada perspektif pelanggan merupakan apa yang dijanjikan
oleh departernen penunjang pada departemen yang dilayaninya.
2. Horizontal Alignment
Horizontal alignment berarti semua peta strategi, tujuan
stratejik, balanced scorecard yang terdapat dalam masing-masing
unit bisnis yang berada dalam satu tingkatan juga tidak boleh
bertentangan satu sama lainnya.
Misalkan strategi yang dibuat pada departemen produksi
dengan departemen pemasaran tidak boleh ada yang
bertentangan.
Untuk menjamin keselarasan tersebut, maka setelah
diselesaikan proses cascading untuk masing-masing unit bisnis,
maka peta strategi dan balanced scorecard untuk masing-masing unit
bisnis tersebut harus diperiksa lagi untuk menjamin adanya
keselarasan tersebut.
Lanjutan
Salah satu contoh paling jelas dari horizontal alignment adalah
proses penyusunan peta strategi dan balanced scorecard untuk unit
penunjang.

Unit penunjang perusahaan, seperti bagian Sumber Daya Manusia,


bagian akuntansi, internal audit, dan sebagainya tidak
berhubungan langsung dengan pelanggan perusahaan, karena
unit penunjang dibentuk untuk menunjang unit atau divisi lain
yang terdapat dalam perusahaan.

Karena itu, customer value proposition dari unit penunjang


adalah apa yang harus diberikan oleh unit penunjang tersebut
pada divisi atau unit lain yang terdapat dalam perusahaan, agar
unit atau divisi lainnya tersebut dapat menjalankan tugasnya
dengan baik.
Membangun Awareness
Proses awareness adalah upaya untuk membuat seluruh
karyawan dalam perusahaan dapat mengetahui dan memahami
strategi perusahaan secara keseluruhan.
Strategi perusahaan bukan hanya dilaksanakan oleh top
manajemen, namun oleh semua pihak-pihak yang terdapat
dalam perusahaan, karena itu konsep membangun awareness
menjadi suatu hal yang penting dalam implementasi strategi
perusahaan.
Pembangunan awareness dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara, misalkan dengan melakukan pertemuan,
membuat brosur, memasukkan dalam program intranet
perusahaan, dan sebagainya.
TERIMA KASIH

You might also like